You are on page 1of 21

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


Trinusa Dinata, 230110150188
Kelompok 16 Kelas C Perikanan

ABSTRAK
Laboratorium merupakan tempat dimana dilakukannya berbagai
penelitian dan juga proses praktikum. Di dalam laboratorium ini terdapat berbagai
macam alat dan bahan yang dibutuhkan berguna mendukung kegiatan di dalam
laboratorium. Alat dan bahan yang digunakan ketika praktikum sangat penting
untuk lebih dipahami sehingga praktikan dapat menggunakannya dengan baik dan
mengetahui fungsinya dengan benar. Praktikum kali ini dilaksanakan pada hari
Senin, 10 Oktober 2016 di Laboratorium Bioteknologi Fakutas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk menentukan nilai
absorban. Hot plate merupakan alat yang digunakan untuk menghomogenkan
suatu zat. Inkubator alat yang digunakan untuk menstabilkan suhu di dalam suatu
tempat sesuai dengan suhu yang kita inginkan. Lemari pendingin merupakan alat
yang digunakan untuk menempatkan suatu zat dalam perlakuan suhu yang rendah
atau dingin. Neraca merupakan alat yang digunakan untuk mengukur massa suatu
zat. Termometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suhu. Bunsen
merupakan alat yang digunakan untuk menghomogenkan zat. Beaker Glass
merupakan alat yang digunakan sebagai wadah zat. Semua alat yang berada di
laboratorium memiliki fungsi masing-masing. Untuk menggunakan peralatan ini
diharuskan melalui prosedur yang biasa digunakan agar peralatan dapat digunakan
dengan baik dan benar.
Kata kunci: Alat, bahan, zat, laboratorium

ABSTRACT
Laboratory is a place where doing various studies and practicum. In the
laboratory there are all sorts of tools and materials needed to support the activities
in the laboratory. Tools and materials used when the lab is very important to first
understand that the practitioner can use it well and know its function well.
Practicum was held on Monday, October 10, 2016 at the Laboratory of
Biotechnology Fisheries and Marine Sciences, University of Padjadjaran,
Jatinangor, Sumedang, West Java. Spectrophotometer is a tool used to determine
the absorbance values. Hot plate is a device used to homogenize a substance.
Incubator tool used to stabilize the temperature in a place according to the

temperature we want. Refrigerator is a device used to place a substance in the


treatment of low temperature or cold. Balance is a tool used to measure the mass
of a substance. A thermometer is a device used to measure temperature. Bunsen is
a tool used to homogenize the substance. Beaker Glass is a device used as a
container of the substance.
Keywords: equipment, materials, substances, laboratory

Pendahuluan
Laboratorium merupakan tempat dimana dilakukannya berbagai penelitian
dan juga praktikum. Di dalam laboratorium ini terdapat berbagai macam alat dan
bahan yang dibutuhkan guna mendukung kegiatan di dalam laboratorium. Pada
saat praktikum, praktikan akan menggunakan alat-alat yang berada di
laboratorium. Alat dan bahan yang digunakan ketika praktikum sangat penting
untuk terlebih dahulu dipahami sehingga praktikan dapat menggunakannya
dengan baik dan mengetahui fungsinya dengan benar.
Dalam penggunaan alat dan bahan praktikum harus dilakukan dengan hatihati dan teliti agar alat tersebut tidak rusak. Dengan mengenali alat dan bahan pula
praktikan dapat mengetahui alat dan bahan mana saja yang berbahaya maupun
tidak sehingga praktikan dapat menggunakannya dengan baik. Pengenalan alat
dan bahan ini juga untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan atau hal
yang tak terduga yang dapat terjadi di laboratorium.

Metodologi
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 10 Oktober 2016 di
Laboratorium Bioteknologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas
Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Alat yang digunakan yaitu : Spektrofotometer, Hot plate, Inkubator,
Lemari Pendingin, Neraca, Termometer, Bunsen, dan Beaker glass.

