Professional Documents
Culture Documents
c.
Membuat dan menetapkan serta mengesahkan peraturan-peraturan yang tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
1.
1. Mengevaluasi dan menilai laporan pertanggungjawaban Sekretaris Jenderal
pada akhir masa jabatannya.
2. Mendemisionerkan Sekretaris Jenderal.
3. Memilih dan menetapkan serta mengesahkan Sekretaris Jenderal.
4. Berhak menerima dan menolak calon anggota.
5. Berhak mencabut keanggotaan Ikahimki.
6. Menentukan tempat penyelenggaraan Musyawarah Nasional selanjutnya.
2.
Merupakan musyawarah yang dilakukan IKAHIMKI jika dalam keadaan Luar Biasa atas
permintaan sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota Ikahimki, dengan
dihadiri oleh BPP, Bapelwil, dan Delegasi HMK.
Keadaan luar biasa yang dimaksud adalah :
1.
1. Apabila Sekjend melanggar AD/ART atau;
2. Berhalangan tetap atau;
3. Kehilangan status kemahasiswaan.
Kegiatan dalam MUNASLUB :
1.
1. Meminta Laporan Pertanggungjawaban Sekretaris Jenderal.
2. Mendemisionerkan Sekretaris Jenderal.
3. Memilih dan menetapkan serta mengesahkan Sekretaris Jenderal.
4. Mengevaluasi, mengubah, dan menetapkan AD/ART jika dianggap perlu.
5. Mengesahkan pembubaran organisasi.
3.
1.
Merupakan badan koordinasi pelaksana hasil ketetapan Musyawarah Nasional dan Rakernas
yang terdiri dari Sekretaris Jenderal dan staf Sekretaris Jenderal, dengan masa jabatan badan
pengurus pusat adalah 2 tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan.
Staf Sekjend terdiri dari staf kesekretariatan dan kebendaharaan, bidang pengkajian kebijakan
publik dan pengembangan organisasi, bidang pengembangan aspek kimia kependidikan dan
kimia non kependidikan, serta staf lainnya jika diperlukan. Dalam mekanisme kerja
organisasi ditentukan oleh Badan Pengurus Pusat.
2.
Merupakan badan koordinasi ditingkat wilayahnya yang terdiri dari Koordinator Wilayah dan
staf Koordinator Wilayah, dengan masa jabatan Bapewil 2 tahun terhitung sejak ditetapkan.
Staf Koordinator Wilayah terdiri dari staf kesekretariatan dan perbendaharaan, bidang
pengkajian kebijakan publik dan pengembangan organisasi, bidang pengembangan aspek
kimia kependidikan dan kimia non kependidikan, serta staf lainnya jika diperlukan. Dalam
mekanisme kerja wilayah ditentukan oleh Badan Pengurus Wilayah.
3.
STRUKTUR IKAHIMKI
1.
Sekretaris Jenderal
Merupakan orang yang dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Nasional atau Musyawarah
Nasional Luar Biasa yang menjabat hanya satu kali periode kepengurusan. Tata cara
pemilihan Sekretaris Jenderal diatur dalam peraturan yang ditetapkan tersendiri, yang
ditetapkan dalam Musyawarah Nasional.
2.
Staf Sekretaris Jenderal beserta elemen-elemen yang ada dalam kepengurusan dipilih dan
ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal yang melaksanakan tugas yang telah diberikan dan
bertanggung jawab langsung kepada Sekretaris Jenderal.
3.
Koordinator Wilayah
Bertanggungjawab kepada Sekretaris Jenderal, yang dapat dipilih oleh anggota wilayah.
Koordinator Wilayah disahkan dan ditetapkan melalui surat keputusan Sekretaris Jenderal,
dalam penetapan Koordinator Wilayah dilakukan selambat-lambatnya saat Musyawarah
Nasional.
4.
Adalah orang yang ditunjuk dan diangkat oleh Koordinator Wilayah untuk melaksanakan
tugas yang telah diberikan oleh Koodinator Wilayah. Staf Koordinator Wilayah disahkan dan
ditetapkan melalui Surat Keputusan Sekertaris Jendral. Staf Koordinator Wilayah
bertanggung jawab kepada Koordinator Wilayah.
PEMBAGIAN WILAYAH
Ikatan Himpunan Mahasiswa Kimia Indonesia yang ditentukan dalam Musyawarah Nasional
Ikahimki terdiri atas enam wilayah yaitu:
1. Wilayah I (seluruh anggota Ikahimki di NAD, Sumut, Sumbar, Riau, dan Kepulauan
Riau, Jambi, Bengkulu, Sumsel, Bangka Belitung, dan Lampung)
2.
3.
4.
5.
6.
ATRIBUT IKAHIMKI
Terdiri dari lambang, bendera, mars, dan stempel serta identitas lain yang tidak bertentangan
dengan AD/ART.
