Professional Documents
Culture Documents
A.
MUTASI KELUAR
a) Tidak sedang dalam proses atau menjalani hukuman disiplin dan atau proses peradilan.
b) Tidak sedang sangkut paut hutang piutang dengan pihak Bank dan atau pihak lainnya.
c) Tidak sedang menjalani pendidikan dan atau tugas belajar.
4. Surat pernyataan dan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dengan materai Rp. 6.000,tentang :
a) Bersedia menanggung biaya kepindahan
b) Bersedia tidak menuntut jabatan dan fasilitas lainnya dari Pemerintah Daerah/ Kota
c) Bersedia mentaati segala ketentuan peraturan yang berlaku dilingkungan
PemerintahDaerah/ Kota.
d) Bersedia tetap melaksanakan tugas pada instansi asal sebelum mendapat keputusan dari
Gubernur yang dituju.
5. Fotocopy sah SK Pangkat awal dan akhir
6. Fotocopy sah DP-3, 2 (dua) tahun terakhir
7. Fotocopy sah Kartu Pegawai
8. Fotocopy sah Ijasah Terakhir.
9. Apabila guru, melampirkan pertimbangan teknis dari Dinas Pendidikan Daerah/ Kota
10. Jika pindah mengikuti suami, melampirkan :
a. Fotocopy sah surat nikah
b. Fotocopy sah SK Pindah suami dan atau keterangan domisili suami dari Lurah dan
disahkan oleh Camat setempat.
B.Usulan tersebut diajukan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah/ Kota, setelah
mendapatkan alternative pertimbangan teknis kepegawaian.
C.Apabila disetujui Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah/ Kota menetapkan surat pernyataan
persetujuan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Propinsi dan apabila tidak disetujui membuat
jawaban penolakan sekaligus pengembalian berkas usulan.
D. Setelah penetapan Keputusan dari Pejabat Pembina Kepegawaian Propinsi, maka Pejabat
Pembina Kepegawaian Daerah/ Kota membuat keputusan penempatan Pegawai Negeri Sipil
yang bersangkutan dilingkungan Pemerintah Daerah/ Kota.
E. Berkas dibuat dalam 2 (dua) rangkap.
C.
IJIN BELAJAR
I. Prosedur Pelayanan
1. Pegawai Negeri Sipil mengajukan perhomonan ijin belajar melalui Kepala Unit Kerjanya
masing-masing
2. Kepala Unit Kerja meneruskan permohonan tersebut kepada Bupati/ Sekretaris Daerah
melalui Kepala Badan Kepegawaian Daerah
3. Berkas persyaratan masuk Badan Kepegawain Daerah diteliti dan ditelaah apabila telah
memenuhi syarat, ketentuan dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta
disetujui berdasarkan rapat TSPDI maka akan diproses namun apabila tidak disetujui
maka hal tersebut akan diberitahukan kepada pemohon kepala unit kerja.
II. Persyaratan
A. Umum
1. Berstatus PNSD
2. Memperoleh rekomendasi dari Pimpinan Unit Kerja
3. Melampirkan Fotocopy ijasah terakhir
4. Masa Kerja minimal 3 tahun sejak tanggal pengangkatan sebagai PNSD
5. Membuat Surat Pernyataan diatas kertas bermaterai Rp. 6.000,- dan diketahui oleh
pimpinan unit kerja, yang menyatakan bahwa :
Proses pembelajaran dilaksanakan diluar jam kerja
Perkuliahan tidak mengganggu tugas kedinasan sehari-hari
Segala biaya pendidikan menjadi beban sendiri
B. Khusus
1. Program D.III
1. Pendidikan minimal SLTA/ Sederajat
2. Pangkat/ Gol Ruang minimal pengatur muda (II/a)
3. Usia maksimal 35 Tahun
2. Program D.IV/ S.1
1. Pendidikan minimal SLTA/sederajat
Persamaan/ Kejar Paket C).
