Professional Documents
Culture Documents
Muhsin, 10 tahun, dibawa ke klinik oleh ibunya dengan keluhan gatal hebat dan
bengkak-bengkak pada lengannya. Kondisi ini dialami beberapa saat yang lalu
setelah Muhsin bermain-main diluar pekarangan. Hasil pemeriksaan
menunjukkan adanya eritema dan vesikel kecil tersusun linear pada lengan
Muhsin. Berdasarkan keterangan dari sang ibu diketahui bahwa tidak ada riwayat
alergi obat atau makanan sebelumnya , dan ini adalah kali pertama Muhsin
mengalami kondisi ini.
a)
b)
c)
d)
Diagnosis:
Kemungkinan pasien menderita Dermatitis Kontak Alergi
B. Tujuan Terapi
Salep/gel glukokortikoid topikal (Kelas I-III) dikatakan efektif untuk lesi nonbulosa
Vesikel yang lebih besar bisa didrainase, namun tidak boleh diambil
Kompres basah dengan pakaian yang dilarutkan dengan Burrows solution
dan diganti tiap 2-3 jam
Tatalaksana dengan glukokortikoid biasanya untuk jangka pendek pada
DKA (biasanya tidak ada bahaya efek samping yang membahayakan)
Pengecualian jika alerge bersifat air-borne membutuhkan terapi sistemik
Terapi Sistemik
1) Antihistasmin
Oral:
Sedatif
CTM
Ketofiten
Hydroxizine
Alimemazine Tartrate
Promethazine
Non-sedatif
Cetirizine HCl
Desloratidine
Loratidine
Mizolastine
Fexofenadine
Topikal:
Levocabastine
Azelastine
Ketofiten
Olopetadine
2) Glukokortikoid Topikal
Dengan demikian obat yang kami pilih untuk tiap golongan antara lain
sebagai berikut:
E. POSR
Antihistamin Oral
antimuskarinik
yang
PROMETAZINE
Farmakodinamik
Antagonis reseptor H1 (AH1) merupakan bentuk kimia dari antihistamin yang
kerjanya dengan menghambat efek histamin pada pembuluh darah, bronuks dan
bermacam-macam otot polos; selain itu AH1 bermanfaat untuk mengobati reaksi
hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamine endogen
berlebihan. Diketahui peninggian permeabilitas kapiler dan edema akibat
histamine dapat dihambat dengan efektif oleh AH 1.
Farmakokinetik
Setelah pemberian per oral atau parentral, AH 1 diabsorpsi secara baik. Efeknya
timbul setelah 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal setelah 1-2
jam. Lama kerja Prometazin pemberian dosis tunggal 4-6jam. Kadar tertinggi
terdapat pada paru-paru sedangkan pada limpa, ginjal, otak, otot, dan kulit
kadarnya lebih rendah.tempat utama biotransformasi prometazine di hati, tetapi
dapat pula dihati dan ginjal. Obat ini diekskresikan melalui urin setelah 24 jam,
terutama dalam bentuk metabolitnya.
Efek Samping
Efek samping yang sering timbul:
Sedasi
Vertigo
Tinitus
Lelah
Penat inkoordinasi
Penglihatan kabur
Diplopia
Euphoria
Gelisah
Insomnia
Tremor
Mulut kering
Disuria
Palpitasi
Hipotensi
Sakit kepala
Rasa berat dan lemah pada tangan
Kontra Indikasi
Penyakit kardiovaskular
Orang dengan pekerjaan yang padat (sopir): karena dapat menyebabkan
ngantuk.
BSO
Sirup 100 ml
Dosis
Dosis dewasa: 5-15 ml
Dosis anak > 4 tahun: 5-10ml
Dosis <4 tahun: 2,5-5 ml
Harga
Rp. 9.900,-
HIDROKSIZIN
Farmakodinamik
Hidroksizin merupakan golongan piperazin yang merupakan golongan AH1.
Hidroksizin bekerja menghambat histamin secara kompetitif pada reseptor H-l.
AH-l menghambat efek histamin pada pembuluh darah, bronkus, dan berbagai
macam otot polos. AH-l juga
bermanfaat untuk mengobati reaksi
hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamin endogen
berlebihan. Khasiat utama yang diharapkan dari obat ini
terutama sebagai
kompetitif inhibitor pada reseptor histamin sehingga dapat menghambat efek
histamin berupa vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler yang secara
klinis
berupa eritem, bentol (urtika) dan rasa gatal. Hidroksizin efektif
menghilangkan gejala urtikaria, bahkan dengan dosis cukup.