1. Lambang Ikatan Himpunan Mahasiswa Kimia Indonesia berbentuk segilima yang
mempunyai maksud sebagai berikut:
a.
Cincin benzena dengan warna biru muda, melambangkan Ikatan Himpunan Mahasiswa
Kimia Indonesia yang mantap dan stabil dalam kesatuan.
b.
Lidah api dengan warna merah, melambangkan Tri Darma Perguruan Tinggi dan
semangat untuk berkarya.
c.
Lima buah garis sejajar yang tegak dan diikat, melambangkan Ikahimki Berasaskan
Pancasila
d.
e.
Lintasan elektron dengan warna hitam, melambangkan aktivitas Ikatan Himpunan
Mahasiswa Kimia Indonesia yang seimbang dan dinamis.
2.Bendera Ikahimki berwarna biru tua, dengan perbandingan ukuran 2:3 dan bagian tengah
terdapat lambang Ikahimki
3.Mars Ikahimki ditetapkan dalam Musyawarah Nasional III di Bandung, buah karya Gerardy
Tukan, mahasiswa Universitas Widya Wandira.
4.Stempel Ikahimki dimiliki oleh badan pengurus pusat dan wilayah yang berbentuk
segilima, berdiameter 3,5 cm, bagian atas tertulis Ikatan Himpunan Mahasiswa Kimia
Indonesia dan bagian bawah tertulis Ikahimki.
Ikahimki didirikan atas kesepakatan bersama antar himpunan mahasiswa kimia seluruh
Indonesia, pada tanggal 1 Februari 1989 di ITS (Surabaya) dan disahkan di Jakarta pada
tanggal 1 Februari 1990 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan (menurut Anggaran
Dasar).
Dalam perkembangannya Ikahimki dibagi menjadi beberapa tahapan yang terdiri dari tiga
tahapan, yakni:
1. periode pembentukan
2. periode pemantapan
3. periode pengembangan
1.
PERIODE PEMBENTUKAN
Tahap ini adalah tahap dibentuknya Ikahimki dari tidak ada sebelumnya sehingga
terbentuknya IKAHIMKI. Pada periode ini dibagi menjadi dua yaitu tahap pembentukan
FKMKI (Forum Komunikasi Mahasiswa Kimia Indonesia), dan tahap pembentukan
Ikahimki.
Tahap pembentukan FKMKI
Pada tanggal 1 Februari 1989 diadakan pertemuan Himpunan Mahasiswa Kimia se-Indonesia
di ITS Surabaya, dan kalau digolongkan pesertanya dapat dibagi menjadi tiga golongan
disiplin ilmu yaitu Kimia Murni, Kimia Kependidikan, dan Teknik Kimia. Pada tahap ini
terjadi tarik ulur di antara peserta yang hadir terhadap beberapa permasalahan yaitu:
a.
dibentuknya sebuah wadah dalam bentuk organisasi Himpunan Mahasiswa Kimia seIndonesia ataukah hanya dalam bentuk FKMKI.
b.
kalau jadi dibentuk sebuah wadah, maka yang tergabung di dalamnya itu apakah ketiga
disiplin ilmu, ataukah hanya satu disiplin ilmu saja.
Dari hasil tarik ulur ini maka disepakati hal-hal sebagai berikut :
a.
untuk sementara disepakati sebuah wadah dalam bentuk Forum Komunikasi
Mahasiswa Kimia Indonesia (FKMKI).
b.
wadah ini merupakan wadah yang didalamnya tergabung tiga disiplin ilmu (kimia
murni, kimia kependidikan, dan teknik kimia).
Hasil di atas adalah hasil kesepakatan yang masih diselimuti kemelut sehingga untuk
memantapkan diperlukan pertemuan lanjutan dan disepakati bahwa pelaksanaannya diadakan
di IKIP Jakarta. Sehingga pada tanggal 1 Februari merupakan hari terbentuknya FKMKI.
Tahap pembentukan Ikahimki
Tahap ini ditandai dengan diselenggarakannya MUNAS Ikahimki pada tanggal 29 Januari
sampai 1 Februari 1990 di Jakarta. Dimana pada tanggal 1 Februari 1990 merupakan tanggal
berdirinya Ikahimki. Pada akhir MUNAS berhasil disepakati adanya Ikahimki dengan
anggotanya meliputi tiga disiplin ilmu kimia yaitu: kimia murni, pendidikan kimia, dan
teknik kimia, walaupun pada kenyataannya teknik kimia tidak masuk di dalam Ikahimki.
2.
PERIODE PEMANTAPAN
Pada periode ini Ikahimki dihadapkan pada permasalahan internal yang sangat pelik dan
menjadi sebuah agenda besar Ikahimki, yaitu:
1. masih lemahnya organisasi dan belum efektifnya mekanisme organisasi.