(tidak
termasuk
Pemilik
Ijasah
Ujian
TUGAS BELAJAR
I. Prosedur Pelayanan
1. PNSD mengajukan permohonan Tugas Belajar melalui Kepala Unit Kerja masing-masing
2. Kepala Unit Kerja meneruskan permohonan tersebut kepada Bupati/ Sekretaris Daerah
melalui Kepala BKD
3. Berkas persyaratan yang masuk ke BKD diteliti dan ditelaah, apabila telah memenuhi
syarat, maka akan diberitahukan kepada pemohon untuk mengikuti seleksi TSPDI, yang
meliputi tes tertulis dan wawancara.
4. Hasil test seleksi akan dirapatkan oleh tim TSPDI, jika memenuhi syarat, maka akan
disampaikan kepada pemohon untuk mengikuti tes di universitas/ perguruan tinggi
5. Berdasarkan hasil tes di universitas, maka pemohon menyampaikan hasil tes kepada
Badan Kepegawaian Daerah untuk diproses lebih lanjut. Jika lulus tes, maka akan
diproses Surat Keterangan Tugas Belajar dan pembiayaannya. Dan jika tidak lulus tes,
maka kepada pemohon dapat mencoba lagi pada tahun akademik berikutnya.
II. Persyaratan
PNSD Tugas Belajar harus memnuhi syarat-syarat administrasi sebagai berikut :
A. Umum
1. Berstatus PNSD
2. Memperoleh rekomendasi dari Pimpinan Unit Kerja
3. Masa Kerja minimal 3 tahun sejak tanggal pengangkatan sebagai PNSD.
4. Setiap unsur penilaian DP3 harus bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
(tidak
termasuk
Pemilik
Ijasah
Ujian
Pemilik
Ijasah
Ujian
(tidak
termasuk
I. Prosedur Pelayanan
1. Ujian Dinas dan Ujian Penyesuaian Ijasah dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah/ Kota
2. Apabila Pemerintah Daerah/ Kota akan mengadakan Ujian Dinas/ Penyesuaian Ijasah,
maka akan diedarkan surat pemberitahuan
3. Berdasarkan
surat
pemberitahuan
tersebut,
pimpinan
unit
kerja
mengajukan/ mengirimkan berkas PNSD yang telah memenuhi persyaratan untuk
mengikuti Ujian Dinas/ Ujian Persamaan kepada Sekretaris Daerah melalui Badan
Kepegawaian Daerah
4. Berkas yang telah masuk dan memenuhi persyaratan akan diagendakan untuk selanjutnya
akan diadakan pemanggilan untuk mengikuti ujian dimaksud
5. Hasil Ujian Dinas/ Ujian Penyesuaian Ijasah akan diberitahukan melalui surat, dan yang
dinyatakan lulus akan diterbitkan sertifikat.
II. Persyaratan
1. Fotocopy SK Pangkat Terakhir
2. Sekurang-kurangnya 2 tahun dalam pangkat terakhir
Dasar Hukum :
1. Undang-Undang No. 8 Tahun 1974 jo. Undang-Undang No. 13 Tahun 1999.
2. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2001 jo. Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2003
3. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1997 jo. Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2003
4. Keputusan Kepala BKN No. 11 Tahun 2002
Persyaratan :
1. Fotocopy sah SK CPNS, PNS dan Pangkat Terakhir
2. Fotocopy sah Kartu Pegawai
3. Fotocopy sah DP-3 Tahun Terakhir.
4. Fotocopy sah Ijasah awal s/d terakhir.
5. Fotocopy sah SK Honor dari awal melaksanakan tugas hingga terakhir pada instansi
pemerintah maupun swasta (bagi honorer pada sekolah swasta SK ditandatangani oleh
Ketua Yayasan dan bagi yang bekerja pada instansi swasta ditandatangi oleh Direktur).
6. Fotocopy sah Surat Perjanjian Kerja.
7. Fotocopy sah Surat Keputusan Pemberhentian sebagai tenaga Honor.
8. Daftar Riwayat Hidup dan Riwayat Pekerjaan.
9. Berkas disusun sesuai urutan diatas dan dibuat dalam 2 (dua) rangkap.
G.
