You are on page 1of 17

BAB IV

HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN


IV.1 Hasil Percobaan dan Perhitungan
Berikut adalah hasil percobaan absorpsi CO2 menggunakan absorben NaOH 0,224
N dengan flowrate NaOH sebesar 110 ml/s dan 115 ml/s:
Tabel IV.1.1 Hasil Titrasi NaOH Setelah Proses Absorpsi dengan larutan
HCl 0,1 N dengan flowrate NaOH sebesar 110 ml/s
Wakt
Flow
Volume Titrasi (ml)
Flow
u
rate
Tray 2
Tray 4
rate CO2 (meni
NaOH
t)
(l/menit)
V1
V2
Vrata2
V1
V2
Vrata2
(ml/s)
3
110
7
Flow
rate
NaOH
(ml/s)

Flow
rate CO2
(l/menit)
3

110
7

4
10
16
4
10
16
Wakt
u
(meni
t)
4
10
16
4
10
16

11,6
11,8
12,2
15,5
16
15,8

11,6
12,1
12,8
16,6
16,2
15,2

11,6
11,95
12,5
16,05
16,1
15,5

12,6
12,6
12,6
14,8
15,2
14,6

12,5
12,5
13
15,5
16,1
14,8

12,55
12,55
12,8
15,15
15,65
14,7

Buttom
V2
12,9
13,3
12,5
15,5
15,7
16,1

Vrata2
12,75
13,45
12,5
15,45
15,6
15,95

Volume Titrasi (ml)


V1
12,2
14
12,6
16,2
15,6
14,5

Product
V2
12,8
14,1
13,3
16,4
14,8
15,3

Vrata2
12,5
14,05
12,95
16,3
15,2
14,9

V1
12,6
13,6
12,5
15,4
15,5
15,8

Tabel IV.1.2 Hasil Titrasi NaOH Setelah Proses Absorpsi dengan larutan
HCl 0,1 N dengan flowrate NaOH sebesar 115 ml/s
Wakt
Flow
Volume Titrasi (ml)
Flow
u
rate
Tray 2
Tray 4
rate CO2 (meni
NaOH
t)
(l/menit)
V1
V2
Vrata2
V1
V2
Vrata2
(ml/s)
3
115
7
Flow
rate
NaOH
(ml/s)
115

Flow
rate CO2
(l/menit)
3

4
10
16
4
10
16
Wakt
u
(meni
t)
4

13,8
13,6
14
15,1
15,1
15,4

14,3
14
14,7
14,8
14,9
15,3

14,05
13,8
14,35
14,95
15
15,35

15
14,8
14,8
14,7
15
15

14,5
15
15,2
14,4
14,6
15,7

14,75
14,9
15
14,55
14,8
15,35

Volume Titrasi (ml)


Product
V1
V2
Vrata2
14,8
14,2
14,5
IV-1

V1
13

Buttom
V2
Vrata2
13,9 13,45

IV-2

Bab IV Hasil dan Pembahasan

10
16
4
10
16

14,3
15,1
13,2
14,9
15

14,9
15,8
14,5
15,1
15,6

14,6
15,45
13,85
15
15,3

14,3
14,4
13,6
14,7
14,5

15
14,7
14
14,6
15,1

14,65
14,55
13,8
14,65
14,8

Setelah dilakukan analisa menggunakan metode titrasi, diperoleh akhir proses


absorpsi yang ditunjukkan konsentrasi NaOH 0,224 N akhir pada Tabel IV.1.3 :
Tabel IV.1.3 Hasil Perhitungan Konsentrasi NaOH
Flow
rate
NaOH
(ml/s)

Flow rate
CO2
(l/menit)
3

110
7
3
115
7

Wakt
u
(meni
t)
4
10
16
4
10
16
4
10
16
4
10
16

Konsentrasi NaOH
Product

Tray 2

Tray 4

Buttom

0,25
0,281
0,259
0,326
0,304
0,298
0,29
0,292
0,309
0,277
0,3
0,306

0,232
0,239
0,25
0,321
0,322
0,31
0,281
0,276
0,287
0,299
0,3
0,307

0,251
0,251
0,256
0,303
0,313
0,294
0,295
0,298
0,3
0,291
0,296
0,307

0,255
0,269
0,25
0,309
0,312
0,319
0,269
0,293
0,291
0,276
0,293
0,296

Setelah dilakukan perhitungan, maka didapatkan mol CO2 terabsorp menggunakan


absorben NaOH 0,224 N pada Tabel IV.1.3, dengan reaksi sebagai berikut:
CO2(g) + NaOH(aq)

