Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
belum banyak dilakukan. Sejauh yang peneliti ketahui, belum ada penelitian yang
mendalam terhadap kumpulan cerpen ITPM. Penelitian sepintas pada salah satu
cerpen di dalam ITPM, Kematian Paman Gober, pernah dilakukan oleh Kris
Budiman. Oleh karena itu, penulis merasa sangat perlu untuk mengkaji kumpulan
cerpen ITPM.
1.1.2 Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang diteliti adalah:
1. Realitas apa saja yang ada di dalam kumpulan cerpen ITPM?
2. Bagaimana peran imajinasi membangun realitas yang baru dalam
kumpulan cerpen ITPM?
akan
menjadi
terlalu
luas,
dikhawatirkan
penelitian
akan
menyimpang dari tujuan yang hendak dicapai. Suatu penelitian akan mudah
dianalisis dengan membatasi masalah pada ruang lingkup penelitian yang
akan dibahas. Karena masalah-masalah di atas sangat luas ruang lingkupnya,
oleh sebab itu penulis membatasinya sebagai berikut:
1.
2.
Realitas
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
membangun
1.3.2
Manfaat Penelitian
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari kumpulan cerita pendek (cerpen),
yaitu:
Judul
Karya
Penerbit
Tebal Buku
: 264 Halaman
Cetakan
sebagaimana
maknanya.
Dikatakan
dalam
Luxemburg
(1992:63)
bahwa
beberapa
ahli
1.4.2
telah dirumuskan sebelumnya. Jadi, analisis data dikerjakan secara utuh dan
menyeluruh. Analisis data dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
a. Peneliti membaca data yang telah dikumpulkan untuk memahaminya
secara keseluruhan.
deskripsi,
penulis
mencantumkan
asal
data
pada
penganalisisan data.
Berikut ini contoh pendeskripsian data tentang realitas apa yang dibangun dalam
cerpen ITPM:
Data
bingung
bila
membandingkannya
dengan
sejarah
1. 5 Landasan Teori
Dalam sebuah penelitian perlu ada landasan teori yang mendasarinya
karena landasan teori merupakan kerangka dasar sebuah penelitian. Landasan
teori yang digunakan diharapkan mampu menjadi tumpuan seluruh pembahasan.
Objek karya sastra adalah realitas kehidupan. Apabila realitas itu adalah
sebuah peristiwa sejarah, karya sastra mencoba menerjemahkan peristiwa itu
dalam bahasa imajiner dengan maksud memahami peristiwa sejarah tersebut
menurut kemampuan pengarang. Karya sastra juga dapat menjadi sarana bagi
pengarang untuk menyampaikan pikiran, perasaaan, ataupun tanggapannya
terhadap peristiwa sejarah.
Seperti disebutkan di atas bahwa objek karya sastra adalah realitas sosial
dan realitas yang terdapat dalam kumpulan cerpen ITPM adalah sebuah realitas
sosial yang dibaluri dengan imajinasi pengarang, maka pendekatan yang
dilakukan adalah pendekatan sosiologi sastra.
Sastra adalah lembaga sosial yang menampilkan gambaran kehidupan
yang mencakup hubungan antarmasyarakat, antarmanusia, dan antarperistiwa
yang terjadi di dalam batin seseorang. (Damono, 1979:1)
Selain berfungsi sebagai penyampaian ide, pengalaman, dan sistem
berfikir, sastra juga berfungsi sebagai wadah sastrawan untuk menyampaikan
aspirasi tentang kehidupan manusia.
Menurut Nyoman Kutha Ratna, ada beberapa alasan mengapa sastra
memiliki kaitan yang erat dengan masyarakat dan dengan begitu sastra harus
diteliti dalam kaitannya dengan masyarakat.
wacana
dekat antara semiotik dan studi ideologi. Bahwa segala sesuatu secara ideologis
memiliki nilai semiotik.
Dengan menggunakan semiotik sosial, pesan yang hendak disampaikan
pengarang tentang realitas dan imajinasi di dalam kumpulan cerpen ITPM dapat
dianalisis. Pesan tersebut adalah sesuatu yang dihubungkan dengan dunia yang
diacu, dan maknanya diturunkan fungsi mimetik yang terbentuk yang disebut
mimetic plane. (Hodge, 1999:3)