You are on page 1of 1

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Absorpsi merupakan salah satu proses pemisahan dengan mengontakkan campuran gas
dengan cairan sebagai penyerapnya. Penyerap tertentu akan menyerap setiap satu atau lebih
komponen gas (Alex, 2013).
Berbagai industri petrokimia, industri minyak, dan gas alam yang pada prosesnya
memerlukan pemisahan gas CO2 karena termasuk kategori gas yang bersifat asam (acid gas)
dan korosif sehingga dapat merusak bagian utilitas pabrik dan sistem perpipaannya. Gas CO 2
dapat mengurangi nilai kalor dari gas alam. Pada kilang Liquidfied Natural Gas (LNG), gas
CO2 harus dihilangkan karena pada suhu sangat rendah gas CO 2 akan membeku yang
mengakibatkan tersumbatnya sistem perpipaan dan merusak tubing-tubing pada main heat
exchanger. Gas CO2 juga merupakan produk samin pada industri amoniak. Gas CO 2
merupakan racun terhadap katalis sintesa amoniak, maka CO 2 harus dipisahkan dari gas
proses sebelum memasuki unit sintesa amoniak (Farihatin, Hardiyanto, & Mulya, 2013).
Maka dari itu, dengan adanya maka teknologi absorpsi diciptakan dengan tujuan untuk
memisahkan gas dalam liquid. Pada operasi absorpsi gas terjadi perpindahan massa dari fase
gas ke liquid. Kecepatan larut gas dalam absorben liquid tergantung pada kesetimbangan yang
ada, karena itu diperlukan karakteristik kesetimbangan system gas-liquid.
I.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara untuk mengetahui pengaruh penyerapan gas CO 2 pada larutan NaOH
dengan variabel NaOH terhadap flowrate gas CO2 dengan selang waktu tertentu ?
I.3 Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan absorbsi adalah untuk mengetahui pengaruh penyerapan gas CO 2
pada larutan NaOH variabel flowrate NaOH terhadap flowrate gas CO2 dengan selang waktu
tertentu.

I-1

You might also like