You are on page 1of 4

STUDI KELAYAKAN BISNIS

KELOMPOK 4:
Khairul Mujahidin
Reynaldo Indrajaya T.
Kurniawan Aji P.

145020201111034
145020201111045
145020201111047
NAGABATU PALACE

1.1 Latar Belakang


Pariwisata di Indonesia sangat banyak dan bisa dijumpai di berbagai
wilayah Indonesia. Mulai dari wisata kuliner, wisata belanja, hingga wisata
alam. Salah satu destinasi yang cukup populer menjadi tujuan utama para
pelancong, baik lokal maupun asing adalah Kota Batu. Kota Batu merupakan
kota yang terletak di Jawa Timur, tepatnya sekitar 14 km dari Kota Malang.
Kota yang berada di provinsi Jawa Timur ini merupakan kota yang relatif baru
dengan usia 15 tahun.
Kota Batu merupakan salah satu kota yang mengedepankan sektor
pariwisata sebagai identitasnya. Sektor wisata yang terkenal bukan hanya dari
taman bermain saja, tetapi juga wisata alam dengan pemandangan yang
mempesona dan memiliki daya tarik tersendiri. Wisata alam menjadi daya
tarik wisatawan dikarenakan Kota Wisata Batu yang berada di daerah
perbukitan dan diapit oleh pegunungan. Kondisi geografis Kota Batu tersebut
menghasilkan udara yang sangat sejuk, sehingga cocok untuk berwisata.
Transportasi untuk menuju Kota Batu sangat mudah. Hal ini ditunjang
dengan adanya jalan yang baik untuk menuju Kota Batu cukup mudah dicapai.
Selain itu bagi wisatawan yang tidak menggunakan kendaraan pribadi bisa
menggunakan angkutan yang langsung menuju Kota Batu via Malang, Kediri,
dan Jombang.
Daerah dengan mengedepankan sektor pariwisata tentunya memerlukan
fasilitas penunjang guna memajukan pariwisata di daerah tersebut. Salah satu
fasilitas yang sering dijumpai di kawasan wisata alam adalah resort. Di Kota
Wisata Batu sangat jarang dijumpai resort, oleh karena itu investasi di bidang
resort menjadi daya tarik tersendiri bagi investor.
1.2 Identifikasi
Resort merupakan salah satu jenis penginapan dengan fasilitas yang
bermacam-macam. Resort dikawasan wisata dapat menjadi salah satu
alternatif untuk berinvestasi. Dengan latar belakang Kota Wisata Batu yang
mengedepankan sektor pariwisata, dirasa sangat tepat untuk mendirikan resort.
Resort di daerah Kota Batu masih tergolong sedikit. Perkembangan resort di
Kota Batu masih tergolong muda, untuk itu peluang berinvestasi sangat besar
di bidang ini. Kota Batu yang memiliki akses jalan yang baik dapat
memudahkan para wisatawan berkunjung dan juga akses menuju tempat
wisata yang berbeda tidak terlalu jauh. Peningkatan jumlah pengunjung ini

menjadikan peluang dan juga lokasi strategis dikarenakan kota yang tidak
terlalu besar.
Pendirian resort berada di lereng gunung akan menjadikan resort tersebut
memiliki daya tarik tersendiri. Di dukung dengan kondisi cuaca yang
cenderung sejuk, akan memberikan dampak menenangkan bagi para
pengunjung. Pembangunan resort dikawasan lereng gunung ditujukan untuk
pengunjung yang memiliki kepadatan aktivitas dan jarang sekali memiliki
waktu untuk refreshing.
Peluang didirikannya resort di kawasan lereng gunung karena Kota Batu
sendiri diapit oleh pegunungan. Selain itu, Kota Batu mengedepankan sektor
pariwisata alam. Akses jalan juga menunjang untuk memudahkan mobilisasi
pengunjung ketika ingin menikmati wisata yang ada di Kota Batu. Fasilitas
yang berbeda di dalam resort seperti, adanya perkebunan buah, observasi
hewan, bangunan vila yang bertemakan budaya Indonesia dan Jepang,
merupakan fasilitas unggulan yang akan didirikan.
Selain peluang, terdapat pula ancaman dalam perencanaan pembangunan
proyek resort ini. Ancaman pertama muncul dari resort yang sudah berdiri di
Kota Wisata Batu. Resort tersebut dimungkinkan akan membangun inovasi
guna pengembangan dan memajukan resortnya. Selain itu, letak di lereng
gunung memiliki risiko longsor jika kurang tepat dalam perancangan
bangunan. Pembangunan resort dimungkinkan akan memakan banyak waktu.
Resort ini akan diberi nama NAGABATU PALACE. Makna dari nama
tersebut yaitu:
1) Naga merupakan salah satu hewan mitologi Jepang yang bisa terbang,
dengan makna yang kami ambil adalah resort akan terus berkembang
dan sukses.
2) Batu merupakan lokasi dimana resort didirikan.
3) Nagabatu yang digabungkan memberikan makna sebagai lambang
kebebasan dalam berinovasi secara luas dan akurat seperti naga yang
menyemburkan api.
4) Palace memberikan makna bahwa terdapat istana alam yang ada di
Kota Batu.
1.3 Perumusan
Resort di kawasan lereng gunung atau yang sering disebut dengan
Mountain Resort sangatlah cocok didirikan di Kota Wisata Batu.
Pembangunan resort membantu dalam memfasilitasi sektor pariwisata yang
ada agar pengunjung semakin nyaman ketika berada di Kota Batu. Kawasan
lereng merupakan kawasan yang tidak mudah dalam pengelolaan menjadi
resort, namun memiliki daya jual yang tinggi bagi penikmat alam. Kawasan
lereng memiliki pesona akan keindahan pemandangan dan kesejukan alami.

