Professional Documents
Culture Documents
batubara yang ada di stockpile atau pun dengan single source dengan memilih kualitas
yang sesuai.
Loading Sampling; Dilakukan pada saat batubara dimuat dan dikirim ke pembeli
baik menggunakan barge maupun menggunakan kapal. Biasanya dilakukan oleh
independent company karena kualitas yang ditentukan harus diakui dan dipercaya oleh
penjual (Shipper) dan pembeli (Buyer). Tujuannya adalah menentukan secara pasti
kualitas batubara yang dijual yang nantinya akan menentukan harga batubara itu sendiri
karena ada beberapa parameter yang sifatnya fleksibel sehingga harganya pun fleksibel
tergantung kualitas actual pada saat batubara dikapalkan.
Sampling, preparasi dan analisa sample batubara dengan berbagai tujuan seperti
telah dijelaskan di atas, dilakukan dengan menggunakan standard standard yang telah
ada, yang pemilihannya tergantung keperluannya, biasanya tergantung permintaan
pembeli atau calon pembeli batubara. Standard yang sering digunakan untuk keperluan
tersebut diantaranya ; ASTM (American Society for Testing and Materials), AS (Australian
Standard), Internasional Standard, British Standard, dan banyak lagi yang lainnya yang
berlaku baik di kawasan regional maupun internasional.
Macam-macam sampel adalah :
1. Bulg Sample (Bl),
Jenis sampel yang diambil dari endapan di tepi sungai atau pada bot karena
kemungkinan mineral berharga tersangkut. Diambil dengan sekop kemudian disaring
dengan seperempatnya, beratnya sama dengan 10 kg.
2. Penned Consent (PC)
Sampel jenis ini diambil dan dari lubang = bulg sample Hanya saja pengambilan
lebih kebawah dari BL. Sampel kemudian didulang. Setelah selesai disaring 4 kali.
3. Strem Sample Sedimen (S.S)
Diambil bagian terbawah dari lubang pada pan sampling Pendulangan sample
dilakukan 2 x 1 x air yang medusa busa air sabun kemudian diayak dengan beratnya
200 gr.
4. Rock Float
Diambil pada singkapan yang biasa di aliran sungai, Bentuk berupa pecahan /
fragmen yang kasar. Sampel untuk background latar belakang menunjukkan adanya
bagal sehingga menjadi pedoman endapan yang dicari (mineral pembantu).
4. Kebanyakan urat berasosiasi dengan sesar, pengisi rekahan, dan zona geser
(regangan), sehingga pada kondisi ini memungkinkan terjadinya efek dilution
pada batuan samping, sehingga batuan samping perlu dilakukan sampling.
5. Perbedaan assay (kadar) antara urat dan batuan samping pada umumnya
tajam, berhubungan dengan kontak dengan batuan samping, impregnasi pada
batuan samping, serta pola urat yang menjari (bercabang), sehingga dalam
sampling perlu dicari dan ditentukan batas vein yang jelas.
6. Fluktuasi ketebalan urat sulit diprediksi, dan mempunyai rentang yang
terbatas, serta mempunyai kadar yang sangat erratic (acak/tidak beraturan)
dan sulit diprediksi, sehingga diperlukan sampling dengan interval yang rapat.
7. Kebanyakan urat relatif keras dan bersifat brittle, sehingga cukup sulit untuk
mencegah terjadinya bias akibat variabel kuantitas per unit panjang sulit
dikontrol.
8. Sampling lanjutan kadang-kadang terbatas terhadap jarak (interval), karena
pada umumnya harus dilanjutkan melalui pemboran inti.
*Sumber:http://densowestliferz.wordpress.com/2011/11/28/metodesampling-padajenis-jenis-endapan, 2011
Gambar 2.1.
dapat
terjadi
perubahan
kadar
yang
moderat
dan dapat
*Sumber: http://www.ecasatoolbox.org.uk/the-toolbox/eia-country/book-ofprotocols/
grab-sampling, 2009
Gambar 2.2.
Grab Sampling
f.
Bulk Sampling
Bulk sampling (conto ruah) ini merupakan metode sampling dengan cara
mengambil material dalam jumlah (volume) yang besar, dan umum dilakukan
pada semua fase kegiatan (eksplorasi sampai dengan pengolahan). Pada fase
sebelum operasi penambangan, bulk sampling ini dilakukan untuk mengetahui
kadar pada suatu blok atau bidang kerja. Metode bulk sampling ini juga umum
dilakukan untuk uji metalurgi dengan tujuan mengetahui recovery (perolehan)
suatu proses pengolahan. Sedangkan pada kegiatan eksplorasi, salah satu
penerapan metode bulk sampling ini adalah dalam pengambilan conto dengan
sumur uji.
