You are on page 1of 12

Metode harga pokok pesanan

Job Order Cost Method


SOAL 1
PT Gadjah Sakti adalah perusahaan yang bergerak dalam bidangpercetakan dengan
menggunakan metode harga pokok pesanan. Pada bulan September2004
perusahaan mendapat pesanan untuk mencetak kartu undangan sebanyak 2400
lembar dari PT Restu dengan hargayang dibebankan adalah Rp. 2000 perlembar ,- .
Pada bulan yang samaperusahaan juga menerima pesanan
sebanyak100spandoek dari PT Insani dengan harga Rp.200.000 per buah. Pesanan
dari PTRestu diberi nomor KU-01 dan pesanandari PT Insani diberi nomor SP-02.
Data Kegiatan dan Produksi
1.
Pada tanggal 4 September 2004 dibelibahan baku danpenolong dengan cara
kredit yakni sebagai berikut :
Bahan baku
Kertas untuk undangan
Rp. 1.350.000
Kain putih 600 meter
Rp. 4.125.000
Bahan penolong
Bahan penolong X1
Bahan penolong X2

Rp.

300.000
Rp. 170.000

2.
Dalam pemakaianbahan baku danpenolong untuk mem proses pesanan KU-01
dan SP-02 diperoleh informasisebagai berikut :
Bahan baku kertasdan bahan penolong X2 digunakan untuk memproses pesanan no
KU-01, sedangkanbahan baku kaindan bahan penolong X1 dipakai untuk
memproses pesanan no SP-02
3.
Untuk penentuan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh departemen
produksimenggunakan dasar jam tenaga kerja langsung dengan perhitungan sbb
Upah langsung untuk pesananKU-01 180 jam a. Rp.5000 dan upah langsung untuk
pesanan SP-02 menghabiskan sebanyak 1000jam a. Rp.5000,-. Se- dangkan untuk
upahtidak langsung adalah Rp. 2,9 juta.
Untuk gaji karyawan Bagianpemasaran dikeluarkan sebesar Rp. 7.500.000,- dan gaji
karyawan administrasidan umum Rp. 4.000.000,4.
PencatatanBiaya Overhead Pabrik. Perusahaan dalam hal ini menggunakan
tarif BOPsebesar 160 % dari biaya tenaga kerja langsung, baik pesanan KU-01 dan
SP-02.
Biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi dalam kaitannya denganpesanan di
atas, adalah sebagai berikut
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya

pemeliharaan gedung
depresiasi gedung pabrik
depresiasi mesin
pemeliharaan mesin

Rp. 500.000
Rp. 2.000.000
Rp. 1.500.000
Rp. 1.000.000

Biaya asuransi gedung pabrik dan msn

Rp. 700.000

5.
Pencatatanharga pokok produk jadi. Berdasarkan informasi untuk pesanan no
KU-01 telahselesai dikerja kan
6.
Pencatatanharga pokok produk dalam proses. Berdasarkan informasi diketahui
bahwauntuk pesanan no SP-02 masih dalam proses penyelesaian.
7.
Pencatatanharga pokok produk yang dijual. Pesanan no KU-01 telah
diserahkan kepadapemesan. Dan dari penyerahan tersebut pemesan akan
membayar dengan cara kredit.
Diminta
Berdasarkan informasi diatas, buatlah jurnal yang diperlukan berdasarkan metode
harga pokok pesanan.
Metode Harga Pokok Proses
Proces Cost Method
SOAL 1
A. Produk diolah melalui satu departemen. Dalam keten tuan ini anggapan yang
digunakan ;

Tidakterdapat persediaan produk dalam proses awal

Tidakterdapat produk yang rusak atau hilang dalam proses pengolahan.

Perusahaanhanya memproduksi satu macam produk.


CV Pribadi dalam pengolahan produknya dilakukansecara massal dan melalui satu
departemen produksi. Berikut ini disajikan dataproduksi dan kegiatan selama bulan
September 2004, yakni sbb ;
Produk yang dimasukkan dlm proses
5.000 unit
Produk jadi
3.800unit
Produk dlm proses dengan
tkt penyelesaian Bhn baku dan
penolong 100 %; biaya
konversi 40 %.
1.200unit
Jumlah produk yang diproses

5.000 unit

Data Biaya produksi


Berdasarkan informasi berikut ini adalah biaya produksiyang telah dikeluarkan yakni
sebagai berikut
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya

bahan baku
bahan penolong
tenaga kerja
overhead pabrik

Total Biaya produksi

Rp. 300.000
Rp. 450.000
Rp. 513.600
Rp. 642.000
Rp. 1.905.600

Berdasarkan data tersebut di atas, maka tentukan

1.
2.
3.
4.

