You are on page 1of 4

BAB III

METODOLOGI
3.1

Alat dan Bahan


1.
2.
3.
4.

Cangkul
Meteran
Cone Penetrometer
Shear ring (Shearing Strength)

3.3 Prosedur Praktikum


A. Pengujian Shear Strength :
Bersihkan lahan percobaan dari serasah yang ada di atasnya dengan cara

dicangkul.
Ratakan tanah yang sudah dibersihkan dengan cangkul.
Memasang Shearing Ring pada ujung spindle.
Menekan alat tersebut dengan beban yang ditentukan lalu putar lengan

torsi. Putarlah ring secara perlahan.


Setiap beban per 10 kg,baca dan mencatat nilai shear strength maksimum

pada jarum penunjuk sebelum jarum tersebut turun.


Mengulangi kegiatan pada kedalaman 10 cm pada tiga lokasi yang berbeda
Menahan geser di hitung dengan rumus Faktor konversi untuk menjadi

Kpa dari Kgf / cm2


Kpa=

B. Pengujian Cone Index


Bersihkan lokasi pengujian dari serasah yang ada di atasnya dengan cara

dicangkul.
Pasangkan cone pada cone penetrometer dengan luas cone 2 cm2(standar

percobaab)
Letakkan penetrometer pada titik pengukuran.
Tekan andel cone penetrometer sehingga kerucutnya masuk menembus
lapisan tanah dengan kecepatan konstan. Catat beban yang terbaca pada

jarum penunjuk untuk setiap kedalaman 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40 cm.
Lakukan pengulangan sebanyak 3 kali pada lokasi yang berbeda.

Hitung Cone Index dengan cara beban yang terbaca dibagi luas permukaan
kerucut yang digunakan,kemudian konversi kedalam satuan kPa.

Pembahasan
Pada praktikum ini praktikan mencari nilai shear strength dan cone index,
dimana shear strength adalah gaya maksimum yang dapat ditahan oleh material tanah
sedangkan cone index adalah ukuran dari resistensi tanah terhadap tindakan penetrasi
dan juga sebagai indicator dari kekuatan tanah. Pengukuran Shear Strenght dan Cone
Index dilakukan sebanyak tiga kali pada tingkat kedalam yang berbeda yaitu pada
permukaan tanah dan pada kedalaman tertentu.
Dari data yang didapat diketahui bahwa semakin besar beban yang diberi
maka semakin besar juga nilai shear strength nya. ini menunjukan tingginya
kerapatan tanah, nampak pada persamaan besarnya kuat geser meningkat dengan
bertambahnya nilai kohesi, dimana ketika tanah diberi beban dan beban tersebut terus
bertambah maka gaya tarik antar molekul yang sama semakin kuat sehingga
menyebabkan kepadatan tanah, pertambahan shear strength juga dipengaruhi oleh
semakin besarnya sudut geser.Jika tanah dalam keadaan jenuh air kemudian diberi
beban besar maka akan terjadi keruntuhan tanah (erosi), disebabkan adanya beban
yang melebihi nilai shear strengthnya. Kemudian diubah dari kg menjadi KPa dengan
menggunakan

rumus P (kg) = . Dari data grafik hubungan antara beban dan shear

strength pada titik pertama yang mendekati nilai 1 digunakan grafik eksponen dengan
R2 = 0.994, pada titik kedua digunakan grafik power dengan R2 = 0.980 dan pada
titik yang ketiga digunakan grafik linear dengan R2 = 0.994.
Sedangkan untuk mencari nilai cone index digunakan rumus . sama halnya
seperti shear strength pada cone index ini pun dibuat kedalam bentuk grafik. Pada
titik pertama menggunakan grafik logaritma dengan R2 = 0.762, titik yang kedua
digunakan grafik power dengan R2 = 0.672 dan pada titik yang ketiga digunakan
grafik exponent dengan R2 = 0.929.
Dari grafik diatas didapat hubungan antara cone index dan kedalaman adalah
persamaan parabola, dimana nilai cone index tidak selalu bertambah besar dengan

bertambahnya kedalaman, ini menunjukan

sifat fisik tanah, mengenai kerapatan

tanah/bobot isi tanah, tanah tersebut ternyata pada kedalaman tertentu memiliki nilai
bobot isi yang berbeda, ketika nilai cone index yang didapat turun atau semakin kecil
maka bobot isi tanah tersebut semakin kecil dan kadar air semakin besar, begitu juga
sebaliknya nilai cone index yang besar bobot isi juga semakin besar dan kadar air
kecil. Pada praktikum kali tidak terlalu banyak hambatan, hanya saja kita harus leliti
dalam menggunakan alat dan bagaimana cara membaca alatnya agar hasilnya pun
sesuai. Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil juga, contohnya
seperti jenis tanah yang di uji, kekuatan tanah.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum dapat disimpulkan, bahwa :

Semakin besar beban yang diberi maka semakin besar juga nilai shear strength

nya.
Nilai shear strength menunjukan beban maksimum yang dapat ditahan oleh

tanah sebelum tanah tersebut mengalami keruntuhan.


Tanah tersebut memiliki bobot isi yang berbeda.
Nilai cone index tidak selalu bertambah besar ketika kedalamannya

bertambah.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan geser tanah.

5.2 Saran
Adapun beberapa saran untuk praktikum selanjutnya :

harus diperhatikan ketelitian dalam membaca nilai shear strength, karena

jarum akan cepat turun setelah mencapai nilai maksimum.


Pembacaan juga harus cepat dan teliti karena jarum pada cone index juga
cepat turun setelah mencapai nilai maksimum.

Alat alat yang dipakai hendaknya diperiksa dahulu sebelum digunakan dan

harus dalam keadaan bersih.


Jumlah alat yang digunakan harus memadai agar paraktikum dapat berjalan
lebih efisien.

You might also like