You are on page 1of 13

LAPORAN EKSPERIMEN FISIKA

MEMBUAT MIKROSKOP DIGITAL BERBASIS KAMERA


SMARTPHONE

Dosen pengampu : Dr. Bebeh Wahid Nuryadin


Disusun Oleh: Shofia Manzalini (1147030052)
Kelompok 6 :
-

Ryan Nur Iman


Salma Afwanisa
Siti Nur Asiah

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2016

Abstrak
Praktikum ini bertujuan untuk bisa menghitung dan mengkalibrasi
perbesaran suatu objekdan memahami prinsip kerja dari mikroskop
smartphone. Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang
terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata. Alat yang digunakan adalah
kamera dan lensa laser pointer sebagai lensa pembesar yang
dihubungkan pada kamera sehingga menghasilkan fungsi perbesaran
benda. Mikroskop menggunakan smartphone memiliki kelemahan dalam
perbesaran suatu objek namun alat sederhana yang mampu digunakan
sebagai pengganti mikroskop lab.
Kata kunci : (mikroskop, smartphone, objek, lensa laser pointer, kamera)

1 Pendahuluan
1.1

Latar belakang

Semakin maju ilmu teknologi dalam perkembangan zaman dari abad ke


abad menghasilkan banyak alat yang mudah dan bermanfaat, seperti
halnya mikroskop dan smartphone, smartphone seperti artinya adalah
mobile

pintar,

alat

dimana

untuk

berkomunikasi,

bukan

hanya

berkomunikasi tetapi juga bisa merambaki dunia jaringan internet,


dengan adanya smartphone juga bisa dibuat untuk mikroskop digital
sederhana untuk melihat objek tanpa harus repot membawa dan
merawat seperti halnya mikroskop laboratorium.
1.2 Tujuan
Percobaan ini bertujuan agar dapat memahami perbedaan dan
persamaan

mikroskop

smartphone

dengan

lab

dan

mampu

mengkalibrasikan perbesaran suatu objek serta memahami cara


kerjanya.
1.2 Dasar Teori
a. MIKROSKOP
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat)
adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat
secara kasat mata. Mikroskop merupakan alat bantu yang dapat
ditemukan hampir diseluruh laboratorium untuk dapat mengamati
organisme berukuran kecil (mikroskopis). Ilmu yang mempelajari benda
kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan
kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.
Mikroskop ditemukan oleh Anthony Van Leewenhoek, penemuan ini
sangat membantu peneliti dan ilmuan untuk mengamati objek
mikroskopis.
b. FUNGSI MIKROSKOP
Mikroskop memiliki fungsi sebagai berikut :

Fungsi utamanya adalah untuk melihat dan mengamati objek


dengan ukuran sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata
telanjang

Fungsi lainnya dari mikroskop tetap akan berakar pada fugsi


utamanya, bedanya beberapa jenis mikroskop dibuat untuk fungsi
yang lebih detail, contohnya ada jenis mikroskop yang dibuat hanya
untuk mengamati satu jenis objek mikroskopis saja.

Jenis-jenis Mikroskop

1. MIKROSKOP CAHAYA
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali, serta memiliki
tiga sistem lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan lensa kondensor.
Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung
mikroskop. Pada ujung bawah mikroskop terdapat dudukan lensa objektif
yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Lensa objektif bekerja dalam
pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan
bagian renik yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga
mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda
yang terpisah. Lensa okuler pada mikroskop cahaya bisa membentuk
bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler).
Lensa okuler merupakan lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung
atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi
untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif.
Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4-25 kali. Dibawah
tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat
preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor yang berperan
menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain. Lensa kondensor
berfungsi untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada objek yang
akan difokuskan, sehingga pengaturannya tepat dan akan diperoleh daya
pisah maksimal. Perbesaran akan kurang bermanfaat jika daya pisah
mikroskop kurang baik.
Mikroskop cahaya dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu
berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan
yang dilakukan. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang
dilakukan, mikroskop dibagi menjadi dua bagian, yaitu mikroskop
sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset
(mikroskop dark-field, fluorescent, fase kontras, Normarski DIC, dan
konfokal. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya
dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian

permukaan sel, serta mikroskop monokuler dan binokuler untuk


mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop
yang hanya memiliki satu lensa okuler, sedangkan mikroskop binokuler
memiliki dua lensa okuler.
A)

