You are on page 1of 22

MENEJEMEN KONSTRUKSI

Dalam Manajemen konstruksi, proses pengelolaan pekerjaan pembangunan


harus ditangani secara disiplin dan professional, khususnya dalam aspek manajerial
dan teknologi konstruksi serta menjamin keberhasilan pencapaian tujuan suatu
kegiatan/proyek secara efisien.
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN
Tujuan Utama Pengendalian dan Pengawasan (Dalwas):

Meminimalkan penyimpangan
Kualitas dan kuantitas sesuai spesifikasi teknis
Waktu penyelesaian pekerjaan sesuai jadwal
Biaya tidak membengkak

Dalam kata lain, dalam hal Biaya, Mutu dan Waktu dapat berjalan sesuai dengan
rencana

dan

efisien.

Berikut

unsur-unsur

rencana

Pelaksanaan

Pekerjaan

Pembangunan sebagai berikut :


A. PENCATATAN DAN PERLAKUAN BAHAN
(Persiapan Bahan Bangunan / Material = Logistik)
Logistik adalah penyediaan dan mengendalikan bahan bangunan /
material

selama

proses

konstruksi

yang

disesuaikan

dengan

jadwal

konstruksi. Persiapan ini meliputi beberapa hal sebagai berikut:


a. Penyediaan jalan kerja / jalan masuk lokasi pengolahan limbah
b. Penyediaan gudang material
c. Penyediaan jadwal konstruksi yang ditempel di gudang
d. Penyediaan bahan bangunan sesuai kebutuhan konstruksi
e. Membuat buku catatan keluar masuknya bahan bangunan
B. PERSIAPAN ALAT & BAHAN
Bahan/material yang disimpan dalam gudang adalah bahan yang
mudah rusak karena cuaca (semen, pipa). Bahan yang mudah diangkut orang
(paku, alat-alat tukang, alat ukur). Bahan- bahan tersebut harus diatur
dengan

rapi

dan dikelompokkan,

supaya mudah

pengambilan sesuai

kebutuhan.

Bahan yang dipakai harus sesuai dengan RAB dan kualitas yang telah ditentukan.

a. Pasir, terdapat 3 jenis pasir yang dipakai:


Pasir Urug, untuk lapisan pasir urug, dasar paving dan tegel; ciri

ciri: butiran lembut, ukuran seragam.


Pasir Pasang, untuk campuran pasangan bata dan plesteran; ciriciri: butiran kasar dan tajam, bila digenggam tidak menempel di
tangan, tidak berlumpur/debu. Sebelum dipakai diayak untuk

mendapat ukuran butiran yang sama atau seragam.


Pasir Beton, untuk campuran beton; ciri-ciri: butiran kasar dan
tajam, ukuran bervariasi, digenggam tidak menempel dan tidak
berdebu, sedikit kandungan lumpurnya.

b. Sement PC (Portland Cement) 50 kg/zak dan Sement PPC (Portland


Pozoland Cement) 40 kg/zak. Dengan Syarat :
Masih berlaku (lihat tanggal kadaluwarsa)
Terurai, tidak mengeras dan menggumpal
Kering
c. Batu

d.

Merah
Ukuran sesuai dengan batu bata lokal
Sisi siku, Padat dan tidak berongga
Keras dan tidak mudah pecah
Warna merah matang dalam pembakaran
Celupkan dalam air bersih sebelum dipakai, maksimal 5 menit.

Pipa
Pipa SNI khusus air limbah, dalam kondisi khusus dapat digunakan
pipa klas AW. Pipa klas D hanya boleh digunakan untuk pipa persil

(SR).
PE (polyethylene) untuk daerah rawa atau persilangan di bawah air.
Pipa galvanis untuk kondisi tertentu atas rekomendasi PPK.

e. Air
Air yang dipakai dalam konstruksi adalah air dengan ciri-ciri: tidak
berwarna, tidak berbau, tidak mengandung garam, tidak asam-basa,
f.

g.

bukan air payau dan air laut.