Berapa biaya produksi per unit untuk mengolahproduk tersebut


Tentukan berapa harga pokok produk jadi
Berapa harga pokok produk dalam proses akhirbulan September 2004.
Buatlah jurnal-2 yang diperlukan.

SOAL 2
B. Produk diolah melalui lebih dari satudepartemen.
PT Salima memiliki dua departemen produksi dalammengo lah produknya yakni
departemen A dan departemen B. Berikut ini disajikandata produksi dan biaya untuk
kedua departemen tersebut
Dept A
Produk yangdimasukkan dlm
proses
Produkselesai yang ditranfer ke DeptB

50.000

40.000

Produkselesai ditransfer
Ke gudang

Produk dlmproses akhir bulan


Dgn tktpenyelesaian bhn baku
Dan penolong100 %, biaya tenagakerja 40 % dan
BOP 35 %.

Dept B

10.000

tktpenyelesaian biaya bhn penolong 60 %dan biaya


konversi 30 %.

35.000

5.000

Data Biaya produksi


Berdasarkan informasi berikut ini adalah biaya produksiyang telah dikeluarkan yakni
sebagai berikut

Biaya yangdikeluarkan selama bulan berlangsung adalah


Sebagaiberikut
Dept A
Biaya bahan baku
Biaya bahanpenolong
Biaya tenagakerja
Biayaoverhead pabrik

Rp. 800.000
Rp. 1.150.000
Rp. 1.100.000
Rp.
870.000

Dept B
Rp. 988.000
Rp. 1.241.000
Rp.2.044.000

Diminta ;
Berdasarkaninformsi di atas, maka tentukan
a.
b.
c.

Harga pokok produksi per satuan yang dihasilkanoleh Departemen A


Harga pokok produk selesai yang ditransfer keDepar teman B.
Harga Pokok produk dalam proses akhir bulan.

Penyelesaian :
Metode Harga Pokok Pesanan
Job Order Cost Method
Jurnal-Jurnalyang Diperlukan
1. Pencatatan Pembelian Bahan baku& penolong
PersediaanBahan baku
HutangDagang

Rp. 5.475.000
Rp.5.475.000

PersediaanBahan penolong
Hutang Dagang

Rp. 300.000
Rp. 300.000

2. Pencatatan Pemakaian Bahan baku& penolong


BDP Biaya bahan baku
Persediaan Bahan baku

Rp. 5.475.000
Rp.5.475.000

BOP Sesungguhnya
Rp. 470.000
Persediaan Bahan penolong
Rp. 470.000
3. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja
a. Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang
Gaji danUpah
Rp. 20.300.000
Utang Gaji & Upah
Rp.20.300.000

b. Pencatatan Distribusi Biaya TK


Biaya TKLangsung
Rp. 5.900.000
Biaya TK Tdk Langsung
Rp. 2.900.000
BiayaPemasaran
Rp. 7.500.000
BiayaAdminist & Umum
Rp. 4.000.000
Gaji dan Upah
Rp.20.300.000
c. PembayaranGaji dan Upah
Utang Gajidan Upah
Kas

Rp. 20.300.000
Rp.20.300.000

4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik.


BDP Biaya Overhead Pabrik
BOP yg Dibebankan

Rp. 9.440.000
Rp.9.440.000

BOP yangSesungguhnya
Persediaan bhn bangunan
Akum. depresiasi gedung pabrik
Akum. depresiasi mesin
Persediaan suku cadang
Persekot Asuransi

Rp. 5.700.000
Rp. 500.000
Rp. 2.000.000
Rp. 1.500.000
Rp.1.000.000
Rp. 700.000

BOP ygDibebankan
BOP yg Sesungguhnya

Rp. 9.440.000
Rp.9.440.000

Selisih BOP :
Untukmenentukan selisih BOP dicari dengan cara memban- dingkan antara jumlah
BOPyang dibebankan dengan jml seluruh BOP yang sesungguhnya terjadi.
Berdasarkansoal di atas, selisih BOP dapat ditentukan dengan cara :
BOP yang Sesungguhnya:
Jurnal no #2
Jurnal no#3b
Jurnal no #5
Jml BOP yangSesungguhnya

Rp. 470.000
Rp. 2.900.000
Rp. 5.700.000
Rp. 9.070.000

BOP yang Dibebankan


(Selisihpembebanan lebih)

