You are on page 1of 3

DD to: wd.sittiutami@gmail.

com
Artritis Reumatoid
Artritis Reumatoid (AR) adalah penyakit autoimun yang ditandai oleh
inflamasi sistemik kronik dan progresif dimana sendi merupakan target utama.
Manifestasi klinik klasik AR adalah poliartritis simetrik yang terutama mengenai
sendi-sendi kecil pada tangan dan kaki. Mortalitas meningkat akibat adanya
komplikasi kardiovaskular, infeksi, penyakit ginjal, keganasan dan adanya
komorbiditas
Epidemiologi
Pravelansi yang tinggi didapatkan di pima indian dan chippewa indian masingmasing sebesar 5,3% dan 6,8%. Sedangkan di Indonesia, China, dan Philipina
pravelansinya kurang dari 0,4%, baik baik di daerah urban maupun rural. Di
Poliklinik Reumatologi RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta, kasus baru AR
merupakan 4,1% dari seluruh kasus baru tahun 2000 dan pada periode januari
s/d 2007 didapatkan sebanyak 203 kasus AR dari seluruh jumlah kunjungan
sebanyak 1.346 orng (15,1%), prevalensi AR lebih banyak ditemukan pada
perempuan dibandingkan dengan laki-laki dengan rasio 3:1 dan dapat terjadi
pada semua kelompok umur, dengan angka kejadian tertinggi didapatkan pada
dekade keempat dan kelima.
Etiologi

Faktor genetik

Etiologi dari AR tidak diketahui secara pasti. Terdaapt interaksi yang kompleks
antara faktor genetik dan lingkungan. Faktor genetik berperan penting terhadap
kejadian AR, dengan angka kepekaan dan ekspresi penyakit sebesar 60%.
Hubungan gen HLA-DRB1 dengan kejadian AR telah diketahui dengan baik,
walaupun beberapa lokus non-HLA juga berhubungan dengan AR seperti daerah
18q21 dari gen TNFRSR11A yang mengkode daerah reseptor nuclear factor
kappa B (NF-kB).

Hormon sex

Prevalensi AR lebih besar didapatkan pada perempuan dibandingkan dengan


laki-laki,sehingga diduga hormon sex berperan dalam perkembangan penyakit
ini. Pada observasi didapatkan bahwa terjadi perbaikan gejala AR selama
kehamilan. Perbaikan ini diduga karena :
1. Adanya aloantibodi dalam sirkulasi maternal yang menyerang HLA-DR
sehingga terjadi hambatan fungsi epitop HLA-DR yang mengakibatkan perbaikan
penyakit.
2. adanya profil hormon. Placental corticoprotonin releasing hormone secara
langsung menstimulasi sekresi dehidroepiandrosteron (DHEA), yang merupakan
androgen utama pada perempuan yang dikeluarkan oleh sel-sel adrenal fetus.

Fakro infeksi

Beberapa virus dan bakteri diduga sebagai agen penyebab penyakit seperti pada
Tabel 1.

Tabel 1. Agen infeksi yang diduga sebagai penyebab Artritis Reumatoid


Agen infeksi
Mycoplasma
Parvovirus B19
Retrovirus
Enteric bacteria
Mycobacteria
Epstein-Barr Virus
Bacterial cell walls

Mekanisme patogenik
Infeksi sinovial langsung langsung,
superantigen
Infeksi sinovial langsung
Infeksi sinovial langsung
Kemiripan molekul
Kemiripan molekul
Kemiripan molekul
Aktivasi makrofag

Protein heat shock (HSP)

Faktor resiko
Faktor risiko yang berhubungan dengan peningkatan terjadinya AR antara lain
jenis kelamin perempuan, ada riwayat keluarga yang menderita AR, umur lebih
tua, paparan salisilat dan merokok, konsumsi kopi lebih dari 3 gelas dalam
sehari, makanan tinggi vitamin D.
Kriteria Diagnosis

Kaku pagi hari, paling sedikit selama 1 jam sebelum perbaikan maksimal.
Artritis pada 3 persendian atau lebih
Artritis pada persendian tangan, paling sedikit ada satu pembengkakan
pada sendi: pergelangan tangan, MCP, atau PIP
Artritis yang simetrik, keterlibatan sendi yang sama pada kedua sisi tubuh
secara bersamaan.
Nodul Reumatoid, adanya nodul subkutan pada daerah tonjolan tulang.
Faktor reumatoid serum positif, adanya titer abnormal faktor reumatoid
serum yang diperiksa dengan metode apapun, yang memberikan hasil
positif <5% pada kontrol subyek normal.
Perubahan gambaran radioogis
Komplikasi

Anemia, kanker, komplikasi kardiak, penyakit tulang belakang leher, gangguan


mata pembetukan fistula, peningkatan infeksi deformitas sendi tangan,
deformitas sendi lainnya, komplikasi pernafasan, nodul reumatodi, vaskulitis.

Prognosis
Prediktor prognosis buruk pada stadium dini AR antara lain : skor fungsional yang
rendah, status sosalekonomi rendah, tingak pendidikan rendah, ada riwayat
keluarga menderita AR, melibatkan banyak sendi, nilai CRP atau LED tinggi saat
permulaan penyakit, RF atau CCP positif, ada perubahan radiologis pada awal
penyakit, ada nodul reumatoid/manifestasi ekstraartikular lainnya.

You might also like