NaHCO3(aq)

NaOH(aq) + NaHCO3

Na2CO3(s)

+ H2O(l)

CO2 (g) + 2NaOH(aq)

Na2CO3(s)

+ H2O(l)

Tabel IV.1.4 Hasil Perhitungan CO2 yang Terabsorbansi


Flow
rate
NaOH
(ml/s)
110

Flow rate
CO2
(l/menit)
3

Wakt
u
(meni
t)
4
10

CO2 yang Terabsorbansi


Product

Tray 2

Tray 4

Bottom

0,011695
0,011618

0,011740
0,011723

0,011693
0,011693

0,011683
0,011648

Laboratorium Proses Pemisahan dengan Perpindahan Panas dan Massa


Secara Simultan
D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Surabaya

IV-3

Bab IV Hasil dan Pembahasan

7
3
115
7

16
4
10
16
4
10
16
4
10
16

0,011673
0,011505
0,011560
0,011575
0,012155
0,012150
0,012108
0,012188
0,012130
0,012115

0,011695
0,011518
0,011515
0,011545
0,012178
0,012190
0,012163
0,012133
0,012130
0,012113

0,011680
0,011563
0,011538
0,011585
0,012143
0,012135
0,012130
0,012153
0,012140
0,012113

0,011695
0,011548
0,011540
0,011523
0,012208
0,012148
0,012153
0,012190
0,012148
0,012140

IV.2 Pembahasan
Tujuan percobaan absorpsi adalah mengetahui tingkat kejenuhan larutan NaOH
0,224 N dalam proses penyerapan gas CO 2 3 l/mnt dan 7 l/mnt, mengetahui pengaruh flow
rate CO2 terhadap penyerapan gas CO2 pada larutan NaOH 0,224 N, mengetahui pengaruh
flow rate CO2 pada larutan NaOH 0,224 N terhadap penyerapan gas CO2 3 l/menit dan 7
l/menit, mengetahui pengaruh tray terhadap penyerapan gas CO2 3 l/menit dan 7 l/menit.
Reaksi yang terjadi selama percobaan adalah:
CO2(g) + NaOH(aq) NaHCO3(aq)
NaOH(aq) + NaHCO3 Na2CO3(s) + H2O(l)
CO2(g) + 2NaOH(aq) Na2CO3(s) + H2O(l)

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka CO2 yang terabsorbsi oleh NaOH
dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Laboratorium Proses Pemisahan dengan Perpindahan Panas dan Massa


Secara Simultan
D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Surabaya

IV-4

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Hubungan Antara Konsentrasi CO2 Terabsorpsi pada Tray 2 Terhadap Waktu


0.011800
0.011750
0.011700
0.011650

CO2 yang Terabsorpsi (mol) 0.011600


0.011550

Flow Rate CO2 3 l/menit


Flow Rate CO2 7 l/menit

0.011500
0.011450
0.011400
6 8 10 12 14 16

Waktu (menit)

Grafik IV.1 Grafik Perbandingan antara Waktu dan Konsentrasi CO2 Tray 2 pada
Flowrate NaOH 110 ml/detik dan Flowrate CO2 3 l/menit dan 7 l/menit
Dari Grafik IV.1 dapat dilihat perbandingan mol CO2 terabsorpsi pada tray 2 dengan
flowrate CO2 3 l/mnt dan7 l/mnt. Mol CO 2 terabsorpsi pada tray 2 dengan flowrate CO2 3
l/mnt pada masing-masing variabel waktu 4, 10, dan 16 menit secara berturut-turut yaitu
0,011740; 0,011723; dan 0,011695 mol/detik. Sedangkan pada flowrate CO2 7 l/mnt yaitu
0,011518; 0,011515; dan 0,011545 mol/detik.
Berdasarkan hasil percobaan pada flowrate NaOH 110 ml/s dengan flowrate CO2 7
l/mnt menggambarkan hasil CO2 terabsorbsi telah mengalami kenaikan konsentrasi,
dimana hal ini tidak sesuai dengan literatur yang ada. Ketidaksesuaian ini dikarenakan
proses difusi yang tidak berlangsung antara NaOH dengan gas CO2 artinya tidak adanya
perpindahan molekul-molekul yang berpindah dari fasa gas ke liquid dan peristiwa ini
disebabkan pula reaksi NaOH dengan gas CO2 yang membentuk Na2CO3 yang kembali ke
sisi kiri kesetimbangan (reaktan). Kembalinya kesetimbangan reaksi ke sisi kiri reaktan
Laboratorium Proses Pemisahan dengan Perpindahan Panas dan Massa
Secara Simultan
D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Surabaya