Hasil dan Pembahasan


Alat Praktikum
1. Spektrofotometer

Gambar 1. Spektrofotometer
Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk menentukan nilai
absorban. Alat ini menggunakan metode pencahayaan untuk menghitung
komposisi pada sampel. Cahaya akan diarahkan ke dalam prisma yang berisi
sampel, setelah menembus sampel alat secara otomatis menghitung cahaya yang
dapat menembus sampel tersebut. Ada dua jenis spektrofotometer yaitu single
beam dan double beam.
2. Hot Plate

Gambar 2. Hot Plate


Hot plate merupakan alat yang digunakan untuk menghomogenkan suatu
zat. Alat ini menghomogenkan zat dengan perlakuan panas terhadap zat tersebut.

Mula-mula zat ditempatkan dalam suatu beaker glass, kemudian ditaruh di atas
hot plate. Selanjutnya atur tingkat panas pada tombol heat dan juga atur kecepatan
putar magnet pada tombol stir. Tunggu hingga zat homogen. Jangan lupa untuk
mematikan panas hot plate ketika selesai digunakan.
3. Inkubator

Gambar 3. Inkubator
Inkubator merupakan alat yang digunakan untuk menstabilkan suhu di
dalam suatu tempat sesuai dengan suhu yang kita inginkan. Alat ini menstabilkan
suhu dengan cara memisahkan ruang inkubator dengan suhu lingkungannya.
Sebelum mengatur suhu, zat yang telah ditempatkan pada wadah diletakkan di
dalam inkubator, kemudian tutup inkubator dan atur suhu yang diinginkan.
Inkubator akan secara otomatis menyesuaikan suhu di dalam sesuai dengan suhu
yang telah diatur.

4. Lemari pendingin

Gambar 4. Lemari pendingin


Lemari pendingin merupakan alat yang digunakan untuk menempatkan
suatu zat dalam perlakuan suhu yang rendah atau dingin. Lemari pendingin ini
memiliki ruang yang tertutup sehingga ketika pintunya tidak dibuka, suhu rendah
di dalam tidak akan terpengaruh oleh suhu ruangan. Seperti halnya inkubator,
cukup menaruh zat di dalam lemari pendingin dan atur suhu rendah yang
diinginkan.
5. Neraca

Gambar 5. Neraca digital


Neraca merupakan alat yang digunakan untuk mengukur massa suatu zat.
Alat ini menghitung massa sesuai dengan beban yang diberikan oleh zat saat
diletakkan diatasnya. Neraca secara otomatis menghitung massa benda ketika
benda diletakkan pada neraca tersebut.

6. Termometer

Gambar 6. Termometer
Termometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suhu. Alat
ini akan mendeteksi suhu sesuai dimana alat ini berada dengan menggunakan zat
kimia air raksa. Air raksa akan turun naik sesuai kondisi suhu dimana termometer
ini berada.
7. Bunsen

Gambar 7. Bunsen
Bunsen merupakan alat yang digunakan untuk menghomogenkan zat
seperti halnya hot plate. Yang membedakan alat ini dengan hotplate yaitu alat ini
menghomogenkan zat dengan perlakuan panas dari api. Api akan dinyalakan pada
Bunsen, sedangkan zat yang sudah dalam wadah akan diletakkan di atasnya.

8. Beaker Glass

Gambar 8. Breaker glass


Beaker Glass merupakan alat yang digunakan sebagai wadah zat. Alat ini
juga dilengkapi dengan ukuran volume yang akan membantu mengukur jumlah
volume zat cair yang dimasukkan ke dalamnya. Beaker glass cukup tahan
terhadap panas sehingga sering digunakan pada hotplate atau Bunsen.
9. Waterbath

Gambar 9. Waterbath
Waterbath adalah penangas air yang memiliki fungsi utama untuk
menciptakan suhu yang konstan. Waterbath adalah sebuah wadah yang berisi air
yang bisa mempertahkan suhu air pada kondisi tertentu selama selang waktu yang
telah ditentukan.
10. Batang pengaduk

Gambar 10. Batang pengaduk


Fungsi alat ini adalah untuk melarutkan atau menghomogenkan suatu
larutan secara manual (dengan menggunakan tangan). Prinsip kerja alat ini adalah
pengadukan larutan secara sederhana.