2. tidak adanya sistem transformasi informasi yang efektif untuk membangun kultur
organisasi yang sehat.
3. tidak adanya sistem pelatihan, yang bisa menjamin keberlangsungan ide dan
pembangun kultur ilmiah.
4. masih lemahnya nuansa keilmuan di masing-masing bagian.
5. kurang transparannya ide-ide yang termuat dalam Ikahimki, terutama ide-ide yang
bermuatan filosofis gerak dan berdirinya Ikahimki.
Permasalahan diatas, dicoba diselesaikan dengan penuangan gagasan pada MUNAS ke
MUNAS. Adapun penuangan gagasan yang dihasilkan dari tiap-tiap MUNAS adalah:
MUNAS I
Dilaksanakan pada tahun 1990 di Jakarta (IKIP JAKARTA), dengan hasil sebagai berikut:
1. Tanggal 1 Februari 1990 merupakan tanggal berdirinya Ikahimki.
2. Sekjen dan koordinator BP HMKI
Sekjen Ikahimki
: Rasio
Koordinator BP HMKI
: Alief Bahtiar
MUNAS II
Dilaksanakan pada tahun 1992 di Ujung Pandang, dengan hasil sebagai berikut :
1. Sekjen dan koordinator BP HMKI
Sekjen Ikahimki
: Bahtera
Koordinator BP HMKI
: Andrian Darmansyah
MUNAS III
Dilaksanakan pada tahun 1994 di Bandung, dengan hasil sebagai berikut :
1. Mulai diadakannya MUSWIL tersendiri, yang sebelumnya MUSWIL dilaksanakan
bersamaan dengan MUNAS
: Nurdin Hidayat
Koordinator BP HMKI
: Mashud
MUNAS IV
Dilaksanakan pada tahun 1996 di UDAYANA, Bali, dengan hasil sebagai berikut:
1. Sasaran program (sama dengan MUNAS II)
2. Adanya rekomendasi MUNAS
3. Dibuatnya bendera Ikahimki
4. Mars Ikahimki dijadikan sebagai lagu wajib setiap pertemuan resmi Ikahimki Sekjen
dan Koordinator BP HMKI
Sekjen Ikahimki
Koordinator BP HMKI
: Hartono
3.
PERIODE PENGEMBANGAN
Periode ini dimulai dari MUNAS V sampai sekarang, yakni diharapkan mulai terbentuknya
sebuah jaringan baik antar anggota maupun dengan pihak-pihak lain yang lebih
diorientasikan pada pengembangan organisasi.
MUNAS V
Dilaksanakan pada tahun 1998 di UNDIP, Semarang, dengan hasil sebagai berikut:
1. Sekjen dan koordinator BP HMKI
Sekjen Ikahimki
Koordinator BP HMKI
: Nurul Ikhsan
MUNAS VI
Dilaksanakan pada tahun 2000 di Universitas Brawijaya (Malang), dengan beberapa hasil
sebagai berikut:
1. Dihapuskannya BP HMKI
c.
MUNAS IX
Dilaksanakan pada bulan Agustus 2006 di Universitas Negeri Makasar, dengan berbagai hasil
sebagai berikut:
a.
Menetapkan Koordinator Wilayah I dan IV, dan menetapkan kembali Koordinator
Wilayah II, III, dan V
b.
c.
Terpilihnya saudara Sandy Fajar Kesuma dari UPI sebagai Sekjen Ikahimki
MUNAS X
Dilaksanakan pada bulan Agustus 2008 di Universitas Negeri Lampung, dengan berbagai
hasil sebagi berikut:
1. Menetapakn AD,ART, dan GBHO
2. Menetapkan tempat pelaksanaan RAKERNAS, MUSTA, dan MUNAS
3. Terpilihnya saudara Ariya Lukman Hakim dari UPI sebagai Sekjen Ikahimki
MUNAS XI
Dilaksanakan pada bulan September 2010 di Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan
Selatan, dengan berbagai hasil sebagai berikut:
WILAYAH 2
= Departemen Biokimia
WILAYAH 3
WILAYAH 4
= Departemen Pengkajian Kebijakan Publik/Penelitian dan
Pengembangan (PKP Litbang)
WILAYAH 5
WILAYAH 6
MARS IKAHIMKI
Mari bersatu mahasiswa kimia Indonesia
Benah diri searah cita dalam wadah Ikahimki
Kembangkan karya dan bakti dalam jiwa yang terpatri semangat
Sebagai kimiawan abdi negara membangun bangsa berkualitas
Ikatan himpunan mahasiswa kimia se-Indonesia
MATERI TAMBAHAN.
Materi tentang wilayah, meliputi dinamika perkembangan wilayah masing masing dan
disesuaikan masing masing wilayah.