IV-5

Bab IV Hasil dan Pembahasan


disebabkan karena bercampurnya hasil reaksi Na2CO3 dengan feed NaOH sehingga
menyebabkan nilai NaOH yang bereaksi dengan CO2 bernilai negatif (Setiadi, 2008).
Sedangkan pada flowrate CO2 3 l/mnt menggambarkan hasil CO2 terabsorbsi telah
mengalami penurunan konsentrasi. Hal ini sudah sesuai dengan literatur yang
menyebutkan bahwa penurunan jumlah CO2 yang diserap oleh NaOH yang semakin lama
semakin jenuh, karena semakin banyak CO2 yang telah diikat oleh NaOH tersebut.
Sehingga kemampuan mengikat NaOH tersebut telah menurun (Presetya et al, 2015).

Hubungan Antara Konsentrasi CO2 Terabsorpsi pada Tray 2 Terhadap Waktu


0.012200
0.012180
0.012160

CO2 yang Terabsorpsi (mol)

0.012140

Flowrate CO2 3 l/mnt


Flowrate CO2 7 l/mnt

0.012120
0.012100
0.012080
0.012060

10

15

20

Waktu (menit)

Grafik IV.2 Grafik Perbandingan antara Waktu dan Konsentrasi CO2 Tray 2 pada
Flowrate NaOH 115 ml/detik dan Flowrate CO2 3 l/menit dan 7 l/menit
Dari Grafik IV.2 dapat dilihat perbandingan mol CO2 terabsorpsi pada tray 2 dengan
flowrate CO2 3 l/mnt dan7 l/mnt. Mol CO 2 terabsorpsi pada tray 2 dengan flowrate CO2 3
l/mnt pada masing-masing variabel waktu 4, 10, dan 16 menit secara berturut-turut yaitu
0,012178; 0,012190; dan 0,012163 mol/detik. Sedangkan pada flowrate CO2 7 l/mnt yaitu
0,012133; 0,012130; dan 0,012113 mol/detik.
Laboratorium Proses Pemisahan dengan Perpindahan Panas dan Massa
Secara Simultan
D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Surabaya

IV-6

Bab IV Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan hasil percobaan pada flowrate NaOH 110 ml/s dengan flowrate CO2 3
l/mnt mengalami kenaikan konsentrasi pada menit ke 10, namun pada menit ke 16
mengalami penurunan konsentrasi kembali. Sedangkan pada flowrate CO2 7 l/mnt
menggambarkan hasil CO2 terabsorbsi telah mengalami penurunan konsentrasi. Hal ini
sudah sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa penurunan jumlah CO 2 yang
diserap oleh NaOH yang semakin lama semakin jenuh, karena semakin banyak CO 2 yang
telah diikat oleh NaOH tersebut. Sehingga kemampuan mengikat NaOH tersebut telah
menurun (Presetya et al, 2015).
Hubungan Antara Konsentrasi CO2 Terabsorpsi pada Tray 4 Terhadap Waktu
0.011750
0.011700
0.011650
0.011600
CO2 yang Terabsorpsi
Flow rate(mol)
CO2 3 l/menit

Flow rate CO2 7 l/menit

0.011550
0.011500
0.011450
6

10 11 12 13 14 15 16

Waktu (menit)

Grafik IV.3 Grafik Perbandingan antara Waktu dan Konsentrasi CO2 Tray 4 pada pada
flowrate NaOH 110 ml/detik flowrate CO2 3 l/menit dan 7 l/menit
Dari Grafik IV.3 dapat dilihat perbandingan mol CO2 terabsorpsi pada tray 4
dengan flowrate CO2 3 l/ mnt dan 7 l/mnt. Mol CO2 terabsorpsi pada tray 4 dengan
flowrate CO2 3 l/mnt pada masing-masing variabel waktu 7, 10, dan 16 yaitu 0,011693;
0,011693; dan 0,011680 mol/detik. Sedangkan pada flowrate CO2 7 l/menit yaitu
0,011563; 0,011538; dan 0,011585 mol/detik.
Berdasarkan hasil percobaan pada flowrate NaOH 110 ml/s dengan flowrate CO2 7
l/mnt mengalami penurunan konsentrasi pada menit ke 10, namun pada menit ke 16
Laboratorium Proses Pemisahan dengan Perpindahan Panas dan Massa
Secara Simultan
D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Surabaya