Bahan Praktikum
H2SO4
Asam sulfat banyak digunakan dalam industri. Cairan kental, amat korosif.
Bereaksi dengan jaringan tubuh. Berbahaya bila kontak dengan kulit dan mata.
Bereaksi hebat dengan air, dan mengeluarkan panas. Bereaksi pula dengan logam,
kayu, pakaian dan zat organik
Efek jangka pendek adalah penghirupan uap asam menyebabkan iritasi
pada hidung dan tenggorokan serta mengganggu paru-paru. Cairan asam dapat
merusak kulit da menimbulkan luka yang amat sakit. Dapat menimbulkan
kebutaan bila kena mata. Efek jangka panjangnya adalah penghirupan uap asam
kadar kecil dalam jangka panjang berakibat iritasi pada hidung, tenggorokan dan
paru-paru.
Tidak terbakar, tetapi asam pekat bersifat oksidator yang dapat
menimbulkan kebakaran ila kontak dengan zat organik seperti gula, selulosa dan
lain-lain. Amat reaktif dengan bubuk zat organik. Reaktivitasnya mengalami
penguraian bila kwna panas, mengeluarkan gas SO2. Asam encer bereaksi dengan

logam menghasilkan gas hidrogen yang eksplosif bila kena nyala atau anas . Asam
sulfat bereaksi hebat dengan air.
Bila terhirup, segera membawa korban ke tempat yagn berudara segar. Jika terkena
mata segera cuci dengan air bersih dan hangat selama 20 menit dan segera bawa ke dokter.
Jika terkena kulitsegera mencuci dengan air bersih dan bila tertelan segera beri 1-2 gelas.

NH4OH
Amonium hidroksida merupakan senyawa yang beracun, berbahaya,
korosif, dan akan sangat fatal jika tertelan atau terhirup. Bahan ini mudah
terbakar, reaktivitas sedikit. Warnanya putih.
Efek yang ditimbulkan jika terhirupadalah uap dan kabut menyebabkan
iritasi pada saluran pernapasan. Konsentrasi yang lebih tinggi dapat menyebabkan
luka bakar, edema paru dan kematian. Paparan singkat untuk ppm 5000 bisa
berakibat fatal.
Jika tertelan dapat menyebabkan korosi pada kerongkongan dan perut
dengan perforasi danperitonitis. Gejala mungkin termasuk rasa sakit di mulut,
dada, dan perut, dengan batuk, muntah dan keruntuhan. Menelan sesedikit dapat
berakibat fatal. Jika terkena kontak dengan kulit dapat menyebabkan iritasi dan

luka bakar pada kulit. Apabila terkena mata, uap menyebabkan iritasi. Percikan
menyebabkan sakit parah, kerusakan mata, dan kebutaanpermanen.
Penanganannya jika terkena mata segera membasuhnya dengan air yang
bersih. Jika terkena kulit segera cuci hingga bersih. Jika terhirup segera pindah ke
tempat yang berudara segar dan jika sakit berlanjut segera menghubungi dokter.

NaOH
NaOH merupakan basa berupa padatan putih, tak berbau, berbentuk pelet
atau flakes. Amat korosif, baik bentuk padatan, slurry maupun larutannya. Banyak
digunakan dalam industri sebagai pelarut, pencuci dan penetral asam. Tersedia di
pasaran dengan kemurnian 97-98%.
Efek jangka pendek pada kesehatan adalah debu padatan, larutan basa bila
kontak dengan mata berakibat iritasi, bergantung pada konsentrasi dan lama
kontak. Penghirupan debu dapat meyebabkan peradangan saluran pernafasan dan
paru-paru.
Sifatnya tidak terbakar namun dapat bereaksi dengan asam kuat, air, dan
senyawa organo-halogen dengan mengeluarkan panas yang dapat membakar zat
organik. Reaktivitasnya stabil. Bereaksi dengan air, Higroskopis (mudah
menyerap air). Bereaksi dengan logam dan menghasilkangas hidrogen yang
eksplosif dan mudah terbakar.
Jika terhirup segera membawa korban ke tempat dengan udara segar. Jika
terkena mata, segera cuci dengan air bersih paling tidak 15 menit dan apabila

tertelan segera kumur dengan air, minum 1-2 gelas air untuk pengenceran. Bawa
ke dokter jika berlanjut.

