Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
ARI MUSTOFA
NIM S810908103
TESIS
O leh:
ARI MUSTO FA
NIM S810908103
Nam a
Tanda T angan
Tanggal
Pembimbing I
Pembimbing II
Mengetahui ,
Ketua program Studi Teknologi pendidikan
ii
TESIS
O leh:
ARI MUSTO FA
NIM S810908103
Nam a
Tanda Tangan
Ketua
Sekretaris
Anggot a
Mengetahui
Direktur PPS UNS
Program Pasca Sarjana UNS
Ketua
Program Studi Teknologi Pendidikan
NIP.195708201985031004
NIP.194307121973011001
iii
PERSEMB AH AN
Tesis ini kupersem bahkan kepada :
1. Ibu, mertua, istri , anak dan saudarak u tercinta yan g telah setia membantu
dan mendoakan penulis sehingga tesis ini dapat terselesaikan.
2. Keluar ga besar Program
Pascasarjana
Univer sitas
Sebelas Maret
Surakarta.
3. Keluarga besar SMK YP Colomadu Karanganyar.
4. Tem an-temanku sealmam ater dan seperjuangan.
5. Para pembaca yang budim an.
MO TTO .
1. Bar ang siapa berjalan unt uk m en untut ilmu maka Allah akan m emudahkan
baginya jalan ke surge ( HR. Muslim )
2. Bar ang siapa m emberikan pet unj uk kebaik an, maka baginy a akan
mendapatkan gan jaran seperti ganjaran yan g diterima oleh oran g yan g
mengik utinya, dan tidak berk uran g sedikitp un hal itu dari gan jaran oran g
tersebut. (HR. Muslim )
iv
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini saya :
Nam a
: Ari Mustofa
NIM
: S810908103
Program Studi
: Teknologi Pendidikan
Proses
Nopember 2009
Ari Mustofa
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis p anjatka kehadirat Allah SWT, Tuhan yan g Maha
Pengasih dan Penyayang yan g telah memberikan pet unjuk dan bimbingan p ada
penulis , sehingga tesis ini dapat terselesaikan.
Tesis ini dimaksudkan unt uk memberik an gam baran tentang p elak san aan
praktik m esin CNC Millin g di SMK YP Co lom adu dalam usah a untuk
meningkatkan mutu lulusannya.
Tem uan penelitian dalam tesis ini m udah-mudah an akan ber guna bagi
aktivis diudnia pendidikan ma upun p elak san aan pen didikan lainnya. Penulis
menyadar i sepen uhnya bah wa penelitian ini m em punyai ket erbatasan dan
kelemahan unt uk itu saran dan kritik yang bersifat m em bangun sangat diharapkan.
Dalam penyusunan tesis ini p enulis telah m em peroleh bantuan dan
bim bin gan dar i berbagai pihak oleh karena itu pada ke sem patan ini pen ulis
menyampaikan rasa horm at dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Rekt or Un iver sitas Sebelas Maret yang telah m em berikan ijin untuk
mengadakan penelitian ini.
2. Direkt ur program pascasarjanan Univer sitas Sebelas Maret yan g telah
memberikan kesem patan yang seluas-luasnya m engikuti pendidikan.
3. Prof. Dr. Mulyot o, M.Pd, Selaku ketua pro gram studi teknologi
pendidikan dan sebagai pem bimbing pertam a yang telah m embimbin g
dan
motivasi
pem belajaran.
vi
dalam
menyelesaik an
progr am
Desember 2009
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..............................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................
iii
iv
vi
DAFTAR ISI............................................................................................
viii
DAFTAR TABEL....................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR................................................................................
xii
xiii
ABSTRAK ................................................................................................
xiv
ABSTRACT..............................................................................................
xv
viii
8
10
...................................................
10
10
13
15
16
33
36
41
42
45
46
48
50
50
50
53
54
56
57
61
ix
64
A. Deskripsi SMK.............................................................................
64
64
66
67
91
92
92
99
103
C. Pembahasan ...............................................................................
109
109
114
120
122
A. Kesimpulan .................................................................................
122
124
C. Saran-saran ...................................................................................
126
128
131
DAFTAR TABEL
50
70
70
71
103
105
xi
DAFTAR GAMBAR
1. Kerangka berfikir............................................................
49
66
91
xii
DAFTAR LAMPIRAN
131
137
176
4. RPP ...........................................................................................
184
190
6. JOB SHEET...............................................................................
192
196
xiii
LAMPIRAN LAMPIRAN
xiv
PERNYATAAN
: Ari Mustofa
NIM
: S810908103
Surakarta,
2009
xv
Ari Mustofa
xvi
ABSTRAK
Ari Mustofa, S 810908103.2009. Proses pelaksanaan praktik m esin CNC (
Milling ) untuk m eningkatkan m utu lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
YP Colom adu Karanganyar. Tesis Program Teknologi Pendidikan Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta 2009.
Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Unt uk memperoleh gambaran proses
pelaksanaan prakt ek mesin CNC (Milling) untuk m eningkat kan m utu lulusan
program Keahlian Pemesinan di SMK YP Colomadu Karanganyar, 2) Untuk
mengetahui faktor-faktor yang m enjadi kendala dalam pelaksanaan proses
pelaksanaan prakt ek mesin CNC (Milling) untuk m eningkat kan m utu lulusan
program Keahlian Pemesinan di SMK YP Colomadu Karanganyar, 3) Untuk
mengetahui bagaimanakah hasil pelaksanaan prakt ek mesin CNC (Milling) di
SMK YP Colomadu Karanmganyar dalam upaya m eningkat kan m utu lulusan agar
lulusannya bekerja sesuai dengan kom petensi yang dimilikinya.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK YP Colomadu Karanganyar.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
deskriptif proses pelaksanaan praktik m esin CNC Milling untuk m eningkatkan
mutu lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) YP Colomadu Karanganyar.
Pengum pulan data diperoleh dari Ketua yayasan, Kepala sekolah, W akil kepala
sekolah, Instruktur Sekolah, instrukt ur Dunia kerja, dan siswa. Pengumpulan data
melalui observasi, wawancara mendalam dan teknikm dokum ent asi. Proses
keabsahan data dengan m enggunakan trianggulasi, reviu informan, perpanjangan
pengam atan dan meningkatkan ketekunan. Analisis data m enggunakan m odel
interakt if dengan kegiatan pokok yaitu mengumpulkan data, melakukan reduksi
data, m nyajikan data dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian m enyim pulkan bahwa ; 1) Proses pelaksanaan praktik
mesin CNC Milling untuk m eningkatkan mutu lulusan di SMK YP Colom adu
karanganyar dengan cara; a) melaksanakan prakt ik mesin CNC Milling pada kelas
XI dan kelas XII. Pelaksanaan praktik m esin CNC Milling unt uk kelas XI bekerja
sam a dengan Institusi pasangan
yaitu BBLKI Surakarta selam a 1 bulan
sedangkan pelaksanaan praktik m esin CNC Milling unt uk kelas XII dilaksanakan
di SMK YP Colomadu karanganyar dengan m enggunakan m esin CNC Milling
Siemens m odel sinum eric 802c, b) Dalam proses praktik m esin CNC Milling
untuk kelas XII selain siswa prakt ik di SMK YP Colomadu untuk m engenal
produk mesin CNC Milling dilakukan m agang dengan industri selama 1 minggu,
c) Dalam program kerjasam am ant ara dunia industry ada kesepakatan kejelasan
tent ang isi, wakt u dan model penyelengggaraan program, d) Dalam proses
singkronisasi dilakukan melalui pendekatan optimasi, dimanan disepakati
berbagai jenis pekerjaan yang dikerjakan dengan mesin CNC yang akan
dibekalkan di sekolah dan di industry, e) Pola penyelenggaraan dan
pem bimbingan siswa praktik selam a praktik kerja di dunia industry, siswa
dibimbing langsung oleh instrukt ur dunia kerja, sedangkan guru hanya sebagai
pem bimbing non teknis. 2) Faktor-faktor yang mendukung dan m enghambat
dalam proses pelaksanaan prakt ik mesin CNC (Milling) untuk m eningkat kan
mutu lulusan SMK YP Colomadu Karanganyar ; a) fakt or yang m endukung :
xiv
Kesiapan komponen sekolahan, tingkat kem ampuan siswa, manajemen yang baik,
partisipasi dunia kerja. b) faktor yang mengham bat ; Penyusunan jadwal
pelaksanaan praktik di DU/DI, sarana dan prasarana yang kurang
memadahi,proses pem bim bingan, proses sinkronisasi. 3) hasil pelaksanaan praktik
mesin CNC m engalam i peningkatan hal ini dapat dilihat dari uji kompetensi yang
dilakukan pada kelas XI dan uji kompetensi yang dilaksanakan pada kelas XII.
Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti mengajukan saran sebagai berikut
: 1) Kepada pihak SMK YP Colomadu Karanganyar; a) Koordinasi dan
kom unikasi yang sudah berjalan baik antara sekolah dan dunia usaha atau dunia
industri dan m ajelis sekolah untuk dapat dipertahankan. b) Perlunya evaluasi dan
monitoring tentang proses pelaksanaan praktik m esin CNC secara terpadu dan
berkelanjutan dan c) Pihak sekolah harus senant iasa melakukan pendekatan untuk
mengajak partisipasi lebih dalam kepada dunia industry agar tercipt a suatu
kerjasama yang lebih baik tentang lowongan pekerjaan. 2) Kepada pihak
pem erintah hendaknya ada upaya yang nyata dan berkelanjutan unt uk bisa
memberikan rangsangan kepada kalangan industry agar mereka termotivasi untuk
terlibat secara emosional dalam pelaksanaan praktik mesin CNC. 3) Kepada dunia
insustri atau dunia usaha supaya lebih memperhatiakan terhadap program
pelatihan mengenai prakt ik mesin CNC.karena dunia kerja mem erlukan tenaga
yang professional yang berkom peten pada bidangnya. Dengan suatu cara yang
kongkrit yaitu ikut membahas pada saat penyusunan program.
xv
BAB I
PENDAH ULUAN
A. Latar Bel akang Masalah
Manusia yang berkualitas m erupakan ujung tom bak kemajuan bangsa.
Negara-negara yang m aju seperti Am erika, Inggris, Jerm an, Perancis, Rusia, Cina,
jepang, Korea Selatan, Singapura sampai Malaysia telah menjadikan pendidikan
sebagai factor strategis dalam menciptakan kem ajuan bangsanya. Pendidikan yang
berkualitas dapat menghasilkan sum ber daya manusia yang bermutu, dengan
indikator berkualifiksi ahli, teram pil, kreatif, inofatif, berkualitas , produkt if, serta
memiliki attitude (sikap dan perilaku) yang positif. Hal tersebut m endorong suatu
Negara m enjadi Negara yang maju dan pesat dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
harus disesuaikan
dilaksanakan agar sejalan dengan tuntutan dunia kerja serta tunt utan kehidupan
masyarakat yang berkembang secara terus m enerus. Dalam rangka m eningkatkan
relevansi antara pendidikan, pem bangunan dan kebutuhan m asyarakat, pem erintah
berbagai sektor pembangunan akan tenaga ahli yang teram pil sesuai dengan
jum lah mutu dan sebarannya.
Unt uk mencapai tujuan tersebut penyelenggaraan pendidikan dilakukan
dengan sistem ganda, yaitu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang
memadukan antara pembekalan aspek normatif, adatif dan dasar produktif di
sekolah,
pilar
kebijakan
strategis
pembangunan
pendidikan
adalah
industri
menunt ut
lulusan
pendidikan
kejuruan
sesuai
dengan
kurikulum
Sekolah
Menengah
Kejuruan
SMK
harus
memperhatilkan : (1) tugas pokok yang akan dilakukan di dunia kerja bagi
lulusannya, (2) kem ampuan teori dan praktek yang dipersyaratkan bidang
pekerjaan tertentu, serta (3) seberapa besar frekuensi kompet ensi itu dilakukan
pada bidang pekerjaannya.
Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) sebagai bentuk satuan pendidikan
kejuruan sebagaim ana ditegaskan dalam penjelasan pasal 15 UU SISDIKNAS,
merupakan pendidikan m enengah yang m empersiapkan peserta didik terutama
untuk bekerja dalam bidang tertent u. Secara rinci m isi penyelenggaraan SMK
adalah
(1)
menyiapkan
siswa
untukm emasuki
lapangan
kerja
serta
Pertam bahan lulusan SMK dengan daya serap dunia kerja tidak seimbang.
Ketimpangan antara keduanya dapat disebabkan berbagai faktor, antara lain:
rendahnya kualitas lulusan,kualifikasi lulusan tidak sesuai atau daya serap kerja
yang rendah. Akhir-akhir ini tudingan banyak diarahkan pada rendahnya mutu
kualitas
lulusan.
Rendahnya
kualitas
lulusan
disinyalir
karena
program
pem belajaran dan praktek yang diselenggarakan di SMK selalu tertinggal dengan
kenyataan dilapangan.
Keberhasilan SMK dapat diukur dari seberapa besar para lulusan dapat
terserap lapangan kerja. Realitasnya bahwa baru 33,33% lulusan SMK bekerja
sesuai keahliannya ( Depdikbud,1994:3). Kesulitan utama untuk m endapat
pekerjaan itu disebabkan karena kesenjangan antara ketrampilan yang dimiliki
dengan tunt utan keahlian yang dibutuhkan. Pada tahun 2008 jum lah industry di
jawa tengah tercatat sebanyak 644.276 unit usaha yang terdiri dari industry besar
778 unit usaha dan industry kecil dan m enengah 645.054 unit usaha dengan
tenaga kerja yang terserap di industry sebesar 566.946 orang dan 2.569.821 orang
terserap di industry kecil ( Aliyud Darojat, 2009 : 1). Dari data diatas dunia
pendidikan khususnya SMK dituntut untuk m enghasilkan lulusan yang mampu
mengisi lowongan pekerjaan dengan mengacu pada kompetensi yang dimiliki.
Harapan unt uk meningkatkan mutu lulusan Sekolah Menengah Kejuruan
( SMK ) dapat dilakukan dengan upaya m eningkat kan m utu kom petensi lulusan
sesuai dengan program keahlian yang dimiliki. Dalam UU Nom or 20 tahun 2003
pasal 57 ayat 1 ditegaskan bahwa evaluasi atau penilaian dilakukan dalam rangka
pengendalian mutu pendidikan
penilaian
hasil
belajar
oleh
pendidik
harus
dilakukan
secara
berkesinam bungan unt uk mem ant au proses, kem ajuan, dan perbaikan hasil dalam
bent uk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan
ulangan kenaikan kelas, yang dapat dipergunakan sebagai bahan penyusunan
laporan hasil belajar dan m emperbaiki proses pembelajaran. Selanjutnya dalam
peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 20 Tahun 2007
tent ang Standar Penilaian Pendidikan dijelaskan bahwa penilaian hasil belajar
peserta didik
m esin
diidentifikasi
pendidikan
kejuruan
dalam
kat egori
baik
2. Mengam ati realita tentang pelaksanaan praktek m esin CNC (Milling) pada
awal kegiatan dan selama pelaksanaan praktek selalu disertai dengan kendala
dan ham batan khususnya berkaitan dengan pemrograman m esin .
3. Hasil prakt ek yang diharapkan mampu m engisi lowongan pekerjaan yang
menuntut professionalisme para pelamarnya sesuai dengan kompetensi yang
dimilikinya.
