Professional Documents
Culture Documents
pada manusia, temak dan tanaman. Pengertian hama dalam arti sempit yang
berkaitan dengan kegiatan budidaya tanaman adalah semua hewan yang
merusak tanaman atau hasilnya yang mana aktivitas hidupnya ini dapat
menimbulkan kerugian secara ekonomis. Adanya pengertian bahwa suatu
hewan dalam satu pertanaman belum menimbulkan kerugian secara
ekonomis belum dapat disebut sebagai hama. Namun demikian, potensi
mereka sebagai hama nantinya perlu dimonitor dalam suatu kegiatan yang
disebut pemantauan (monitoring). Secara garis besar, hewan yang
berpotensi menjadi hama adalah dari jenis : serangga, tungau, tikus, burung,
atau mamalia besar. Mungkin di suatu daerah hewan tersebut menjadi hama,
namun di daerah lain belum tentu menjadi hama, karena tidak merugikan.
Pada kondisi tersebut sangat berbeda status suatu hama, sebagai contoh jika
ada serangga menyerang habis suatu pertanaman dimana pertanaman
tersebut dinilai tidak ekonomis/bukan tanaman budidaya, maka serangga
tersebut tidak akan mendapatkan perlakuan pengendalian, bahkan jika
serangga tersebut memiliki nilai ekonomi maka serangga tersebut akan
banyak dimanfaatkan oleh manusia. Dengan demikian manusia/petani tidak
menganggap serangga tersebut menjadi hama. Namun sebaliknya, jika
serangga tersebut menyerang lahan pertanian/tanaman budidaya, maka
status serangga tersebut akan berubah menjadi hama.
House hold pest seperti serangga hama pada rumah tangga, contohnya
serangga kecoa
Dometic animal pest seperti serangga hama pada luka yang diderita hewan
ternak.
Disease pests seperti serangga yang menyebabkan berbagai penyakit
ataupun vektor penyakit.
Perubahan Lingkungan
Pada ekosistem alami makanan serangga terbatas dan musuh alami berperan
aktif selain hambatan lingkungan, sehingga populasi serangga rendah.
Sebaliknya pada ekosistem pertanian, terutama yang monokultur makanan
serangga relatif tidak terbatas sehingga populasi bertambah dengan cepat
tanpa dapat diimbangi oleh musuh alaminya. Sebagai contoh Kumbang
kentang Colorado (Leptinotarsa deceilineata Say.) yang sebelumnya
serangga tersebut hidup diberbagai tanaman famili Solanaceae liar di hutanhutan, populasi masih rendah. Begitu hutan dibuka dan diubah menjadi
kebun kentang maka populasinya meningkat dengan cepat dan menjadi
hama kentang yang sangat merugikan. Tanaman monokultur padi pada areal
yang sangat luas, akan mengubah populasi herbagai hama path bertambah
dengan cepat. Katakanlah serangga hama itti Wereng coklat, yang
sebelumnya populasi rendah, akan bertambah dengan cepat sehingga
Wereng coklat merugikan tanaman padi. Tanaman monokultur padi akan
berarti tersedianya makanan bagi Wereng coklat, cukup banyak, populasi
Wereng coklat bertambah
tinggi dan menjadi hama.
Perpindahan Tempat
Serangga hama dapat berpindah tempat secara aktif maupun pasif.
Perpindahan tempat secara aktif dilakukan oleh imago dengan cara terbang
atau berjalan. Secara pasif dilakukan oleh factor lain seperti; tertiup angin
atau terbawa pada tanaman yang dipindahkan oleh manusia. Di tempat yang
baru populasi serangga ini bertambah dengan cepat bila faktor lingkungan
mendukvngnya. Sebagai contoh Kutu loncat lamtoro (Heteropsylla cubana)
yang berasal dari Amerika tengah, kemudian bermigrasi ke negara pasifik
dan akhirnya sampai ke Indonesia. Kutu loncat di Indonesia tumbuh cepat
sekali sehingga ratusan hektar tanaman lamtoro diserangnya. Musuh alami
yang efektif untuk Kutu loncat lamtoro yaitu Kumbang predator Curinus
cocruleus belum tersedia di Indonesia, sehingga harus di datangkan dari
Hawai. Setelah pengenbangan predator Curinus, populasi kutu loncat lamtoro
mulai dapat dikendalikan.
