You are on page 1of 1

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Berbagai industri petrokimia, bahan bakar minyak, gas alam dan gas bio pada prosesnya
memerlukan pemisahan gas CO2 yang termasuk kategori gas asam yang bersifat korosif
terhadap sistem perpipaan. Selain itu, gas CO2 harus dipisahkan dari gas alam dan gas bio
karena keberadaan gas CO2 dapat mengurangi nilai kalor dari kedua gas tersebut. Dalam
pabrik sintesis ammonia, gas CO2 harus dipisahkan dari gas proses untuk menghindari
keracunan katalis sintesis ammonia (Altway, 2012).
Gas karbondioksida merupakan suatu senyawa pengotor yang terdapat pada gas alam
Peristiwa absorpsi adalah salah satu peristiwa perpindahan massa yang besar peranannya
dalam proses industri. Operasi ini dikendalikan oleh laju difusi dan kontak antara dua fasa.
Operasi ini dapat terjadi secara fisika maupun kimia. Contoh dari absorpsi fisika antara lain
sistem amonia-udara-air dan aseton-udara-air. Sedangkan contoh dari absorpsi kimia adalah
NOx-udara-air, dimana NOx akan bereaksi dengan air membentuk HNO3 (Firdaus, 2011).
Melihat besarnya kerugian yang dapat ditimbulkan oleh CO2 pada suatu industri tertentu
maka penting sekali dilakukan proses pemisahan CO 2 dari aliran gas. Pemilihan metode yang
tepat untuk memisahkan CO2 harus dilakukan sesuai kapasitas dan kebutuhan industri. Secara
prinsip, berbagai cara dapat digunakan untuk pemisahan CO 2 dimana alah satu cara
pemisahan gas asam dari campuran gas adalah dengan absorpsi reaktif menggunakan
absorben larutan potassium karbonat berkatalis, yang telah diteliti oleh banyak peneliti
terdahulu. Sebagian besar dari penelitian sebelumnya terfokus pada penentuan mekanisme
reaksi, laju absorpsi, dan sistem efisiensi absorpsi CO2 yang dilakukan dengan menggunakan
alat yang sederhana atau kolom absorber. Absorpsi gas dalam packed column dianggap
sebagai sistem sangat efisien dibandingkan dengan alternatif lain, dan memiliki efisiensi yang
tinggi. Dalam kenyataannya kandungan impurities gas alam tidak hanya CO2 namun terdapat
juga H2S yang perlu dipisahkan (Altway, 2012).
I.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara untuk mengetahui pengaruh penyerapan gas CO 2 pada larutan NaOH
0,2 N dengan flow rate NaOH 45 ml/s terhadap flow rate gas CO2 3 dan 5 l/mnt selama waktu
kontak 2, 5, dan 8 menit?
I.3 Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan absorbsi adalah untuk mengetahui pengaruh penyerapan gas CO 2
pada larutan NaOH 0,2 N dengan flow rate NaOH 45 ml/s sebesar terhadap flow rate gas
CO2 3 dan 5 l/mnt selama waktu kontak 2, 5, dan 8 menit.

I-1

You might also like