Professional Documents
Culture Documents
Hasil
Tabel 1 menunjukkan hasil uji laboratorium dari pasien yang terdiagnosis
dengan CTB. 9 dari 22 pasien dinyatakan positif menderita CTB melalui
perbaikand dari M. tuberkulosis dalam kultur dan/atau penegasan histopatologi.
Seluruh 9 pasien tersebut menunjukkan pola pewarnaan negated untuk pewarnaan
AFB. Lima dari sembilan pasien menunjukkan karakteristik pertumbuhan kultur
yang positif. Tabel 2 menyoroti analisis PCR dari pasien yang didiagnosis dengan
CTB. Seluruh pasien menunjukkan temuan CTB positif yang kompatibel dengan
diagnosis CTB. Hanya tiga pasien dari 9 pasien yang menunjukkan teknik PCR
dengan hasil positif. Tabel 3 menunjukkan variasi morfologi dari pasien yang
Diskusi
Salah satu mikro-organisme menular yang terdapat di seluruh dunia,
menjadi permasalahan, dan patogen menular yang semakin dianggap penting,
serta infeksi serius di Amerika Serikat adalah Mycobacterium tuberkulosis.
Faktor-faktor seperti asosiasi tuberkulosis (TB) dengan epidemi human
immunodeficiency virus (HIV), meningkatnya imigrasi dari negara-negara
endemik, dan transmisi TB pada tempat yang padat, seperti fasilitas kesehatan,
penjara, dan tempat penampungan tunawisma bertanggung jawab sebagai hal
yang mendasari epidemik baru-baru ini.5-8 Kebanyakan TB merupakan penyakit
yang ditularkan melalui udara dengan manifestasi kulit yang tampak merupakan
hasil dari penyebaran secara hematogen atau ekstensi langsung dari fokus laten
atau aktif dari infeksi. Namun, inokulasi primer dapat terjadi sebagai pengenalan
langsung dari mycobacterium ke dalam kulit atau mukosa dari individu yang
rentan oleh trauma atau cedera. Peningkatan risiko dari penularan penyakit terjadi
dengan infeksi HIV, penyalahgunaan obat intravena, diabetes mellitus, terapi
imunosupresif, keganasan, penyakit ginjal stadium akhir, dan bayi. Cutaneous
tuberkulosis (CTB) sering sulit dipahami karena dapat meniru berbagai gejala
hingga memiliki diagnosis banding yang luas dan juga dapat menghindar dari
konfirmasi biologis meskipun telah terdapat kemajuan baru dalam berbagai
teknik.9 Terdapat hal ini penting bagi patolog yakni agar memiliki pengetahuan
tentang variasi biologis dan morfologi dari CTB sehingga diagnosis yang benar
Kesimpulan
Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa kombinasi dari kultur,
pewarnaan, dan teknik PCR seharusnya digunakan untuk meningkatkan spesifitas
dan sensitivitas dari metode diagnostik untuk mendiagnosis CTB.