C. Rumusan Masalah
Masalah-m asalah yang dikem ukakan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah proses pelaksanaan praktek mesin CNC (Milling) untuk
meningkatkan mutu lulusan program Keahlian Pemesinan SMK YP Colom adu
Karanganyar pada tahun ajaran 2009/2010 ?
2. Fakt or-faktor apa saja yang mendukung dan m engham bat proses pelaksanaan
praktek m esin CNC (Milling) untuk meningkatkan mutu lulusan program
Keahlian Pemesinan SMK YP Colomadu Karanganyar.
3. Bagaimanakah
m esin
siswa, pihak sekolah, dunia usaha atau industri (DU/DI), pemerint ah maupun
masyarakat.
Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Untuk
dimilikinya.
E. Kegunaan Penelitian
hal
proses pelaksanaan
praktek
m esin
Dinas
Pendidikan
Menengah
Kejuruan
sebagai
upaya
(Milling)
untuk
meningkatkan
m utu lulusan
program
Keahlian
Pem esinan
b. Menam bah khasanah keilmuan terutama berkenaan dengan pelaksanaan proses
pelaksanaan praktek m esin CNC (Milling) untuk m eningkatkan m utu lulusan
program Keahlian Pem esinan
c. Dapat dipakai sebagai bahan kajian lebih mendalam bagi penelitian penelitian
lanjutan yang sifatnya lebih luas dan mendalam baik dari sisi wilayah maupun
substansi permasalahannya.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pendidikan Kejuruan
Pendidikan kejuruan m erupakan pendidikan yang mem bekali anak didik
dengan suatu ketrampilan tertentu agar para lulusan siap m em asuki lapangan
kerja. Calhoun & Finch ( 1982 : 12 ) Mengem ukakan bahwa pendidikan kejuruan
sebagai suatu proses penyiapan tujuan untuk bekerja dan meningkatkan pot ensi
tenaga kerja. Unityed states congress yang dikutip oleh slamet PH ( 1991 :1 )
menyatakan bahwa pendidikan kejuruan adalah program pendidikan yang secara
langsung dikaitkan dengan penyiapan seseorang untuk pekerjaan tertent u atau
untuk pertambahan karier seseorang.
Dari berbagai pendapat
diatas
11
dan
bertanggung jawab.
c. Mengembangkan
potensi
peserta
didik
agar
m em iliki
wawasan
berkompetensi,
mengem bangkan
sikap
beradapt asi
professional
dilingkungan
dalam
bidang
kerja,
dan
keahlian
yang
dim inatinya.
3) Membekali peserta didik dengan kom petensi-kompetensi yang sesuai
dengan program keahlian yang dipilihnya.
yang
berbasis
produksi(production
based learning),
12
Ciri yang m embedakan ant ara pendidikan kejuruan dengan jenis pendidikan
umum ,yaitu bahwa pendidikan kejuruan berorentasi pada penyiapan peserta didik
untuk mem asuki lapangan kerja, m aka salah satu tolok ukurnya rentang waktu
memperoleh pekerjaan, keberhasilan ditempat kerja serta tamatan tersebut mampu
berkem bang ditem paty kerjanya. Daya serap lulusan oleh lapangan pekerjaan
merupakan salah satu ketentuan dalam pelaksanaan kurikulum dan bahkan
menjadi salah satu ukuran dalam m enilai keberhasilan Sekolah Menengah
Kejuruan.
4. Profil Kom pete nsi Lulusan Program Keahlian Tekni k Perm esinan
Johson ( dalam Suparno 2000: 22 ) m enyatakan bahwa pengajaran
berdasarkan kompetensi merupakan suatu system dimana siswa baru dianggap
telah m enyelesaikan pelajaran apabila ia telah m elaksanakan tugas yang dipelajari
untuk melakukannya. Pengetahuan, ketrampilan dan sikap merupakan jalan atau
essensial enam bler untuk suatu perbuatan (perform ance).Kom petensi sebagai
perbuatyan yang rasional yang secara m enegaskan memenuhi tujuan dalam
kondisi yang diinginkan. Dikat akan performance yang rasional, karena orang yang
melakukannya harus mem punyai tujuan dan ia tahu apa dan mengapa ia berbuat
dem ikian.
Untuk
melakukan/melaksanakan
kompetensi
seseorang
mem erlukan
pengetahuan khusus,ket rampilan proses,dan sikap. Kom petensi yang satu berbeda
dari kompetensi yang lain dalam hal jumlah bagian-bagiannya. Ada kom petensi
yang lebih bergant ung pada pengetahuan dan ada yang lebih tergant ung kepada
proses.
Kom petensi dirumuskan sebagai kecakapan yng disyaratkan untuk dapat
melakukan suatu pekerjaan dengan standart tertent u. Dalam menghadapi dunia
yang penuh tangtangan diperlukan kemampuan yang bersifat generic yang disebut
kom petensi transfersal, yang melint as batas disiplin ilmu dan m elintas berbagai
sector kehidupan manusia. Unt uk menguasai kompet ensi tersebut, diperlukan
13
B. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir pada penelitian ini di awali dengan bent uk penelitian yang
mengacu pada deskripsi lapangan serta output pendidikan yang berlangsung
dalam objek penelitian. Dalam hal ini pelaksanaan Uji Kompetensi yang
dilaksanakan di SMK Negeri 2 Karanganyar.
Pembelajaran yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan bertujuan
untuk
menghasilkan
sistematis,
kerangka
pemikiran
dalam
penelitian
ini dapat
14
Pem belajaran
SDM Guru
Mitra Kerja
15
BAB III
METO DOLO G I PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk m engetahui bagaimana pelaksanaan uji
kom petensi dalam
pelaksanaan
uji
kompetensi
m elibatykan
individu-individu
sebagai
pelaksana baik dari institusi sekolah maupun dunia industry. Peneliti harus dating
sendiri dan m elibatkan secara langsung dalam proses pem belajaran dan uji
kom petensi itu sendiri. Pemaham an yang m endalam m engenai hal itu lebih tepat
menggunakan pendekat an kualitatif.
terkait
dalam
pengem bangan
16
No
Jenis Kegiatan
Alokasi W akt u
Pengurusan perijinan
Penggandaan laporan
1. Bentuk penelitian
Sesuai dengan permasalahannya, penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif. Winarno Surahmad (1994: 139) berpendapat bahwa penyelidikan
deskriptif adalah penyelidikan yang tertuju pada pem ecahan masalah yang ada
pada m asa sekarang. Berdasarkan pengertian tersebut diatas penelitian ini akan
mendeskripsikan tentang pelaksanaan uji kompetensi program keahlian teknik
pem esinan sebagai upaya peningkatan m utu lulusan
di SMK Negeri 2
Karanganyar.
Di tinjau dari aspek yang diteliti, penelitian ini merupakan penelitian kasus
atau studi kasus . Winarno Surakhmad ( 1994 : 143 ) berpendapar bahwa: studi
kasus m erupakan jenis metode jenis metode diskript if yang memusatkan perhatian
pada suatu kasus secara intensif dan mendetail. Subyek yang diteliti terdiri dari
satu unit yang dipandang sebagai kasus.
Adapun alasan penggunaan metode diskript if dengan pendekatan studi
kasus adalah :
1. Masalah yang diteliti m erupakan m asalah yang ada pada saat sekarang.
17
keadaan
obyek
penelitian
pada
masa
sekarang
2. Strategi penelitian
Untuk mengkaji perm asalahan penelitian diperlukan suatu pendekatan
melalui pemilihan strategi penelitian yang tepat. Strategi yang dipilih oleh peneliti
akan
digunakan
unt uk
m engamati,
mengumpulkan
tersebut mempunyai
perbedaan dalam hal teknis penelitian. Peelitian kualitatif lebih menekankan pada
diskripsi atau penjelasan dalam prosesnya, sedangkan penelitian kualitatif lebih
menekankan pada jum lah angka-angka tertentu.
Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi
penelitian dengan pendekatan kualitatif karena dengan pendekatan ini peneliti
memperoleh data dari kancah yang berlatar belakang alamiah yang berupa kata
tertulis atau tulisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Penelitian ini
juga lebih banyak m em anfaatkan dan m engumpulkan informasi dengan cara
mendalami fenom ena yang ada, sehingga diperoleh deskripsi dan penjelasan
tent ang pelaksanaan uji kompetensi.
18
D. Sumber Data
Menurut H.B Sutopo (1996:54) bahwa sumber data dalam penelitian
kualitatif bias berupa orang, peristiwa dan lokasi, benda, dokum en atau arsip.
Berdasarkan penelitian tersebut diketahui bahwa sumber data dalam penelitian ini
sangat beragam . Oleh karena itu ketepatan dalam m em ilih dan m enentukan jenis
data sangat penting, karena akan dapat menentukan ketepat an dan kelayakan data
yang diperoleh.
Sumber data yang dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah:
1. Informan
Yaitu seorang yang dipandang mengetahui permasalahan yang sedang dikaji
dalam penelitian dan bersedia memberikan informasi kepada peneliti berupa katakata. Informan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah inform an yang benarbenar m engetahui permasalahn sihingga dioperoleh data yang objekt if, yaitu:
1. Kepala SMK Negeri 2 Karanganyar.
2. Ketua program teknik pemesinan SMK Negeri 2 Karanganyar.
3. Siswa kelas XII Program keahlian teknik pemesinan SMK Negeri 2
Karanganyar.
19
3. Dokumen
Dokumen m erupakan sum ber data tambahan, bukan hanya tulisan saja,
tetapi juga berupa rekam an, gambar atau benda yang berkaitan dengan suatu
aktivitas atau peristiwa tertentu. Dokum en yang diperlukan dalam penelitian ini
antara lain : rekaman hasil wawancara, data tentang pelaksanaan uji kompetensi,
data-data penilaian uji kom petensi dan data lain yang dapat mem berikan
keterangan tambahan tent ang pelaksanaan uji kompetensi.
E. Teknik Sampling (C uplikan)
Teknik
sampling
digunakan
untuk
menyeleksi
atau
m emfokuskan
permasalahan agar pemilihan sam ple lebih m engarah pada tujuan penelitian.
H.B Sutopo ( 1996 : 52 ) m engatakan bahwa Teknik cuplikan m erupakan suatu
bent uk kasus atau proses bagi pemusatan atau pem ilihan dalam penelitian yang
mengarah pada seleksi
Cuplikan dalam penelitian ini bersifat purposive sam pling, dim ana peneliti
cenderung memilioh informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk
menjadi sumber data yang m ant ap dan mengetahui m asalah-masalah sehubungan
dengan permasalahan secara mendalam. Namun demikian inform an yang dipilih
dapat m enunjuk informan lain yang lebih tahu, maka informan dapat berkem bang
sesuai dengan kebutuhan peneliti dalam mem peroleh data.
20
2. Wawancara
W awancara dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dari
informan, sehingga data yang diperoleh dapat dipercaya. Data yang dikumpulkan
dari wawancara m erupakan data penguat bagi penemuan data yang dikumpulkan
dengan pengam atan, sekaligus data-data lain yang diperlukan unt uk mendukung
penjelasan tent ang permasalahan penelitian.
Sumber data dan data yang ingin diperoleh dalam penelitian ini melalui
kegiatan wawancara, yaitu:
a) Kepala sekolah SMK Negeri 2 Karanganyar, untuk mem peroleh
informasi tentang pelaksanaan uji kom petensi.
b) Ketua program teknik pem esinan, unt uk memperoleh informasi dan
masalah-masalah yang tim bul dalam pelaksanaan uji kom petensi
c) Siswa kelas XII teknik pemesinan yanmg melaksanakan uji
kompetensi, unt uk memperoleh informasi m engenai uji kom petensi
dan masalah yang dihadapinya
d) Perusahaan atau instansi dari luar yang berfungsi sebagai verifikator
dalam pelaksanan uji kompetensi sehingga mendapatkan informasi
tent ang pelaksanaan uji kompetensi dan sejauh m ana peranan uji
kompetensi dalam upaya m eningkatkan prestasi lulusan
21
3.Dokument asi
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang bersumber dari arsip dan
dokumen yang ada.m isalnya data tentang kegiatan pelaksanaan uji kom petensi
dan
tentang system
kom petensi,data tentang prosedur uji kompetensi, data tent ang hasil kerja uji
kom petensi dan data-data yang lain yang berhubungan dengan penelitian ini.
trianggulasi data sebgai cara untuk m eningkatkan validitas data dalam penelitian
kualitatif , yaitu:
a. Trianggulasi data atau sumber, yaitu teknik trianggulasi yang
m engarahkan peneliti agar di dalam mengum pulkan data wajib
m enggunakan berbagai sum ber data yang tersedia
b. Trianggulasi metode, yaitu jenis trianggulasi yang dilakukan dengan
cara mengum pulkan data sejenis tetapi berbeda teknik atau metode
pengumpulannya.
c. Trianggualsi
peneliti
yaitu
hasil
penelitian
yang bias
diuji
22
ini
adalah
trianggulasi
sum ber
dan
trianggulasi
metode.
dengan
m etode
observasi
terhadap
pelaksanaan
uji
23
2. Reviu Informan
Reviu informan m erupakan suatu pengem bangan validitas yang perlu
dilakukan
dalam
penelitian
kualitatif.pada penyususnan
laporan ,walaupun
Pengumpulan data
Reduksi data
Sajian data
Penarikan kesimpulan
(Verifikasi)
24
b. Reduksi data
Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan
proses seleksi, m em fokusan, penyederhanaan dan abstraksi data. Proses ini
berlangsung terus sepanjang pelaksanaan penelitian . bahkan prosesnya diawali
sebelum
pelaksanaan
pengumpula
data.
Pada
waktu
pengum pulan
data
berlangsung, reduksi data dilakukan dengan membuat ringkasan dari catatan data
yang diperoleh dilapangan. Dalam penyusunan ringkasan tersebut peneliti juga
membuat coding, memusatkan tem a, m enentukan batas-batas permasalahn dan
juga m enulis mem o.Proses reduksi ini berlangsung terus sam pai laporan akhir
penelitian ini.
c. Penyajian Data
Sebagai proses analisis data selanjutnya, inti dari penyajian data ini adalah
mengorganisis informasi secara sistematis untuk m emperm udah penelitian dalam
menggabungkan
dan
m erangkai
keterikat an
antar
penggambaran proses dan fenomena yang ada pada obyek penelitian. Untuk
mempermudah penyajian data ini digunakan pengelom pokan data, jaringan kerja
berkaitan kegiatan laporan. Kesemuanya dirancang guna m erakit informasi secara
teratur dan akhirnya peneliti dapat m elihat fenomena itu berhubungan denga teori
yang releva.
25
d. Menarik Kesimpulan
Merupakan
yang terdapat di lapangan. Penyusunan cacatan, pola dan arahan sebab akibat di
lakukan secara teratur. Artinya kesimpulan akhir yang ditulis merupakan
rangkaian keadaan dari yang belum jelas kemudian m eningkat sampai pada
pernyataan yang telah m emiliki landasan yang kuat dari proses analisis terhadap
fenomena yang ada. Disamping itu dalam penarikan kesim pulan peneliti juga
mendiskusikan permasalahan dengan pihak-pihak yang relevan yang akhirnya
terjadi sebuah kesepakatan kesim pula.
I. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan tahapan tahapan yang di tempuh dalam
penelitian awal sampai akhir. Dalam kegiatan ini di m ulai sejak pembuatan
proposal penelitian, mengurus perijinan, pelaksanaan penelitian di lapangan,
analisis data dan pembuatan laporan serta penggadaaan laporan.
