You are on page 1of 3

HSE

Apa tugas dari petugas HSE?....


Memastikan keselamatan kerja memenuhi persyaratan EHS hokum.
Menerapkan dan mempromosikan program EHS.
Melakukan inspeksi situs keamanan rutin dan tindak lanjut.
Membantu penyelidikan insiden.
Melakukan dan menyajikan temuan keselamatan bulanan.
Melakukan Diklat keamanan rutin, briefing, dll.
Melaksanakan penilaian risiko dan kontrol pada kegiatan situs.
HSE Orientation
Kenalkan jenis perusahaan anda.

Peraturan umum di perusahaan anda.


Beritahukan jenis bahaya yang ada di perushaan anda.
Informasikan prosedur kerja yang ada.
Permit system
Pelaporan keadaan darurat dan kecelakaan.
Pelatihan.
Metode kerja aman.
Kenalkan Alat proteksi keselamatan yang ada di lokasi kerja.
PPE yang dibutuhkan untuk bekerja.
Harapan perusahaan mengenai aspek HSE.
Metode penyampaian.
Indicator keberhasilan penyampaian materi.
Deskripsi Pekerjaan Health and Safety Enviromental (HSE) Officer
HSEOfficermerupakanbagianyangbertanggungjawabataskesehatandankeselamatanparatenagakerjadiperusahaan,padadeskripsijabatanHSEOfficer
dikhususkanpadaindustri MinyakdanGasatauPertambangan.HSEOfficerharusmengawasidanmemastikantenaga kerjabekerjasesuaidenganSOPagarkesehatandan
keselamatantenagakerjadapatterjamin. BerikutdeskripsipekerjaanHSEOfficersecaralebihlengkap:
NamaJabatan:
HSEOfficer
JabatanAtasan: JabatanBawahan:
TanggungJawabUtama
Aktivitas :
mengawasidankoordinasi
RuangLingkup:
kegiatanoperasionalperusahaansesuaidenganSOP
Tugas
1.MembuatprogramkerjaK3danperencanaanpengimplementasian
2.MemastikanberjalannyaprogramSMK3danmembuatdokumentasikannya
3.MembuatlaporandanmenganalisisdatastatistikSHE
4.Melakukanpeninjauanresikoassessment,SOP/SWPdanJSA
5.Melakukanpemeriksaanpadaperalatankerja,tenagakerja,kesehatantenagakerjasertalingkungankerja
6.Meninjaukeselamatankerjadanpelatihankeselamatan
7.Mampumelakukanpenanggulangankecelakaankerjadanmelakukanpenyelidikan penyebabnya
8.MemastikantenagakerjatelahbekerjasesuaidenganSOP
9.Meninjaudanmengarahkankaryawanbekerjasesuaikewajibandansesuaidengansistemoperasiperusahaan
Tanggung Jawab Utama HSE OFFICER :
1.Aktivitas : Mengawasi dan koordinasi
2.Ruang Lingkup : Kegiatan operasional perusahaan sesuai dengan SOP
Tugas :
1. Membuat program kerja K3 dan perencanaan pengimplementasiannya.
2. Memastikan berjalannya program SMK3 dan membuat dokumentasikannya.
3. Membuat laporan HSE dan menganalisis data statistik kecelakaan kerja.

