Robobees dengan mata laser yang dapat menemukan korban dari
bencana Mata mekanik yang menyorotkan sinar laser dapat membantu robot lebah terbang tanpa menabrak sesuatu, ungkap para ilmuwan. Mata laser tersebut juga dapat membantu orang-orang untuk mengkontrol smartphone, tablet, laptop, wearable technology dan perangkat mobile lainnya yang hanya menggunakan gesture. Sekarang ini para ilmuwan sedang mengembangkan sebuah teknologi yang terinspirasi secara biologi yaitu robot terbang yang berukuran seperti lebah dan disebut RoboBees. Nantinya perangkat tersebut dapat digunakan dari mulai untuk membantu proses penyerbukan tanaman sampai menemukan korban bencana. Teknologi Robot Terbaru Dan Canggih Para ilmuwan terdahulu telah menemukan bahwa robot lebah tersebut dapat terbang ketika tertambat pada suatu benda dan bergerak ketika terendam di air. Bagaimanapun canggihnya, mesin tersebut memiliki kekurangan yaitu tidak dapat memperkirakan jarak. Ini adalah masalah utamanya karena hal itu berarti robot tersebut akan memiliki kesulitan untuk menentukan waktu yang tepat untuk terbang menuju dinding atau mendarat pada bunga. Untuk menjawab permasalahan tersebut, para peneliti sekarang ingin melengkapi robot lebah tersebut dengan versi laser yang berbasis radar. Teknologi ini dikenal dengan sebutan lidar yang merupakan kepanjangan dari light detection and ranging yang dapat memancarkan dorongan laser dibandingkan gelombang radio yang digunakan dalam radar. Sensor mengukur berapa lama laser tersebut memantulkan cahaya yang ditempuh yang mana hal tersebut memudahkan untuk menghitung jarak, ukuran dan bentuk objek. Selain itu, sinar tersebut tidak seperti laser dan tentunya aman bagi mata.