Penjelasan m engenai tahapan penelitian tersebut adalah :
1. Tahap Persiapan Penelitian
Tahap
ini
kegiatannya
adalah
m erencanakan
segala
sesuatu
yang
26
Analisis data awal di lakukan untuk m engetahui apakah data yang telah di
kum pulkan tersebut sesuai dengan yang di harapkan. Sehingga akan dapat di
ketahui mana data-data yang di perlukan dan data yang tidak di perlukan.
4. Tahap Analisis Data Akhir
Data yang di analisis dalam tahap ini adalah seluruh data yang di peroleh
dalam pengum pulan data dan m erupakan data yang sangat mendukung tujuan
penelitian.
5. Tahap Penarikan Kesimpulan
Setelah sem ua data di analisis dengan teknik analisis yang sesuai dengan
penelitian kualitatif, tahap selanjutnya adalah m enarik kesimpyulan/verifikasi dari
apa yang di hasilkan dalam analisis data tersebut.
6. Tahap Penulisan Dan Penggandaan Laporan
Dalam tahap ini, semua kegiatan yang berhubungan dengan penelitian dan
hasil yang di capai di tulis dan di laporkan kepada pihak pihak yang
berkepentingan dan bentuk laporan harus sesuai dengan aturan yang sudah di
tetapkan.
27
DAFTAR PUSTAKA
28
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.
DAFTAR ISI.
ii
BAB I. PENDAHULUAN
C. Rumusan Masalah..
D. Tujuan Penelitian
E. Kegunaan Penelitian..
A. Landasan Teori.
3. Langkah-langkah ..
4. Asas-asas.. .
5. Intelegensi.
10
12
13
14
9. Hubungan intelegensi..
15
B. Kerangka Berfikir..
16
DAFTAR PUSTAKA.24
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan Kejuruan
1. Konsep Pendidikan Kejuruan
Pendidikan nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Di dalam UndangUndang Dasar 1945 m engamanatkan upaya unt uk m encerdaskan kehidupan
bangsa agar pem erintah m engusahakan dan m enyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional yang diatur dengan undang-undang yaitu Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2003 tent ang sistem pendidikan nasional.
Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, pendidikan Menengah
Kejuruan m erupakan pendidikan yangm engutamakan kem am puan peserta didik
untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, kem am puan beradaptasi dilingkungan
kerja, m elihat peluang kerja dan m engem bangkan diri dikem udian hari.
Menurut Djojonegoro (1986:20) mengatakan bahwa pendidikan m enengah
kejuruan m engembangkan em pat misi pokok, yaitu : a. m enyiapkan tenaga kerja
terampil untuk m engisi keperluan pem bangunan, b. menyiapkan tenaga kerja
terampil tingkat menengah yang berkualitas profesional, yang diharapkan dapat
berperan sebagai fakt or keunggulan industri Indonesia menghadapi persaingan
global, c.
11
kejuruan
pada
dasarnya
bertujuan
m engem bangkan
12
pada dasarnya mengembangkan ketram pilan, kem am puan, pem ahaman, sikap,
kebiasaan
kerja
dan
pengetahuan
bagi
pekerja
guna
m em enuhi
dan
mengem bangkan ketrampilan kerja, agar mampu m enjadi pekerja yang betul-betul
berguna dan produktif). Senada dengan pendapat itu, Evan dan Herr (1978:8)
pendidikan
kejuruan
m erupakan
bagian
dari
sistem
pendidikan
yang
mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu bidang pekerjaan
tertentu.
Dari
berbagai
pendapat
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa pendidikan
13
(Knowledge),
sikap
(skill) untuk
memasuki dunia kerja. Hubungan dengan pem enuhan tenaga kerja pendidikan
kejuruan m em berikan pengetahuan dan ket ram pilan yang diajarkan di sekolah
ident ik dengan unsur-unsur yang ada di lapangan kerja sehingga peserta didik siap
menghadapi dunia kerja.
2. Macam -macam pendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruan terdapat pada jenjang menengah. Oleh karena itu
pendidikan ini disebut Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK melalui
peraturan pem erintah nomor 29 Tahun 1990 pasal 1 ayat 3 tent ang pendidikan
menengah menyatakan bahwa pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan
pada jenjang menengah yang menggunakan pengem bangan kem am puan siswa
untuk melaksanakan pekerjaan jenis tertent u. Pendidikan kejuruan sebagai salah
satu subsistem pendidikan di Indonesia penyelenggaraannya dapat dilakukan di
14
ket enagalisrikan
pem bangkit tenaga listrik, pem anfaatan tenaga listrik dan teknik otonasi.
d. Teknik Inform asi dan komunikasi terdiri dari Rekayasa perangkat lunak,
com puter dan jaringan dan multimedia
e. Teknologi Broadcasting terdiri dari Teknik Siaran Radio, Teknik Siaran
Televisi, Broadcasting Radio, Broadcasting Televisi dan Periklanan.
f. Teknik elektronika terdiri dari
Teknik Audio-Video ,
Teknik Elektronika
Industri,TeknikMekatronik.
g. Teknik pendingin dan tata Udara terdiri dari Teknik Pendingin & T ata Udara
h. Teknik pem esinan terdiri dari
Teknik Fabrikasi Logam,
Teknik Pemeliharaan
15
Akunt ansi,
dan
bertanggung jawab.
3) Mengem bangkan potensi peserta didik agar m em iliki wawasan kebangsaan,
mem ehami dan menghargai keanekaragam an budaya bangsa Indonesia.
4) Mengem bangkan potensi peserta didik agar mem iliki kepedulian terhadap
lingkungan hidup serta m emanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan
efisien.
b. Tujuan Khusus:
1) Menyiapkan peserta didik agar menjadi m anusia produkt if,mam pu bekerja
sendiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada didunia usaha dan dunia
16
industry sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kom petensi
dalam program keahlian yang dipilihnya.
2) Menyiapkan peserta didik agar m am pu memilih karier, ulet dan gigih dalam
berkompetensi, beradaptasi dilingkungan kerja, dan mengem bangkan sikap
professional dalam bidang keahlian yang dim inatinya.
3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar
mam pu mengembangkan diri dikem udian hari baik secara m andiri maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
4) Membekali peserta didik dengan kompet ensi-kompetensi yang sesuai dengan
program keahlian yang dipilihnya.
4. Program Pe ndidikan Sekolah Menengah Kejuruan
a. Program pendidikan dan pelatihan
SMK m enyelenggarakan
pendidikan
dan pelatihan
berbagai program
17
standar penilaian
pendidikan.
Standar isi mencakup materi dan tingkat kompet ensi untuk m encapai
kom petensi lulusan pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Dalam
standar isi diatur tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar
Kompet ensi (SK) dan Kompetensi dasar (KD) dari setiap m ata pelajaran pada
setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan m enengah.
Materi yang diajarkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) disajikan dalam
bent uk kom petensi yang dinilai sangat penting dan perlu bagi peserta didik dalam
menjalani
kehidupan
sesuai
dengan
jam annya.
Untuk
mencapai
standar
kom petensi yang telah ditetapkan oleh Dunia Usaha / Dunia Industri (DU/DI)
yang
dikemas
dalam
berbagai
mata
diklat
yang
dikelompokkan
dan
18
1) Program Normatif
Program Norm atif adalah suatu kelom pok m ata diklat yang berfungsi
membentuk peserta didik menjadi pribadi yang utuh yang mem iliki norm a-norma
kehidupan sebagai makluk individu atau makluk social baik sebagai warga Negara
Indonesia maupun warga dunia. Program ini diberikan agar peserta didik bisa
hidup dan berkem bang selaras dalam kehidupan pribadi, social dan bernegara.
Program ini berisi mata diklat yang lebih m enitik beratkan pada norm a, sikap dan
perilaku yang diajarkan, ditanam kan dan dilatihkan pada peserta didik disam ping
kandungan pengetahuan dan ketrampilan yang ada didalam nya. Mata diklat pada
kelompok normative berlaku sam a unt uk sem ua program keahlian.
2) Program Adaptif
Program Adaptif adalah kelom pok m ata diklat yang berfungsi membentuk
peserta didik sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan yang luas dan
kuat untuk m enyesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang terjadi
dilingkungan social, lingkungan kerja serta mampu m engem bangkan diri sesuai
dengan perkem bangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Program ini berisi
mata diklat yang lebih menitik beratkan pada pemberian kesempatan kepada
peserta didik untuk m emaham i dan menguasai konsep dan prinsip dasar ilmu dan
teknologi yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
Program adaptif diberikan agar peserta didik tidak hanya mem ahami dan
menguasai apa dan bagaimana suatu pekerjaan dilakukan akan tetapi
memberikan juga pemahaman dan penguasaan tentangmengapa hal tersebut
harus dilakukan. Program adaptif terdiri dari kelom pok m ata diklat yang berlaku
19
pembelajaran
dituangkan
dalam
bentuk kegiatan-kegiatan
kegiatan
kurikulum.
pem belajaran
tersrukt ur
sesuai
dengan
struktur
20
b) Kegiatan Ektrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan diluar jam yang tercantum pada
struktur
kurikulum.
Kegiatan
ekstrakurikuler
ditujukan
untuk
21
kom petensi m enurut Jackson dan Schuler (dalam bukunya Ella Yulaeawati, 2006:
17) kompetensi merupakan ket rampilan , pengetahuan, dan kemam puan ,serta
ciri-ciri yang lain yang menunjukkan bahwa seseorang mam pu bekerja secara
efektif. Menurut zam tim ah (2000:208) kom petensi diartikan sebagai kem am puan
yang dimiliki seseorang unt uk melaksanakan pekerjaan. Sementara Menurut
McAshan dalam Mulyasa (2002:38) mengem ukakan bahwa kompet ensi:
is knowledge, skill and abilities or capabilities that a person achieves,
which become part of his or being to the exent he or she can satisfactorily
perform particular cognitive, affective and psychom otor behavior
(kompetensi diartikan sebagai pengetahuan , ketrampilan dan kemempuan yang
dikuasai seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga dapat
melakukan perilaku-perilaku kognitif, afekt if dan spikom otorik dengan sebaikbaiknya) .Dan Ahmad Jaedun (2000: 45) berpendapat bahwa kompetensi diartikan
sebagai kemam puan yang dimiliki seseorang untuk melakukan tugas tertentu.
John Stevenson dalan Subijanto (2000: 87-88) m engatakan bahwa kom petensi
terdiri dari pengetahuan dan ketram pilan yang secara spesifik tersetandart dan
diterapkan dalam pekerjaan yang dipersyaratkan bagi tenaga kerja. Senada dengan
22
merupakan
aspek pengetahuan,
ketram pilan, dan sikap. Berpijak dari pendapat tersebut diatas m aka kom petensi
dapat diartikan sebagai kemampuan , ketrampilan dan sikap yang dimiliki oleh
seseorang atau sekelompok tenaga kerja unt uk melaksanakan tugas/pekerjaan
tertentu dalam dunia kerja.
Konsep pembelajaran berbasis kompetensi m enyaratkan dirumuskannya
secara jelas kompet ensi yang harus dimiliki atau ditampilkan peserta didik setelah
mengikuti kegiatan pem belajaran. Dengan tolokukur pencapaian kom petensi
maka dalam kegiatan pem belajaran peserta didik akan terhindar dari mem pelajari
materi yang tidak perlu yaitu materi yang tidak m enunjang tercapainya
penguasaan kompetensi.
Pencapaian setiap kompetensi tersebut terkait erat dengan sistem pembelajaran.
Dengan dem ikian kom ponen m inimal pembelajaran berbasis kom petensi adalah:
a) pem ilihan dan perumusan kompetensi yang tepat.
b) spesifikasi indikator penilaian untuk m enentukan pencapaian kompetensi.
c) pengem bangan sistem penyampaian yang fungsional dan relevan dengan
kompetensi dan sistem penilaian.
Penerapan
konsep
dan
prinsip
pembelajaran
berbasis
kom petensi
duplikasi
dalam
pemberian
materi
pembelajaran
yang
23
pembelajaran
sesuai
dengan
kebutuhan,
kecepatan,
dan
akuntabilitas
publik.
Kompet ensi
yang
telah
disusun,
24
Depdiknas
25
26
berbasis kompetensi dim aksudkan adalah pendekatan dalam pem belajaran yang
mempersyaratkan
peserta
didik
menguasai
kom petensi m aupun kompetensi dasar m ata pelajaran tertentu. Dalam model yang
paling sederhana, dikemukakan bahwa jika setiap peserta didik diberikan waktu
sesuai dengan yang diperlukan unt uk mencapai suatu tingkat penguasaan, dan jika
dia menghabiskan wakt u yang diperlukan, m aka besar kem ungkinan peserta didik
akan m encapai tingkat penguasaan kompetensi.
Berpijak dari pendapat Gagne tersebut maka siswa akan melakukan
kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan strukt ur dan pentahapannya. Siswa
27
28
yang m em iliki kemampuan cepat , nam un dem ikian akan m em butuhkan waktu
yang lebih lam a. Tujuan belajar tuntas ini adalah unt uk meningkatkan keefekt ifan
kegiatan pem belajaran, khususnya pada tingkat
keberhasilan
siswa dalam
mencapai tujuan dengan cara memberikan perhatian yang cukup pada kebutuhan
dan kondisi individual siswa.
Strategi pembelajaran tunt as dapat dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip
sebagai berikut: a) program pem belajaran dengan unit-unit pembelajaran dengan
unit-unit pem belajaran harus didesain dengan pentahapan (learning hierarchi)
yang jelas dan penyajian yang m enarik. Mengingat penyajian m ateri yang
sistematis dan menarik mem berikan kepuasan kepada siswa (Carrol dan Bloom
dalam Joyce, Weil and Calhoun 2000: 444). Bimbingan belajar harus berorentasi
pada individu siswa (Depdikbut, 1997: 12-14 )
Dari
beberapa
pelaksanaan praktek
pendapat
m esin
dapat
penguasaan m ateri pem belajaran dalam bent uk unit-unit pem belajaran yang
disusun sesuai dengan pentahapan pembelajaran. Keberhasilan pem belajaran yang
berbasis produksi sangat dipengaruhi oleh beberapa sub sistem dalam kegiatan
belajar, ant ara lain a) penyesuaian dan penjabaran dengan isi kurikulum dengan
tunt utan Dunia Usaha/Industri (DU/DI). b) pengem bangan program pembelajaran,
c) strategi pembelajaran , d) tersedianya sumber belajar, e) sum ber daya yang
dim iliki dan f) sistem penilaian yang digunakan.
Pembelajaran tunt as dalam pelaksanaan praktek mesin CNC (M illing )
dilakukan dengan memberikan materi pem belajaran dalam bent uk paket-paket
29
yang saling berkaitan dan harus dikuasai oleh siswa agar dapat menem puh m ateri
pem belajaran selanjutnya.
4) Belajar penemuan (discovery-inquiry)
Metode
pem belajaran
discovery
pem belajaran
yang diharapkan
dapat
m erupakan
m em ajukan
salah
satu
metode
dapat
terjadi
terutama
bila
individu
ikut
terlibat
secara
prinsip-prinsip,
sehingga
akan
memperoleh
pengalaman,
dan
30
Menurut Roestiyah NK
adalah suatu cara mengajar yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental
melalui tukar pendapat, diskusi dan m embaca dan m encoba sendiri agar siswa
dapat belajar sendiri. Menurut Ratna W ilis dahar (1996 : 160) metode
pem belajaran discovery adalah suatu cara yang dapat melatih kemampuankem am puan intelektual siswa, merangsang keingintahuan dan m em otifasinya.