KENAIKAN PANGKAT
Dasar Hukum :
1. Undang-undang No. 8 Tahun 1974 jo. Undang-Undang No. 43 Tahun 1999.
2. Peraturan Pemerintah No. 99 Tahun 2000 jo. Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2002
3. Keputusan Kepala BKN No. 12 Tahun 2002
4. Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 2003.
Persyaratan :
A. Pegawai Negeri Sipil Daerah Struktural :
H.
Fotocopy ijasah dan transkrip nilai yang dilegalisir pejabat yang berwenang
Dasar Hukum :
1. Undang-undang No. 8 Tahun 1974 jo. Undang-Undang No. 43 Tahun 1999.
2. Keputusan BAKN No. 3 KEP/1986
Persyaratan :
1. Fotocopy sah SK Pangkat Terakhir
2. Fotocopy sah Kenaikan Gaji Berkala Terakhir
3. Berkas dibuat 1 (satu) rangkap
I.
Dasar Hukum :
1. Undang-Undang No. 8 Tahun 1974 jo. Undang-Undang No. 13 Tahun 1999.
2. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1994.
3. PERMENPAN No. Per/60/M.PAN/6/2006.
Persyaratan :
1. SK CPNS dan PNS
2. SPMT
3. Surat Pernyataan Bersedia sebagai Tenaga Fungsional.
4. Ijasah Terakhir (sesuai kompetensi jabatan)
5. DP-3 terakhir (bernilai Baik).
6. Penetapan Angka Kredit (Memenuhi AK minimal Pengangkatan).
J.
Dasar Hukum :
1. Undang-undang No. 8 Tahun 1994 jo. Undang-Undang No. 43 Tahun 1999.
2. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1994.
3. PERMENPAN No. Per/60/M.PAN/6/2005.
Persyaratan :
1. SK Pangkat Terakhir
Dasar Hukum :
1. Undang-undang No. 8 Tahun 1994 jo. Undang-Undang No. 43 Tahun 1999.
2. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1994.
3. PERMENPAN No. Per/60/M.PAN/6/2005.
Persyaratan :
1. SK CPNS, PNS dan Pangkat Terakhir.
2. SK Pengangkatan Pertama Jafung.
3. SK Pemberhentian dalam jafung, ijasah terakhir (jika tugas belajar >6 bulan)
4. SK Pengadilan dinyatakan tidak bersalah (apabila tersangkut kasus hukum).
5. Penetapan Angka Kredit (AK terakhir yang dimiliki).
L.
PENSIUN
I. Dasar Hukum :
1. Peraturan Pemerintah No. 49 Tahun 1980
2. Undang-undang No. 8 Tahun 1974 jo. Undang-undang No. 43 Tahun 1999.
3. Undang-undang No. 32 Tahun 1979 jo. No. 9 Tahun 2003.
4. Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2002.
6. Daftar susunan keluarga yang sah (diketahui camat), dan dilampirkan salinan Fotocopy
surat nikah, surat keterangan kelahiran anak-anak (dilegalisir).
7. Data Perorangan Calon Penerima Pensiun (DPCPP).
8. Surat keterangan tidak menyimpan surat-surat/ barang milik Negara.
9. Daftar riwayat pekerjaan disahkan Kepala Instansi.
10. Surat Permintaan Pembayaran Pensiun Pertama (SP4).
11. Pas photo terakhir hitam putih ukuran 46 cm, dibelakang ditulis nama/NIP sebanyak 5
lembar.
12. Fotocopy Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3), 1 tahun terakhir.
13. Surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat dalam
1 tahun terakhir.
B. Pensiun Janda/ Duda bagi PNS.
Dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Persyaratan dan lampiran permohonan sama dengan pengusulan pensiun BUP (Point
II.A).