Farmakokinetik
Pada pemberian oral hidroksizin umumnya mulai timbul efek dalam waktu 15 30 menit, efek maksimal sekitar 1 jam, dan efek bertahan selama 4 - 24 jam.
Hidroksizin mempunyai masa kerja lebih panjang dapat mencapai lebih dari 20
jam, sehingga dapat diberikan 1 atau 2 kali sehari. Waktu paruh eliminasi
hidroksizin sekitar 20 jam. Waktu paruh dalam serum pada anak - anak lebih
singkat, sehingga perlu diberikan 2 atau 3 kali sehari. Karena hikroksizin
merupakan golongan AH-l maka distribusin ke seluruh tubuh, umumnya
melewati sawar darah-otak dan plasenta, serta dapat diekskresi melalui air susu
ibu. Ekskresinya terutama melalui ginjal.
Efek samping
Depresi sistem saraf pusat, stimulasi SSP paradoksikal, mulut kering, penebalan
sekret sistem respirasi, konstipasi, mata kabur, takikardia, gangguan GI, sakit
kepala, hipotensi, tinnitus.
Kontraindikasi
Porphya, neonatus, wanita hamil dan menyusui
Dosis
Pruritus 25 mg 3-4 times/day.
BSO & Harga
Tablet 50 mg
Kami tidak menemukan sumber referensi yang mengatakan produk ini
tersedia di Indonesia
Obat ini bekerja dengan cara memblok reseptor H 1 sehingga akan menghambat
efek histamin pada pembuluh darah, bronuks dan bermacam-macam otot polos.
Obat ini bisa memasuki sirkulasi darah di otak sehingga akan memberikan efek
sedatif.
Efek Samping
Mengantuk, pusing dan pandangan kabur.
Kontraindikasi
KETOTIFEN
Cara kerja
Merupakan obat anti histamine H1 generasi kedua yang berperan sebagai
stabilizer dari histamin
Farmakokinetik dan faramakodinamik
Obat ini memiliki bioavailability sekitar 60%, dan berikatan cukup kuat dengan
protein yaitu sekitar 75%. Obat ini mengalami metabolisme di hepar danmemiliki
waktu paruh selama 12 jam
Efek samping
Memiliki efek sedative, iritabilitas, nervousness. Pada sedikit kasus dapat
menyebabkan sistitis.
Kontraindikasi
Ibu hamil dan menyusui
BSO dan Harga
Tabel POSR
CTM
Kemanju
ran
Antagonis
reseptor
histamin AH1,
dengan
demikian efek
kerja histamin
pada sel-sel
atau organ
target dapat
dihambat.
Merupakan obat
simtomatik
untuk
meringankan
gejala alergi.
Promethazin
e
Hydroxizine
Menghambat
efek histamin
pada pembuluh
darah, bronuks
dan bermacammacam otot
polos;
Menghambat
efek histamine
pada pembuluh
darah, bronuks
dan bermacammacam otot
polos;
Menangani
pelepasan
histamine
endogen
berlebihan
Hidroksizin
mempunyai
masa kerja
lebih panjang
dapat
mencapai lebih
dari 20 jam,
sehingga dapat
diberikan 1
atau 2 kali
sehari.
Alimemazine
Tartrate
Ketofiten
Merupakan
obat anti
histamine H1
generasi kedua
yang berperan
sebagai
stabilizer dari
histamin
Keaman
an
Sedasi,Vertigo,
Tinitus,Lelah,
Penat,Inkoordina
si,
Penglihatan
kabur,
Diplopia,Euphori
a,
Gelisah,Insomni
a,
Tremor.
Sedasi,Vertigo,
Lelah,Penat,
Inkoordinasi,
Penglihatan
kabur,
Diplopia,Euphor
ia,
Gelisah,Insomni
a,
Depresi sistem
saraf pusat,
stimulasi SSP
paradoksikal,
mulut kering,
penebalan
sekret sistem
respirasi,
konstipasi,
mata kabur,
takikardia,
gangguan GI,
sakit kepala,
hipotensi,
tinnitus.
Mengantuk,
pusing dan
pandangan
kabur.
Memiliki efek
sedative,
iritabilitas,
nervousness.
Pada sedikit
kasus dapat
menyebabkan
sistitis.
Kecocok
an
Memiliki
aktivitas
antimuskarinik
yang signifikan
sehingga
digunakan
secara hati-hati
pada:
Hipertrofi
prostat
Retensi urin
Suseptibilitas
Penyakit
kardiovaskular
Orang dengan
pekerjaan yang
padat (sopir):
karena dapat
menyebabkan
ngantuk.