Dengan demikian dapat dikat akan bahwa m etode pem belajaran discovery
adalah suatu metode dalam proses belajar dan pembelajaran dimana guru
memperkenankan siswanya untuk menem ukan sendiri. Discovery (penem uan)
sering dipertukarkan dalam pemakainnya dengan inquiry (penyelidikan) dan
problem solving (pem ecahan masalah). Menurut Sund and Trowbridge (1978: 64)
mengatakan bahwa m etode pembelajaran discovery adalah proses mental dimana
siswa mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Lebih lanjut Sund and
Thowbridge m em bedakan tentang perbedaan antara discovery dengan inquiry.
Adapun inquiry dibent uk meliputi discovery dengan perkataan lain inquiry adalah
perluasan proses discovery yang digunakan lebih m endalam. Proses inquiry
mengandung proses-proses ment al yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya
merum uskan
problema,
merancang
eksperimen,
mengum pulkan
data,
pembelajaran
individual, siswa
melakukan percobaan unt uk memperoleh suatu konsep atau prinsip dalam suatu
31
proses mental. Metode discovery dapat dilakukan dalam dua bentuk yaitu free
discovery (penemuan bebas) dan guided discovery ( penemuan terbimbing).
a)
Free
discovery
dalam
hal
ini
siswa
benar-benar
dilepas
dalam
m engum pulkan
data,
32
pencapaian tujuan intruksional dalam hal ini daftar kegiatan yang telah
dipersiapkan.
Dalam metode pem belajaran gided discovery siswa diberi pertanyaanpertanyaan unt uk mencapai keberhasilan dalam mengungkap konsep atau prinsipprinsip
yang dapat
pertanyaan tersebut
ditemukan hasilnya berupa konsep dan prinsip yang benar-benar masih baru.
Metode pembelajaran discovery mem berikan hal-hal yang baru yang sebelum nya
belum pernah dialam i dan dilakukan oleh siswa sehingga siswa akan m em iliki
pengalaman yang dapat tersimpan dalam ingatanya dengan baik.
Langkah-langkah metode pembelajaran discovery menurut Joyce, Weil
dan Calhoun (2000: 179-181) sebagai berikut: (1) guru menyajikan situasi
problem atik dan menjelaskan prosedur penemuan kepada siswa,(2) pengumpulan
data dan verifikasi mengenai suatu informasi yang dilihat dan dialam i,(3)
pengum pulan data dan eksperimen para siswa diperkenalkan dengan elem en baru
ke dalam situasi yang berbeda, (4) m em formulasikan penjelasan ,(4) menganalisis
proses penemuan
Dari beberapa pendapat diatas langkah-langkah yang sesuai dengan
karakteristik proses pelaksanaan praktek mesin CNC (M illing) adalah metode
discovery terbimbing. Secara operasional dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut: (a) Penyajian masalah dalam bentuk lembar kerja siswa, (b)
diskusi pengarahan, (c) kegiatan penem uan, (d) diskusi akhir, (e) pengem bangan
masalah dan tindak lanjut.
33
Strategi
pembelajaran
ini
diharapkan
dapat
dipakai
untuk
diperlukan,
term asuk hubungan antar pribadi (Slavin, 1995:11-12). Strategi pembelajaran ini
terdiri dari kelom pok-kelom pok yang heterogen. Kompetisi diperlukan untuk
membantu anggota kelom pok.
Salah satu cara terbaik untuk m engembangkan belajar yang aktif adalah
memberikan tugas belajar yang diselesaikan dalam kelompok kecil. Dukungan
sem ua siswa tanpa membedakan latar belakang dan keahlian, membantu
mewujudkan belajar kolaboratif dalam kelas.
Menurut Muslim Ibrahim , Fida Rachmadiarti, Moham ad Nur dan Ismono
(2000:2) bahwa pem belajaran kooperatif mempunyai jangkauan tidak hanya
membantu siswa mem pelajari m ateri pelajaran dan ket rampilan sem ata, namun
juga m elatih siswa dalam meraih tujuan-tujuan hubungan sosial dan kemanusiaan.
Model pem belajaraan kooperatif ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur
tujuan dan struktur penghargaan (reward). Struktur tugas mengacu pada dua hal,
yaitu pada cara pembelajaran yang diorganisasikan dan kegiatan yang dilakukan
siswa dalam kelas. Strukt ur tujuan adalah sejumlah saling ketergant ungan yang
34
dibutuhkan
penghargaan dapat
diklarifikasikan
m enjadi
kooperatif.
Dalam strategi pembelajaran kooperatif guru menyampaikan pelajaran,
siswa bekerja sam a dalam m emecahkan pokok bahasan tertentu dengan langkah
siswa m em bent uk kelompok sendiri dengan anggot a 2 sam pai 6 anak, kemudian
anak m em ilih pokok bahasan sendiri, lalu m elaporkan dan mempresentasikan
dalam kelas. Selanjutnya Muslim Ibrahim, Fida Rachm adiarti, Moham ad Nur dan
Ism ono
pembelajaran
kooperatif
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut; a) Siswa bekerja dalam kelom pok secara
kooperatif unt uk menunt askan materi belajarnya. b) Kelom pok dibent uk dari
siswa yang m em iliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. c) Bila m ana
mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelam in yang
berbeda. D) Penghargaan lebih berorent asi kelompok dari pada individu. Slavin
(1995 : 12-13) mengem ukakan karakt eristik metode pembelajaran kooperatif
sebagai berikut:
a. Tujuan kelompok/group goal ; semua anggot ya adalah pemim pin dalam
pem belajaran.
b. Tanggung jawab individu/ individu accountability: penilaian kelompok dan
pengkhususan pada tanggung jawab individu.
c. Kesempatan yang sama unt uk hasil / Equal opportunities foe success :
kontribusi saling m emberi di antara siswa dalam kelompok
35
d. Persaingan
kelom pok/
team
com petition
persaingan
yang
dapat
Menurut
Lundren
(1994:5)
strategi
pembelajaran
kooperatif
36
sistem intruksional
terutama ditujukan
unt uk
m eningkatkan
produkt ivitas dan efisiensi proses pem belajaran (Karti Soeharto,dkk, 2003:19).
Sejalan dengan proses percepatan berlakunya Otonomi daerah secara
langsung m aupun tidak langsung akan berdampak pada sistem penyelenggaraan
37
m asyarakat
dan
Menengah
Kejuruan
merancang reposisi
SMK melalui
kejuruan
m elalui
analisis
potensi
wilayah
unt uk
melakukan
penyesuaian peran, bidang dan program keahlian serta jenjang pendidikan SMK
dengan kebutuhan wilayah.
Tujuan reposisi SMK melalui program Re- Engineering adalah untuk:
a) Mengembangkan konsep pendidikan menengah kejuruan yang adaptif,
fleksibel dan berwawasan global.
b) Melakukan rekonsept ualisasi pendidikan m enengah kejuruan dalam
program dan diversifikasi program layanan jasa dan produk.
38
koordinasi
kelembagaan
SMK
dengan
lembaga-lem baga
di
SMK
tuntutan
keahlian yang
dunia
kerja/industri
pembaharuan
kurikulum
SMK
berdasarkan
diversifikasi
program dan bidang keahlian serta jenjang m elalui kursus dan program
Diplom a.
(3) SMK yang berfungsi sebagai Pusat Pendidikan Kejuruan Terpadu
(PPKT).
(4) Bidang keahlian dan program keahlian SMK yang sesuai dengan
pot ensi wilayah dan kebutuhan pasar kerja.
b.
program keahlian yang ada diseluruh SMK baik negeri maupun swasta dengan
melibatkan unsur wilayah yang terkait melalui pengkajian pot ensi wilayah untuk
39
program
pendidikan
dengan
arah
kebijakan
kejuruan
Hasil yang diharapkan dari penataan bidang keahlian tersebut adalah:
a) Adanya peta kebutuhan bidang dan program keahlian diwilayah.
b) Adanya perencanaan pengembangan pendidikan di wilayah.
c) Tersusunnya
program
pengem bangan
bersangkutan.
Manfaat dari penataan bidang keahlian adalah:
(1) Sekolah m enengah Kejuruan memiliki bidang dan program keahlian yang
sesuai dengan kebutuhan wilayah.
(2) Calon siswa/orang tua murid memperoleh informasi m engenai bidang dan
program keahlian yang m emungkinkan keterserapannya di dunai kerja.
(3) Dunia usaha/industri relatif m udah m em ilih/mencario tamatan SMK yang
sesuai dengan kebutuhannya.
(4) Instansi pembianaan SMK memperoleh informasi kebutuhan wilayah
sebagai bahan pem binaan.
40
c.
b)
c)
41
d)
Mampu m em anfaatkan
dengan m endapat
keinginan
dan
sem angat
m encari
tahu
dan
mampu
kem am puan
penciptaan
ide
baru
dan
m erencanakan
42
untuk
melakukannya.
Pengetahuan,
ketram pilan
dan
sikap
m elakukan/m elaksanakan
pengetahuan khusus,ketrampilan
berbeda dari kompetensi yang lain dalam hal jum lah bagian-bagiannya. Ada
kompetensi yang lebih bergantung pada pengetahuan dan ada yang lebih
tergantung kepada proses.
Kompetensi dirumuskan sebagai kecakapan yang disyaratkan untuk dapat
melakukan suatu pekerjaan dengan standart tertentu. Dalam m enghadapi dunia
yang penuh tangtangan diperlukan kem am puan yang bersifat generic yang
disebut kompetensi transfersal, yang melintas batas disiplin ilmu dan melintas
berbagai sector kehidupan m anusia. Unt uk m enguasai kompetensi tersebut,
diperlukan
pengetahuan, m elainkan
43
ekonomis
dan
produktif.
Pendidikan
kejuruan
mem ang
mem erlukan biaya besar, tetapi harus diupayakan agar tidak semua biaya yang
dikeluarkan menjadi hilang semuanya (total loss).
Kualifikasi kunci pem berdayaan sum berdaya manusian (SDM) adalah:
a.
b.
c.
d.
sebagai
pengguna
tenaga
kerja
harus bekerjasam a
bahu
mem bahu untuk menghasilkan tenaga kerja yang teram pil dan kerkinerja
tinggi. Untuk itulah pendidikan sistem ganda diperlukan.
Dalam sistem ganda, kombinasi antara belajar dan bekerja merupakan
basis dari pem belajaran kejuruan. Sistem ini mem pertem ukan pembelajaran
teori dan prakt ik dan mem adukan pengetahuan terstrukt ur dengan keterampilan
aktif dalam suatu konteks yang sesuai. Dua tempat pem belajaran yang
berbeda, sekolah dan perusahaan, berinteraksi dalam peran yang berbeda, tetapi
44
berorient asi pada kelom pok kualifikasi yang khas pada pekerjaan yang
relevan. Spesialisasi dibutuhkan sebagai pelengkap dari kebutuhan kualifikasi
dasar untuk setiap bidang pekerjaan, tetapi harus selaras dengan konteksnya.
Pendidikan kejuruan harus m em persiapkan seseorang unt uk setelah tamat
berada pada tempat pekerjaan tertent u, siap kerja dan siap unt uk terus belajar
serta berkembang lebih lanjut. Dengan kata lain pendidikan kejuruan harus
menjadi jem batan untuk pelatihan lebih lanjut. Oleh karena itu dua komponen
pent ing dalam pendidikan kejuruan adalah membangkitkan keinginan belajar
dan memandu perkem bangan kepribadian. Unt uk bekerja dalam masyarakat
berpendidikan, seseorang harus mampu m erencanakan, melaksanakan dan
mem eriksa hasil pekerjaannya secara independen.
Tujuan utam a sistem ganda adalah untuk m eningkatkan keterserapan
tenaga kerja pada suatu tempat kerja yang senant iasa berubah, karena dunia
kerja ditopang oleh dua hal: teknologi yang senant iasa berkembang dan
sum berdaya manusia yang bekerja di dalamnya. Orientasi pendidikan kejuruan
harus diarahkan pada tujuan tersebut. Kualifikasi tambahan pada diklat reguler
dapat m endorong tercapainya tujuan ini dan m em andunya m enuju pelatihan
lanjutan. Pemerintah, perusahaan dan perwakilan pekerja secara tripartid harus
45
um um
,yaitu
bahwa
pendidikan kejuruan
berorentasi pada
penyiapan peserta didik unt uk memasuki lapangan kerja, m aka salah satu tolok
ukurnya rentang wakt u m em peroleh pekerjaan, keberhasilan ditempat kerja
serta tamatan tersebut m ampu berkembang ditempaty kerjanya. Daya serap
lulusan oleh lapangan pekerjaan m erupakan salah satu ketent uan dalam
pelaksanaan kurikulum dan bahkan menjadi salah satu ukuran dalam menilai
keberhasilan Sekolah Menengah Kejuruan.
Tamatan SMK dapat dikatakan m em iliki relevansi yang tinggi dengan
kebutuhan dunia kerja apabila : a) Masa tunggu tamatan sampai mem peroleh
pekerjaan relative singkat atau pendek, b) lulusannya bekerja sesuai dengan
program atau bidang keahlian yang diberikan dan c) Tingkat partisipasi lulusan
di dunia pekerjaannya tinggi atau prosent ase lulusannya yang terserap di dunia
kerja sangat tinggi.
Kesepadaman dan kecocokan (link and m atch) antara dunia pendidikan
dengan kebutuhan pem bangunan serta dunia industry semakin dirasakan karena
beberapa kecenderungan , yaitu: a) Sem akin tingginya tuntutan dunia kerja
yang sejalan dengan tunt utan pembangunan baik secara kuantitatif maupun
kualitatif.
b)
Persyaratan
dan
46
kem am puan siswa dalam hal penguasaan kompetensi apabila dilaksanakan sesuai
dengan pedom an dan petunjuk pelaksanaan dan persiapan awal sam pai pengujian.
Suwardi ( 2003) dengan judul: Penerapan Model Sistem Ganda sebagai
upaya peningkatan m utu ket rampilan lulusan SMK Negeri 2 kota Surakarta.
Tujuan penelitian adalah untuk m engetahui pelaksanaan, Fakt or-faktor yang
47
menjadi kendala dan peranan model PSG dalam m eningkat kan m utu ketrampilan
khusus. Metode yang digunakan adalah metode diskriptif. Teknik pengumpulan
data dengan pengamatan, wawancara dan dokum ent asi. Teknik penarikan sam pel
dengan metode snow ball sampling. Analisis data dengan teknik analisis m odel
interakt if. Hasil penelitian (1) proses pelaksanaan PSG mencakup 5 kegiatan yaiti:
penyusunan program diklat secara bersama-sam a antara sekolah dengan industry,
singkronisasi program dengan pendekatan yang opt im al, pem bimbingan siswa di
industry oleh guru dan instrukt ur, memonotoring dan evaluasi serta penilaian
terhadap kem ajuan siswa. (2) fakt or yang menghambat antara lain: faktor
penyusunan program
pendidikan
dan pelatihan
bersam a,
fakt or proses
pem bimbingan oleh guru, factor penyusunan jurnal harian. (3) model dalam upaya
meningkatkat mutu ketrampilan yaitu dengan pem belajaran berbasis kompetensi,
pem belajaran berbasis produksi, pembelajaran tunt as, pembelajaran penemuan
dan pem belajaran kooperatif.