MIKROSKOP MONOKULER

Secara sederhana, mikroskop monokuler diartikan sebagai jenis


mikroskop yang hanya dilengkapi dengan satu lensa okuler.
Mikroskop monokuler termasuk ke dalam kelompok mikroskop
cahaya yang berfungsi untuk mengamati detil di dalam sebuah sel.
Sumber cahaya yang digunakan untuk mengamati bagian dalam
sel berasal dari lampu. Lensa okuler pada mikroskop monokuler
sangat mudah digunakan jika dibandingkan dengan lensa okuler
pada mikroskop binokuler
B) MIKROSKOP BINOKULER

Sama seperti mikroskop monokuler, jenis yang satu ini juga


digolongkan ke dalam kelompok mikroskop cahaya yang digunakan
dengan tujuan meneliti bagian dalam sebuah sel. Hanya saja, jika
pada mikroskop monokuler hanya terdapat satu lensa okuler, maka
pada mikroskop binokuler dijumpai dua lensa yang terdiri atas
lensa objektif dan juga lensa okuler. Kedua lensa ini saat digunakan
di kedua mata sang peneliti akan menciptakan efek tiga dimensi
pada benda yang diteliti.
Sumber cahaya yang digunakan pada mikroskop binokuler ini
adalah cahaya lampu. Adapun kemampuan pembesarannya tidak
terlalu besar. Kisarannya berbeda untuk masing-masing jenis lensa.
Untuk lensa objektif sekitar 1 kali sampai 2 kali sementara itu untuk
lensa okuler perbesarannya 10 kali hingga 15 kali. Mikroskop
binokuler ini menggunakan lensa objektif dengan ukuran yang besar
sebab pada bagian atasnya terdapat sistem lensa lainnya yang
dibuat terpisah sehingga pada posisi paralel. Pada mikroskop ini
juga dijumpai jalur cahaya yang terpisah pada bagian kanan dan
kiri.
2. MIKROSKOP ELEKTRON
Mikroskop elektron memiliki perbesaran maksimal sampai 2 juta kali, dan
elektron
digunakan
sebagai
pengganti
cahaya.
Mikroskop
ini
menggunakan elektrostatik dan elektromagnetik untuk mengontrol
pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki pembesaran objek
serta resolusi jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop

elektron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi


elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.Pada
umumnya, mikroskop elektron mempunyai dua tipe, yaitu mikroskop
elektron scanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM). SEM
digunakan untuk mengamati permukaan sel, sedangkan TEM digunakan
untuk mengamati struktur internal sel. Menurut Widodo dkk. (2009), ada
beberapa jenis mikroskop elektron, diantaranya:
1.

Mikroskop transmisi elektron (TEM)

2.

Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)

3.

Mikroskop pemindai elektron

4.

Mikroskop pemindai lingkungan elektron

5.

Mikroskop refleksi elektron (REM)

Bagian-Bagian Optik

Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas


tabung pada gambar, pengamat melihat objek melalui lensa ini.
Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar kembali bayangan dari
lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6, 10,
atau 12 kali.

Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya


terdapat 3 lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran
10, 40, atau 100 kali. Saat menggunakan lensa objektif pengamat
harus mengoleskan minyak emersi ke bagian objek, minyak emersi
ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk memperjelas bayangan
benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa dengan objek
yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan.

Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang


berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh
cermin dan memusatkannya ke objek.

Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak


sedikitnya cahaya yang masuk dan mengenai preparat.

Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan


mengarahkan cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya
dengan cara memantulkan cahaya tersebut.

Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik)

Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran


lensa objektif yang diinginkan.

Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk


menghubungkan lensa objekti dan lensa okuler mikroskop.

Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat


pengamat memegang mikroskop.

Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat


menempatkan objek yang akan diamati, pada meja benda terdapat
penjepit objek, yang menjaga objek tetap ditempat yang diinginkan.

Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk


menaikkan atau menurunkan tabung secara cepat untuk
pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang
diinginkan.

Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk


menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat untuk
pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang
diinginkan.

Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga


yang menjaga mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan
juga untuk tempat memegang mikroskop saat mikroskop hendak
dipindahkan.

2. Metode Percobaan
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada Hari selasa, 4 Mei 2016 pukul 07.00- selesai bertempat di
Lab.Advance Physics lantai 4 Laboratorium Terpadu UIN SGD BDG.
2.2 Alat dan Bahan

No.

Nama alat
Lensa laser pointer

1.

Jumlah
1

Senter LED (jika diperlukan)


2.

3.

Rambut, bunga, kertas, daun

4.

Obeng minus

5.

Mobile smartphone

6.

Kayu 20x20

2.3 Prosedur percobaan

Pertama-tama dirangkai alat


dan bahan seperti pada modul.
Kemudian diletakkan lensa laser
8. Mur
2
pointer pada lubang dan diletakkan
kamera tepat diatas lensa yang dibatasi
9. Baut
2
dengan akrilik, dinyalakan kamera dan
diletakkan objek pengamatan (sehelai rambut, daun, bunga, kertas). Setelah difoto hasil
pengamatan dan jarak fokusnya.
7.

Akrilik

2.4

Diagram Alir

b
D
g
p
s
h
o
f
t
d
r
e
m
lk
a
y
in
.
ju
3. Hasil Pengamatan

3.1 Data Hasil Pengamatan


- Kertas

-Bunga

-Rambut

-Daun

3.2 Pembahasan
Pada mikroskop, lensa okuler yaitu lensa yang terdapat di bagian
ujung atas tabung pada gambar, pengamat melihat objek melalui lensa
ini. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar kembali bayangan dari
lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau
12 kali dan lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek.
Biasanya terdapat 3 lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan
perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat menggunakan lensa objektif
pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke bagian objek, minyak
emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk memperjelas
bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa dengan
objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan.
Pada objek yang kita amati, objek pertama yaitu rambut dengan
perbesaran yang didapat adalah 5 kalinya, objek kedua yaitu kertas,
selanjutnya yaitu bunga dan daun, jika dilihat pemfokusan dan

memperbesar objek dapat disimpulkan perbesaran yang didapat 5


kalinya dari semula.
Lensa yang diambil dari laser pointer yang digunakan untuk
memperbesar objek yang terletak dekat dengan objek, bisa dikatakan
lensa ini mirip dengan lensa objektif pada mikroskop, dan kamera
smartphone digunakan sebagai lensa okulernya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perbesaran dan titik fokus pada
objek dengan menggunakan mikroskop digital berbasis smartphone ini
adalah, kualitas lensa dari laser pointer, dan kualitas smartphone yang
digunakan seperti jernihnya kamera dengan megapixel dari kameranya
tersebut.
3.3 Kesimpulan
Dari hasil percobaan ini adalah bahwa objek yang dilihat menghasilkan
5 kali perbesaran, dengan mengatur jarak fokusnya dimana lensar
laser pinter sebagai lensa objektif yang bersifat memperbesar objek,
kalibrasi didapatkan dengan menentukan jarak fokus objek ke lensa
laser pointernya.

DAFTAR PUSTAKA

(1)http://deramusar.blogspot.co.id/2015/11/cara-membuat-mikroskopdigital-dengan.html
(2)https://rerdinando.wordpress.com/2016/03/28/membuat-mikroskopdigital-berbasis-smartphone/
(3)Ishaq, Mohammad. 2007. Fisika Dasar. Graha Ilmu. yogyakarta
(4) Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik. Erlangga. Jakarta

You might also like