Besi tulangan (untuk beton bertulang), syarat:
Bebas minyak dan lemak
Bebas dari kotoran
Tidak cacat (retak, mengelupas, luka)
Mempunyai penampang yang sama
Ukuran besi yang dipakai harus sesuai standart dalam perencanaan
(bukan besi kurus)
Kayu begisting

Kayu

C. DAFTAR

begisting berfungsi untuk membuat cetakan beton, syarat :


Tidak mudah patah
Tidak bermata kayu
Tidak mudah lentur dan
Kuat menahan beban
BAHAN

YANG

DIGUNAKAN

(Nomor,

Spesifikasi/Persyaratan, Jumlah, Keterangan Lokasi Pekerjaan)

D. CEKLIST URAIAN SUMBER DAYA MATERIAL.

Jenis

Bahan,

E. MANAJEMEN TENAGA KERJA


Perekrutan: Tenaga kerja direkrut dari tenaga kerja MASYARAKAT
setempat lokasi kegiatan. Dilakukan pengumuman terbuka. Apabila di
lokasi tersebut tidak terdapat tenaga kerja dari calon pemanfaat, maka
dapat direkrut dari tempat lain.
Pengupahan: Pengupahan tenaga kerja dilakukan berdasarkan survey
di masyarakat setempat.

F. PENYUSUNAN JADWAL KERJA


Manfaat Penjadwalan Kerja:
1.Mengetahui waktu mulai dan selesainya kegiatan,
2.Merencanakan aliran kas,
3.Mengevaluasi efek perubahan terhadap waktu penyelesaian dan biaya
kegiatan.
G. Bar Chart atau Diagram Balok
Merupakan jadwal yang paling banyak digunakan karena mudah dibuat
dan dimengerti oleh pembacanya; Pembuatan dan penampilan informasinya
sederhana dan hanya menyampaikan dimensi waktu dari masing-masing

kegiatannya, Lebih tepat menjadi alat komunikasi untuk menggambarkan


kemajuan pelaksanaan kegiatan.
Contoh Bar Chart atau Diagram Balok dalam pembangunan :

H. PENCATATAN PERALATAN KERJA


Manfaat Pencatatan Peralatan Kerja antara lain :
1.Untuk mengetahui kebutuhan peralatan sesuai dengan lingkup dan jenis
pekerjaannya; 2.Memudahkan inventarisasi peralatan kerja,
3.Untuk memudahkan perencanaan biaya pembelian/sewa peralatan kerja.

I.

DAFTAR PERLAATAN YANG DIGUNAKAN

J.

STANDARD KESELAMATAN KERJA (K3)


Sarung tangan, Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat
bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera
tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi
masing-masing pekerjaan.
Masker, Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja
di tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).
Safety helmet, berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang
bisa mengenai kepala secara langsung.
Sepatu karet (sepatu boot), adalah sepatu yang didesain khusus untuk
pekerja

yang

berada

di

area

basah

(becek

atau

berlumpur).

Kebanyakan sepatu karet di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki


dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb

K. TINDAKAN PENCEGAHAN JIKA TERJADI KECELAKAAN KERJA.


Dalam pelaksanaan pekerjaan, terkadang kecelakaan kerja bisa terjadi.
Seandainya terjadi kecelakaan pada lokasi kerja, maka perlu diambil berbagai
tindakan untuk melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) serta
tindak lanjutnya. Untuk itu, maka di lokasi pekerjaan diperlukan :
1. Petugas yang dapat melakukan P3K,
2. Alat dan bahan P3K. (Sekurang-kurangnya tersedia kotak P3K beserta isi
yang lengkap),
3. Daftar nama, alamat dan nomor telepon. Di lokasi proyek harus tersedia
daftar nama, alamat dan nomor telepon instansi yang dapat dihubungi bila
terjadi keadaan darurat, seperti Rumah Sakit terdekat, Kantor Pemadam
Kebakaran terdekat, Kantor Kepolisian terdekat, dan lain-lain.

4. Petunjuk dan rambu-rambu. Adanya petunjuk yang jelas, berupa poster


atau papan-papan petunjuk yang dipasang di lokasi proyek atau di tempattempat yang strategis dalam jumlah yang cukup.
L. PROGRESS KERJA (berupa Kurva S)
Kurva S digunakan untuk :
Untuk mengontrol pelaksanaan pekerjaan pada setiap waktu,
Utuk mengetahui besar anggaran yang harus dikeluarkan pada tiap
jenis pekerjaan yang dijadwalkan. Contoh kegiatan:

M. PERHITUNGAN BOBOT KEGIATAN


Contoh Perhitungan bobot kegiatan:

CONTOH DOKUMEN PROYEK

You might also like