IV-7

Bab IV Hasil dan Pembahasan


mengalami kenaikan konsentrasi kembali dimana hal ini tidak sesuai dengan literatur yang
ada. Ketidaksesuaian ini dikarenakan proses difusi yang tidak berlangsung antara NaOH
dengan gas CO2 artinya tidak adanya perpindahan molekul-molekul yang berpindah dari
fasa gas ke liquid dan peristiwa ini disebabkan pula reaksi NaOH dengan gas CO2 yang
membentuk Na2CO3 yang kembali ke sisi kiri kesetimbangan (reaktan). Kembalinya
kesetimbangan reaksi ke sisi kiri reaktan disebabkan karena bercampurnya hasil reaksi
Na2CO3 dengan feed NaOH sehingga menyebabkan nilai NaOH yang bereaksi dengan CO2
bernilai negatif (Setiadi, 2008).
Sedangkan pada flowrate CO2 3 l/mnt menggambarkan hasil CO2 terabsorbsi telah
mengalami penurunan konsentrasi. Hal ini sudah sesuai dengan literatur yang
menyebutkan bahwa penurunan jumlah CO2 yang diserap oleh NaOH yang semakin lama
semakin jenuh, karena semakin banyak CO2 yang telah diikat oleh NaOH tersebut.
Sehingga kemampuan mengikat NaOH tersebut telah menurun (Presetya et al, 2015).
Hubungan Antara Konsentrasi CO2 Terabsorpsi pada Tray 4 Terhadap Waktu
0.012160
0.012150
0.012140
0.012130

CO2 yang Terabsorpsi (mol)

Flowrate CO2 3 l/mnt


Flowrate CO2 7 l/mnt

0.012120
0.012110
0.012100
0.012090

5 10 15 20

Waktu (menit)

Grafik IV.4 Grafik Perbandingan antara Waktu dan Konsentrasi CO2 Tray 4 pada pada
flowrate NaOH 115 ml/detik flowrate CO2 3 l/menit dan 7 l/menit
Laboratorium Proses Pemisahan dengan Perpindahan Panas dan Massa
Secara Simultan
D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Surabaya

IV-8

Bab IV Hasil dan Pembahasan


Dari Grafik IV.4 dapat dilihat perbandingan mol CO2 terabsorpsi pada tray 4 dengan
flowrate CO2 3 l/ mnt dan 7 l/mnt. Mol CO2 terabsorpsi pada tray 4 dengan flowrate CO2 3
l/mnt pada masing-masing variabel waktu 7, 10, dan 16 yaitu 0,012143; 0,012135; dan
0,012130 mol/detik. Sedangkan pada flowrate CO2 7 l/menit yaitu 0,012153; 0,012140;
dan 0,012113 mol/detik.
Berdasarkan hasil percobaan pada flowrate NaOH 115 ml/s dengan flowrate CO2 3
l/mnt dan flowrate CO2 7 l/mnt menggambarkan hasil CO2 terabsorbsi telah mengalami
penurunan konsentrasi. Hal ini sudah sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa
penurunan jumlah CO2 yang diserap oleh NaOH yang semakin lama semakin jenuh,
karena semakin banyak CO2 yang telah diikat oleh NaOH tersebut. Sehingga kemampuan
mengikat NaOH tersebut telah menurun (Presetya et al, 2015).
Hubungan Antara Konsentrasi CO2 Terabsorpsi pada Produk Terhadap Waktu
0.011750
0.011700
0.011650
0.011600

flow rate CO2 3 l/menit


flow rate CO2 7 l/menit

CO2 yang Terabsorpsi (mol) 0.011550


0.011500
0.011450
0.011400
6

8 10 12 14 16

Waktu (me nit)

Grafik IV.5 Grafik Perbandingan antara Waktu dan Konsentrasi CO2 Produk pada
flowrate NaOH 110 ml/detik flowrate CO2 3 l/menit dan 7 l/menit
Dari Grafik IV.5 diatas dapat dilihat perbandingan mol CO2 terabsorpsi pada produk
dengan flowrate CO2 3 l/ mnt dan 7 l/mnt. Mol CO2 terabsorpsi pada produk dengan
flowrate CO2 3 l/mnt pada masing-masing variabel waktu 6, 10, dan 16 secara berturut-

