You are on page 1of 17

LAPORAN TUTORIAL

MODUL PENYAKIT DALAM


TRIGGER III : DEMAM MALARIA

Kelompok : Tutorial V
Fasilitator : dr. Azwar Nurdin, Sp. PK
Ketua

: Viera Putri Syafhela

Sekretaris : Masita
Anggota

(09-205)
(09-011)

:
Bayu setya pratam

(09-019)

khairatun najah lubis

(09-018)

Oko Ronaldo

(09-012)

Susi Susanti

(09-013)

Nadia ananda

(09-014)

Ratika tyas mahesarani

(09-015)

Sherly ramdheni

(09-016)

yuni sartika

(09-017)

J.E Riandika Sarfah

(09-020)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PADANG
2011

Trigger 3
Demam malaria

Step 1
Clarify Unfamiliar Terms
1. Malaria :penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit
plasmodium
2. Plasmodium falciparum:salah satu parasit yang menyebabkan
malaria
3. Comps mentis: suatu keadaan yang kesadaran penuh /normal

Step 2
Define The Problems
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Apa yang dimaksud dengan malaria?


Apa yang menyebabkan udin demam tinggi dan menggigil?
Apa gejala dari malaria?
Apa etiologi dari malaria ?
Sebutkan jenis malaria berdasarkan parasit penyebabnya?
Bagaimana efidemiologi dan cara penyebaran dari malaria?
Patogenesa dari malaria?
Bagaimana cara menegakkan diagnosa dari malaria?

9. Bagaimana penatalaksanaan dari malaria?


10. Bagaimana diagnose banding dari malaria?
11. Bagaimana cara pencegahan dari malaria?
12. Apa saja komplikasi dari malaria ?
13. Apa saja factor resiko dari malaria?

Step 3
Brainstrom Possible Hypothesis or Explanation

1. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium


melalui vaktor nyamuk
2. Karena adanya respon imun tubuh terhadap parasit plasmodium
3. demam tinggi ,sakit kepala,menggigil
4. infeksi parasit melalui gigitan nyamuk sebagai vactor yang mengndung
plasmodium
5. jenis malaria
malaria malariae=plasmodium malariae
malaria tropica

6. epidemiologi dan cara penyebaran


Indonesia darah endemic terutama didaerah yang sanifikasi yang buruk
7. patogenesia
manusia yang terinfeksi digigitnyamuk <L1-L3>manusia yang
sehatsirkulasi daraheritrositpecahmenimbulkan demam
8. diagnosa
- anamnesa:demam tinggi, menggigil, sakit kepala
- p.fisik : td 110/80 mmHg, nadi 110x/menit, suhu 39,5 c, kesadaran
compos mentis
- p. penunjang: sedian darah tepi terdapat plasmodium falcipolum
9. penatalaksanaan
- istrahat
- mengkonsumsi obat:ex:primaquin dan kotoquin
10. diagnose banding DHF
11. Pencegahan
- Menghindari gigitan nyamuk
- Memberikan obat pencegahan malaria
- Fogging terutama didaerah yang endenik dan radius 100 m
12. Komplikasi malaria
Anemia
Gagal jantung
Gangguan fungsi hati
13. Factor resiko :berpergian ke daerah endemic malaria

Step 4
Arrange Explanation Into a Tentative Solution
Plasmodium spp

manusia

patofisiologi

Demam malaria

etiologi

komplikasi

Gejala klinik
diagnosa
Penatalaksanaan

Pengobatan

pencegahan

Step 5
Define Learning Objectives
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan
1. malaria
a. Definisi, epidemiologi
b. Etiologi
c. Patofisiologi
d. Diagnosa
e. Penatalaksanaan
f. Komplikasi
g. Factor resiko
2. Nyamuk <siklus hidup vector plasmodium>

Step 7

Share The Results of Information and Private


Study
1. MALARIA
A. Defennisi
Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh
plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya
bentuk asexsual didalam darah
Epidemiologi
-Tingginyaside positiverate<SPR> menentukan endemisitas suatu daerah
dan pola klinis penyakit malaria akan berbeda .secara trasdisi endemisitas
1.
2.
3.
4.

daerah dibagi menjadi 4:


Hepoendemik :bila parasit rate atau spleen rate 0-10%
Mesoendemik: bila parasit rate atau spleen rate 10-50%
Hiperendemik:bila parasit rate atau spleen rate 50-75%
Holoendemik: bila parasit rate atau spleen rate >75%
-penyakit malaria ditemukan pada 640 lintang utara <archamgel di
rusia>sampai 320 lintang selatan <cordoba di argentina>,dari daerah
rendah 400 meter dibawah permukaan laut<laut mati> sampai 2600 m di
atas permukaan laut<londiani di Kenya> atau 2800 m <cohambaba di
Bolivia>.di antara batas2garis lintang dan garis bujur terdapat di daerah2
yang bebas malaria .di Indonesia malaria tersebar hampir diseluruh
kepulauan ,terutama dikawasan Indonesia timur.
B. Etiologi
Penyebab infeksi malaria ialah plasmodium,yang selain menginfeksi
manusia juga menginfeksi binatang seperti golongan burubg ,reptile dan
nyamuk .termasuk genus plasmodium dari family plasmodidae
Plasmodium ini pada manusia menginfeksi eritrosit<sel darah merah>dan
mengalami pembiakan asexsual di jaringan hati dan eritrosit.pembiakan
sexsual terjadi pada tubuh nyamuk yaitu anopheles betina .secara
keseluruhan ada lebih dari 100 plasmodium yang menginfeksi binatang
<82 pda jenis burung dan repta dan 22 pada binatang primate
Plasmodium sebagai penyebab malaria terdiri dari 4 spesies ,yaitu
plasmodium

vivax

,plasmodium

palciparum

,plasmodium

malariae,plasmodium

ovale.

malaria

juga

melibatkan

hospes

perantara .yaitu manusia maupun vertebrata lainnya,dan hospes


definitik ,yaitu nyamuk anapholes.
C. Patofisiologi
Sporozoittropozoitskrzonmerozoit
Ookista makrogama

makrogametosit

Zigot

mikrogametosit

mikrogamet

skizogonimanusia

tropozoit )sporozagon(nymuk

Penghancuran eritrosit yang mengandung parasit dan fagosit


eritrosit yang mengandung parasit dan yang tidak mengandung

parasit,sehingga terjadi hemoglobinuria yang ment gagal ginjal


Mediator endotoksi makrofag
Pada saslizon ,eritrosit yang mengandung parasit memicu
makrofag yang sensitive endotoksin, mediator yng menyebabkan
perubahan patofisiologi malaria ,tnf(factor nekrosis tumor
mengeluarkan ,dapat meningkatkan perlekatan eritrosit yang di
hinggapi dengan endotel .kapiler infeksi malaria falcifarum pada
anak

berhubungan

dengan

mortalitas

hipoglikemia

,hiperparasistemik, dengan beratnya penyakit


Skuestrasi eritrosit yang terinfeksi
Eritrosit yang terinfeksi dengan stadium lanjut p.palcifarum
membentuk

tonjolan

(tendos)

padapermukaanya,

yang

mengandung antigen malaria dan beraksi dengan antibody malaria


dan berhubungan dengan afinitas eritrosit , sehingga skizoni dapat
berlangsung disurkilasi alatdalam bukan di ferifer.
D. Diagnose
Anamnesa :keluhan utama demam menggigil ,berkeringat, dapat
disertai sakit kepala,mual, muntah, nyri otot<pegal>.klasik trias
malaria ,secara berurutan periode dingin<15-60 menit> menggigil
di ikiti periode panas <beberapa jam>, di ikuti periode
berkeringat, temperature turun dan merasa sehat.

Pemeriksaan fisik: demam (> 370c), konjungtiva dan telapak


tangan pucat, pembesaran linfa (splenomegali), pembesaran
hati( hepotomegali). Keadaan kompas mentis
Pemeriksaan penunjang:
-pemeriksaan dengan mikroskop:pemeriksaan sedian darah tebal
dan tipis di rs/puskesmas untuk menentukan :ada tidaknya parasit
malaria, (+/-), spesies dan stadium plasmodium, kepadatan parasit
-pemeriksaan dengan test diagnostic cepat (rapid diagnostic test)
-pcr (polimersi chain reaction)
diagnosa banding
-demam tipoid
-demam dengue
-ispa
-Leptospirosis ringan
-dan infeksi virus akut lainya
Gejala klinik terpenting malaria :
a. Demam: stadium menggigil, stadium asme(stadium puncak
demam), stadium sodoris (stadium berkeringat)
b. Sphenomegali:pembesaran limfa yang merupakan gejala khas
malaria menahun
c. Anemia : anemia yang terjadi padamalaria adalah anemia
hemolitik , normositik ,dan normokrom.
E. Penatalaksanaan
Pengobatan
1. Sckizontisida jaringan primer pyrimetamin dan proguanil
2. Schizontisida jaringan sekunder primaquin
3. Schizontisida darah klotoquin ,kina,amodioquin
4. Gametosida untuk pembrantasan malaria prionaquin
5. Sporontasida primaquin dan proquanti
Pencegahan malaria
1. Usahakan tidur dengan kelambu
2. Usaha pengobatan dan pencegahan secara berkala
3. Menyemprot rumah dengan DDT
4. Menbunuh jentik nyamuk
Pencegahan dengan obat
-obat yang biasa digunakan adalah klotoquin difosfat ,karena
obat ini infeksi terhadap semua jenis parasit malaria
Aturan pemakaian
-pendatang sementara ke daerah endemis :dosis kloroquin
adalah 300 mg/minggu .
-penduduk asli daerah
mg/minggu