CH3COOH
Asam etanoat (cuka) merupakan larutan yang tidak berwarna atau bening.
Tidak boleh ditelan, menghindari kulit dan kontak mata, hindari pajanan terhadap
uap dan kabut.
Potensi Efek kesehatan pada mata adalah dapat menyebabkan iritasi. Pada
kulit dapat menyebabkan iritasi, apabila tertelan dapat menyebabkan ketidak
nyamanan pencernaan dan apabila terhirup dapat menyebabkan iritasi pada
saluran pernafasan.
Jika terkena mata segera siram dengan air selama minimal 15 menit,
menaikkan dan menurunkan kelopak mata sesekali. Dapatkan perawatan medis
jika terjadi iritasi. Jika terkena kulit segera mencuci area yang terkena selama
minimal 15 menit. Hapus yang terkontaminasi pada pakaian. Mencuci pakaian
yang terkontaminasi sebelum digunakan kembali. Dapatkan perawatan medis jika
terjadi iritasi. Apabila tertelan jangan menginduksi muntah. Jika tertelan, jika
sadar, berikan banyak air, segera memanggil seorang dokter atau pusat kendali
racun. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada orang yang tidak
sadar. Jika terhirup segera pindah ke tempat yang berudara segar, memberikan
oksigen jika sulit bernapas, memberikan pernapasan buatan jika napas telah
berhenti.

H2O
H2O atau dengan nama dagang akuades memiliki bentuk yang cair dengan
warna bening (tidak berwarna). Akuades ini tidak memiliki bau dan tidak
memiliki rasa.
H2O tidak berbahaya dan tidak ada penanganan yang dilakukan karena
tidak membahayakan baik pada mata, kulit, penghirupan ataupun yang lainnya.

HCl
HCl (Hidrogen klorida) emiliki sifat berbau pedas tidak berwarna larut
dalam air, mempunyai stabilitas tinggi sangat reaktif dengan logam, sangat korosif
. Bahayanya dapat menyebabkan iritasi dan terbakar , hindari kontak langsung.

Cara penanganan bila terjadi kontak segera basuh sulit dengan air paling
sedikit 1 menit saat membersihkan pakaian yang terkontaminasi. Bersihkan
secara menyeluruh pakaian. Mata:basuh mata dengan air selama paling sedikit 1
menit.

Terhirup:

segera

cari

udara

segar.

jika tidak bisa bernapas

berikan pernapasan buatann jika masih sulit bernapas berikan oksigen

KOH
KOH (Potash) memiliki sifat berwarna putih/kuning, berbahaya mudah
terbakar, korosif. Berbahaya bagi kesehatan, mudah terbakar. Cara penanganan
jika terkena kulit dan mata basuh dengan air minimal 15 menit. Jika terhirup
pindah ketempat yang berudara segar, dan jika tertelan jangan dimuntahkan dan
segeralah kedokter jika efeknya berlanjut. Gunakan masker saat bekerja dengan
KOH. Hindari terjadi kebakaran.

NaCl
NaCl (Natrium Klorida) memiliki sifat massa molar 58,44 gr/mol,
kerapatan 2,16 gr/ cm3, titk leleh 8010C, titik didih 14650C, larut dalam air.
Bahayanya jika terjadi kontak langsung akan korosif dan mengiritasi.
Cara penganannya bila terjadi kontak mata: Periksa dan lepaskan jika ada
lensa kontak. Dalam kasus terjadi kontak, segera siram mata dengan banyak air
sekurang-kurangnya 15 menit. Air dingin dapat digunakan. Dapatkan perawatan
medis dengan segera.Kontak Kulit : dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit
dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit dengan mengeluarkan pakaian
yang terkontaminasi dan sepatu. Tutupi kulit yang teriritasi dengan yg sesuatu
melunakkan. Air dingin mungkin dapat digunakan pakaian.cuci sebelum
digunakan kembali. benar-benar bersih sepatu sebelum digunakan kembali.
Dapatkan perawatan medis dengan segera