Meskipun berada di lereng gunung, namun resort ini berada di ruas jalan
utama Kota Batu.
Pembangunan konsep fasilitas yang berbeda dan belum ada di Kota Batu
menjadikan resort ini memiliki daya tarik sendiri. Konsep budaya Indonesia
dan Jepang dipilih karena alasan berikut:
1) Indonesia memiliki beragam budaya yang unik dan patut untuk
dilestarikan.
2) Lokasi Kota Batu yang berada di daerah pegunungan, dirasa cocok
dengan iklim Negara Jepang. Sehingga Jepang menjadi tema resort
yang akan didirikan.
3) Budaya Jepang seperti tradisi minum teh akan cocok diterapkan di
resort ini karena cuacanya yang sejuk.
4) Indonesia yang merupakan salah satu negara kepulaun terbesar,
menjadikan masyarakat sulit untuk berkunjung di kawasan lain.
Sehingga penempatan budaya Indonesia akan terasa cocok karena
berada di satu kawasan.
5) Budaya Indonesia dan Jepang mudah dalam mengkolaborasikannya.
1.4 Penilaian
Nagabatu Palace merupakan resort yang akan dibangun di kawasan lereng
gunung di Kota Batu. Nagabatu Palace akan dibangun dengan melihat
beberapa aspek berikut:
a. Aspek Pasar
Kota Wisata Batu merupakan kota tujuan destinasi wisata baik
wisatawan domestik ataupun asing. Kota Batu yang berada tidak jauh dari
Kota Malang memiliki akses transportasi lengkap. Kota Malang sendiri
bisa digolongkan sebagai kota yang padat penduduk dan sibuk. Sehingga
ketika ada waktu luang atau libur digunakan untuk liburan atau berkumpul
dengan keluarga. Tujuan terdekat biasanya adalah Kota Batu itu sendiri.
Bukan hanya dari Kota Malang saja, wisatawan dari kota-kota terdekat
seperti Pasuruan, Surabaya, dan sekitarnya, tak jarang yang lebih memilih
Batu sebagai tujuan berwisata.
Berdasarkan dari pengunjung yang memilih Kota Batu, didapatkan
bahwa pengunjung akan lebih banyak berasal dari luar Kota Batu.
Kemudian kalangan yang dapat menikmati resort ini bisa berasal dari
kalangan menegah ke atas. Pemilihan dari kalangan menegah ke atas
karena konsep resort yang mengusung perpaduan antara Jepang dan
Indonesia serta fasilitas penunjang yang sangat baik.
Resort sendiri masih jarang yang berdiri di Kota Batu, sehingga untuk
persaingan masih sangat kecil. Strategi pemasaran sendiri bisa dilakukan
dengan mengikuti ajang pameran dan juga melalui iklan-iklan media masa.
Pemasaran melalui media online juga akan dilakukan dengan melalui web.

b. Aspek Teknik
Nagabatu Palace akan dibangun di daerah lereng gunung dan memiliki
wilayah luas. Sehingga memerlukan konstruksi berbeda dari resort-resort
yang didirikan di geografis dataran. Pembangunan untuk tahap dasar akan
memiliki beberapa tahap sehingga menghasilkan bangunan yang kuat dan
sesuai dengan daerah lereng gunung. Hal ini dilakukan dengan mendasar
pada keamanan dan kenyamanan semua pihak, baik dari pengunjung
maupun pihak internal resort.
Bahan-bahan pendukung resort akan didatangkan juga dari Jepang yang
akan menunjang konsep yang matang. Dari budaya Indonesia, material
bisa didatangkan dari berbagai daerah sesuai dengan budaya yang diusung.
Alasannya adalah agar pengunjung merasakan berada diwilayah atau
daerah yang sesungguhnya.
c. Aspek Ekonomi dan Sosial
Kota Wisata Batu berada di kawasan pegunungan yang membuat
masyarakat sangat tergantung dengan kondisi alam. Tak jarang penduduk
banyak yang memilih sebagai petani untuk mengelola lahan mereka.
Tanaman yang banyak dikebunkan yaitu jenis sayur-sayuran. Secara
umum, sayur-sayuran tidak akan bertahan lama jika salah dalam
penyimpanannya. Faktor lain yaitu faktor cuaca sangat mempengaruhi
untuk perkebunan. Sehingga penduduk memerlukan tempat kerja lain yang
dapat diandalkan. Namun perlu diketahui bahwa daerah pegunungan
sangat sulit mendirikan pabrik untuk produksi sesuatu.
Nagabatu Palace akan membantu dalam memberikan tempat pekerjaan.
penduduk setempat dipilih karena mengerti akan wilayah tersebut dan juga
membantu dalam perekonomian sehingga tidak mengandalkan dari sektor
pertanian atau perkebunan saja.

You might also like