Echinodermata memiliki sistem endokrin sederhana yang melibatkan hormon seperti GSS, MIS, dan GIS. Hormon steroid seperti testosteron dan estradiol diproduksi secara internal dan berperan dalam pengontrolan fungsi reproduksi seperti perkembangan gonad dan gametogenesis. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian hormon steroid dapat mempercepat perkembangan gonad dan spermatogenesis pada bulu babi jantan.
Echinodermata memiliki sistem endokrin sederhana yang melibatkan hormon seperti GSS, MIS, dan GIS. Hormon steroid seperti testosteron dan estradiol diproduksi secara internal dan berperan dalam pengontrolan fungsi reproduksi seperti perkembangan gonad dan gametogenesis. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian hormon steroid dapat mempercepat perkembangan gonad dan spermatogenesis pada bulu babi jantan.
Echinodermata memiliki sistem endokrin sederhana yang melibatkan hormon seperti GSS, MIS, dan GIS. Hormon steroid seperti testosteron dan estradiol diproduksi secara internal dan berperan dalam pengontrolan fungsi reproduksi seperti perkembangan gonad dan gametogenesis. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian hormon steroid dapat mempercepat perkembangan gonad dan spermatogenesis pada bulu babi jantan.
Echinodermata merupakan filum yang unik, dari sekitar 6000 spesies
hidup, tanpa hubungan yang jelas dengan filum lain. Mereka secara radial berbentuk simetris, dengan kerangka internal calcareous dan sistem vaskular air. Kelas yang paling dikenal terdiri dari bintang laut (Asteroidea), bintang-rapuh (Ophiuroidea),
bulu
babi
(Echinoidea)
dan
teripang
(Holothuroidea).
Echinodermata tidak memiliki sistem kelenjar endokrin yang berkembang baik,
tetapi interaksi kimia kompleks termediasi dapat terjadi antara sel. Kontrol hormon pemijahan dan pematangan pada bintang laut telah menerima banyak perhatian dan terdapat bukti bahwa pemijahan pada bulu babi juga mungkin dikendalikan oleh hormon. Sebuah perbedaan yang paling menonjol dengan kelompok invertebrata lain adalah bukti kuat bahwa vertebrata jenis steroid memainkan peran penting dalam pengendalian dan koordinasi sejumlah fungsi dalam echinodermata. Sistem hormon-hormon sederhana pada Echinodermata antara lain :
Gonad-Stimulating Substance (GSS) dihasilkan oleh syaraf radial,
Maturating-Inducing Substance (MIS) disintesis oleh sel-sel folikel ovari Gonad- Inhibiting Substance (GIS) yang dibentuk oleh syaraf radial.
Mekanisme kerja hormone pada Echinodermata
Gonad Stimulating Substance adalah protein sederhana dengan bobot molekul sekitar 2000 sedangkan hormon folikular adalah purin 1-metiladenin. Selain hormon 1-metil adenin (MIS) pada kelompok echinodermata dan moluska ditemukan hormon vertebrate-type steroid. Gonad moluska dan echinodermata dapat memproduksi steroid secara de novo dan sintesis steroid ini dibantu oleh enzim cytokrom P-450. Keberadaan steroid pada hewan fitofage kemungkinan juga berasal dari tumbuhan yang dimakan, oleh karena molekul steroid banyak terdapat pada tumbuhan. Perkembangan gonad bulu babi dipengaruhi oleh akumulasi nutrien ke dalam pagosit nutritif melalui sintesis vitelogenin (vitelogenesis) dibawah
rangsangan hormon steroid. Vitelogenesis terjadi karena adanya sinyal lingkungan
yang diterima oleh syaraf radial. Sebagai respon, syaraf radial akan melepaskan GSS ( Gonad Stimulating Substance) yang akan merangsang sel-sel folikel gonad mensintesis MIS (Maturating Inducing Substance) seperti 1-metiladenin dan hormon steroid (testosteron dan estradiol) secara de novo dengan bantuan enzim cytokrom P450. Testosteron dan estradiol merangsang pelepasan nutrien ke gonad melalui cairan koelomik dari usus dan juga merangsang pengambilan nutrien dari cairan koelomik melalui sel gonadal nutritif (pagosit nutritif) yang selanjutnya mensuplai nutrien ke gamet secara langsung melalui lumen gonadal. Akibatnya gonad berkembang hingga mencapai ukuran maksimum dan menunggu sinyal lingkungan berikutnya. Selanjutnya sinyal lingkungan diterima oleh syaraf radial, dan sebagai respon syaraf radial melepaskan neurosekresi (polipeptida) yang berperan langsung pada sel-sel folikel untuk merangsang sintesis 1-metiladenin, dan selanjutnya merangsang ovulasi, pelepasan gamet, dan tingkah laku reproduksi. Penelitian Unuma (1999) mendapatkan hormon steroid (androstenedion, estron, dan derivatnya) dapat merangsang perkembangan gonadal dan gametogenesis pada juvenil bulu babi merah (Pseudocentrotus depressus). Jantan P. depressus berdiameter 20 mm yang diberi pakan bersteroid (androstenedion dan estron) menghasilkan IKG yang signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Spermatogenesis juga lebih cepat dibandingkan dengan kelompok kontrol. Sebaliknya pada betina P. depressus perlakuan pakan bersteroid tidak menunjukkan pengaruh, kemungkinan karena masih terlalu muda sehingga juvenil betina belum siap melaksanakan gametogenesis. Tidak seperti hewan ovipar lainnya, pada bulu babi, protein yolk tidak hanya khusus pada betina. Protein yolk terakumulasi dalam pagosit nutritif sebagai sumber nutrien untuk gametogenesis, tidak hanya pada betina tetapi juga pada jantan. Akumulasi nutrien ke dalam pagosit nutritif telah ditingkatkan oleh steroid melalui sintesis vitelogenin. Sumber : http://dokumen.tips/download/link/makalah-sistem-endokrin