*Sumber:http://www.Bulk/2gold-sampling_mali01.jpg, 2010
Gambar 2.3.
Bulk Sampling
*Sumber:http://www.Bulk2.jpg, 2010
Gambar 2.4.
Sampling
g. Chip Sampling
Chip sampling (conto tatahan) adalah salah satu metode sampling dengan
cara mengumpulkan pecahan batuan (rock chip) yang dipecahkan melalui suatu
jalur (dengan lebar
Gambar 2.5.
Chip Sampling
h. Channel Sampling
Channel sampling adalah suatu metode (cara) pengambilan conto dengan
membuat alur (channel) sepanjang permukaan yang memperlihatkan jejak bijih
(mineralisasi). Alur tersebut dibuat secara teratur dan seragam (lebar 2-10 cm,
kedalaman 2-5 cm) secara horizontal, vertikal, atau tegak lurus kemiringan
lapisan.
Gambar 2.6.
Sketsa Pembuatan Channel pada sumur uji untuk endapan berlapis
*Sumber:http://densowestliferz.wordpress.com/2011/11/28/metode-samplingpada-
Gambar 2.7.
Sketsa Pembuatan Channel Sampling Pada Endapan yang Berlapis
i.
Stream sampling
Merupakan cara pengambilan conto dengan memakai alat yang disebut
hand sample cutter. Conto yang diambil harus berupa pulp basah dan diambil
searah dengan aliran yang ada pada stream tersebut.
Gambar 2.8.
Stream Sampling
j.
Coning quartering
Cara memperkecil jumlah percontoh yang urutan pekerjaannya meliputi
penuangan sehingga membentuk kerucut, perataan tumpukan sehingga
membentuk piringan, dan pembagian secara radial sehingga terbentuk 4
percontoh yang identik; dua percontoh yang berseberangan disatukan menjadi
satu percontoh sedangkan yang lain disisihkan. Cara ini merupakan cara tertua
tapi masih banyak digunakan dalam laboratorium (Denso, 2011).
Gambar 2.9.
Coning Quatering
k. Grain Counting
Grain counting merupakan cara sederhana secara manual untuk
memperkirakan kadar hasil sampling. Cara melakukan teknik ini adalah dengan
menjatuhkan sebagian sampel kedalam suatu kotak persegi dengan ukuran
tertentu, kemudian banyaknya masing-masing butir (konsentrat dan tailing dalam
kotak) dihitung. Agar ketelian tetap terjaga maka ukuran butir antara mineral
berharga dengan pengotornya haruslah sama serta mudah dipisah
Gambar 2.10.
Grain Counting
l.
Shovel sampling
Pengambilan sampel dengan menggunakan shovel, keuntungan cara ini
lebih murah, waktu pengambilan cepat dan memerlukan tempat yang tidak begitu
luas. Material conto yang diambil berukuran kurang dari 2 inchi.
m. Pipe sampling
Alat yang digunakan pipa/tabung dengan diameter 0.5, 1.0, dan 1.5 inchi.
Salah satu ujung pipa runcing untuk dimasukkan ke material. Terdiri dari dua pipa
(besar dan kecil) sehingga terdapat rongga diantaranya untuk tempat conto.
Digunakan pada material padat yang halus dan tidak terlalu keras
n. Sampling Batuan
Sampling batuan dapat dilakukan pada singkapan, dalam tambang dan inti
bor. Dalam hal ini permukaan batuan dibersihkan dengan pencucian dan conto
chip diambil dalam area atau interval yang standar. Conto batuan 500 gram
*Sumber:http://www.wsdot.wa.gov/Environment/HazMat/photos.htm,
2010
Gambar 2.11.
Sampling tanah
p. Sampling Sedimen
Sampling sedimen sungai merupakan komposit alami dari material di bagian atas
( hulu ) sampai lokasi sampling. Sampling tersebut efektif pada pekerjaan
pengamatan awal dimana lokasi conto tunggal mungkin menunjukkan area
tangkapan ( catchment area 0 yang sangat luas. Dalam survei yang detail, conto
dapat diambil setiap 50 100 m sepanjang aliran, masing masing sebanyak 50
gram dengan ukuran butir n 80 mesh untuk keperluan analisis.
q. Sampling Air
Sampling air merupakan salah satu metode geokimia yang paling lama.