Aisyah Jafar, Arnidah, Yayu Wahyuni Yuritman,A. Muliati Nur
(2008) Penelitian yang dilakukan oleh LPMP Sulawesi selatan, dengan judul
penelitian Opt imalisasi Proses Pelaksanaan Uji Kompet ensi untuk Meningkatkan
Mutu Lulusan SWekolah Menengah Kejuruan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendapat tindak lanjut berupa kebijakan dari pemerintah daerah dan pusat
sehingga pelaksanaan uji kompet ensi dapat dirasakan m anfaatnya oleh semua
unsure baik bagi para siswa, pihak sekolah, dunia usaha/industry (DU/DI),
pem erintah m aupun masyarakat. Jenis penelitian kualitatif. hasil penelitian (1)
pelaksanaan uji kompetensi di SMK Negeri 2 Som ba Opu sungguminasa
48
Kabupaten
pelaksanaan penilaian hasil belajar, (2) berdasar analisa SWOT terdapat 4 faktor
kunci yang dipilih sebagai penghambat dan pendukung yaitu : kekuatan (S)
jum lah dan kompetensi tenaga pengajar sesuai dengan keadaan yang ada.
Kelemahan (W ) m inimnya kualitas dan kuantitas material dan fasilitas. Peluang
(O) jaringan kerjasama/ kemit raan dengan DU/DI dan istansi yang terkait.
Ancam an (T) profil sekolah belum banyak dikenal oleh masyarakat um um .(3)
strategi yang ditempuh untuk m engoptimalkan pelaksanaan uji kompetensi pada
SMK Negeri 2 Somba Opu Sunggum inasa Kabupaten Gowa dalam m eningkat kan
mutu lulusan yaitu: (a) meningkatkan upaya pengembangan kompetensi staf
pengajar,(b) m engopt imalkan kerja sam a sekolah terhadap sem ua unsure, (c)
mensosialisasikan profil sekolah secara jelas kepada sem ua stakeholder.
C. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir pada penelitian ini di awali dengan bent uk penelitian yang
mengacu pada deskripsi lapangan serta output pendidikan yang berlangsung
dalam objek penelitian. Dalam hal ini proses pelaksanaan prakt ek mesin CNC
(Milling) yang dilaksanakan di SMK YP Colomadu Karanganyar.
Pembelajaran yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan bertujuan
untuk menghasilkan peserta didik terutama unt uk bekerja dalam bidang tertentu.
Keberadaan prakt ek mesin khususnya mesin CNC (Milling) diharapkan dapat
mengem bangkan fungsi dan sarana kendali mutu pendidikan pada Sekolah
Menengah Kejuruan sekaligus m enghasilkan peserta didik yang kompeten di
bidangnya.
49
sistematis,
kerangka
pemikiran
dalam
penelitian
ini dapat
Materi prakt ek
SDM Guru
Pelaksanaan prakt ek
Mitra Kerja
Fakt or yang
menghambat dan
mendukung
Hasil Prakt ek
Mutu lulusan
50
50
BAB III
METO DOLO G I PENELITIAN
A. Tem pat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) YP
Colomadu
Karanganyar.
benar-benar akan
Jenis Kegiatan
Alokasi W akt u
Pengurusan perijinan
April 2009
Penggandaan laporan
B. Jenis Penelitian
Penelitian
ini
dim aksudkan
untuk
mengetahui
bagaimana
proses
51
praktek m esin CNC (Milling) program keahlian teknik pemesinan sebagai upaya
peningkatan m utu lulusan di SMK YP Colomadu Karanganyar.
Di tinjau dari aspek yang diteliti, penelitian ini merupakan penelitian kasus
atau studi kasus . Winarno Surakhmad ( 1994 : 143 ) berpendapar bahwa: studi
kasus m erupakan jenis metode jenis metode diskript if yang memusatkan perhatian
pada suatu kasus secara intensif dan mendetail. Subyek yang diteliti terdiri dari
satu unit yang dipandang sebagai kasus.
Adapun alasan penggunaan metode diskript if dengan pendekatan studi
kasus adalah :
1. Masalah
yang
diteliti
m erupakan
m asalah
yang
ada
pada
saat
52
manusia, peneliti relative kesulitan dalam m emaham i kerangka dan ruang lingkup
manakala subjek
53
C. Sumber Data
Menurut H.B Sutopo (1996:54) bahwa sumber data dalam penelitian
kualitatif bias berupa orang, peristiwa dan lokasi, benda, dokum en atau arsip.
Berdasarkan penelitian tersebut diketahui bahwa sumber data dalam penelitian ini
sangat beragam . Oleh karena itu ketepatan dalam m em ilih dan m enentukan jenis
data sangat penting, karena akan dapat menentukan ketepat an dan kelayakan data
yang diperoleh.
Sum ber data yang dim anfaatkan dalam penelitian ini adalah:
1. Informan
Yaitu seorang yang dipandang mengetahui permasalahan yang sedang dikaji
dalam penelitian dan bersedia memberikan informasi kepada peneliti berupa katakata. Informan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah inform an yang benarbenar mengetahui permasalahn sihingga dioperoleh data yang objektif. Pertamatam a peneliti memilih sumber data 4 orang. Nam un setelah dilapangan sum ber
data menjadi 7 orang yaitu:
a. Kepala Yayasan SMK YP Colomadu Karanganyar
b. Kepala SMK YP Colomadu Karanganyar.
c. W akil Kepala sekolah Bidang Kurikulum
d. W akil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
e. W akil Kepala sekolah bidang Bimbingan dan konseling
f. Ketua program teknik pemesinan SMK YP Colomadu Karanganyar.
g. Perwakilan siswa berprestasi
54
55
Ada tiga teknik yang digunakan unt uk mengum pulkan data dalam penelitian
ini, yaitu:
1. Pengam atan ( Observasi )
Teknik ini dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung
terhadap objek penelitian dan m encatat fenom ena yang diselidiki melalui
penglihatan dan pendengaran. Dalam hal ini , peneliti m elakukan kegiatan
pengam atan secara langsung dan m emperhatikan secara cerm at tentang proses
pelaksanaan parktek m esin CNC (Milling) di SMK YP Colomadu Karanganyar.
2. Wawancara
W awancara dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dari
informan, sehingga data yang diperoleh dapat dipercaya. Data yang dikumpulkan
dari wawancara m erupakan data penguat bagi penemuan data yang dikumpulkan
dengan pengam atan, sekaligus data-data lain yang diperlukan unt uk mendukung
penjelasan tent ang permasalahan penelitian.
Lincoln and Guba dalam Sugiyono (2008 : 322) mengemukakan ada tujuh
langkah
dalam
56
sekolah SMK YP
informasi tentang sejauh mana peranan praktek m esin CNC (Milling) dalam
upaya m eningkatkan m utu lulusan Sekolah Menengah Kejuruan.
3. Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang bersumber dari arsip dan
dokumen yang ada, misalnya data tent ang kegiatan proses pelaksanaan praktek
mesin CNC (Milling) dan tentang sistem penilaian, data tentang peserta, data
tent ang prosedur, data tentang hasil kerja dan data-data yang lain yang
berhubungan dengan penelitian ini.
E. Teknik Sampling (C uplikan)
Dalam penelitian kualitatif, teknik sampling digunakan unt uk menyeleksi
atau m em fokuskan permasalahan agar pem ilihan sam ple lebih mengarah pada
tujuan penelitian. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah
57
purposive sam pling dan snowball sam pling. Sugiyono (2008: 300) Purposive
sam pling adalah teknik pengambilan sam pel sum ber data dengan pertim bangan
tertentu. Pertimbangan tertentu ini, m isalnyua orang tersebut dianggap paling
tahu tentang apa yang kita harapkan, atau m ungkin dia sebagai penguasa sehingga
akan mem udahkan
perhitungan
statistic.
Sampel
yang
dipilih
berfungsi
untuk
58
yang dikutif
trianggulasi data sebgai cara untuk m eningkatkan validitas data dalam penelitian
kualitatif , yaitu:
a. Trianggulasi data atau sum ber, yaitu teknik trianggulasi yang m engarahkan
peneliti agar di dalam m engumpulkan data wajib menggunakan berbagai
sumber data yang tersedia
b. Trianggulasi metode, yaitu jenis trianggulasi yang dilakukan dengan cara
m engum pulkan
data
sejenis
tetapi
berbeda
teknik
atau
metode
pengumpulannya.
c. Trianggualsi peneliti yaitu hasil penelitian baik data atupun kesimpulan
m engenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari
beberapa peneliti yang lain. Dari pandangan dan tafsir yang dilakukan oleh
beberapa peneliti terhadap hasil yang dikumpulkan yang pada akhirnya bisa
lebih memantapkan hasil akhir penelitian.
Jenis trianggulasi yang digunakan untuk m encapai validitas data dalam
penelitian ini adalah trianggulasi sumber dan trianggulasi m etode. Trianggulasi
sum ber digunakan untuk m engum pulkan
59
2) Untuk
dalam
upaya
meningkatkan
m utu lulusan,
peneliti
m enggunakan nara sum ber yang berbeda yaitu kepala sekolah dan
ketua program teknik pemesinan.
Trianggulasi metode dalam pelaksanaan penelitian ini digunakan untuk
mengum pulkan data sejenis dengan m enggunakan teknik pengumpulan data yang
berbeda, yaitu:
a) Peneliti menggunakan m etode pengum pulan data yang berupa
wawancara mengenai
dengan siswa,
60
disusun merupakan pernyataan atau diskripsi sajian yang bisa disetujui. Hal-hal
yang perlu dikomunikasikan dalam hal penelitian ini adalah: proses pelaksanaan,
ham batan dan peranan pelaksanaan praktek m esin CNC (Milling) dalam upaya
meningkatkan mutu lulusan program keahlian teknik pemesinan dan lain lain
hal-halyang berhubungan dengan penelitian ini.
3. Perpanjangan pengamatan.
Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali kelapangan,
melakukan pengam atan, wawancara lagi dengan sum ber data yang pernah ditemui
ataupun yang baru. Dengan perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan
peneliti dengan nara sum ber akan sem akin terbent uk, semakin akrab, sem akin
terbuka,
saling
mempercayai
sehingga
tidak
ada
lagi
informasi
yang
disembunyikan.
Menurut Susan Stainback dalam Sugiyono (2008 : 369) mengatakan
bahwa Rapport is a relationship of mutual trust and em otional affinity between
two or more people. (Hubungan adalah sebuah kepercayaan bersama dan emosi
antara dua orang atau lebih ). Dalam melakukan perpanjangan pengam atan
sebaiknya difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh, apakah
data yang diperoleh itu setelah dicek kemabali kelapangan benar atau tidak,
berubah atau tidak.
4. Meningkatkan ketekunan.
Meningkatkan ket ekunan berarti melakukan pengam atan secara lebih
cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan
urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistem atis. Sebagai bekal
61
peneliti unt uk meningkatkan ket ekunan adalah dengan cara membaca berbagai
referensi buku m aupun
Pengumpulan data
Reduksi data
Sajian data
Penarikan kesimpulan
(Verifikasi)
338)
62
pelaksanaan
pengumpula
data.
Pada
wakt u
pengum pulan
data
berlangsung, reduksi data dilakukan dengan membuat ringkasan dari catatan data
yang diperoleh dilapangan. Dalam penyusunan ringkasan tersebut peneliti juga
membuat coding, memusatkan tem a, m enentukan batas-batas permasalahn dan
juga m enulis mem o.Proses reduksi ini berlangsung terus sam pai laporan akhir
penelitian ini.
3. Penyajian Data
Sebagai proses analisis data selanjutnya, inti dari penyajian data ini adalah
mengorganisis informasi secara sistematis untuk m emperm udah penelitian dalam
menggabungkan
dan
m erangkai
keterikat an
antar
penggambaran proses dan fenomena yang ada pada obyek penelitian. Untuk
mempermudah penyajian data ini digunakan pengelom pokan data, jaringan kerja
63
yang terdapat di lapangan. Penyusunan cacatan, pola dan arahan sebab akibat di
lakukan secara teratur. Artinya kesimpulan akhir yang ditulis merupakan
rangkaian keadaan dari yang belum jelas kemudian m eningkat sampai pada
pernyataan yang telah m emiliki landasan yang kuat dari proses analisis terhadap
fenomena yang ada. Disamping itu dalam penarikan kesim pulan peneliti juga
mendiskusikan permasalahan dengan pihak-pihak yang relevan yang akhirnya
terjadi sebuah kesepakatan kesim pulan.
64
64
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi SMK
1. Sejarah berdirinya dan lokasi sekol ah
Pada tanggal 1 Januari 1967 atas prakarsa pengurus Pendidikan Marhaenis
anak cabang Colomadu unt uk memenuhi kebutuhan angkat an kerja didirikan
Sekolah Teknik Menengah
kelas jauh STM Marhaenis Surakarta, sebagai tempat menggunakan gedung STN
1 Col. Pembelajaran dilakukan pada siang hari dengan jurusan m esin umum
dengan jum lah siswa 22 orang.
Pada tahun 1971 STM tersebut bergant i nam a dengan STM Pancasila . Pada
tahun ini terjadi pergant ian kepala sekolah dari Soem ant o digant ikan oleh Drs.
Setiawan. Pada tahun 1973 atas dukungan Indardi, BA pada saat itu sebagai
wedana W onoharjo STM Pancasila Colomadu lepas dari yayasan pancasila
menjadi STM Persiapan Negeri dengan siswa 6 kelas.
Pada tahun 1975 karena ada edaran surat yang menyatakan tidak dibenarkan
menggunakan
menjadi STM Pemda Colomadu. Suasana memperhat inkan timbul karena ada
surat keputusan sekolah swasta tidak boleh menggunakan fasilitas sekolah negeri.
Pada saat itu kem am puan untuk operasionakl sekolah sangat terbatas. Kemudian
timbul suatu gagasan untuk m em buat sekolah yang memiliki sarana dan prasarana
sendiri dengan letak sekolah yang strategis. Maka Drs Setiawan bermusyawarah
65
dengan Sunarto, BcHk , Drs. Agus Mulyot o dan Rikant o, m ewujudkan sekolah
dengan memiliki tanah , gedung dan sarana dan prasarana yang baik.
Pada tanggal 5 Agustus 1977 terkum pul uang sebesar 750.00 rupiah dari
Drs. Setiawan sebesar 250.00 rupiah, Sunarto, BcHk sebesar 200.00 rupiah, Drs.
Agus Mulyono sebesar 200.000 rupiah dan Rikanto, sebesar 50.000 rupiah. Uang
tersebut digunakan unt uk membeli tanah sawah HM 316 a/n Ruwoto, Ny Sukini
2
dan Ngatini dengan luas 2030 M dengan letak di Desa Jetak Bolon .
Pada tahun 1979 STM Pemda Colomadu m enempati gedung baru. Proses
belajar dilakukan pada pagi dan sore hari dengan jurusan teknik m esin dan listrik.
Karena pada saat itu masih kekurangan peralatan prakt ek maka khusus anak kelas
3 prakt ek dilaksanakan di BLKI Surakarta.
Pada tanggal 8 Juli 1983 sekolah membeli tanah HM 62 dengan luas 1935
m
yang letaknya sejajar dengan tanah yang lam a. Atas nama Ngadiyem
Kartopawiro. Dari tanah tersebut digunakan unt uk membangun ruang kelas, ruang
praktek, kantor, perpustakaan dan musola. Pada tahun tersebut dipasang listrik e
phase dengan 3600 KVA.