Rp. 9.440.000

Jurnal Selisih BOP


BOP yangSesungguhnya
SelisihBOP

Rp. 370.000
Rp. 370.000

5. Pencatatan Harga Pokok produk jadi (KU-01)


Persediaanproduk jadi
Rp. 3.690.000
BDP- Biaya Bahan Baku
Rp. 1.350.000
BDP- Biaya Tenaga Kerja lgs
Rp. 900.000
BDP- Biaya Overhead Pabrik
Rp. 1.440.000
6. Pencatatan Harga Pokok produk dlm proses (SP-02)
Persediaanproduk dalam proses
Rp.17.125.000
BDP- Biaya Bahan Baku
Rp. 4.125.000
BDP- Biaya Tenaga Kerja lgs
Rp. 5.000.000

BDP- Biaya Overhead Pabrik

Rp. 8.000.000

7. Pencatatan Harga pokok produk yang dijual


HargaPokok Penjualan
Rp. 3.690.000
Persediaan Produk jadi
Rp. 3.690.000
Piutang Dagang
Harga Pokok Penjualan
Penyelesaian :

Rp. 4.800.000
Rp. 4.800.000

Metode Harga Pokok Proses


Proces Cost Method
1. Perhitungan Harga Pokok produksi per unit
No.
1.
2.
3.
4.

Jenis Biaya
Bia Bhn baku
Bia Bhn Penolong
Bia Tenaga Kerja
Bia Overhead
Pabrik
Biaya Produksi Per Unit

Jml Biaya
Rp. 300.000
Rp. 450.000
Rp. 513.600
Rp. 642.000

Unit Equivalen
3800+(1200 x 100%)
3800+(1200 x 100%)
3800+(1200 x 40%)
3800+(1200 x 40%)

Biaya/Unit
Rp. 60
Rp. 90
Rp. 120
Rp. 150.
Rp. 420

2. Harga Pokok produk jadi yang ditransfer kegudang yakni sebesar :


3800 unit x Rp. 420
=
Rp. 1.596.000
3. HargaPokok produksi yang masih dalam proses akhir
Biayabahan baku :
( 1200 x100% ) x Rp. 60
=
Biayabahan penolong
( 1200 x100% ) x Rp. 90
=
BiayaTenaga Kerja
( 1200x 40% ) x Rp. 120
=
BiayaOverhead Pabrik
( 1200x 40% ) x Rp. 150
=
JumlahHarga Pokok produksi =
yg masihdlm proses akhir

Rp.

72.000

Rp.

108.000

Rp.

57.600

Rp.
72.000
Rp. 309.600

Jurnal-Jurnal yang Diperlukan.


1. Jurnaluntuk mencatat biaya bahan baku:
BDP Biaya Bahan baku
Persediaan Bahan Baku

Rp.300.000.
Rp.300.000

2. Jurnaluntuk mencatat biaya bahan penolong :

BDP Biaya Bahan Penolong


Rp. 450.000
Persediaan Bahan Penolong
Rp. 450.000
3. Jurnaluntuk mencatat biaya tenaga kerja
BDP Biaya Tenaga Kerja
Gaji dan Upah

Rp.513.600
Rp. 513.600

4. Jurnaluntuk mencatat biaya tenaga kerja


BDP Biaya Overhead pabrik
Rp. 642.000
Berbagai Rekening yang Di
Rp. 642.000
kredit.
5. Jurnaluntuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang.
Persediaanproduk jadi
Rp. 1.596.000
BDP- Biaya Bahan Baku
Rp.
BDP- Biaya Bahan Penolong
Rp.
BDP- Biaya Tenaga Kerja lgs
Rp.
BDP- Biaya Overhead Pabrik
Rp.
6. Jurnal untuk mencatat harga pokok produkyang masih dalam proses akhir :
Persediaanproduk jadi
Rp. 309.600
BDP- Biaya Bahan Baku
Rp. 72.000
BDP- Biaya Bahan Penolong
Rp. 108.000
BDP- Biaya Tenaga Kerja lgs
Rp. 57.600
BDP- Biaya Overhead Pabrik
Rp. 72.000
Penyelesaian :
Metode Harga Pokok Proses
Proces Cost Method

ProdukDiolah melalui lebih dari Dua Departemen.

1. Perhitungan Harga Pokok produksi per unit


No.
1.

Jenis Biaya
Bia Bhn baku

Jml Biaya
Rp. 800.000

2.

Bia Bhn Penolong

3.

Bia Tenaga Kerja

Rp.
1.150.000
Rp.
1.100.000
Rp. 870.000

4.

