Professional Documents
Culture Documents
Jam 3 dini hari,aku terbangun lagi. Yak seperti biasa aku selalu terbangun jam 3 entah
karena doaku kurang afdol atau memang ditakdirkan untuk selalu terbangun jam 3,entahlah.
Ku lihat hpku mengecek notifikasi yang masuk dan tidur kembali.
Namaku Audhira,hari ini hari pertamaku masuk SMAN GARUDA JAKARTA sangat
menegangkan karena aku belum punya teman sama sekali,ada sih satu cowok namanya
Rendy kami kenal sejak SMP dia sahabat yang baik,pintar dan yang penting dia tidak
mengejek hobiku ,yap hobiku adalah fangirling.
Aku duduk di bangku yang biasanya digunakan murid-murid untuk
nongkrong,bedanya jika mereka ramai aku hanya sendiri. Sejak kecil aku sangat jarang
bermain sama orang-orang entahlah aku pun tak tau kenapa.
sendiri aja dhir rendy menghampiriku
ya seperti biasa
kamu ga mau cari teman gitu,disini?
ga tertarik,lihat mereka berteriak sesukanya gak ngerasa banyak orang yang melihat
jijik
terus sampai kapan kamu mau gini terus? Sampai kapan teman kamu Cuma aku
ya sampai kapan-kapan dan akupun pergi meninggalkannya.
Hari ini sekolah berjalan biasa-biasa saja. Setiba dirumah aku pun langsung
menghampiri mamaku yang sedang masak.
aku pulang,ma
baguslah,bersihin diri kamu dan makan ya dhira sebentar lagi masakannya siap
oke boss
Sore ini sangat membosankan aku hanya tiduran dikamar sambil membaca novel
Pulang dari Tere Liye. Dan tiba-tiba handphoneku berdering menandakan ada notifikasi yang
masuk. Ku buka layar hpku dengan malas dan kulihat nama Rendy yang tertera disana.
dhira aku bosan
pas. gaada novel baru
gimana kalau kita ke mall? Beli buku buat kamu dan jalan-jalan
ide yang bagus,kita ketemu disana 30 menit lagi,oke?
siap bos balas rendy dan aku langsung siap-siap buat pergi ke mall yang jauhnya
tak seberapa tapi macetnya sangat membosankan.
Aku sudah sampai di mall dan memilih untuk duduk di cafe karena kehausan. Ku cek
hpku tapi tidak ada sms dari rendy. Jadi kupustuskan untuk sms dia duluan.
rendy aku sudah di cafe sadira di meja nomor 7
oke,bentar lagi aku sampai jangan lelah menungguku ya jawab rendy dan aku
hanya tersenyum.
10 menit kemudian rendy baru datang dan kami duduk bersebelahan. Aku memesan
vanilla latte dan dia memesan cappuccino float. Aku menoleh kesamping melihat wajahnya
entah kenapa aku sangat nyaman bersahabat dengan dia sampai-sampai aku malas untuk
mempunyai teman lagi. Karena orang baru hanya akan baik diawal saja.
jadi kamu mau beli buku apa nanti? tiba-tiba rendy bertanya kepadaku
masih belum tahu, kayaknya bukan buku tere liye lagi
ya masa bukunya tere liye mulu ga bosan apa?
ya karena bosan makanya bukan buku tere liye lagi rendy longor
hahaha iya aku ngeh sekarang kalau tadi kamu bilang bukan bukunya tere liye
aku sedang ingin membaca buku yang bergenre action, Insurgent mungkin
takuti selama ini, aku sudah berusaha untuk tidak mempunyai teman karena takut
persahabatanku dan Rendy hancur tapi aku sekarang sadar hanya aku yang takut persahabatan
kami hancur. Rendy terus mengajakku bicara tapi aku malas membuka mulutku untuk
berbicara dengannya. Mungkin aku kecewa tapi entahlah.
Pulang sekolah dia memanggilku tapi tetap ku abaikan mukanya terlihat bingung
melihat tingkahku,akupun bingung kenapa aku hanya diam. Sampai akhirnya dia menarik
lenganku yang membuatku berhenti berjalan
kamu kenapa dhira? Dari tadi ku ajak bicara tapi tidak memberi respon ujar rendy
aku gapapa, aku hanya malas bicara mungkin ujarku sambil tersenyum
hem yaudah deh, aku nanti bakal pulang bareng Alexa kamu ikut gak? Aku juga
akan main sebentar dirumahnya untuk mencicipi masakannya
aku lagi malas main, aku duluan ya ren,bye ucapku sambil berjalan
meninggalkannya dengan muka kebingungan. dan apa yang aku takuti pasti terjadi batinku.
Dan sejak itu aku dan Rendy tidak berbicara lagi, aku ga tahu kenapa aku enggan
berbicara sama dia. Dia sudah berulang kali berusaha untuk berbicara denganku tetapi dia
selalu membawa alexa. Hal itu makin membuat ku enggan berbicara dengannya.
Aku sedang duduk di cafe sadira seperti biasa bedanya aku hanya sendiri di depan
mejaku ada seorang laki-laki yang menoleh sesekali ke arahku tapi aku hanya
menganggapnya sebagai angin lalu. Kemudian bel cafe berbunyi tanda ada pengunjung yang
masuk seketika aku melihat ke arah pintu dan yang kulihat adalah orang yang ku jauhi selama
ini Rendy dan Alexa. Mereka melihat ke arahku dan aku hanya buang muka seakan aku tidak
melihat mereka. Di arah yang lain seseorang yang didepan mejaku tadi menatapku kemudian
ku naikkan alisku menandakan ada apa? dia tiba tiba menghampiri mejaku duduk tepat di
depanku.
hai aku Nathan ujarnya sambil mengulurkan tangannya
Audhira jawabku mengabaikan tangannya
aku melihatmu dari tadi
dan aku ga peduli ucapku cuek