Laboratorium Proses Pemisahan dengan Perpindahan Panas dan Massa


Secara Simultan
D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Surabaya

IV-9

Bab IV Hasil dan Pembahasan


turut yaitu 0,011695; 0,011618; dan 0,011673 mol/detik. Sedangkan untuk flowrate CO2 7
l/mnt yaitu 0,011505; 0,011560; dan 0,011575 mol/detik.
Berdasarkan hasil percobaan pada flowrate NaOH 110 ml/s dengan flowrate CO2 3
l/mnt mengalami penurunan konsentrasi pada menit ke 10, namun pada menit ke 16
mengalami kenaikan konsentrasi kembali. Sedangkan pada flowrate CO2 7 l/mnt
menggambarkan hasil CO2 terabsorbsi telah mengalami kenaikan konsentrasi. Dimana hal
ini tidak sesuai dengan literatur yang ada, ketidaksesuaian ini dikarenakan proses difusi
yang tidak berlangsung antara NaOH dengan gas CO2 artinya tidak adanya perpindahan
molekul-molekul yang berpindah dari fasa gas ke liquid dan peristiwa ini disebabkan pula
reaksi NaOH dengan gas CO2 yang membentuk Na2CO3 yang kembali ke sisi kiri
kesetimbangan (reaktan). Kembalinya kesetimbangan reaksi ke sisi kiri reaktan disebabkan
karena bercampurnya hasil reaksi Na2CO3 dengan feed NaOH sehingga menyebabkan nilai
NaOH yang bereaksi dengan CO2 bernilai negatif (Setiadi, 2008).

Hubungan Antara Konsentrasi CO2 Terabsorpsi pada Produk Terhadap Waktu


0.012200
0.012180
0.012160

CO2 yang Terabsorpsi (mol)

0.012140

Flowrate CO2 3 l/mnt


Flowrate CO2 7 l/mnt

0.012120
0.012100
0.012080
0.012060

10 15 20

Waktu (menit)

Laboratorium Proses Pemisahan dengan Perpindahan Panas dan Massa


Secara Simultan
D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Surabaya

IV-10

Bab IV Hasil dan Pembahasan


Grafik IV.6 Grafik Perbandingan antara Waktu dan Konsentrasi CO2 Produk pada
flowrate NaOH 115 ml/detik flowrate CO2 3 l/menit dan 7 l/menit
Dari Grafik IV.5 diatas dapat dilihat perbandingan mol CO2 terabsorpsi pada produk
dengan flowrate CO2 3 l/ mnt dan 7 l/mnt. Mol CO2 terabsorpsi pada produk dengan
flowrate CO2 3 l/mnt pada masing-masing variabel waktu 6, 10, dan 16 secara berturutturut yaitu 0,012155; 0,012150; dan 0,012108 mol/detik. Sedangkan untuk flowrate CO2 7
l/mnt yaitu 0,012188; 0,012130; dan 0,012115 mol/detik.
Berdasarkan hasil percobaan pada flowrate NaOH 115 ml/s dengan flowrate CO2 3
l/mnt dan flowrate CO2 7 l/mnt menggambarkan hasil CO2 terabsorbsi telah mengalami
penurunan konsentrasi. Hal ini sudah sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa
penurunan jumlah CO2 yang diserap oleh NaOH yang semakin lama semakin jenuh,
karena semakin banyak CO2 yang telah diikat oleh NaOH tersebut. Sehingga kemampuan
mengikat NaOH tersebut telah menurun (Presetya et al, 2015).
Hubungan Antara Konsentrasi CO2 Terabsorpsi pada Bottom Terhadap Waktu
0.011750
0.011700
0.011650

CO2 yang

0.011600
Terabsorpsi
(mol)
Flow rate CO2
3 l/menit
0.011550

Flow rate CO2 7 l/menit

0.011500
0.011450
0.011400
6

10 11 12 13 14 15 16

Waktu (menit)

Grafik IV.7 Grafik Perbandingan antara Waktu dan Konsentrasi CO2 Bottom pada
flowrate NaOH 110 ml/detik flowrate CO2 3 l/menit dan 7 l/menit
Laboratorium Proses Pemisahan dengan Perpindahan Panas dan Massa
Secara Simultan
D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Surabaya

