You are on page 1of 2

Saol ATK II :

Bagaimana cara penyimpanan gas LPG di dalam sebuah tangki ?


Jawab :

Kandungan dalam tabung LPG


Menurut Keputusan Dirjen Miga No.25 K/36/DDJM/1990 tanggal 14 Mei 1990, Gas

LPG yang dipasarkan di Indonesia adalah gas campuran yang terdiri dari Gas Propane dan
Gas Butane yang perbandingan campurannya adalah Propan 30% dan butane 70%. Gas LPG
termasuk yang dapat cair pada tekanan dan suhu rendah. Namun jenis gas ini mempunyai
sifat dan kelakuan yang sangat berbahaya karena mudah terbakar dan mudah meledak, tidak
beracun tapi jika terhirup lebih dari 1.000 ppm atau 0.1% (100%=1.000.000 ppm) akan
menyebabkan mengantuk, mimpi kemudian meninggal.

Proses Pengisisian Tabung LPG


Tabung gas LPG berapapun ukurannya tidak boleh diisi penuh, batas amannya adalah

80% dan juga tidak boleh kosong samasekali karena tabung LPG berisi gas LPG dan cairan
LPG yang bertekanan pada isi (volume) yang tetap, sehingga yang berubah (variable) adalah
suhu (temperature) dan tekanan (Pressure). Artinya gas LPG dapat di pampatkan sedangkan
cairannya tidak, Sehingga jika terisi penuh maka dengan sedikit kenaikan suhu tabung LPG
dapat pecah. Jika pecah maka cairan LPG tersembur keluar dan dengan cepat menjadi gas
yang akan meledak jika bercampur dengan udara dan terpicu oleh loncatan bunga api atau
elektik statis.
Tabung LPG yang sedang terisi cairan dan gas tidak mungkin meledak karena gas
LPGnya dalam keadaan jenuh. Kalaupun tekanannya terlalu tinggi melewati ambang batas
maka tabung hanya menjadi pecah.Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal
expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung LPG
LPG merupakan campuran dari beberapa gas natural yang mudah dapat berubah fase
menjadi liquid dan gas kembali. Untuk berubah fase menjadi cair sebuah zat (gas natural)
harus dikondisikan pada temperatur dibawah titik didihnya. Titik didih merupakan temperatur
dimana sebuah zat berubah fase dari fase cair menjadi fase gas. Propana yang merupakan
campuran dari LPG dapat berubah fase menjadi cair ketika didinginkan dengan temperatur
dibawah -42oC dengan tekanan atmosfir diatas 7 bar (700 kPA) dengan temperatur konstan.
Berbeda dengan propane, butane dapat berubah fase menjadi cair dengan kondisi temperatur

dibawah 0.5oC dan tekanan atmosfir diatas 2 bar (200 kPA). Dengan adanya perubahan fase
dari gas-gas natural tersebut maka gas tersebut dapat dikompresikan. Propana dapat
dikompresikan hingga perbandingan 1:270 dari fase gas menjadi fase cair, sedangkan
propane dapat dikompresikan hingga mencapai 1:240 dari fase gas menjadi fase cair. Karena
sifat-sifat tersebut, maka LPG dapat disimpan dalam storage tank (bejana tangguh).
Perubahan volume terhadap temperatur
LPG baik dalam fase cair maupun gas, akan memuai jika terkena panas, dan menyusut
jika didinginkan. Pada saat memuai volume LPG akan bertambah dan berkurang jika
didinginkan. Oleh karena pengaruh temperatur yang sangat besar, volume LPG dapat
menyusut sebesar 1% dengan perubahan temperatur 6 F (- 14.4oC).
Temperatur dan tekanan uap (vapor pressure)
Untuk menjaga LPG tetap dalam fase cairnya, LPG harus dikondisikan dalam
temperatur dan tekanan tertentu agar tidak terjadi perubahan fase. Jika temperatur propane
dinaikan, maka tekanan yang dibutuhkan untuk menjaga propane dalam fase cair harus
dinaikan juga, hal yang sama juga berlaku untuk gas natural butana.

Nama Anggota Kelompok :


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Athari Fadhilah
Siska Mayangsari
Ali Munawir Rohman
Muhammad Fikri K
Galuh Chynintya
Liga Indriyani
Hanna Rasyida
8. Fitria Romadhoni

(2315106025)
(2315106026)
(2315106027)
(2315106028)
(2315106029)
(2315106030)
(2315106031)
(2315106032)

You might also like