Professional Documents
Culture Documents
etik
yang
diambil
dalam
konteks
perawatan
kesehatan
sebaiknya
menolak, atau mengakhiri terapi tanpa kebohongan, pengaruh yang tidak semestinya,
paksaan, kekerasan, hukuman; dan mendapatkan dukungan yang diperlukan selama
proses pengambilan keputusan dan terapi.
Pertimbangkan prisnip etik. Apakah bahaya telah dicegah atau diminimalkan?
Apa manfaatnya dan siapa yang mendapat manfaat? Apa saja bahayanya dan siapa
yang terancam bahaya?
Prinsip nonmaleficence menyatakan bahwa kita memiliki kewajiban etik untuk
tidak melukai dan berbuat jahat. Dengan kata lain, kewajiban tidak melukai orang lain
lebih berat daripada kewajiban memberi manfaat bagi orang lain.
Beneficence melibatkan pengambilan tindakan-tindakan yang disengaja guna
memberikan manfaat bagi orang lain. Untuk memberikan manfaat dengan mencegah
dan menghilangkan bahaya, dan menyeimbangkan manfaat dan bahaya dapat
dilakukan seorang perawat primer dan tim kesehatan lain dengan analisis risikomanfaat, seperti menimbang efek samping obat terhadap kerja terapinya.
Pada klinisi yang bekerja di ICU sering kali menggunakan terapi agresif guna
mencoba menstabilkan pasien dan mempertahankan hidup pasien. Kadang kala klinisi
lupa bahwa peredaan penderitaan adalah tujuan mendasar dalam perawatan kesehatan.
Selain penatalaksanaan nyeri yang seksama, perawat harus memberikan perhatian
pada komponen penderitaan individu lainnya. Keinginan untuk mencegah bahaya
dengan memperlambat kematian dibentuk oleh beneficence. Namun pada beberapa
situasi, kemungkinan bahaya yang lebih besar dari kematian adalah penderitaan fisik
dan psikologis yang dapat disebabkan oleh penanganan yang agresif, khususnya
apabila manfaatnya belum pasti atau kecil. Pada beberapa kasus, pengobatan yang
kurang agresif dan lebih nyaman mungkin merupakan hal yang lebih menguntungkan.
Sehingga amat penting bagi perawat dan tim kesehatan lain untuk melibatkan pasien
atau wali/keluarga dalam diskusi dan keputusan mengenai tujuan dan risiko serta
manfaat terapi dan perawatan.
Nn.B sebagai perawat primer sebaiknya menghubungi dokter dan mengatur
sebuah pertemuan keluarga untuk mendiskusikan rencana asuhan dengan keluarga
Tn.J, dokter, staf keperawatan, dan profesional kesehatan lainnya yang bertanggung
jawab terhadap Tn.J. mengenai kemungkinan pemanfaatan arahan lanjut tertulis, dan
memberikan beberapa contoh. Dengan hal tersebut diharapkan keluarga Tn.J dan tim
perawatan kesehatan mendiskusikan prognosis dan keinginan Tn.J serta mencapai
suatu kesepakatan mengenai tujuan perawatan saat ini dan tipe terapi seperti apa yang
akan memberikan manfaat untuknya dan sesuai dengan keinginannya.
4. Menganalisis alternatif dan tindakan
Identifikasi semua alternatif yang mungkin dan masuk akal, dan evaluasi
tingkat kecocokan tiap alternatif tersebut dengan prinsip dan aturan dan kesesuaian
dengan perawatan dan kasih sayang untuk pasien. Pilihan mana yang paling
meningkatkan penghormatan terhadap otonomi pasien? Bagaimana tiap tindakan yang
direncanakan dan hasilnya akan memberi manfaat atau membahayakan tiap orang
yang terlibat?
Ketika pasien atau wali memutuskan dengan keyakinan yang kuat bahwa
terapi yang dianjurkan akan menimbulkan bahaya yang tidak seharusnya dan menolak
terapi tersebut, dibenarkan secara moral bagi profesional kesehatan untuk
menghormati keputusan tersebut. Apabila pasien atau wali memutuskan bahwa terapi
yang dijalani dan hidup yang didukungnya menjadi semakin berat bagi pasien, terapi
tersebut diizinkan untuk dihentikan. Tindakan memaksa terapi yang bahaya dan siasia serta berlawanan dengan keinginan pasien melanggar hak otonomi pasien, dan
bahkan saat keinginan pasien tidak dapat diketahui. Karena menghentikan intervensi
bisa menjadi kegiatan yang sulit dilakukan dan emosional bagi perawat, dokter, dan
anggota tim perawatan kesehatan yang lain, komunikasi dan dukungan mutual
sangatlah penting.
Ketika mempertimbangkan alternatif, Nn.B sebagai perawat primer harus
mengevaluasi posisi dan keterlibatannya dalam kasus tersebut. Perawat mungkin
bukan pengambil keputusan primer. Akan tetapi karena perawat adalah bagian dari
anggota tim perawatan kesehatan, penting baginya untuk terlibat dalam dialog,
memfasilitasi komunikasi, menyampaikan pandangan dan nilai personal yang relevan,
dan bekerja sama dalam implementasi rangkaian tindakan. Peran perawat juga
mencakup merencanakan pertemuan multidisiplin atau mengatur suatu konsultasi
etika.
5. Evaluasi dan refleksi
Setelah tindakan dilakukan, masalah etik, proses revolusi, dan hasilnya harus
dianalisis kemudian. Hasil harus dibandingkan dengan maksud dan tujuan.
Bagaimana situasi serupa dapat ditangani dengan kepekaan atau kebijakan yang lebih
baik di masa yang akan datang?