Tanggal 15 Agustus 1985 dengan adanya surat dari Gubernur Jawa Tengah
tanggal 23 Nop 1983 tentangan larangan m endirikan sekolah swasta dengan nam a
Pemda m aka didirikanlah Yayasan Pendidikan Colom adu dengan Akta Not aris
Ayu Mahyastuti Not onegara Nogi tanggal 15 Agustus 1984.
Pada tanggal 11
66
sebagai
pengelola
dan
penanggung
jawab
penyelenggaraan
STm
Pemda
8770m . Disebelah selatan gedung lama dengan cara tukar guling dengan
menggantikan 5 pet ak sawah. Tanah tersebut kemudian didirikan gedung
bertingkat dua.
2. Lokasi SMK YP C olomadu
SMK YP Colom adu terletak di Jetak Bolon Kulon Colomadu Karanganyar
dengan no telpon 0271-781904, Website : Http:// smkypcol.sch.id, Email : ht tp://
sm kyp.sch.id.
Gambar 2. Lokasi SMK YP Colomadu
SMK YP
Colomadu
Angkatan
Udara
Adi
Sumarmo
Ke Kartasura
JJJg
Surakarta
67
2) Alam at
3) NSS/ NDS
: 324031312002 / 4203290003
4) Status Terakreditasi
: TERAKREDITASI
5) No Telpon
: 0271 781904
: Drs. Sugijanto , MM
2) NIP
: ---
3) Pangkat Golongan
: ---
4) Alamat
5) Pendidikan Tertinggi S 1
S2
6) Telpon
: Megister managemen
: 0271 781943 / 081 867 434 336
: MUHADI
: Jetak RT 01 RW 12, Bolon,
Colom adu
3) No Telpon
68
d. Status Tanah
1) Tanah
: - m ilik sendiri
- bersertifikat
2) Gedung
: milik sendiri
3) Bangunan
: perm anent
e. Program Keahlian
1) Program Keahlian / Jurusan
a)Teknik Mekanik Otomotif
b) Teknik Komputer Jaringan
2) Jumlah Siswa
3)
Tingkat I
: 210 anak
Tingkat II
: 201 anak
Tingkat III
: 200 anak
Jumlah
: 611 anak
Ruang Belajar
: 15 ruang
keadaan
: baik
: 7 ruang
keadaan
: baik
keadaan
: baik
Ruang Kant or
: 2 ruang
keadaan
: baik
Ruang BP
: 1 ruang
keadaan
: baik
Ruang OSIS
: 1 ruang
keadaan
: baik
Ruang Praktek
69
Ruang Guru
: 1 ruang
keadaan
: baik
Ruang Alat
: 3 ruang
keadaan
: baik
keadaan
: baik
Ruang Gudang
: 1 ruang
keadaan
: baik
keadaan
: baik
keadaan
: baik
Ruang UKS
: 1 ruang
keadaan
: baik
keadaan
: baik
: baik
: baik
4)
keadaan
Fasilitas Penunjang
2
a) Lapangan Upacara
: 1.000 m
: 1.600 m 2
c) Halaman / Taman
: 3.093 m
5)
a.
Kebun
: 2.234 m
b.
Lain lain
: 530 m 2
b)
PNS
: 16 orang
c) GTY
: 14 orang
70
d)
GTT
: 17 orang
Nama
Drs. Sugijanto ,MM
Drs. Sukamto
Drs. H. Supoyo
Drs. Windu Sunarto
Drs. Tejo Margono
Bratanto Hendro Pb, S.Pd
Cristiana Wahyu Hartani, S.Pd
Sunarto, S.Pd
Ari Mustofa, S.Pd
Sudewi Herawati, S.Pd
Parjo, S.Pd
Nurgiyant o, S.Pd
Siti Istiqomah, S.Pd
Bedjo Nugroho, S.Pd
Sumadyo, S.Pd
Dra. Sumiyah
Golongan
IV a
IV a
IV a
IV a
IV a
IV a
IV a
III b
III b
III a
III a
III a
III a
III a
III a
III a
Pendidikan
S2
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
Nama
Sukarno, BE
Sukasno,BE
Martanto, BE
H.A.R. Sukito, S.Pdi
Miyarsono, S.Pd
Ruswanto DP, BA
Gandi Agung Gunarso, BA
Drs. Suwanto
Sardjana, ST
Dra. Sumiyati
Murti Panani, S.Pd
Danang Dwi Naryant o, ST
Drs. Suparyant o
Dra. Liestiyani Damayant i
W iyono, S.Pd
H. Nana Suryana, BE
Danik Sofia Dewi, S.Pd
Nurtini Ningsih, S.Si
GTY/GTT
GTY
GTY
GTY
GTY
GTY
GTY
GTY
GTY
GTY
GTY
GTY
GTY
GTY
GTY
GTT
GTT
GTT
GTT
Pendidikan
D3
D3
D3
S1
S1
D3
D3
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
D3
S1
S1
71
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Sofwan, A.Ma
Agus Tri Dadiyo, B.T h
FX. Cristiawan Adi N, S.Pd
Ariant o Citra Setiawan, S.Pd
Macro budi Santoso, S.Pd
Andi Susanto, A.Md
Krisopras setyo Adm ojo, A.Md
Suryo Punjul Nugroho, A.Md
Andi Noviant o, S.Kom
Trijanarko L Nugroho, A.Md
W idya Susilo wati, SE
Andi Prasetyo, S.Pd
Ariant i Dwi Nugraheni, S.Pd
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
D3
SMA
S1
S1
S1
D3
D3
D3
S1
D3
S1
S1
S1
f.
NAMA
NO
NAMA
Menik Susilowati
13
Wakim an
14
Tri Sarjono
Wahyu Indarto
15
Suratman
Heru Triatmojo
16
Daliyo
Riyanti
17
Budiyatmo
Sri Wahyuni
18
Darmadi
Puji Widodo
19
Seto Prasetyo
Himawan Trianto
20
Sartono
Suyono
21
Marno
10
Agus Purnomo
11
Sri Waluyo
12
Rinto Herjanto, SE
72
bekal
73
Kepala sekolah
sum ber daya secara efektif dan efisien dengan peraturan unt uk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari kepala
sekolah dibantu oleh guru, pegawai tata usaha dan pegawai lainnya yang ada
dibawah pembinaannya.
Kepala sekolah mempunyai tugas m erencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan,
m egkoordinasikan,
mengawasi
dan
mengevaluasi
seluruh
74
(b)
(c)
(6)
(a)
(b)
Mutasi siswa
(a)
Pelaksanaan UNAS/UAS
(a) Daftar calon peserta UNAS/UAS
(b) Tanda peserta UNAS/UAS
(c)Daftar peserta UNAS/UAS, prestasi dan hasil UNAS/UAS
(8)
Kenaikan tingkat
(a)Daftar m urid yang naik tingkat.
(b) Rekapitulasi murid naik tingkat, berhasil UNAS/UAS
75
76
pertanggung
jawaban
keuangan
dan
pem eriksaan
serta
penggunaan
evaluasi
terhadap
persediaan
77
konsultasi
dengan
orang
tua
wali
siswa
yang
perbaikan
dan
pem eliharaan
alat-alat
praktek
term asuk
penambahannya.
g. Menyusun laporan akhir tahun pelajaran dan SPJ keuangan.
h. Menyusun
78
6. Rapat-rapat.
Kepala sekolah mengadakan rapat sesuai keperluan yang meliputi:
a. Membicarakan rencana program untuk tahun pelajaran berikutnya.
b. Membicarakan persiapan ulangan dan evaluasi semesteran.
c. Membicarakan persiapan UNAS dan UAS dan evaluasinya.
d. Membicarakan kem ajuan pengajaran.
e. Membicarakan penerimaan siswa baru.
7.Kepegawaian.
Kepala sekolah wajib m embuat DP3 untuk masing-masing pegawai
yang menjadi tanggung jawabnya menurut ketent uan yang berlaku.
8.T ata usaha.
a. mem baca surat-surat m asuk dan m em beri disposisi.
b. Surat-surat
yang
harus
dijawab
dibuatkan
konsepnya
dengan
sekolah
harus menciptakan
dalam
79
80
pengetahuan
dan
ketrampilan
siswa
dalam
81
f)
menyusun
laporan
tentang
rencana,
mengolah,
menelaah
dan
mengkombinasikan
menunjang pendidikan.
Pembina OSIS melakukan kegiatan-kegiatan:
(1) Penyususnan program pembinaan kesiswaan yang telah disetujui kepala
sekolah.
(2) Pelaksanaan bim bingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa
dalam rangka m enegakkan disiplin dan tata tertib sekolah, terutam a
pelaksanaan 7K dengan cara SPI dan SKJ.
(3) Pengarahan dan pemilihan pengurus OSIS , MPK dan kelompok belajar.
(4) Pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi, sem ua kegiatan OSIS
dilaksanakan sesuai dengan AD dan ART OSIS yang telah disyahkan dan
tidak m enyimpang dari tata tertib sekolah.
(5) Penyusunan pembinaan siswa secara berkala dan insidentil.
(6) Pemilihan calon penerima biasiswa bagi siswa yang berbakat .
82
(7) Pembinaan dalam pelaksanaan intra dan ekstra kurikuler yang di koordinir
oleh wakil kepala sekolah dan bekerja sama dengan bagian pengajaran dan
wali yang bersangkutan, BP dan instansi.
5) Uraian tugas bidang ekstra kurikuler.
a) Membantu kepala sekolah dalam m em bina kegiatan diluar jam pelajaran
intra kurikulum dengan tujuan m em perluas pengetahuan dan pengalaman
siswa, mem bina bakat dan m inat siswa, mempertinggi mental dan m oral
siswa agar para siswa benar-benar m enjadi siswa yang berjiwa pancasila.
b) Unt uk mencapai tujuan itu m enjadi kewajiban urusan ekstra kurikuler
unt uk mengadakan kerjasama dengan
(1)Urusan pengajaran.
(2) Urusan kesiswaan.
(3) BP.
(4) Urusan perpustakaan.
(5) Urusan pramuka.
c) Urusan ekstra kurikuler dalam hal usaha memperluas pengetahuan dan
pengalaman siswa perlu adanya usaha:
(1) Kegiatan ilmu pengetahuan diluar jam pelajaran
(2) Kegiatan m endayagunakan perpustakaan.
(3) Kegiatan kelompok belajar bersama.
(4) Kegiatan karya wisata.
(5) Kegiatan m engadakan bacaan segar bagi siswa, majalah dinding.
d) Unt uk membinan bakat dan m inat siswa perlu adanya usaha
83
84
layanan
kepada
lulusan
sekolah
dalam
mem peroleh
gam baran tent ang pekerjaan yang sesuai, pem ilihan jurusan keperguruan
tinggi bagi yang akan melanjutkan studinya.
f) Megadakan evaluasi pelaksanaan bimbinmgan dan penyuluhan.
g) Menyusun statistic hasil evaluasi bimbingan dan penyuluhan.
85
pramuka,. PMR, UKS dan Pembina ekstra kurikuler yang lain dem i
keselarasan dan keserasian pelaksanaannya.
j) Penyusunan dan pem berian saran dan pertimbangan pemilihan jurusan
bagi siswa.
8) Uraian tugas guru
Guru adalah pelaksanan operasional riil pendidikan dan pengajaran di sekolah
serta bertanggung jawab atas kelancaran, kelangsungan dan pengembangan
pelaksanaan kurikulum . Guru m empunyai tugas pokok m elaksanakan pendidikan
dan pengajaran disekolah berdasarkan kurikulum yang berlaku. Disamping tugas
pokok tersebut, guru mem bant u kepala sekolah dalam hal m engatur :
a) Program pengajaran.
b) Pembinaan kesiswaan termasuk program BP.
c) Pengelolaan kelas.
d) Pengelolaan perpustakaan.
e) Kegiatan jurusan.
f) Pengelolaan ruang praktek.
Sesuai dengan lingkup, fungsi dari tugas guru tersebut diatas guru sebagai petugas
pendidik dan pengajar, pelaksanaan jenis-jenis kegiatan m engelola proses belajar
mengajar sebagai berikut :
86
87
88
dan
pendayagunaan
fungsi
bengkel
serta
ketua
bengkel
m enyusun
dan
m erencanakan
program
program
dan
pengembangan
program
keahlian yang
bersangkutan.
c) Mem acu dan meningkatkan prestasi program yang bersangkutan.
89
dapat
dilaksanakan
tertib,
efektif
dan
efisien.
Kepala bengkel
kelompok
pet ugas
ruangan
yang
bertangguang
jawab
90
91
KOMITE SEKOLAH
MAJELIS SEKOLAH
DU/DI
Ka. SUBAG TU
W AKA SARPRAS
WAKA
WAKA KURIKULUM
W AKA HUMAS
KESISWAAN
Ka. PROGRAM
PEMESINAN
Ka. PROGRAM
Ka. PROGRAM
TEKNIK
OTOMOTIF
Ka. BENGKEL
PEMESINAN
JARINGAN
Ka. BENGKEL
Ka. BENGKEL
TEKNIK OTOMOTIF
Keterangan
Alur Tugas
92
1.
Turning ( Bubut ) dilaksanakan pada kelas XI dan kelas XII. Adapun kompet ensi
yang harus diberikan unt uk kelas XI dan kelas XII guru SN ( Wakasek Bidang
Kurikulum ) m em beri keterangan sebagai berikut :
Untuk kompetensi yang diberikan berkaitan dengan pelaksanaan praktik
m esin CNC unt uk kelas XI adalah m engoperasikan mesin CNC ( dasar ),
Mengeset m esin dan program m esin CNC (dasar) sedangkan unt uk kelas
XII kompetensi yang diberikan adalah Mengeset dan mengedit program
m esin CNC, memprogram mesin CNC. ( CL .No. 03:03 )
yang
berorent asi pada pembuatan produk yang dapat digunakan didunia industry
ataupun dunia usaha. Unt uk kelas XI teori diberikan disekolah sedangkan praktik
bekerjasam a dengan BBLKI Surakarta karena keterbatasan m esin yang ada
sehingga pelaksanaan praktik di tempat yang lain. Pemberian teori diberikan
karena pengoperasian mesin CNC dan m engeset m esin CNC sangat sulit sehingga
diperlukan pengetahuan yang baik unt uk dapat m engoperasikan mesin tersebut.
93
Tent ang m ateri yang digunakan tersebut sebagaim ana yang diungkapkan
oleh guru SJ sebagai berikut : Materi yang digunakan untuk m esin m erek EMCO
dengan mesin Model TU-3A dan VMC-100. Mesin tersebut untuk SMK YP tidak
ada kemudian pelaksanaan praktik bekerja sama dengan BBLKI Surakarta
( CL.No.04:3 ) .Mesin CNC TU-2A ( Computer Numerically Cont rol Trainee
Unit Three Axists ) adalah m esin perkakas dengan gerakan automatis yang
dikontrol oleh seperangkat alat-alat elekt ronik dengan program sebagaim anan
pada m esin TU-2A. Mesin ini dapat dioperasikan dengan dua cara yaitu secara
manual atau fungsi m anual dan secara CNC atau fungsi CNC. Letak
perbedaannya hanya pada papan pengendalian tam bah tom bol M yang berfungsi
selain untuk m euliskan huruf M, juga sebagai fungsi koreksi program.