IV-11

Bab IV Hasil dan Pembahasan


Dari Grafik IV.7 diatas dapat dilihat perbandingan mol CO2 terabsorbsi pada
bottom dengan flowrate CO2 3 l/mnt dan 7 l/mnt. Mol CO2 dengan flowrate CO2 3 l/mnt
pada masing-masing variabel waktu 7, 10, dan 16 menit secara berturut-turut yaitu
0,011683; 0,011648; 0,011695 mol/detik. Sedangkan pada flowrate CO2 7 l/mnt yaitu
0,011548; 0,011540; 0,011523 mol/detik.
Berdasarkan hasil percobaan pada flowrate NaOH 110 ml/s dengan flowrate CO2 3
l/mnt mengalami penurunan konsentrasi pada menit ke 10, namun pada menit ke 16
mengalami kenaikan konsentrasi kembali dimana hal ini tidak sesuai dengan literatur yang
ada. Ketidaksesuaian ini dikarenakan proses difusi yang tidak berlangsung antara NaOH
dengan gas CO2 artinya tidak adanya perpindahan molekul-molekul yang berpindah dari
fasa gas ke liquid dan peristiwa ini disebabkan pula reaksi NaOH dengan gas CO2 yang
membentuk Na2CO3 yang kembali ke sisi kiri kesetimbangan (reaktan). Kembalinya
kesetimbangan reaksi ke sisi kiri reaktan disebabkan karena bercampurnya hasil reaksi
Na2CO3 dengan feed NaOH sehingga menyebabkan nilai NaOH yang bereaksi dengan CO2
bernilai negatif (Setiadi, 2008).
Sedangkan pada flowrate CO2 7 l/mnt menggambarkan hasil CO2 terabsorbsi telah
mengalami penurunan konsentrasi. Hal ini sudah sesuai dengan literatur yang
menyebutkan bahwa penurunan jumlah CO2 yang diserap oleh NaOH yang semakin lama
semakin jenuh, karena semakin banyak CO2 yang telah diikat oleh NaOH tersebut.
Sehingga kemampuan mengikat NaOH tersebut telah menurun (Presetya et al, 2015).
Hubungan Antara Konsentrasi CO2 Terabsorpsi pada Bottom Terhadap Waktu
0.012220
0.012200
0.012180

CO2 yang Terabsorpsi (mol)

Flowrate CO2 3 l/mnt


Flowrate CO2 7 l/mnt

0.012160
0.012140
0.012120
0.012100

5 10 15 20

Waktu (menit)

Laboratorium Proses Pemisahan dengan Perpindahan Panas dan Massa


Secara Simultan
D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Surabaya

IV-12

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Grafik IV.8 Grafik Perbandingan antara Waktu dan Konsentrasi CO2 Bottom pada
flowrate NaOH 115 ml/detik flowrate CO2 3 l/menit dan 7 l/menit
Dari Grafik IV.8 diatas dapat dilihat perbandingan mol CO2 terabsorbsi pada
bottom dengan flowrate CO2 3 l/mnt dan 7 l/mnt. Mol CO2 dengan flowrate CO2 3 l/mnt
pada masing-masing variabel waktu 7, 10, dan 16 menit secara berturut-turut yaitu
0,012208; 0,012148; 0,012153 mol/detik. Sedangkan pada flowrate CO2 7 l/mnt yaitu
0,012190; 0,012148; 0,012140 mol/detik.
Berdasarkan hasil percobaan pada flowrate NaOH 110 ml/s dengan flowrate CO2 3
l/mnt mengalami penurunan konsentrasi pada menit ke 10, namun pada menit ke 16
mengalami kenaikan konsentrasi kembali dimana hal ini tidak sesuai dengan literatur yang
ada. Ketidaksesuaian ini dikarenakan proses difusi yang tidak berlangsung antara NaOH
dengan gas CO2 artinya tidak adanya perpindahan molekul-molekul yang berpindah dari
fasa gas ke liquid dan peristiwa ini disebabkan pula reaksi NaOH dengan gas CO2 yang
membentuk Na2CO3 yang kembali ke sisi kiri kesetimbangan (reaktan). Kembalinya
kesetimbangan reaksi ke sisi kiri reaktan disebabkan karena bercampurnya hasil reaksi
Na2CO3 dengan feed NaOH sehingga menyebabkan nilai NaOH yang bereaksi dengan CO2
bernilai negatif (Setiadi, 2008).
Sedangkan pada flowrate CO2 7 l/mnt menggambarkan hasil CO2 terabsorbsi telah
mengalami penurunan konsentrasi. Hal ini sudah sesuai dengan literatur yang
menyebutkan bahwa penurunan jumlah CO2 yang diserap oleh NaOH yang semakin lama
semakin jenuh, karena semakin banyak CO2 yang telah diikat oleh NaOH tersebut.
Sehingga kemampuan mengikat NaOH tersebut telah menurun (Presetya et al, 2015).
Hubungan Antara Flow Rate CO2 dan CO2 yang Terabsorpsi
0.01
0.01
0.01