AlCl3
Aluminum chloride merupakan senyawa yang berwarna putih sampai
kuning muda dan berwujjud padat. Aluminum chloride sangat iritatif bila kontak
dengan kulit, mata atau terhirup. Reaktif terhadap logam dan saat ditambahkan air.
Stabil pada tekanan dengan temperatur yang normal.
Bahaya jangka pendek Sangat berbahaya jika terjadi kontak pada kulit
(iritasi), tertelan, maupun terhirup. Berbahaya dalam kasus kontak kulit (korosif),
dari kontak mata (iritasi). Jumlah kerusakan jaringan tergantung pada waktu
kontak. Kontak mata bisa mengakibatkan kerusakan kornea atau kebutaan. kontak
Kulit dapat menghasilkan peradangan. Menghirup debu akan menghasilkan iritasi
saluran pernafasan, ditandai dengan bersin dan batuk. Jika terhirup dalam jumlah
besar dapat menghasilkan kerusakan paru-paru, tersedak, pingsan atau kematian.
Bahaya jangka panjangnya adalah zat ini termasuk racun bagi paru-paru
dan selaput lendir. Jika terhirup berulang atau berkepanjangan akan menghasilkan
kerusakan organ paru-paru. Hal ini dapat diperburuk dengan akumulasi zat
beracun tersebut bagi organ tubuh manusia
Akibatnya terhadap kesehatan pada mata yaitu dapat menyebabkan iritasi
mata. Apabila terkena kulit maka akan menyebabkan iritasi kulit dan korosif pada

kulit. Jika tertelan akan menyebabkan gangguan pencernaan dan apabila terhirup
akan menyebabkan gangguan pernafasan.
Pertolongan pertama apabila sudah terkena kontak dengan mata maka bilas
dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit. Jika terkena kulit, segera
mencuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian yang
terkontaminasi. Apabila tertelan maka segera minum 1 2 gelas untuk
pengenceran dan segara bawa ke dokter. Jika terhirup maka segera pindahkan
korban ke tempat yang cukup udara, berikan pernafasan buatan atau oksigen
korban segera bawa ke dokter.

HNO3
Asam nitrat adalah larutan NO2 dalam air yang dalam perdagangan
terdapat berbagai konsentrasi. Banyak dipakai dalam industri pupuk, ekspolosif,
produksi berbagai macam bahan kimia, zat warna, bahan farmasi, serta dipakai
sebagai reagen laboratorium. Asam nitrat adalah korosif dan merupakan oksidator
kuat.
Efek terhadap kesehatan adalah keterapan uap yang berwarna coklat
menyebabkan iritasi bahkan luka bakar pada saluran pernafasan, kulit dan mata.
Penghirupan uap konsentrasi amat fatal dapat mengakibatkan pulmonary edema
(cairan dalam paru-paru), bahkan kematian. Efek kronisnya adalah gangguan
paru-paru, bronkhitis dan erosi gigi.

Asam sulfat merupakan bahan yang tidak terbakar tetapi sifatnya yang
oksidator dapat menyebabkan zat organik atau menambah kemudahan terbakar
atau dapat memulai ekplosi. Reaktivitasnya tidak stabil, terurai dalam udara. Juga
apabila kontak dengan bahan organik atau kena cahaya matahari.
Apabila terkena mata tidak boleh menggosoknya, buka kelopak mata dan
semprot dengan air. Jika terhirup segera bawa ke tempat yang berudara segar. Jika
terkena kulit, segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi dan apabila tertelan
segera minum 1-2 gelas air dan setelah itu dispersi CaO atau MgO.