Sebelum
melakukan
prakt ik
siswa
diberikan
pembimbingan
yang
Siswa harus m engerti tent ang tombol yang terdapat pada m esin CNC TU3A sebelum siswa m elakukan pengoperasian m esin tersebut. Hal yang harus di
perhatiak siswa adalah ketika siswa m elakukan kesalahan dalam pengoperasian
mesin . Seperti yang di ungkapkan oleh Instruktur BBLKI Surakarta Bp. M
sebagai berikut :
94
Mesin CNC TU-3A adalah mesin yang sangat sensitive, artinya bahwa
pengoperasian mesin ini harus mengerti betul bahasa mesin yang digunakan
juga karena dimensi mesin sangat kecil. Kesalahan pemrogram an dan
pengoperasian mesin CNC TU-3A dapat berakibat kerusakan pada
perangkat lunak sebagai pemrograman dan perangkat keras yaitu m esin itu
sendiri. ( CL.No. 05:02 )
Karena
bentuk
dari
mesin
CNC TU-3A
sangatlah
kecil
m aka
pem rogram an dilakukan m enggunakan suatu alat yang dinam akan simulasi.
Simulasi ini berbentuk suatu program dimana program tersebut dibuat seperti
program yang ada pada mesin yang ada. Didalam sim ulasi tersebut sudah tersedia
suatu miniature m esin yang didalam nya terdapat pergerakan pahat, benda kerja
yang digunakan, serta apabila terjadi kesalahan dalam pem rogram an akan muncul
suatu tanda peringatan .
Mesin yang ada di BBLKI Surakarta unt uk TU-3A terdapat 1 unit dan VMC 100
terdapat 1 unit m aka strategi yang digunakan didalam pembelajaran yaitu seperti
yang di dikem ukakan oleh instruktur M sebagai berikut:
Untuk mengoptim alkan pembelajaran digunakan suatu metode
pem belajaran aktif yaitu dengan cara membuat kelompok. Misalnya untuk
1 kelas XI sejum lah 30 murid dibagi m enjadi 6 kelompok terdiri dari 5
murid. Kelom pok 1dan 2 menggunakan simulasi unt uk memprogram ,
kelompok ke 3 dan 4 menggunakan lem bar persiapan kerja, dan kelom pok
5 dan 6 mengoperasikan m esin. Setelah kelompok tersebut selesai pada
kegiatannya m aka dilakukan suatu perputaran ant ar kelompok.cara ini
dilakukan unt uk mendapatkan hasil yang optimal dari pem belajaran
praktik mesin CNC. ( CL.No.05:03 )
Pelaksanaan praktik m esin CNC sekaligus sebagai kegiatan PSG (
Pendidikan Sistem Ganda) yang dilakukan selama 1 bulan untuk setiap siswa.
Unt uk mensikronkan kurikuluum yang digunakan yaitu dengan cara 1) kurikulum
dikembangkan , dilaksanakan dan dievaluasi bersam a antara sekolah dengan dunia
95
bersifat
dinam is
sesuai
dengan
tunt utas
jam an,
kurikulum
dikembangkan sesuai dengan visi dan misi sekolah, seperti diungkapkan oleh
Bp.S N ( W aka kurikulum ) sebagai berikut :
Kurikulum dikem bangkan sesuai dengan visi, m isi sekolah yang ada.
Sebagai contoh pada program teknik pem esinan dalam kurikulum tidak
ada pelajaran praktek las tetapi di SMK YP Colomadu mem berikan
pelajaran praktek las sebagai m uatan local. Juga pada mata pelajaran
bahasa Jepang diberikan m engacu pada banyaknya perusahaan Jepang
yang ada di Indonesia. (CL.No.03:01 )
Di sepakati bersama pada bulan Januari sampai bulan Maret siswa berada di
BBLKI Surakarta. SMK YP Karanganyar untuk kelas XI terdapat tiga kelas ini
berarti dimulai dari kelas XI TP-A praktik pada bulan Januari. Hal tersebut sesuai
dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Bp. SN ( Waka Kurikulum ) Sebagai
berikut:
Untuk pelaksanaan praktik yang sekaligus sebagai PSG kelas XI
dilakukan dengan model blok. Kelas yang melaksanakan praktik selam a
satu bulan tidak ada teori normative dan adaptif serta prakt ik selain praktik
mesin CNC.setelah satu bulan selesai kelas yang sudah m elaksanakan
praktik kembali kesekolah menerima materi seperti biasanya, kemudian
kelas yang lain m elakukan praktik mesin CNC di BBLKI. Kegiatan ini
terus berputar sam pai pada kelas yang terakhir. ( CL. No 03:07 )
96
serta m enanyakan m ateri yang diberikan sesuai tidak dengan standar kompet ensi
yang ada. Pelaksanaan pembimbingan dilakukan selama 4 kali dalam sebulan.
Pem bim bingan juga bertujuan unt uk ber koordinasi
dengan instrukt ur .
sejauh mana m ateri yang diberikan di sekolah dengan kenyataan dilapangan. Dari
pem bimbingan tersebut dapat diperoleh hal-hal yang berkaitan dengan proses
belajar dan
97
menjadi m esin yang bekerja secara automat is m em erlukan seorang opeartor m esin
yang dapat m engeporasikan serta memprogram mesin tersebut. Salah satunya
terdapat nya m esin CNC Milling disetiap industri. Hal tersebut sesuai dengan
pernyataan yang dikemukakan oleh kepala benmgkel sarang teknik suatu bengkel
98
CNC.
Pelaksanaan
kegiatan
belajar
mengajar
dilakukan
dengan
99
Tabel 5: Bahasa pemrograman untuk mesin CNC Milling sinum eric 802 C
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Kode
G00
G01
G02
G03
G05
G33
G65
G25
G26
G40
G42
G41
G70
G94
G95
M03
M04
M30
M05
M08
M09
M06
M40
LCYC
LCYC
LCYC
LCYC
LCYC
82
83
840
84
75
Keterangan
Gerakan cepat tanpa pem akanan
Gerakan lurus dengan penyayatan
Gerakan melingkar searah jarum jam
Gerakan melingkar berlawanan jarum jam
Gerakan melingkar m elalui titik tengah
Membuat ulir
Mengetap
Mengorangi perputaran mesin
Menambah perputaran m esin.
Membatalkan g41 atau g42
Berada di luar benda kerja
Berada di dalam benda kerja.
Bentuk dalam inchi
Feed dalam m m/menit
Feed dalam m m/ref
Spidel berputar searah jaru jam
Spidel berputar berlawanan jarum jam
Berakhir program
Spindle off
Cooling on
Cooling off
Penggantian tool
Pemindahan speed secara autom atic
Untuk pengeboran
Membuat lubang
Tapping dengan mengganti chuck
Tapping tanpa m enggant i chuck
Membuat pockets
100
(Kepala Yayasan )
sebagai berikut :
Ada beberapa ham batan yang menjadi kendala dalam pelaksanaan praktik
m esin CNC di SMK YP Colomadu Karanganyar. Namun apapun jenis dari
hambatan itu pelaksanaan praktik m esin CNC harus tetap dijalankan.
Diantaranya mesin yang digunakan untuk praktik yaitu 1 unit, padahal
jumlah siswa yang prakt ik 20 sampai dengan 35 siswa
(CL .No.01:05 )
Hambatan hambatan tersebut diantaranya adalah :
1) Fasilitas yang diperlukan untuk pelaksanaan praktik mesin CNC Milling.
Ham batan dalam hal fasilitas yang paling dirasakan adalah kurangnya m esin
unt uk pelaksanaan praktik mesin CNC Milling disamping keterbatasan computer
unt uk sim ulasi. Untuk kelas XI yang pelaksanaan praktik melalui kerjasam a
dengan BBLKI Surakarta unt uk menyewa peralatan dikenakan biaya yang cukup
mahal.selain kerusakan tool juga ditanggung oleh siswa dengan cara m enggant i
tool yang rusak tyersebut. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh siswa AP (
siswa SMK YP Kelas XII ) sebagai berikut : Biaya penyewaan m esin CNC di
101
BBLKI adalah 350.000 rupiah selama sebulan hal tersebut sangat m em beratkan
siswa, juga kerusakan pahat , siswa juga diharuskan m enggant i alat tersebut
dengan rata-rat a satu pahat diameter 10 HSS seharga 60.000 Rupiah. ( CL
.No.08:1 )
SMK
YP
Colomadu Karanganyar
dengan
pem belajaran tidak terganggu.hal tersebut juga disampaikan oleh kepala sekolah
SMK YP Colomadu Karanganyar sebagai berikut : Ada beberapa hal yang
menjadi kendala dalam pelaksanaan praktek mesin CNC namun apapun jenis dari
ham batan tersebut pelaksanaan praktek mesin CNC tetap dilakukan. Dalam
pelaksanaan prakt ek mesin CNC yaitu m em erlukan biaya pengoperasian yang
mahal . (CL.No.02 : 10)
102
sebagai berikut : Saya rasa ham batan dalam pelaksanaan mesin CNC adalah
melakukan sinkronisasi kompetensi yang ada pada DU/DI dengan kompet ensi
yang diberikan siswa( CL. No.03 :04 )
3) Penempatan m agang siswa yang m engalami kendala.
Penempat an magang siswa unt uk meningkatkan pengetahuan m engenai
praktik mesin CNC mengalami banyak hambatan diantaranya adalah jadwal
pem agangan yang sudah ditentukan oleh sekolah tidak sesuai dengan jadwal
yang ada di industri, biaya yang dikeluarkan untuk biaya magang di industri
sangat tinggi. Hal tersebut seperti yang dikem ukakan oleh kepala sekolah SMK
YP Colomadu karanganyar Bp SG sebagai berikut : Penempatan m agang di
industri sesing berbenturan dengan penjadwalan. Siswa yang magang di
industry terutama di industry yang ada di Jakarta sekitarnya memerlukan biaya
akomodasi yang tinggi. ( CL.No. 02 : 11 )
4) Kurangnya instrukt ur di institusi pasangan .
Siswa
yang
prakt ik
mesin
CNC
hanya
diam pu
oleh
seorang
instrukt ur.seorang instruktur m engampu 2 kelom pok yang terdiri dari 5 sampai
dengan 10 siswa. Pembelajaran praktik m esin CNC berjalan tidak sesuai
dengan harapan dari siswa. Selain itu pelaksanaan pengajaran dilakukan secara
klasikal tidak secara individual. Idealnya seorang instrukt ur membimbing 3
sam pai 5 siswa . hal tersebut sesuai dengan pernyataan guru SJ sebagai berikut:
Pada kenyataannya pelaksanaan praktik hanya dibimbing oleh seorang
instrukt ur.pem bim bingan yang dilakukan secara klasikal tidak secara
individual. Ini m enyebabkan siswa banyak yang tidak tahu m engenai
materi yang diajarkan. Hanya siswa yang akt if saja yang mengetahui
pem belajaran yang disampaikan. ( CL.No.04:10 )
103
NIS
9643
9644
9645
9646
9647
9648
9649
9651
9652
9654
9655
9656
9657
9658
9659
9660
9661
9662
9663
9664
9665
9666
9667
9668
9669
9670
9672
9673
9674
9675
Nama
Abdul feriyanto
Adi Priyanto
Adi Susilo
Agus Supriyanto
Agus Wahyu Nugroho
Ahmad W ijayant o
Al Falah Chaq
Ardian Apriyana
Ari Purwadi
David Irawan
Deny Aji Sekt iawan
Dony Darmawan
Dony Sugiarso
Ikhsan Nur Huda
Jemi Dulmudi
Joko Handoyo
Kurniawan
Mahendra Egas Dhinata
Muhamm ad Taufik
Nur Huda
Ridwan Dedi Kurniawan
Riko Kurniawan
Robet Setiawan
Sugeng Rohm adi
Tommy Prasetyawan
W awan saputro
Yudha Reza P
Yudi Kurniawan
Zaenal Anwarludin
Agus saputra
Nilai
7.00
7.00
7.00
7.25
7.50
7.00
7.00
8.00
8.25
7.25
7.00
7.00
7.00
7.00
7.25
7.50
7.00
7.00
8.00
8.00
7.00
7.00
7.00
7.00
7.15
7.15
8.00
7.00
7.00
8.30
104
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
9676
9677
9678
9679
9680
9681
9682
9683
9684
9685
9686
9687
9688
9690
9691
9692
9693
9695
9696
9697
9698
9699
9701
9703
9704
9705
9707
9708
9709
9710
9711
9712
9713
9714
9715
9717
9718
9720
9721
9722
9723
9724
9726
9727
Agus Prabowo
Allif Yoga Hidayat
Andi Candra Eka F A
Arief Yuslam Z
Aris Wanto
Cecep Sandi Permana
Dadang Nofi Cahyadi
Dedi Prasetya
Didik Wahyudi
Dwi Budi Prasetyo
Dwi Harjanto
Dwi Waryant o
Edo Sebastian
Eko hariyadi
Feri Setiawan
Fredi Kristant o
Haryanto
Nur Samani
Nurrudin
Paryono
Restu Budi Mulyono
Reza Adi Wijaya
Rohkhani
Setyo Haryant o
Singgih Rahim Nursaid
Yogo Pamungkas
Alfan Hudayanto
Alip Candra Kurniawan
Alpis Brian
Amsal Pandi Setiawan
Bagus Suryo N
Bayu Junianto
Brian Tirta Prasetyo A
Budi Prasetiyanto
Danang Setyawan
Dimas Nowo Prasetyo
Hasan Arifin
Jimi Teguh Santoso
Kalalam Toyibi
Kariyadi
Kholis Bagus Saputro
Kristiyan Adi Nugraha
Lewi Markus W
Nova selvi Andi R M
7.25
8.00
7.50
7.25
8.00
8.00
7.50
7.00
7.25
7.75
7.00
7.00
7.00
7.00
7.25
7.00
7.00
8.25
8.00
8.00
7.00
7.00
8.00
7.00
7.50
8.00
8.00
7.50
7.25
7.00
7.00
8.00
7.00
7.00
7.00
7.15
7.25
7.00
8.25
8.00
8.00
7.50
7.00
7.00
105
75
76
77
78
79
80
81
82
83
9728
9729
9730
9732
9733
9734
9735
9736
9737
Rama Damara
Rendra Adi Wibowo
Rizal Kadafi
Taufik Aji Sarjito
W ahyu Ausditam a P
W ayudin Prasetyo
W illy Yonathan Saputra
W iwid Prihantoro
Yusef Prasetya Y
7.00
7.80
8.25
7.00
7.00
8.00
7.00
7.00
7.25
Tabel. 6 Hasil Uji Kompet ensi Uji kompetensi pada kelas XII
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
NIS
9643
9644
9645
9646
9647
9648
9649
9651
9652
9654
9655
9656
9657
9658
9659
9660
9661
9662
9663
9664
9665
9666
9667
9668
9669
9670
9672
9673
9674
9675
9676
Nama
Abdul feriyanto
Adi Priyanto
Adi Susilo
Agus Supriyanto
Agus Wahyu Nugroho
Ahmad W ijayant o
Al Falah Chaq
Ardian Apriyana
Ari Purwadi
David Irawan
Deny Aji Sekt iawan
Dony Darmawan
Dony Sugiarso
Ikhsan Nur Huda
Jemi Dulmudi
Joko Handoyo
Kurniawan
Mahendra Egas Dhinata
Muhamm ad Taufik
Nur Huda
Ridwan Dedi Kurniawan
Riko Kurniawan
Robet Setiawan
Sugeng Rohm adi
Tommy Prasetyawan
W awan saputro
Yudha Reza P
Yudi Kurniawan
Zaenal Anwarludin
Agus saputra
Agus Prabowo
Nilai
7.50
7.25
7.15
8.00
7.75
7.15
7.15
8.50
8.75
7.50
7.50
7.25
7.15
7.15
8.00
8.00
7.50
7.15
8.15
8.25
7.15
7.25
7.25
7.50
7.50
7.50
8.75
8.25
7.75
8.75
8.00
106
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
9677
9678
9679
9680
9681
9682
9683
9684
9685
9686
9687
9688
9690
9691
9692
9693
9695
9696
9697
9698
9699
9701
9703
9704
9705
9707
9708
9709
9710
9711
9712
9713
9714
9715
9717
9718
9720
9721
9722
9723
9724
9726
9727
9728
8.15
8.00
7.50
8.50
8.75
8.00
7.75
8.00
8.15
8.00
7.25
7.25
8.00
7.75
7.50
7.25
8.75
8.25
8.50
8.00
7.50
8.50
8.00
7.75
9.00
8.50
7.75
7.50
7.50
7.25
9.00
7.15
7.15
7.15
7.25
7.30
7.15
9.00
8.50
8.50
8.00
7.50
7.15
7.15
107
76
77
78
79
80
81
82
83
9729
9730
9732
9733
9734
9735
9736
9737
8.00
8.75
7.25
7.50
8.75
7.15
7.15
8.00
Dari tabel diatas bisa dilihat bahwa hasil pelaksanaan uji kompetensi yang
dilakukan pada kelas XI dan uji kompetensi yang dilaksanakan pada kelas XII
mengalami peningkat an.