Metode tersebut mudah dilakukan, tetapi conto air tidak stabil untuk waktu yang
singkat. Faktor faktor yang mengontrol kandungan logam dalam air permukaam
seperti dilusi, pH, temperatur, kompleks organik sulit untuk dievaluasi, dan
kandungan logam biasanya relatif rendah.
*Sumber:
http://images.enggotea.multiply.com/image/1/photos/upload/orig,
2010
Gambar 2.12.
Sampling Air
r.
Sampling Vegetasi
Sampling vegetasi diperlukan koreksi terhadap sampling tanah dan air
tanah untuk analisa kimia. Tumbuhan mengekstrak unsur unsur logam dari
kedalaman dan mengirimnya ke dedaunan. Interpretasi yang dihasilkan lebih
* Sumber:http://www.steverox.info/FieldPhotos/VegetationSampling.JPG,
2010
Gambar 2.13.
Sampling Vegetasi
s. Sampling Uap
Sampling uap air raksa yang digunakan sebagai petunjuk badan bijih
sulfida sejak sekitar tahun 1950-an yang diambil dari tanah, udara maupun air.
Sprektrometer portabel sering digunakan untuk memompa gas dari lubang bor
berdiameter kecil ke dalam tanah. Conto yang paling efektif diambil dari tanah
dimana konsentarasi gas lebih ribuan kali lebih banyak darpada di udara. Radon
(Rd) dan Helium (He) dikumpulan dari conto air permukaan dan air tanah yang
terbukti efektif sebagai petunjuk mineralisasi Uranium.
t.
Trenching
Adalah suatu cara pengambilan conto dengan membuat parit pada
singkapan bijih sehingga dapat diketahui bentuk endapan kadar dan kedalaman.
Paritan dibuat dengan memotong atau tegak lurus terhadap singkapan.
*Sumber:http://t2.gstatic.com/images, 2010
Gambar 2.15.
Trenching
u. Test Pit ( Sumur Uji )
Test Pit merupakan salah satu cara dalam pencaraian endapan atau
pemastian kemenerusan lapisan dalam arah vertikal. Pembuatan sumut uji
dilakukan jika dibutuhkan kedalaman yang lebih ( > 2,5 m ). Pada umumnya
suatu deretan ( series ) sumur uji dibuat searah jurus, sehingga pola endapan
dapat dikorelasikan dalam arah vertikal dan horisontal. Atau dengan kata lain
Test Pit adalah suatu cara pengambilan conto dngan jalan membuat sumuran
yang dapat dikombinasika dengan Channel Sampling.
Sumur uji ini umumnya dilakukan pada eksplorasi endapan endapan
yang berhubungan dengan pelapukan dan endapan endapan berlapis
*
Sumber:http://www.liv.ac.uk/arts_ses_images/sace/unearthed09/garrowtest-pits-web.jpg
Gambar 2.14.
Test Pit
v. Drilling Hole Sampling
Adalah cara pengambilan conto dari hasil pemboran inti dengan
menggunakan mata bor type core drill dan diamond drill.
1) Cara Core Drill
*Sumber: http://toolmonger.com/wpcontent/uploads/2008/06/CoreDrill450.jpg,
2010
Gambar 2.16.
Core Drill
2) Cara Diamond Drill
Cara pengambilan conto dengan menggunakan tenaga penggerak
berupa motor bensin, diesel, mesin uap, motor listrik dan lain sebagainya.
*Sumber:
http://www.corecut.co.uk/media/3254/diamond_drilling_1430072dpi.jpg,
2010
Gambar 2.16.
Diamond Drill
*Sumber:http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/2d/Outcrop_Showing_
Layering_of_Lignite_and_Consolidated_Calcareous_Mud.jpg, 2011
Gambar 2.17.
Outcrop
x. Drift And Cross Cut
Adalah cara pengambilan conto pada sisi sisi dari drift dan cross out oleh
channel tegak lurus pad formasi / lapisan batuan. Hasilnya biasanya mempunyai
contoh yang dapat digambarkan k.l. 25 ft.
*Sumber: http://farm5.static.flickr.com/4137/4858672055_1b41d00395.jpg,
2010
Gambar 2.18.
Drift and Cross Cut
y. Trencing Float
Adalah suatu cara pengambilan conto fragmen fragmen atau pecahan
pecahan bijih yang lapuk atau tererosi dengan cara penjejakan atau penurutan
atau kegiatan pengamatan pada sungai sungai.
*Sumber: http://www.marathon-gold.com/Theme/Marathon/files/images/
Photo2F.jpg, 2010
Gambar 2.19.
Trenching float
Gambar 2.11.