2. Surat kematian dan keterangan janda/ duda dari Kepala Kelurahan/ Camat.
C. Pensiun Karena Cacat/ Keuzuran/ Sakit.
Dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Persyaratan dan lampiran permohonan sama dengan pengusulan pensiun BUP (Point
II.A).
2. Keterangan dari Tim Medis/ kesehatan pemerintah bahwa memang benar pegawai yang
bersangkutan karena kecacatan/ keuzurannya tidak dapat lagi melaksanakan tugas.
D. Pensiun Karena Atas Permintaan Sendiri (APS).
Dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Persyaratan dan lampiran permohonan sama dengan pengusulan pensiun BUP (Point
II.A).
2. Surat keterangan tidak tersangkut utang piutang.
M.
DIKLAT TEKNIS
1. Diklat Teknis merupakan diklat untuk meningkatkan kompetensi teknis dalam jabatan
Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan bidang tugasnya.
Setiap penawaran Diklat Teknis/ Diklat Fungsional/ Kursus/ Workshop maupun penugasan/
pengusulan PNS sebagai peserta suatu diklat baik didalam maupun diluar daerah harus terlebih
dahulu mendapat persetujuan dari Sekretaris Daerah/ Kota.
2. Usul diajukan oleh Pimpinan Unit Kerja PNS sebelum diklat dilaksanakan.
3. Lembaga yang mengadakan diklat harus lembaga diklat yang telah diakreditasi oleh lembaga
Pembina diklat (LAN).
O.
DIKLAT FUNGSIONAL
b. Peserta Pendidikan dan Pelatihan Fungsional dapat juga diikuti Pejabat Struktural apabila
keahlian dan atau keterampilan dalam pendidikan dan pelatihan tersebut diperlukan dalam
pelaksanaan tugasnya.
c. Peserta Pendidikan dan Pelatihan Fungsional bersifat selektif dan merupakan penugasan
dengan memperhatikan rencana pengembangan karir Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan.
d. Persyaratan Peserta Pendidikan dan Pelatihan Fungsional ditetapkan oleh Instansi Pembina
Jabatan Fungsional dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang termuat dalam Surat
Keputusan Ketua Lembaga Administrasi Negara Nomor 304 A/IX/6/4/1995 tentang Pedoman
Umum Penyelengraan Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil.
P.
KARIS-KARSU
I. Dasar Hukum
Keputusan Kepala BAKN Nomor 1158a/KEP/1983 tanggal 25 April 1983 tentang Kartu
Istri/Suami Pegawai Negeri Sipil
II. Persyaratan (2 rangkap)
1. Fotocopy SK CPNS
2. Fotocopy SK PNS atau SK terakhir
3. Pasfoto hitam putih suami (untuk karsu)/Istri (untuk karis) 23 sebanyak 4 (empat)
lembar.
4. Fotocopy surat nikah
5. Fotocopy surat cerai/kematian untuk pernikahan kedua/dst
6. Surat Pengantar dari unit kerja/SKPD
7. Laporan perkawinana pertama, janda/duda
Q.
I. Dasar Hukum
1. UU No. 8 Tahun 1974 Jo. UU No. 43 Tahun 1999
2. PP No. 10 Tahun 1983 Jo. PP No. 45 Tahun 1990.
3. Surat Edaran Kepala BAKN No. 08/SE/1983
4. Surat Edaran Kepala BAKN No. 48/SE/1990.
II. Syarat
1. Berstatus PNS/ CPNS
2. Memiliki Akta Nikah
3. Mengisi Surat Permohonan Izin untuk melakukan perceraian
4. Dalam hal permohonan penetapan Surat Keterangan untuk melakukan perceraian
5. Melaporkan panggilan sidang tersebut pada pimpinan instansinya
6. Telah diberikan nasehat, pembinaan, pemeriksaan keduanya (suami-istri) oleh pimpinan
dan dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan dan Laporan hasil pemeriksaan.
7. Memenuhi alasan perceraian dan telah ditindaklanjuti oleh Inspektorat dalam bentuk
BAP dan Laporan hasil pemeriksaan.
3. Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin sedang atau berat berdasarkan PP No. 30 Tahun
1980 pada saat akan diusulkan
4. Selama masa kedinasan tidak pernah melaksanakan cuti diluar tanggungan negara
III. Kelengkapan Berkas
1. Fotocopy SK CPNS
2. Fotocopy SK PNS
3. Fotocopy SK Pangkat terakhir
4. Fotocopy SK jabatan terakhir (bila mempunyai jabatan)
5. Fotocopy DP-3 2(dua) tahun terakhir
6. Fotocopy piagam atau petikan Kepres penganugerahan tanda kehormatan SLKS yang
telah dimiliki
7. Surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin sedang atau berat oleh Pimpinan
Instansi tempat bekerja
8. Surat tidak pernah diberikan cuti diluat tanggungan negara oleh Pimpinan Instansi tempat
bekerja
9. Nomor 1 s/d 9 dilegalisir oleh pejabat yang berwenang dan dibuat masing-masing 2 (dua)
rangkap
S. TASPEN (PERSYARATAN UNTUK KEPESERTAAN MENDAPATKAN KARTU
TASPEN)
I. Dasar Hukum
1. Undang-undang No. 8 Tahun 1974 jo. UU no. 43 Tahun 1985
2. Undang-undang No. 11 Tahun 1969 tentang pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/ Duda
3. Peratuan Pemerintah No. 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian PNS
4. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1989 tentang Pemberhentain dan Pemberian Pensiun
Pegawai Negeri Sipil diserta Pemberian Pensiun Janda/ Duda
5. Keputusan Kepala BAKN No. 024/KEP/73 tanggal 15 Maret 1973 tentang Petunjung
Administrasi Pensiun
6. Surat Edaran Kepala BKN No. 14 Tahun 2003 Tanggal 21 April 2003 Tentang Juknis
Pemberhentian dan Pemberian Pensiun PNS serta Pensiun Janda/ Dudanya.
II. Persyaratan
1. Mengisi formulir data individu peserta
2. Fotocopy SK CPNS
3. Fotocopy SK pangkat terakhir
4. Fotocopy SPMT
5. Fotocopy daftar gaji
6. Fotocopy nota persetujuan dari BKN
I. Dasar Hukum :
1. Undang-undang No. 8 Tahun 1974 jo. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004
2. Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1980
3. Surat Edaran BAKN Nomor 23 Tahun 1980
4. Surat Edaran BAKN Nomor 48 Tahun 1980
II. Persyaratan :
1. Berstatus PNS/ CPNS
2. Telah diperiksa oleh pimpinan instansi/ aparat pengawas internal pemerintah.
3. Diusulkan oleh pimpinan instansi/ pejabat pembina kepegawaian.
III. Kelengkapan Berkas :
1. Berita Acara Pemeriksaan (BAP)
2. Laporan hasil pemeriksaan
3. Surat dari pejabat pembina kepegawaian
4. SK Pangkat Terakhir
5. SK Kenaikan Gaji Berkala
6. SK Jabatan (bila ada jabatan)
7. Dokumen-dokumen lain yang diperlukan.
U. PENETAPAN
PEMBERHENTIAN
TUGAS TANPA ALASAN YANG SAH
PNS
KARENA MENINGGALKAN
I. Dasar Hukum :
1. Undang-Undang No. 8 Tahun 1974 jo. Undang-Undang No. 43 Tahun 1999
2. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1979
3. Surat Edaran Kepala BKN No. 04/SE/1980
II. Persyaratan :
1. Berstatus Pegawai Negeri Sipil
2. Meninggalkan tugas tanpa alasan yang sah selama 6 (enam) bulan berturut-turut atau
lebih.
3. Surat Penghentian Pembayaran Gaji.
4. Telah dilakukan pemanggilan untuk bekerja kembali oleh pimpinan instansi namun tidak
diindahkan.