Perubahan Pandangan Manusia
Meningkatnya pendidikan dan taraf hidup menyebabkan tuntutan terhadap
bahan basil pertanian semakin baik sehingga banyak konsumen yang
menginginkan buah-buahan atau sayur-sayuran demikian pula dengan
bunga, jangan ada cacat sedikitpun. Pada konsumen tertentu buah yang
mengalami sedikit cacat saja sudah ditolak. dengan penolakan ini berarti
cacat tersebut menyebabkan hasil panes tidak laku sehingga terjadi kerugian
secara ekonomi. Pada kondisi seperti populasi serangga hama yang rendah
sekalipun, tidak dikehendaki kehadirannya. Ambang ekonomi lebih rendah
dari populasi keseimbangan (Equilibrium position). Sebagai contoh serangga
hama yang disebut Penggerek tongkol jagung (Helicoverpa armigera Hbn.)
masuk ke tongkol jagung melalui ujungnya dengan memotong rambutrambut tongkol, kemudian hidup dibagian dalam ujung tongkol dengan
memakan butiranbutiran biji jagung. Bagian tongkol yang dirusaknya hanya
ujungnya saja sedangkan bagian tongkol masih tetap utuh. Bagi segolongan
masyarakat tertentu yang tidak dapat menerima hal ini, menganggap
keberadaan H. armigera haus dikendalikan dengan serius.
Aplikasi Insektisida Yang Tidak Bijaksana
Penggunaan insektisida yang tidak bijaksana akan menyebabkan
permasalahan hama semakin kompleks, banyak musuh alami yang mati
sehingga populasi serangga bertambah tinggi disamping berkembangnya
resistensi, resurgensi dan munculnya hama sekunder. Resistensi terhadap
insektisida bisa terjadi kalau digunakan jenis Insektisida yang lama (bahan
aktif sama atau kelompok senyawa yang sama) secara terus-menerus,
terutama dosis yang digunakan tidak tepat (dosis sublethal). Pada populasi
serangga di alam terjadi keragaman genetik antara individu - individunya.
Ada individu yang tahan terhadap suatu jenis insektisida dan ada yang tidak
tahan. Bila digunakan jenis insektisida yang sama secara terus menerus
maka individu yang ada dalam populasi tersebut akan terseleksi menjadi
individu yang tahan. Apabila serangga tersebut berkembangbiak dan masih
digunakan insektisida yang sama dengan dosis yang sama maka jumlah
individu yang tahan akan semakin banyak demikian seterusnya.
Resurgensi adalah peningkatan populasi serangga yang terjadi. Setelah
aplikasi insektisida, populasi serangga yang mula-mula rendah kemudian
meningkat lagi dengan cepat melebihi tingkat populasi sebelum aplikasi
insektisida. Penyebab utara terjadinya resurgensi adalah terbunuhnya musuh
alami serangga hama tersebut pada waktu aplikasi insektisida. Musuh alami
umumnya lebih rentan terhadap insektisida dibandingkan serangga hama.
Apabila populasi hama tersebut meningkat lagi pada generasi berikutnya
atau datang dari tempat lain maka tidak ada lagi musuh alaminya yang
mengendalikan serangga populasi serangga hama meningkat. Munculnya
hama sekunder pada ekosistem pertanian karma insektisida yang ditu.jukkan
untuk mengendalikan hama utama, akan membunuh pula musuh alami hama
utama dan musuh alam hama sekunder. Dalam kondisi demkian komposisi
hama pada beberapa generasi berikutnya mungkin akan berubah. hama
sekunder akan menjadi hama utama dan hama utama men.jadi hama
sekunder.
3. Status Hama
Pada suatu ekosistem pertanian ada serangga yang setup tahun merusak
tanaman sehingga menimbulkan kerugian yang cukup besar, ada serangga
yang populasinya tidak begitu tinggi tetapi merugikan tanaman pula bahkan
ada serangga yang populasinya sangat rendah dan kerusakan yang diderita
tanaman kurang diperhitungkan. Untuk lebih jelasnya serangga-serangga
yang diuraikan diatas dikategorikan :
Major pest / Main pest / Key pest atau hama penting / hama utama, adalah
serangga hama yang selalu menyerang tanaman dengan intensitas serangga
yang berat sehingga diperlukan pengendalian. Hama utama itu akan selalu
menimbulkan masalah selalu tahunnya dan menimbulkan kerugian cukup
besar. Biasanya ada satu atau dua species serangga hama utama di suatu
daerah. Hama utama untuk tiap daerah dapat sama atau berbeda dengan
daerah lain pada tanaman yang sama. Sebagai contoh hama utama pada
tanaman padi dapat berupa wereng coklat, penggerek batang, ganjur karena
serangga hama tersebut dapat menimbukan kerugian yang cukup besar
sehingga diperlukan strategi pengendaliannya.
Secondery pest / Potensial pest adalah hama yang pada keadaan normal
akan menyebabkan kerusakan yang kurang berarti tetapi kemungkinan
adanya perubahan ekosistem akan dapat meningkatkan populasinya
sehingga intensitas serangan sangat merugikan. Dengan demikian status
hama berubah menjadi hama utama. Sebagai contoh hama putih atau
Nymphula depunctalis Guene pada tanaman padi kurang merugikan tanaman
pada populasi masih rendah. Apabila ekosistem pesawahan diairi dengan
cukup bukan mustahil populasi hama putih itu akan meningkat. Incldently