Produk
Bottom
Tray 2
Tray 4

0.01

CO2 yang Terabsorpsi (mol) 0.01


0.01
0.01
0.01
2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5

Flowrate CO2 (l/mnt)

Laboratorium Proses Pemisahan dengan Perpindahan Panas dan Massa


Secara Simultan
D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Surabaya

IV-13

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Grafik IV.9 Grafik Perbandingan antara Waktu dan Konsentrasi CO2 pada flowrate NaOH
110 ml/detik yang bereaksi pada flowrate CO2 3 l/menit dan 7 l/mnt
Berdasarkan grafik diatas, dapat diketahui pengaruh waktu terhadap mol CO 2
terabsorpsi pada produk, tray 2, tray 4, dan bottom pada flowrate NaOH 110 ml/s dengan
flowrate CO2 3 l/mnt dan flowrate CO2 7 l/mnt. Nilai mol CO2 yang terabsorbsi paling
besar yaitu pada tray 2 pada flowrate 3 l/mnt. Hal ini tidak sesuai dengan literatur yang
menyebutkan bahwa semakin tinggi laju alir CO 2 dapat membuat laju absorbsi CO2
menjadi semakin besar. Hal ini karena semakin besar laju alir gas CO 2, maka jumlah
(kuantitas) gas CO2 yang terdistribusi kedalam membran akan semakin banyak. Sehingga
nilai koefisien dan fluks perpindahan massa akan meningkat (Servatius,2012).
Dari rata-rata grafik diatas, kandungan mol CO2 yang terabsorbsi paling besar yaitu
pada tray 4. Hal ini tidak sesuai literatur dengan yang menyebutkan bahwa kandungan mol
CO2 yang terabsorbsi paling besar yaitu pada produk. Pada proses absorbsi, semakin ke
bawah NaOH akan banyak mengikat CO2. Udara yang mengandung komponen terlarut
(misalnya CO2) dialirkan ke dalam kolom pada bagian bawah. Pada saat udara dan air
bertemu dalam kolom isian, maka akan terjadi perpindahan massa. Dengan menganggap
udara tidak larut dalam air (sangat sedikit larut), maka hanya gas CO 2 saja yang berpindah
ke dalam fase air (terserap). Semakin kebawah, aliran air semakin kaya CO 2 sedangkan
semakin ke atas, aliran udara semakin miskin CO2 (Yudi,2013).
Hubungan Antara Flow Rate CO2 dan CO2 yang Terabsorpsi

produk
bottom
Tray 2
Tray 4

CO2 yang Terabsorpsi (mol)

Flowrate CO2 (l/mnt)

Laboratorium Proses Pemisahan dengan Perpindahan Panas dan Massa


Secara Simultan
D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Surabaya

IV-14

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Grafik IV.10 Grafik Perbandingan antara Waktu dan Konsentrasi CO2 pada flowrate
NaOH 115 ml/detik yang bereaksi pada flowrate CO2 3 l/menit dan 7 l/mnt
Berdasarkan grafik diatas, dapat diketahui pengaruh waktu terhadap mol CO 2
terabsorpsi pada produk, tray 2, tray 4, dan bottom pada flowrate NaOH 110 ml/s dengan
flowrate CO2 3 l/mnt dan flowrate CO2 7 l/mnt. Nilai mol CO2 yang terabsorbsi paling
besar yaitu pada tray 2 pada flowrate 3 l/mnt. Hal ini tidak sesuai dengan literatur yang
menyebutkan bahwa semakin tinggi laju alir CO 2 dapat membuat laju absorbsi CO2
menjadi semakin besar. Hal ini karena semakin besar laju alir gas CO 2, maka jumlah
(kuantitas) gas CO2 yang terdistribusi kedalam membran akan semakin banyak. Sehingga
nilai koefisien dan fluks perpindahan massa akan meningkat (Servatius,2012).
Dari rata-rata grafik diatas, kandungan mol CO2 yang terabsorbsi paling besar yaitu
pada bottom. Hal ini tidak sesuai literatur dengan yang menyebutkan bahwa kandungan
mol CO2 yang terabsorbsi paling besar yaitu pada produk. Pada proses absorbsi, semakin
ke bawah NaOH akan banyak mengikat CO 2. Udara yang mengandung komponen terlarut
(misalnya CO2) dialirkan ke dalam kolom pada bagian bawah. Pada saat udara dan air
bertemu dalam kolom isian, maka akan terjadi perpindahan massa. Dengan menganggap
udara tidak larut dalam air (sangat sedikit larut), maka hanya gas CO 2 saja yang berpindah
ke dalam fase air (terserap). Semakin kebawah, aliran air semakin kaya CO 2 sedangkan
semakin ke atas, aliran udara semakin miskin CO2 (Yudi,2013).