4. Melakukan peninjauan resiko assessment, HIRAC, SOP/SWP dan JSA.


5. Melakukan promosi HSE dan safety communication (safety Meeting, Rambu-rambu HSE) kepada karyawan.
6. Melakukan pemeriksaan pada peralatan kerja, tenaga kerja, kesehatan tenaga kerja serta lingkungan kerja.
7. Meninjau keselamatan kerja dan pelatihan keselamatan.
8.Mampu melakukan penanggulangan kecelakaan kerja dan melakukan penyelidikan penyebabnya.
9. Memastikan tenaga kerja telah bekerja sesuai dengan SOP.
10. Meninjau dan mengarahkan karyawan bekerja sesuai kewajiban dan sesuai dengan sistem operasi perusahaan.
11. Bertanggung jawab memberikan LOTO (Lock Out Tag Out).
12. Memahami dan mengamalkan UU No. 1 THn 1970 dan peraturan terkait tentang K3.
13. Mampu melakukan inspeksi HSE, melaksanakan program inspeksi HSE, dan melaporkan inspeksi HSE.
Kualifikasi khusus :
1. Memahami OHSAS, ISO 9001, ISO 14001.
2. Memiliki sertifikat K3.
HSE
Melakukan sosialisasi keselamatan kerja (safety talk) untuk meningkatkan kesadaran karyawan terhadap pentingnya
aspek keselamatan kerja dan membekali karyawan dengan pengetahuan yang dibutuhkan untuk penanggulangan dan
dan evakuasi dalam kondisi darurat.
Melakukan penanggulangan kondisi darurat serta melakukan koordinasi proses evakuasi dan pemulihan
setelah bencana
Melakukan review atas prosedur Emergency Response Plan dan memberikan usulan-usulan untuk
penyempurnaan prosedur tersebut
Melakukan koordinasi internal untuk kegiatan simulasi (drill)
Melakukan koordinasi eksternal untuk menunjang kegiatan simulasi dengan pihak manajemen gedung, tim
rescue, damkar dan tim medis.
Melakukan monitoring jadwal pelatihan / simulasi yang telah ditetapkan dan menindaklanjuti jika terdapat
kendala pelaksanaan jadwal latihan/simulasi
Melakukan pengkinian data kondisi (checklist) peralatan keselamatan yang berada di kantor Pusat ataupun
Kantor Cabang
HIRADC dari pengertiannya saja mengandung arti Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko. Langkah
awal yang kita lakukan dalam membuat HIRADC adalah :
1. Membuat kolom identifikasi semua bahaya baik actual maupun potensial yang ada di seluruh area kerja. Yang
diidentifikasi adalah : aktivitas, produk dan jasa dari proses kerja tersebut. Jangan lupa dalam OHSAS 18001:2007
menambahkan untuk mengidentifikasi Human Behaviour (perilaku), Human Capabilities (kemampuan) dan Human
Factor (faktor lain terkait bahaya K3 di tempat kerja). Nilai pula apakah resiko yang terlihat daam kondisi rutin atau
tidak rutin.
2. Mebuat kolom resiko yang ditimbulkan dari bahaya-bahaya yang telah kita identifikasi tersebut.
3. Kemudian melakukan penilaian resiko sesuai dengan matriks penilaian resiko yang telah dibuat dengan
memperhatikan faktor keparahan yang mungkin akan terjadi dan frekuensi berlangsungnya bahaya-resiko tersebut.
Penilaian bisa dengan skala 1 sampai 5 dengan range bertingkat. Penlaian resiko ini membantu kita untuk
mengetahui apakah bahaya-resiko tersebut masuk dalam kelas significant atau tidak.
4. Langkah selanjutnya adalah melihat apakah ada pengendalian operasional (aturan main)yang terdapat di area kerja
dari aktivitas kerja tersebut terkait resiko terutama pada resiko yang tidak significant.
5. Lihat pula apakah aktivitas, product, jasa, perilaku, kemampuan dan faktor lain yang telah diidentifikasi telah
memiliki pengendalian resiko berdasarkan Hirarki Pengendalian Resiko (Eliminasi-Substitusi-Engineerin ControlAdministrative Control-APD), jika belum ada pengendalian tersebut maka programkan dalam program K3 sebagai
pengendaliannya, kalo sudah ada pengendalian resikonya maka bergeraklah terus keatas dari APD ke arah Eliminasi.
Resiko yang memiliki bobot significant pastikan terdapat engendalian resiko degan hirarki pengendalian resiko.
6. Prioritaskan yang menjadi program manajamen K3 dengan melihat pertimbangan : Perundangan K3, Teknologi,
Keuangan, Bisinis dan pandangan pihak terkait. Jika memiliki pertimbangan Perundangan K3, Bisinis dan

pandangan pihak terkait (auditor, masyarakat, pemerintah dll) maka program itu menjadi prioritas untuk dijalankan.
Contoh Langkah Prosedur HIRADC sebagai berikut :
1. Identifikasi aktivitas, product, jasa, human behaviour, human capabilities dan human factor baik actual maupun
potensial pada tahapan proses.
2. Tentukan apakah tahapan proses termasuk kondisi rutin atau tidak rutin. Jika tidak rutin keluarkanlah JSA (Job
Safety Analysis), kalo ternyata rutin maka masukan kedalam tabel HIRADC.
3. Lakukan penilaian resiko.
4. Jika resiko tidak bernilai significant maka hanya menetapkan pengendalian operasional saja. Tetapi kalo masuk
kategori resiko significant maka lanjutkan dengan pemilihan pengendalian resiko yang sesuai dengan tujuan dan
sasaran K3.
5. Tetapkan pengendalian resiko.
6. Prioritaskan pengendalian resiko dalam sebuah program manajemen K3
7. Evaluasi hasil identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko tersebut dan program manajemen K3 yang
tepat.
8. Review peluang peningkatan berkesinambungan dari hasil identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko
serta program manajemen K3 yang akan, selama atau telah dilaksanakan.

You might also like