endemis

,dosis

kloroquin

300

-semua penderita demam didaerah endemis diberikan kloroquin


dosis tunggal 600 mg
F. KOMPLIKASI
Malaria Serebral
Merupakan komplikasi paling berbahaya. Ditandai dengan penurunan kesadaran
(apatis, disorientasi, somnolen, stupor, sopor, koma) yang dapat terjadi secara
perlahan dalam beberapa hari atau mendadak dalam waktu hanya 1-2 jam,
sering disertai kejang. Penilaian penurunan kesadaran ini dievaluasi berdasarkan
GCS.
Diperberat karena gangguan metabolisme, seperti asidosis, hipoglikemi,
gangguan ini dapat terjadi karena beberapa proses patologis.
Diduga terjadi sumbatan kapiler pembuluh darah otak sehingga terjadi anoksia
otak. Sumbatan karena eritrosit berparasit sulit melalui kapiler karena proses
sitoadherensi dan sekuestrasi parasit. Tetapi pada penelitian Warrell, menyatakan
bahwa tidak ada perubahan cerebral blood flow, cerebro vascular resistence, atau
cerebral metabolic rate for oxygen pada pasien koma dibanding pasien yang telah
pulih kesadarannya.
Kadar laktat pada cairan serebrospinal (CSS) meningkat pada malaria serebral
yaitu >2.2 mmol/L (1.96 mg/dL) dan dapat dijadikan indikator prognostik: bila
kadar laktat >6 mmol/L memiliki prognosa yang fatal.
Biasanya disertai ikterik, gagal ginjal, hipoglikemia, dan edema paru. Bila
terdapat >3 komplikasi organ, maka prognosa kematian >75 %.
Gagal Ginjal Akut (GGA)
Kelainan fungsi ginjal dapat terjadi prerenal karena dehidrasi (>50%), dan hanya
5-10 % disebabkan oleh nekrosis tubulus akut. Gangguan fungsi ginjal ini oleh
karena anoksia yang disebabkan penurunan aliran darah ke ginjal akibat dehidrasi
dan sumbatan mikrovaskular akibat sekuestrasi, sitoadherendan rosseting.

Apabila berat jenis (BJ) urin <1.01 menunjukkan dugaan nekrosis tubulus akut;
sedang urin yang pekat dengan BJ >1.05, rasio urin:darah > 4:1, natrium urin < 20
mmol/L menunjukkan dehidrasi
Secara klinis terjadi oligouria atau poliuria. Beberapa faktor risiko terjadinya
GGA ialah hiperparasitemia, hipotensi, ikterus, hemoglobinuria.
Dialisis merupakan pengobatan yang dapat menurunkan mortalitas. Seperti pada
hiperbilirubinemia, anuria dapat berlangsung terus walaupun pemeriksaan parasit
sudah negatif
Kelainan Hati (Malaria Biliosa)
Ikterus sering dijumpai pada infeksi malaria falsiparum, mungkin disebabkan
karena sekuestrasi dan sitoadheren yang menyebabkan obstruksi mikrovaskular.
Ikterik karena hemolitik sering terjadi. Ikterik yang berat karena P. falsiparum
sering penderita dewasa hal ini karena hemolisis, kerusakan hepatosit. Terdapat
pula hepatomegali, hiperbilirubinemia, penurunan kadar serum albumin dan
peningkatan ringan serum transaminase dan 5 nukleotidase. Ganggguan fungsi
hati dapat menyebabkan hipoglikemia, asidosis laktat, gangguan metabolisme
obat.
Edema Paru sering disebut Insufisiensi Paru
Sering terjadi pada malaria dewasa. Dapat terjadi oleh karena hiperpermiabilitas
kapiler dan atau kelebihan cairan dan mungkin juga karena peningkatan TNF-.
Penyebab lain gangguan pernafasan (respiratory distress): 1) Kompensasi
pernafasan dalam keadaan asidosis metabolic; 2) Efek langsung dari parasit atau
peningkatan tekanan intrakranial pada pusat pernapasan di otak; 3) Infeksi
sekunder pada paru-paru; 4) Anemia berat; 5) Kelebihan dosis antikonvulsan
(phenobarbital) menekan pusat pernafasan.
Hipoglikemia