Hal
108
kerjasama ini diharapkan siswa mem iliki pengetahuan yang luas m engenai
pengoperasian dan pemrograman mesin CNC dari berbagai merk.
( CL.No.07:01 )
Selama 1 minggu siswa akan diberi materi sesuai dengan kompetensi yang
ada di SMK. Uji kompet ensi dilakukan oleh perusahaan yang ditem pati dengan
tujuan sejauhm ana siswa m enguasai kompetensi tersebut. Apabila siswa telah
mencapai kompetensi yang telah di tetapkan oleh perusahaan m aka perusahaan
akan m enerim a sertifikat uji kompetensi dari perusahaan tersebut. Sebagaim anan
yang dikemukakan oleh W aka Humas SMK YP Colomadu Bp. SK sebagai
berikut :
Uji kompetensi yang dilakukan di industri memiliki m akna yang strategis
karena akan diperoleh suatu pengakuan atas kemampuan seseorang dalam
melaksanakan suatu tugas/bidang pekerjaan tertent u sesuai dengan
standart yang berlaku didunia kerja, sehingga pemegang sertifikat yang
berupa pengakuan tersebut mem iliki nilai lebih. Proses pengujian perlu
persiapan matang dan m engikuti prosedur yang tepat, karena m em bawa
konsekuensi pada hasil pengukuran. (CL .No.07:04)
Tanggapan dunia kerja selama ini bahwa siswa yang m agang selam a 1
minggu menunjukkan kem ajuan yang sangat pesat. Materi yang m ereka bawa dari
sekolahan tidak jauh berbeda dengan m ateri pembelajaran praktik di industri. Hal
ini sangat m em udahkan instruktur dalam pengajarannya pada industri yang
ditempati oleh peserta.
Siswa yang praktik selalu dilibatkan pada proses suatu pekerjaan yang
ada dilokasi kerja. Bagi instrukt ur hal ini menguntungkan karena proses kerja
yang biasanya dikerjakan sendiri dengan hasil yang konstan, namun keberadaan
siswa magang ini dapat m enghasilkan barang yang lebih jumlahnya.
109
C. PEMBAHASAN
1. Proses pelaksanaan praktik mesin CNC (MILLING) untuk meningkatkan
mutu lulusan SMK YP C olomadu Karanganyar
Proses pelaksanaan praktik m esin CNC Milling pada SMK YP Colomadu
dilaksanakan dengan bekerjasama dengan institusi pasangan seperti hasil penemua
ini. Pelaksanaannya sudah sesuai dengan norma-norma pelaksanaan praktek
mesin produksi . Pelaksanaan prakt ik ini bagian integral dari upaya peningkatan
mutu lulusan agar nbenar-benar sesuai tunt utan standart dunia usaha atau dunia
industri. Oleh karena itu pelaksanaan praktik mesin CNC diharapkan tidak
sem ata-mat a bersifat praktik semata m elainnkan unt uk menent ukan kompeten
tidaknya peserta didik yang berakibat dapat memberikan kesempatan kepada
siswa untuk m emasuki dunia usaha atau dunia industri.
Proses
pelaksanaan
praktik
kompet ensi keahlian yang sesuai dengan kriteria atau standart dunia usaha atau
dunia industri. Dengan proses pelaksanaan praktik mesin CNC Milling ini siswa
memiliki kompetensi yang akan digunakan unt uk bekerja di suatu industry atau
berwiraswasta sesuai dengan keahlian yang dim ilikinya.
110
kem am puan ,serta ciri-ciri yang lain yang m enunjukkan bahwa seseorang
mam pu bekerja secara efekt if. Menurut zamtimah (2000:208) kom petensi
diartikan sebagai kem am puan yang dimiliki seseorang untuk m elaksanakan
pekerjaan. Ahm ad Jaedun (2000: 45) berpendapat bahwa kompetensi diartikan
sebagai kem am puan yang dimiliki seseorang unt uk melakukan tugas tertentu.
John Stevenson dalan Subijant o (2000: 87-88) mengatakan bahwa kompet ensi
terdiri dari pengetahuan dan ketrampilan yang secara spesifik tersetandart dan
diterapkan dalam pekerjaan yang dipersyaratkan bagi tenaga kerja. Senada
dengan
pendapat
tersebutSukam to
dalam
Ahm ad
Jaedun
(2000:
46)
111
yang
dim iliki
oleh
seseorang
atau
sekelompok
tenaga
kerja
untuk
dari mempelajari materi yang tidak perlu yaitu materi yang tidak m enunjang
tercapainya penguasaan kompetensi.
Tujuan pendekatan
Menengah
Kejuruan (SMK) adalah unt uk memperoleh hasil yang tinggi dalam membekali
siswa dengan kompetensi tertent u yang dibutuhkan di dunia usaha dan dunia
kerja (DU/DI). Melalui pendekatan ini siswa diharapkan mampu m enguasai
kompetensi yang dipersyaratkan unt uk memasuki dunia kerja atau industri
dengan ketentuan yang berlaku.
Materi pembelajaran berbasis kompetensi adalah materi-materi yang
mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikap . Pelaksanaan pem belajaran
berbasis kompotensi terutam a diterapkan dalam pelaksanaan uji kompet ensi
keahlian (UKK).
2. Pem belajaran berbasis produksi (production based learning)
Pem belajaran
berbasis
produksi
(production
based
learning)
112
kejuruan
bukan
permainan
mem persiapkan siswa unt uk memasuki dunia kerja). Pem belajaran produktif
berkaitan erat dengan kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia usaha atau
dunia industri (DU/DI) yang dapat digunakan secara langsung oleh tam atan
dalam
memasuki
lapangan
pekerjaan.
Pembelajaran
berbasis
produksi
yang ditujukan
untuk
mengadaptasi
pem belajaran
klasikal
113
sesuai
dengan
yang
diperlukan
unt uk
penguasaan, dan jika dia menghabiskan waktu yang diperlukan, maka besar
kem ungkinan peserta didik akan m encapai t ingkat penguasaan kompetensi.
4. Pem belajaran discovery
Metode
pembelajaran
discovery
merupakan
salah
satu
metode
pem belajaran yang diharapkan dapat memajukan cara belajar aktif dan
beroreintasi pada proses serta menem ukannya sendiri. Menurut Bruner (1982:
20) discovery learning atau belajar penemuan adalah berusaha sendiri untuk
mencapai
pem ecahan
masalah
serta
pengetahuan
yang m enyertainya,
114
dan
m enjelaskan
prosedur
penemuan
kepada
siswa,(2)
pengum pulan data dan verifikasi mengenai suatu informasi yang dilihat dan
dialami,(3) pengumpulan data dan eksperim en para siswa diperkenalkan
dengan elemen baru ke dalam situasi yang berbeda, (4) m emformulasikan
penjelasan ,(4) menganalisis proses penemuan.
2. Faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan praktik m esin
CNC (MILLING) .
a. Faktor pendukung
1) Kesiapan komponen sekolah
Sebelum pelaksanaan praktik mesin CNC (MILLING) di Sekolah
Menengah
pelaksanaan
Kejuruan
(SMK)
YP
Colomadu
dilaksanakan.,
baik
115
b) Bahan praktik.
c) Lembar kerja siswa.
d) Buku agenda kegiatan.
e) Perangkat pem belajaran.
2) T ingkat kem am puan siswa.
Untuk mengetahui kem am puan siswa dalam praktik mesin CNC
(MILLING) diadakan uji kom petensi. Kom petensi lulusan SMK akan
tergambar dalam bent uk unjuk kerja sebagai aktivitas nyata maupun
aktivitas tersebunyi, yang terwujud pada penguasaan pengetahuan
(knowledge). Sikap ( attitude) dan Keterampilan (skills). Aktivitas
unjuk kerja yang dimaksud memiliki :
a) Memiliki ahklak dan budi pekerti yang luhur, jujur dan bertanggung
jawab.
b) Memiliki keinginan dan semangat m encari tahu dan mampu
menginterprestasikan informasi (process of knowing, know how and
know why)
c) Memiliki sikap yang taat pada prosedur, tepat wakt u, tidak bosan,
akurasi, teliti dan daya juang tinggi m elalui pengembangan (tool
skill development)
d) Melalui
pengem bangan
kem am puan
nalar
thinking
116
m elakukan/m elaksanakan
pengetahuan
kompetensi
khusus,ketram pilan
seseorang
proses,dan
sikap.
Kom petensi yang satu berbeda dari kom petensi yang lain dalam hal
jumlah bagian-bagiannya. Ada kompetensi yang lebih bergantung pada
pengetahuan dan ada yang lebih tergantung kepada proses.
Kom petensi dirum uskan sebagai kecakapan yang disyaratkan
untuk dapat melakukan suatu pekerjaan dengan standart tertentu. Dalam
menghadapi dunia yang penuh tangtangan diperlukan kemampuan yang
bersifat generic yang disebut kompetensi transfersal, yang melintas
batas disiplin ilmu dan melintas berbagai sector kehidupan manusia.
Unt uk menguasai kompetensi tersebut, diperlukan lebih dari pada hanya
penguasaan pengetahuan, melainkan m obilisasi seluruh sumber yang
ada pada dirinya.
3) Manajemen yang baik.
Pelaksanaan praktik m esin CNC ( MILLING ) dapat berjalan
dengan baik tidak terlepas dari manajemen yang baik.
Mulai dari
117
basis
dari
pembelajaran
kejuruan.
Sistem
ini
membelajarkan
teori,
sedangkan
pelatihan
di
118
kepribadian.
Unt uk
berpendidikan,
seseorang
harus
melaksanakan
dan
m emeriksa
bekerja dalam
mampu
hasil
masyarakat
merencanakan,
pekerjaannya
secara
independen.
Kesepadaman dan kecocokan (link and m atch) antara dunia
pendidikan dengan kebutuhan pembangunan serta dunia industry
sem akin dirasakan karena beberapa kecenderungan , yaitu: a)
Sem akin tingginya tunt utan dunia kerja yang sejalan dengan
tunt utan pembangunan baik secara kuant itatif m aupun kualitatif. b)
Persyaratan
dunia
kerja
yang
semakin
kompetitif
dan
119
2) Proses sinkronisasi.
Tuntutan kom petensi siswa dalam kurikulum dipetakan dalam
profil kem ampuan siswa, sedangkan
kerja.
adanya
perbedaan
kompet ensi
tersebut
m em buat
Siswa
m elakukan
praktik
diam pu
oleh
seorang
120
yang
belajar
belum
tentu
121
Kompet ensi yang dimiliki oleh siswa dapat digunakan sebagai bahan untuk
melam ar atau mengisi lowongan di industri . Seseorang dikatakanan kompeten
jika ia dapat menyelesaikan pekerjaan di bidangnya dengan cermat , tepat, dan
cepat sesuai standar waktu yang telah ditentukan.
122
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKAS I, DAN SARAN
A. Kesim pulan
Dari paparan hasil penelitian dan pem bahasan temuan penelitian di atas
dapat dikem ukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Proses pelaksanaan prakt ik mesin CNC Milling untuk m eningkatkan mutu
lulusan program keahlian pemesinan SMK YP Colomadu Karanganyar pada
tahun ajaran 2008/2010.
a. SMK YP Colomadu karanganyar telah melaksanakan praktik mesin CNC
Milling pada kelas XI dan kelas XII. Pelaksanaan prakt ik mesin CNC
Milling untuk kelas XI bekerja sam a dengan Institusi pasangan
yaitu
m elalui pendekatan
optimasi,
122
pada kesepakatan
program
diantaranya :
pendekatan pem belajaran berbasis kompet ensi (com petency based learning
),
pem belajaran
berbasis produksi (
production
based learning ),
123
Karanganyar terutama pada prakt ik mesin CNC Milling dilakukan dengan cara
bekerja sam a dengan instit usi pasangan . Pelaksanaan mesin CNC Milling di
industry siswa dibekali ilmu pengetahuan tent ang mesin CNC Milling dan
diadakan uji kompetensi sehingga selama m elakukan prakt ik di industry dapat
diketahui
sejauh
mana
penguasaan
tent ang
pemrograman,
pengeditan,
pengesetan dan pengoperasian mesin CNC dengan segara m erek dan seri yang
ada pada industry tersebut.
124
konsept ual
terbentuknya
majelis
sekolah
diharapkan
bisa
m enjembatani dan menjadi fasilitator ant ara kepentingan sekolah dan dunia
industry atau usaha, sehingga dengan adnya koordinasi dan kominikasi yang
125
baik antara sekolah dan m ajelis sekolah akan tercipta dampak yang positif
pada pelaksanaan praktik m esin CNC.
c. Partisipasi duni kerja.
Dengan ket erlibatan dunia kerja dalam pelaksanaan prakt ik mesin CNC
maka
akan
kem am puan
berdam pak
yang
dim iliki
siswa,
sehingga
diharapkan
timbulnya
C. Saran-saran
Hasil penelitian ini akan terbaca oleh masyarakat, terutama masyarakat
yang bergerak di bidang pendidikan. Kenyataan dari hasil penelitian m enunjukkan
adanya beberapa ham batan, sehingga proses pelaksanaan prakt ik mesin CNC
Milling unt uk meningkatkan mutu lulusan di SMK YP Colomadu Karanganyar
belum bisa berjalan sesuai dengan harapan. Agar proses pelaksanaan praktik
mesin ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan m aka peneliti perlu
menyarankan :
1. Kepada pihak SMK YP Colom adu Karanganyar.
a. Koordinasi dan komunikasi yang sudah berjalan baik ant ara sekolah
dan dunia usaha atau dunia industri dan m ajelis sekolah untuk dapat
dipertahankan.
b. Perlunya evaluasi dan monitoring tentang proses pelaksanaan praktik
mesin CNC secara terpadu dan berkelanjutan.
126
pemerintah
unt uk
kepada kalangan
127
128
DAFTAR PUSTAKA
Joyce, Bruce, Marsha Weil, & Emily Calhoun . 2000. Models of Teaching. 6 Ed.
Boston: Allyn and Bacon
129
130
Pengantar Penelitian
Zam timah. 2000. Kom petensi Standart Lulusan SMK Yang dibutuhkan
Industri:. Jurnal Kependidikan. Nomor 2 tahun XXX, Halam an 32