Porphya,
neonatus,
wanita
hamil
dan menyusui
Memiliki
aktivitas antimuskarinik :
hatihati
penggunaan
pada hipertrofi
prostat, retensi
urin, obstruksi
piloroduodenal,
dan rentan
terhadap
glaukoma sudut
glaukoma
sudut
tertutup, dan
Obstruksi
piloroduoden
al
Hipersesnsitivita
s terhadap
histamin,
Serangan asma,
Terapi MAO.
tertutup.
Gangguan
ginjal;
Gangguan
hepar;
Porfiria;
Ibu menyusui.
BSO dan
Harga
Tablet 4 mg
Harga:
Rp.
100/tablet
Rp.
11.500/1000
tablet = Rp.
12/tablet
Vallergan
Tablet:
Alimemazine
tartrate 10 mg
(Harga 28
tablet/pak==
3.89)
Tablet 1mg,
Pack isi 60
tablet
Harga: (?)
Sirup:
Alimemazine
tartrate 7,5
mg/5 mL (Harga
100 mL= 4.44)
Sirup forte:
Alimemazine
tartrate 30 mg/
5 mL (Harga
100 mL=6.86)
Tabel Scoring
Kemanju
ran
Keaman
an
Kecocok
an
BSO dan
Harga
JUMLAH
CTM
Promethazin
e
Hydroxizine
Alimemazine
Tartrate
Ketofiten
90
90
90
90
90
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
100
70
350
320
250
250
250
Glukokortikoid Topikal
HIDROCORTISONE TOPICAL
Farmakokinetik:
Efek metabolik pada pemberiaan topical adalah efek anti inflamasi dan
imunosupresif, dapat bekerja pada level gen:
Penghambat transkripsi gen untuk COX-2 , cytokine(misalnya interleukin), cell
adhesion molecule, an bentuk nitric oxide synhase
Memblok vitamin D3-mediated induction gen osteocalcin pada osteoblast dan
modifikasi transkripsi gen kolagen
Meningkatkan sintesis lipolortin-1 yang penting dalam umpan baliknegatif
pada hipotalamus dan hipofisis anterior dan mempunyai efek antiinflamasi.
Dikatakan pemberiaan secra topical jarang memberikan efek toksik sistemik
kecuali diberikan dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu yang lama, efek
toksik yang dimaksuda dapat dilihat pada efek samping.
Farmakodinamik
Kortikosteroid hanya sedikit dabsorbsi stelah pemberian pada kulit normal,
misalnya pemberiaan hidrokortison yang diberikan pda lengan bawah ventral
yang diabsorbsi kira-kira sekitar 1 % dari dosis larutan hidrokortison. Tingkat
penetrasi hidrokortison dipengaruhi juga oleh letak anatomis, misalnya
dibandingkan dengan pemberian di bagian ventral lengan bawah, hidrokortison
diabsorbsi 0.14 kali yang melalui daerah telapak kaki, 0,83 kali daerah telapak
tangan, 3,5 kali melalui tengkorak kepala, 6 kali melalui dahi, dan 42 kali melalui
kulit skrotum.
Peningkatan efektivitas penetrasi juga dipengaruhi oleh factor vehikulumnya,
salep basa cendrung memberikan aktivitas yang lebih baik dibandingkan
vehikulum krim atau cairan.
Efek Samping
Semua kortikosteroid topical yang dapat diabsorbsi mempunyai potensi untuk
menekan aksis kelenjar hipofisis adrenal, sindrom chusing iatrogenic dapat
terjadi apabila pemberian secara berlebihan. Pada penggunaan anak dapat
mengakibatkan efek samping sistemik seperti retardasi pertumbuhan yang
diakibatkan pemberian yang terlalu lama pada bagian tubuh yang ekstensif. Efek
samping local meliputi: Atrofi, yang mungkinmuncul seperti tertekan, berkilap,
sering berkerut, purpura dan ekimosis, steroid rosasea dengan eritema menetap,
telangiektatik pembuluh darah, pustule, dan papula pada penyebaran ditengah
wajah,
steroid
akne,
dermatitis
perioral,
infeksi
kutan,
hipopigmentasi,hipertrikosis,dan peningkatan tekanan ocular , serta dermatitis
kontak alergi.
Kontra Indikasi
Pada orang yang hipersensitifitas pada kortikosteroid, infeksi virus atau jamur,
Bentuk Sedian Obat dan Harga
Hidrocortisone kalbe farma cream:
Hydrocortisone Kalbe Farma 1 % x 5 g (Rp2420)
Hydrocortisone Kalbe Farma 2.5 % x 5 g (Rp3850)
BETAMETHASONE VALEARATE
Mekanisme Kerja
Merupakan glukortikosteroid sintetik long-acting yang menekan pembentukan,
pelepasan, dan aktivitas mediator inflamasi endogen seperti prostaglandin, kinin,
histamin, enzim liposomal, dan sistem komplemen. Juga dapat memodifikasi
respon imun tubuh.