Sketsa Pembuatan Sub-Channel pada Mineralisasi Berupa Urat
informasi-informasi
yang
sebaiknya
juga
dicatat
Riffler Sampler
Alat ini bentuknya persegi panjang dan pada bagian dalam dibagi menjadi
beberapa sekat yang arahnya saling berlawanan. Riffle-riffle ini yang berfungsi
sebagai pembagi conto agar dapat terbagi sama rata.
*Sumber:http:/www. sample-splitter-sp174.jpg
Gambar 2.12.
Riffle Sampler
b. Vesin sampler
Pada bagian dalam dilengkapi dengan revolving cutter, yaitu pemotong
yang dapat berputar pada porosnya sehingga akan membentuk area yang
bundar sehingga dapat memotong seluruh alur bijih.
2.2.3. Analisis Ayak
Dalam sampling dikenal dengan analisis ayak dengan tujuan adalah untuk
mengetahui :
1. Jumlah produksi suatu alat
2. Distribusi partikel pada ukuran tertentu
3. Ratio of concentration
4. Recovery suatu mineral pada setiap fraksi
Peralatan yang diperlukan dalam analisis ayak antara lain ayakan,
timbangan, mikroskop dan alat sampling. Untuk melakukan analisis lebih baik
digunakan dua ayakan dengan salah satunya dipakai sebagai pembanding.
Ukuran yang digunakan bisa dinyatakan dengan mesh maupun mm
(metrik). Yang dimaksud mesh adalah jumlah lubang yang terdapat dalam satu inchi
persegi (square inch), sementara jika dinyatakan dalam mm maka angka yang
ditunjukkan merupakan besar material yang diayak. Perbandingan antara luas
lubang bukaan dengan luas permukaan screen disebut prosentase opening.
Pelolosan material dalam ayakan dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu :
a. Ukuran material yang sesuai dengan lubang ayakan
b. Ukuran rata-rata material yang menembus lubang ayakan
c. Sudut yang dibentuk oleh gaya pukulan partikel
d. Komposisi air dalam material yang akan diayak
e.
atau
interval
pengambilan.Untuk
memperoleh
sampel
yang
representative, maka ketiga faktor diatas harus dilakukan dengan baik menurut
standard yang digunakan.
Pada sampling terdapat teknik pengambilan sampel dan alat yang
digunakan, adalah :
a. Teknik pengambilan sampel
materialyang
akan
diambil
dan
alat
yang
digunakan.
Teknik
Japannese
Industrial
Standard
M.8105-1966,
rencana
adalah
sekumpulan
besar
material
yang
akan
diambil
2. Increment
Adalah jumlah satuan mineral yang dikumpulkan dari populasi sebagai
bagian dari contoh yang diperoleh dengan sekali pengambilan contoh.
3. Bentuk dan ukuran material
Bentuk dan ukuran material akan menentukan cara pengambilan
sampel/setiap increment-nya. Keberhasilan analisis terhadap bahan galian
ditentukan berhasil tidaknya hasil sampling.
Pemilihan metode sampling dan jumlah conto yang akan diambil
tergantung pada beberapa faktor, antara lain:
1. Tipe endapan, pola penyebaran, serta ukuran endapan.
2. Tahapan pekerjaan dan prosedur evaluasi
3. Lokasi pengambilan conto (pada zona mineralisasi, alterasi, atau barren),
4. Kedalaman pengambilan conto, yang berhubungan dengan letak dan kondisi
batuan induk.
5. Anggaran untuk sampling dan nilai dari bijih.
Selain itu dengan melakukan sampling yang baik dan benar, sangat besar
manfaatnya dalam proses selanjutnya karena conto yang cukup sebagai patokan
untuk mengontrol apakah proses pengolahan tersebut berjalan dengan baik atau
sebaliknya. Tentunya dari hasil sampling ini tidak dapat begitu saja untuk
mengontrol proses pengolahan tapi harus dilakukan suatu analisis dengan
mikroskop.
Sampel yang telah dikumpulkan harus disiapkan sebelum dilakukan
analisis. Ini dikarenakan untuk menjaga kualitas dari analisa yang hanya akan
berhasil jika mengikuti prosedur atau kriteria-kriteria tertentu. Kriteria terpenting dari
pengujian adalah ukuran sampelnya. Analisa kimia dan analisa lainnya hanya bisa
dilakukan pada benda berukuran kecil atau pasir/tanah halus. Oleh karena itu,
material berukuran besar perlu direduksi, sehingga ukuran partikel tersebut
representatif untuk dilakukan pengujian.
DAFTAR PUSTAKA
Effendy. 2010.