C2H2O4
Asam oksalat (C2H2O4) adalah senyawa asam dikarboksilat berupa kristal
jernih, higroskopis dan tidak berbau. Banyak dipakai dalam industri tekstil, logam
dan kimia. Bersifat korosif dan iritan terhadap kulit, saluran pernafasan dan mata.
Untuk kesehatan berefek jangka pendek yakni penghirupan debu bahan
dapat berakibat iritasi terhadap hidung dan tenggorokan, batuk, sukar bernafas.
Bila terkena mata dapat menyebabkan iritasi, merah, sakit dan bisa merusak
kornea. Demikian pula 5-10% larutan bersifat iritan terhadap kulit. Berbahaya bila
tertelan. Efek jangka panjangnya adalah keterpaan jangka panjang baik lewat
kulit, pernafasan atau mulut dapat berakibat terbentuknya batu ginjal atau batu
kandung kencing. Nilai ambang batasnya adalah 1mg/m3 (anhidrat). STEL : 2mg/m3
(anhidrat. Toksisitasnya adalah LD50 (oral, tikus) : 475 mg/kg.

Untuk kebakaran adalah termasuk bahan dapat dibakar setelah dipanaskan.


Apabila terbakar, dapat terbentuk CO, CO2 dan asam formiat. Uap atau fumes
yang terbentuk dapat bersifat toksik da iritan.
Reaktivitasnya stabil. Bila dipanaskan sampai titik leleh akan tersublimasi
dan terurai. Bereaksi hebat dengan basa, oksidator dan logam alkali.
Penanganan dan penyimpanannya adalah mencegah terbentuknya debu
atau mist serta terakumulasinya debu-debu di tempat kerja. Menutup wadahnya
dan menyimpannya di tempat yang dingin atau jauh dari panas api. Tidak
menyentuh tumpahannya. Tidak membiarkan larutan mengalir ke sungai.
Tumpahannya dapat dinetralisir dengan basa atau soda.
Jika terhirup segera pindah ke tempat udara yang segar, memberi
pernafasan buatan jika korban berhenti bernafas. Jika terkena mata segera
mencucinya dengan air bersih dan mengalirkannya terus hingga 20 menit. Jika
terkena kulit segera mencucinya dengan air bersih dan jika tertelan segera beri
banyak-banyak minum.

Kesimpulan

Di laboratorium terdapat berbagai macam alat yang dapat mendukung


kegiatan penelitian maupun praktikum. Setiap alat yang berada di laboratorium
memiliki fungsinya masing-masing. Untuk menggunakan peralatan ini diharuskan
melalui prosedur yang biasa digunakan agar peralatan dapat digunakan dengan
baik dan benar.

Daftar Pustaka

Handsesti Meta, Putri Meysa, & Yossi Lisnayenti. (2013). Laporan Praktikum
Biokimia. Padang : Poltekkes Kemenkes.
C. Budimarwanti, M.Si, PENGELOLAAN ALAT DAN BAHAN DI
LABORATORIUM KIMIA
Unus, Sunarwiria. 1985. Pengantar Mikrobiologi Umum. Bandung : PT. Angkasa.
MSDS, Soemanto, Puslitbang LIPI (2000)
Gambar 1. https://wanibesak.wordpress.com/tag/bagian-bagian-spektrofotometer/
Gambar 2. http://www.labdepotinc.com/articles/hot-plate-selection-guide.html
Gambar 3. http://www.hcp-technology.com/mikrobiologie/inkubator/
Gambar 4. http://www.arjunaelektronik.com/seberapa-besarkah-ukuran-kulkasyang-anda-butuhkan/
Gambar 5. https://kalibrasibbkkp.wordpress.com/ruang-lingkupkalibrasi/timbangan-neraca/
Gambar 6. http://alatukur.web.id/termometer-jenis-jenisnya-dan-caramenggunakannya/
Gambar 7. https://hstchemistry.wikispaces.com/The+Bunsen+Burner
Gambar 8. http://www.duran-group.com/en/products-solutions/laboratoryglassware/products/boiling-flasks-and-general-laboratoryglassware/beaker.html

You might also like