Laboratorium Proses Pemisahan dengan Perpindahan Panas dan Massa


Secara Simultan
D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Surabaya

IV-15

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Hubungan Antara Flowrate NaOH dan CO2 yang Terabsorpsi

Produk
Bottom
Tray 2
Tray 4

CO2 yang Terabsorpsi (mol)

108

110

112

114

116

Flowrate NaOH (ml/s)

Grafik IV.11 Grafik Perbandingan antara Waktu dan Konsentrasi CO2 pada flowrate CO2 3
l/menit yang bereaksi pada flowrate NaOH 110 ml/s dan 115 ml/s
Berdasarkan grafik diatas, dapat diketahui pengaruh waktu terhadap mol CO 2
terabsorpsi pada produk, tray 2, tray 4, dan bottom pada flowrate CO2 3 l/mnt dengan
flowrate NaOH 110 ml/s dan flowrate NaOH 115 ml/s. Nilai mol CO2 yang terabsorbsi
paling besar yaitu pada tray 2 pada flowrate 115 ml/s. Hal ini tidak sesuai dengan literatur
yang menyebutkan bahwa semakin besar laju alir NaOH, jumlah CO2 yang terserap
semakin kecil. Hal ini dikarenakan pada operasi absorpsi dengan laju alir besar, waktu
kontak antara NaOH dengan CO2 untuk jumlah molekul yang sama akan semakin kecil.
Waktu kontak yang singkat ini menyebabkan transfer massa yang terjadi lebih sedikit dan
jumlah CO2 yang terserap juga lebih sedikit (Maarif, 2007).
Ketidaksesuaian ini terjadi karena ketika kesetimbangan itu telah tercapai
penambahan konsentrasi justru akan mengurangi produk (jumlah gas CO 2 terabsorp), atau
dapat dikatakan larutan telah jenuh (Cundari, 2014).
Laboratorium Proses Pemisahan dengan Perpindahan Panas dan Massa
Secara Simultan
D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Surabaya

IV-16

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Hubungan Antara Flowrate NaOH dan CO2 yang Terabsorpsi


0.01
0.01
0.01

Produk
Bottom
Tray 2
Tray 4

0.01

CO2 yang Terabsorpsi (mol)

0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
109 110 111 112 113 114 115 116

Flowrate NaOH (ml/s)

Grafik IV.12 Grafik Perbandingan antara Waktu dan Konsentrasi CO2 pada flowrate CO2 7
l/menit yang bereaksi pada flowrate NaOH 110 ml/s dan 115 ml/s
Laboratorium Proses Pemisahan dengan Perpindahan Panas dan Massa
Secara Simultan
D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Surabaya

IV-17

Bab IV Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan grafik diatas, dapat diketahui pengaruh waktu terhadap mol CO 2
terabsorpsi pada produk, tray 2, tray 4, dan bottom pada flowrate CO2 3 l/mnt dengan
flowrate NaOH 110 ml/s dan flowrate NaOH 115 ml/s. Nilai mol CO2 yang terabsorbsi
paling besar yaitu pada bottom pada flowrate 115 ml/s. Hal ini tidak sesuai dengan
literatur yang menyebutkan bahwa semakin besar laju alir NaOH, jumlah CO2 yang
terserap semakin kecil. Hal ini dikarenakan pada operasi absorpsi dengan laju alir besar,
waktu kontak antara NaOH dengan CO2 untuk jumlah molekul yang sama akan semakin
kecil. Waktu kontak yang singkat ini menyebabkan transfer massa yang terjadi lebih
sedikit dan jumlah CO2 yang terserap juga lebih sedikit (Maarif, 2007).
Ketidaksesuaian ini terjadi karena ketika kesetimbangan itu telah tercapai
penambahan konsentrasi justru akan mengurangi produk (jumlah gas CO 2 terabsorp), atau
dapat dikatakan larutan telah jenuh (Cundari, 2014).

Laboratorium Proses Pemisahan dengan Perpindahan Panas dan Massa


Secara Simultan
D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Surabaya

You might also like