Bia Overhead
Pabrik
Biaya Produksi Per Unit

Unit Equivalen
40.000+(10.000x100
%)
40.000+(10.00 x
100%)
40.000+(10.00 x 40%)

Biaya/Unit
Rp. 16

40.000+(10.00 x 35%)

Rp. 20

Rp. 23
Rp. 25

Rp.84

2. Harga Pokok produk jadi yang ditransfer kegudang yakni sebesar :


40.000 unit x Rp. 84
=
Rp.3.360.000
3. HargaPokok produksi yang masih dalam proses akhir
yangDihasilkan pada Departemen A (10.000 unit)
Biayabahan baku :
( 10.000x 100% ) x Rp. 16
=
Rp.
160.000
Biayabahan penolong
( 10.000x 100% ) x Rp. 23
=
Rp.
230.000
BiayaTenaga Kerja
( 10.000x 40% ) x Rp. 25
=
Rp.
100.000
BiayaOverhead Pabrik
( 10.000x 35% ) x Rp. 20
=
Rp.
70.000
JumlahHarga Pokok produksi
=
Rp.
560.000
yg masihdlm proses akhir
4. Perhitungan Biaya Produksi per unit yangDitambahkan oleh Departemen B
yakni :
No.
1.
2.

Jenis Biaya
Bia Bhn Penolong
Bia Tenaga Kerja

3.

Bia Overhead
Pabrik
Biaya Produksi Per Unit

Jml Biaya
Rp. 988.000
Rp.
1.241.000
Rp.
1.100.000

Unit Equivalen
35.000+(5.000x60%)
35.000+(5.000 x 30%)

Biaya/Unit
Rp. 26
Rp. 34

35.000+(5.000 x 30%)

Rp. 56
Rp.116

5.Harga Pokok Produk selesai yang Ditransfer oleh Departemen B ke Gudang adalah
:
35.000 x(Rp.116 + Rp. 84*)

Rp. 7.000.000

Catatan : Rp. 84* adalah Harga Pokok yang dibawa dariDepartemen A


6. HargaPokok produksi yang masih dalam proses akhir
yangDihasilkan pada Departemen B ( 5000 unit)
HargaPokok Produk dalam proses akhir yang berasal dari Departemen B
( 5000 xRp. 84)
=
Rp. 420.000
Biayabahan penolong
( 5.000 x 60% ) x Rp. 26
=
Rp.
78.000
BiayaTenaga Kerja
( 5.000x 30% ) x Rp. 34
=
Rp.
51.000
BiayaOverhead Pabrik
( 5.000 x30% ) x Rp. 56
=
Rp.
84.000
JumlahHarga Pokok produksi =
Rp.
633.000
yg masihdlm proses akhir

Contoh Kasus :
PT Persada memiliki dua departemen produksidalam mengolah produknya yakni
departemen I dan departemen II. Berikut inidisajikan data produksi dan biaya untuk
kedua departemen tersebut
Produk yang dimasukkan dlm
proses
Produk selesai yang ditranfer ke Dept B

Dept I

Dept II

3.000

2.500

Produk selesai ditransfer


Ke gudang

Produk dlm proses akhir bulan


Dgn tkt penyelesaian bhn baku
Dan penolong 100 %, biaya
Konversi 45 %
Tkt penyelesaian biaya bhn penolong 70 % dan biaya
konversi 40 %.
Produk hilang awal proses

2.100

300

200

250
150

Data Biayaproduksi
Berdasarkan informasi berikut ini adalah biayaproduksi yang telah dikeluarkan yakni
sebagai berikut
Biaya yang dikeluarkan selama bulan berlangsungadalah
Sebagai berikut
Dept I
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya

bahan baku
bahan penolong
tenaga kerja
overhead pabrik

Diminta ;

Rp. 350.000
Rp. 406.000
Rp. 500.650
Rp. 711.450

Dept II
Rp. 409.500
Rp. 473.000
Rp. 352.000

Berdasarkan informsi di atas, makatentukan


d.
Hargapokok produksi per satuan yang dihasilkan oleh Departemen I
e.
Harga pokok produk selesai yang ditransfer keDepar teman II
f.
Harga Pokok produk dalam proses akhir bulan yangdihasilkan oleh
Departemen I
g.
Harga pokok produk selesai yang ditransfer kegudang
h.
Harga pokok produk yang masih dalam proses akhiryang dihasilkan oleh
Departemen II
Penyelesaian : Kasus Produk Hilang
1. Perhitungan Harga Pokok produksi per unit
No.
1.
2.
3.
4.

