Professional Documents
Culture Documents
Bersama ibunya, hilal melaksanakan sholat tahajjud. Hilal memperhatikan mukenah tua yang
sudah kusut dikenakan ibunya. Hilal adalah seorang anak yang berbakti dan sangat
menyayangi ibunya, berkata dalam batinnya. Ya Alloh, Andaikan aku bisa membelikan
ibuku mukenah baru, ibuku pasti senang.
Keesokan harinya, di sebuah sekolah yang mendapatkan akreditasi terbaik dari
Menteri Pendidikan yaitu MI Darul Falah mengadakan upacara bendera. Upacara tersebut
akan diisi pidato dari seorang pembina upacara yang bernama bapak Alvin Dzikri. Dia adalah
seorang Menteri Pendidikan. Di dalam pidatonya, dia menegaskan bahwa akan mendukung
dan memberikan apresiasi terbaik bagi anak-anak yang berprestasi di sekolah tersebut.
Selesai menyampaikan pidatonya, Bapak Alvin memanggil Hilal seorang siswa berpresatsi
terbaik di sekolah tersebut. Hilal bergegas menuju ke depan. Dia mendapatkan apresiasi
terbaik dari Bapak Alvin berupa beasiswa dan uang saku senilai Rp 500.000,00. Hilal senang
dan bersyukur atas pemberian tersebut.
Sepulang sekolah, bersama sepeda tua yang sudah termakan oleh waktu Hilal
bergegas menuju pasar Banyuwangi. Di sana, dia membelikan ibunya mukenah baru. Dia
senang, kemudian bergegas pulang ke rumah. Sesampai di rumah, hilal segera memberikan
mukenah baru itu.
Assalamulaikum.
Walaikumsalam. (bergegas membuka pintu)
Bu, tadi di sekolah aku dapat hadiah dari menteri pendidikan.
Alhamdulillah, Hilal dapat hadiah apa?
Beasiswa dan uang saku 500.000.
Alhamdulillah, ibu senang sekali.
Bu, ini ada hadiah mukenah baru untuk semoga ibu suka (sambil memberikan
mukenah baru untuk ibunya)
Wah, ini mukenah yang bagus. Terima kasih, Nak! (sambil memeluk anakknya dan
bersyukur)
Ibu Aisyah bertekad dalam hatinya untuk tetap berusaha mencari nafkah untuk anaknya
asalkan itu halal. Hilal seorang anak yang cerdas dan berbakti kepada ibunya tetap menjadi
sang juara dan tetap menjaga dan menyayangi ibunya untuk selamanya. Ibu Aisyah dan hilal
anaknya hidup bahagia bersama kesederhanaan dan ketulusan hati mereka. Tamat
Amanat:
1. Berbaktilah kepada orang tuamu terutama ibumu! Baik dalam keadaanmu bahagia
maupun sengsara. Karena hanya merekalah yang menyayangimu dengan tulus dan ikhlas.
2. Maafkanlah kesalahan orang lain!