Hipoglikemi sering terjadi pada anak-anak, wanita hamil, dan penderita dewasa
dalam pengobatan quinine (setelah 3 jam infus kina). Hipoglikemi terjadi karena:
1) Cadangan glukosa kurang pada penderita starvasi atau malnutrisi; 2) Gangguan
absorbsi glukosa karena berkurangnya aliran darah ke splanchnicus; 3)
Meningkatnya metabolisme glukosa di jaringan; 4) Pemakaian glukosa oleh
parasit; 5) Sitokin akan menggangu glukoneogenesis; 6) Hiperinsulinemia pada
pengobatan quinine.
Metabolisme anaerob glukosa akan menyebabkan asidemia dan produksi laktat
yang akan memperburuk prognosis malaria berat
Haemoglobinuria (Black Water Fever)
Merupakan suatu sindrom dengan gejala serangan akut, menggigil, demam,
hemolisis intravascular, hemoglobinuria, dan gagal ginjal. Biasanya terjadi pada
infeksi P. falciparum yang berulang-ulang pada orang non-imun atau dengan
pengobatan kina yang tidak adekuat dan yang bukan disebabkan oleh karena
defisiensi G6PD atau kekurangan G6PD yang biasanya karena pemberian
primakuin.
Malaria Algid
Terjadi gagal sirkulasi atau syok, tekanan sistolik <70 mmHg, disertai gambaran
klinis keringat dingin, atau perbedaan temperatur kulit-mukosa >1 C, kulit tidak
elastis, pucat. Pernapasan dangkal, nadi cepat, tekanan darah turun, sering tekanan
sistolik tak terukur dan nadi yang normal.
Syok umumnya terjadi karena dehidrasi dan biasanya bersamaan dengan sepsis.
Pada kebanyakan kasus didapatkan tekanan darah normal rendah yang disebabkan
karena vasodilatasi.
Asidosis
Asidosis (bikarbonat <15meq) atau asidemia (PH <7.25), pada malaria
menunjukkan prognosis buruk. Keadaan ini dapat disebabkan: 1) Perfusi jaringan

yang buruk oleh karena hipovolemia yang akan menurunkan pengangkutan


oksigen; 2) Produksi laktat oleh parasit; 3) Terbentuknya laktat karena aktifitas
sitokin terutama TNF-, pada fase respon akut; 4) Aliran darah ke hati yang
berkurang, sehingga mengganggu bersihan laktat; 5) Gangguan fungsi ginjal,
sehingga terganggunya ekresi asam.
Asidosis metabolik dan gangguan metabolik: pernafasan kussmaul, peningkatan
asam laktat, dan pH darah menurun (<7,25) dan penurunan bikarbonat (< 15meq).
Keadaan asidosis bisa disertai edema paru, syok gagal ginjal, hipoglikemia.
Gangguan lain seperti hipokalsemia, hipofosfatemia, dan hipoalbuminemia.
Manifestasi gangguan Gastro-Intestinal
Gejala gastrointestinal sering dijumpai pada malaria falsifarum berupa keluhan tak
enak diperut, flatulensi, mual, muntah, kolik, diare atau konstipasi. Kadang lebih
berat berupa billious remittent fever (gejala gastro-intestinal dengan
hepatomegali), ikterik, dan gagal ginjal, malaria disentri, malaria kolera.
Hiponatremia
Terjadinya hiponatremia disebabkan karena kehilangan cairan dan garam melalui
muntah dan mencret ataupun terjadinya sindroma abnormalitas hormon antidiuretik (SAHAD).
Gangguan Perdarahan
Gangguan perdarahan oleh karena trombositopenia sangat jarang. Perdarahan
lebih sering disebabkan oleh Diseminata Intravaskular Coagulasi (DIC).

G. FAKTOR RESIKO
FISIK :suhu optimum untuk inkubasi, kelembaban meningkat,
hujan, ketinggian meningkat
Biologic: tumbuhan salak,dan ikan pemangsa larva
Social budaya: kebiasaan keluar rumah sampai larut malam,tingkat
kesadaran masyarakat tentang bahya malaria
Pariwisata dan perjalanan dari daerah endemic

2. NYAMUK

hipnozoit
Jmlh rizoit
Pcr eritrosit
Daur dlm

p.palciforum
40000
48 jam
10 hari

p.vivax
+
10000
48
8-9

p.ovale
+
15000
45/50
12-14 hari

nymuk
Jar praristrost
Eritrosityg

5,5 hari
Mudah segala

8
Ritikulosit

9
retikulosit

10-15
tua

hndari
Periode

usia
9-14 hari

12-17 hari

16-18 hari

18-40 hari

inkubasi

p.malariae
15000
72 jam
26-28

Kesimpulan

Daftar Pustaka
Sudoyo, Aru.W, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi 5. Jakarta
: InernaPublishing.

You might also like