Jenis Biaya
Bia Bhn baku
Bia Bhn Penolong
Bia Tenaga Kerja
Bia Overhead
Pabrik
Biaya Produksi Per Unit

Jml Biaya
Rp. 350.000
Rp. 406.000
Rp. 500.650
Rp. 711.450

Unit Equivalen
2100+(300 x 100%)
2500+(300 x 100%)
2500+(300 x 45%)
2500+(300 x 45%)

Biaya/Unit
Rp 125
Rp 145
Rp 190
Rp 270
Rp. 730

2. Harga Pokok produk jadi yang ditransfer kegudang yakni sebesar :


2500 unit x Rp. 730
=
Rp. 1.825.000
3. HargaPokok produksi yang masih dalam proses akhir
Biaya bahan baku :
( 300 x 100% ) x Rp. 125
Biayabahan penolong
( 300 x100% ) x Rp. 145
Biaya Tenaga Kerja
( 300 x 45% ) x Rp. 190
BiayaOverhead Pabrik
( 300x 45% ) x Rp. 270
JumlahHarga Pokok produksi
yg masihdlm proses akhir

Rp.

37.500

Rp.

43.500

Rp.

25.650

=
=

Rp.
Rp.

36.450
143.100

4. Perhitungan Biaya Produksi per unit yangDitambahkan oleh Departemen B yakni


:
No.
1.
2.
3.

Jenis Biaya
Bia Bhn Penolong
Bia Tenaga Kerja
Bia Overhead
Pabrik

Jml Biaya
Rp. 409.500
Rp. 473.000
Rp. 352.000

Unit Equivalen
2100 + (250 x 70%)
2100 + ( 250 x 40%)
2100 + ( 250 x 40%)

Biaya/Unit
Rp.180
Rp.215
Rp.160

Biaya Produksi Per Unit

Rp.555

5.Harga Pokok Produk selesai yang Ditransfer oleh Departemen B ke Gudang adalah
:
2.100 x (1.506,59) *

= Rp. 3.163.839

Catatan :
Harga pokok produksi/satuan yg berasal
dari Dept I
=Rp.
Harga pokok produksi/satuan yg berasal
Dari Dept I stl adanya produk hilang dlm
Proses di Dept II sebanyak 250 unit
Adalah Rp 1.825.000 : ( 2500 150 )
= Rp.
Penyesuaian harga pokok produksi per
Satuan produk yangberasal dari Dept I

Rp.

730

776,59
1.506,59

* Rp. 730 + 776,59


6. Harga Pokok produksi yang masih dalam prosesakhir
yang Dihasilkan pada Departemen B ( 250unit)
Harga Pokok dari Dept A 250 x 776,59
Biaya bahan penolong
( 250 x 70% x Rp. 180)
Biaya bahan tenaga kerja
( 250 x40% x Rp. 215

= Rp. 194147,5

= Rp. 21.500

Biayaoverhead pabrik
( 250 x40% x Rp. 160

= Rp. 16.000

JumlahHarga Pokok produksi

= Rp.263.147,5

= Rp. 31.500

yg masihdlm proses akhir


Jurnal-Jurnal yang Diperlukan.
1. Jurnaluntuk mencatat biaya bahan baku:
BDP Biaya Bahan baku
Persediaan Bahan Baku

Rp.300.000.
Rp.300.000

2. Jurnaluntuk mencatat biaya bahan penolong :


BDP Biaya Bahan Penolong

Rp. 450.000

Persediaan Bahan Penolong

Rp. 450.000

3. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja


BDP Biaya Tenaga Kerja
Gajidan Upah

Rp. 513.600
Rp.513.600

4. Jurnal untuk mencatat biayatenaga kerja


BDP Biaya Overhead pabrik
Rp. 642.000
Berbagai Rekening yang Di
Rp.642.000
kredit.
5. Jurnal untuk mencatat hargapokok produk jadi yang ditransfer ke gudang.
Persediaan
BDP- Biaya
BDP- Biaya
BDP- Biaya
BDP- Biaya

produk jadi
Bahan Baku
Bahan Penolong
Tenaga Kerja lgs
Overhead Pabrik

Rp. 1.596.000
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

6. Jurnal untuk mencatat harga pokok produkyang masih dalam proses akhir :
Persediaanproduk jadi
BDP- Biaya Bahan Baku
BDP- Biaya Bahan Penolong
BDP- Biaya Tenaga Kerja lgs
BDP- Biaya Overhead Pabrik

Rp. 309.600
Rp. 72.000
Rp. 108.000
Rp. 57.600
Rp. 72.000

You might also like