Indikasi
Sistemik: Insufisiensi korteks adrenal baik primer maupun sekunder, penyakit
rematik, penyakit kolagen, penyakit dermatologis, alergi, proses inflamasi
atupun alergi pada mata, penyakit respirasi, gangguan hematologi, penyakit
neoplastik, keadaan edema (nephrotic syndrome), penyakit GI, sklerosis
multipel.
Topikal: Meredakan inflamasi dan gatal-gatal pada dermatoses yang responsif
terhadap kortikosteroid.
Kontraindikasi
Infeksi fungal sistemik, penggunaan IM pada ITP, pemberian vaksin virus hidup
pada pasien yang mendapat dosis imunosupresif.
Topikal: tidak boleh digunakan sebagai monoterapi pada penyakit kulit akibat
infeksi bakteri, fungal, atupun virus. Juga tidak boleh digunakan pada acne
rosacea, dermatitis perioral, lesi luas pada psoriasis, serta pada daerah wajah,
lipat paha, atau aksila.
Efek Samping
Kortikosteroid topikal dengan potensi rendah sampai sedang biasanya hanya
menimbulkan beberapa efek samping, tapi perhatian diperlukan dalam
penggunaan kortikosteroid potensi kuat dan sangat kuat. Absorpsi melalui kulit
dapat menimbulkan supresi adrenal dan cushing syndrome, tapi jarang
tergantung dari daerah tubuh yang diterapi dan lama pemakaian. Absorpsi
tertinggi terjadi di kulit yang tipis dan di daerah intertrigrinosa.
Efek samping lokal meliputi :
Penyebaran atau perburukan infeksi yang tidak tertangani
Penipisan kulit (dapat kembali beberapa lama setelah penghentian
pemakaian namun tidak dapat kembali seperti semula)
Striae atrofi yang irreversible dan telangiektasis
Dermatitis kontak
Dermatitis perioral
Jerawat dan perburukan acne rosacea
Edukasi
Untuk meminimalkan efek samping sangat penting untuk mengoleskan obat ini
setipis mungkin hanya pada derah yang sakit dan jangan lebih dari dua kali
sehari. Gunakan formulasi dengan potensi terendah yang efektif dengan
keadaan penderita.
BSO & Harga
Topikal:
Tabel POSR
Hidrocortisone Topikal
Bethametasone Valearate
Kemanju
ran
Keaman
an
Kecocok
an
BSO dan
Harga
Topikal:
Salep 0,1% Rp. 32.100
Krim 0,1% Rp. 2.900 (generik), Betasone
Rp. 6.700
Lotion 0,1 %
Foam 1.2%
Tabel Scoring
Kemanju
ran
Keaman
an
Hidrocortisone Topikal
Bethametasone Valearate
80
85
60
65
Kecocok
an
BSO dan
Harga
TOTAL
SKOR
70
70
90
90
300
310
Jadi, untuk golongan antihistamin oral yang kami pilih adalah Chlorphenamine
Maleate (CTM). Sedangkan untuk golongan glukokortikoid topikal yang kami
pilih adalah Bethametasone Valearate.
Chlorphenamine Maleate (CTM)
BSO: Tablet 4 mg
Harga: Rp. 100/Tablet
Dosis:
Anak usia 6-12 tahun (pada kasus pasien berusia 10 tahun) diberikan 2
mg tiap 4-6 jam (2-3 kali sehari)
Pemberian dihentikan jika gejala sudah berkurang
Lama Terapi: terapi diberikan ketika serangan muncul atau hingga gejala
menghilang (pro renata)
Bethametasone Valearate
BSO: Krim 0.1% (karena krim kontak dengan kulit lebih cepat dibandingkan
salep sehingga bisa meminimalisir efek samping
Harga: Rp.2900/tube
Dosis: diaplikasikan secukupnya pada permukaan kulit yang mengalami
alergi
Lama Terapi: terapi diberikan ketika serangan muncul atau hingga gejala
menghilang
Untuk meminimalkan efek samping sangat penting untuk mengoleskan obat
ini setipis mungkin hanya pada derah yang sakit dan jangan lebih dari dua
kali sehari. Gunakan formulasi dengan potensi terendah yang efektif dengan
keadaan penderita.
------------------------ paraf
Pro
: Muhsin
Umur : 10 tahun
Alamat : Jl. Kangkung rebus No. 10 Mataram