5. Telah dihentikan pembayaran gajinya minimal pada bulan ke-3.
IJIN MENIKAH
1. Dasar Hukum
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1976 Tentang cuti Pegawai Negeri Sipil
2. Persyaratan
1. Mengajukan permohonan ijin menikah secara tertulis kepada pejabat yang berwenang
memberikan ijin melalui atasan langsung
2. Melampirkan data pendukung (Surat Pernyataan dari kedua calon suami/istri)
3. Surat pengantar dari unit kerja/SKPD
W. PENETAPAN DAN PEMBERIAN IJIN CUTI PNS
1. Dasar Hukum :
1. Undang-Undang No. 8 Tahun 1974 jo. Undang-Undang No. 43 Tahun 1999, Tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian.
2. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1976, Tentang Cuti PNS
3. Surat Edaran Kepala BAKN No. 01/SE/1977, Tentang Permintaan dan Pemberian Cuti
PNS.
Jenis Cuti, Syarat dan Kelengkapan Berkas.
A. Cuti Tahunan
1. Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun secara terusmenerus.
2. Pegawai Negeri Sipil yang menjadi Guru/ Dosen yang mendapat liburan sekolah tidak
berhak atas cuti tahunan.
3. Lama cuti 12 (dua belas) hari kerja.
4. Cuti tahunan yang tidak diambil dalam tahun bersangkutan dapat diambil tahun
berikutnya untuk paling lama 18 (delapan belas) hari kerja termasuk cuti tahunan dalam
tahun yang sedang berjalan.
5. Mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti
dan diberikan cuti secara tertulis.
B. Cuti Besar
1. Pegawai Negeri Sipil yang bekerja sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun secara terus
menerus.
2. Prosedur :
1. Mengajukan permintaan secara tertulis kepada Sekretaris
Kepegawaian Daerah Kota Bontang melalui atasan langsung.
Daerah
Cq. Badan
I. Dasar Hukum
1. Undang-undang No. 7 Tahun 1971 tentang ketentuan-ketentuan pokok kearsipan
2. Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 1979 Tentang Arsip
3. Keputusan Bersama Kep ARNAS dan Kep BAKN No. 02 Tahun 2000 dan No. 22 Tahun
2000
II. Kelengkapan
1. Fotocopy SK Pengangkatan CPNS
2. Fotocopy Surat Penyataan Melaksanakan Tugas
3. Fotocopy SK Pengangkatan PNS
4. Fotocopy Sumpah/ Janji PNS
5. Fotocopy Daftar Riwayat Hidup
6. Fotocopy Kartu Pegawai
7. Fotocopy Kartu Istri/Suami
8. Fotocopy Kartu Peserta Taspen
9. Fotocopy Tanda Peserta Asuransi
10. Fotocopy Kartu Peserta Askes
11. Fotocopy DP3
12. Fotocopy SK KGB
13. Fotocopy Surat Pengangkatan/Pemberhentian ke/dari Jabatan (Struktural/Fungsional)
a. Fotocopy Surat Pernyataan Pelantikan
b. Fotocopy Surat Pernyataan Menduduki Jabatan
c. Fotocopy Berita Acara Pelantikan
14. Fotocopy SK Kenaikan Pangkat
15. Fotocopy SK Hukuman Disiplin
16. Fotocopy SK Peninjauan Masa Kerja
17. Fotocopy SK Perbantuan pada Instansi lain
18. Fotocopy SK Pemindahan Wilayah/Instansi
19. Fotocopy SK tanda kehormatan/jasa/penghargaan
a.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
a.
b.
Pendidikan Umum
SD
SLTP
SLTA
D.I
D.II
Sarjana Muda
D.III
Akademi
7. S.1/D.IV
8. S.2
9. S.3
b.
Pendidikan/ Latihan Struktural
1. Diklat PIM IV/Adum/Sepada
2. Diklat PIM IV/Adumla/Sepala
3. Diklat PIM III/Spama/Spadya
4. Diklat PIM II/Spamen/Sespa
5. Diklat PIM I/Spati
6. Lemhanas
c.