Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing Akademik :
Letkol CKM. dr. Heriyanto, Sp.S
Disusun Oleh :
Edy Hariyanto
012106138
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. R
Umur
: 49 tahun
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Petani
Status
: Menikah
Alamat
Masuk RS
: 15 Desember 2015
SUBJEKTIF
Anamnesa:
KELUHAN UTAMA : Kelemahan anggota gerak bawah
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Onset
: 1 bulan SMRS
Kualitas
: kelemahan mengakibatkan pasien tidakbisa berjalan.
Kuantitas : kedua kaki tidak bisa digerakkan sama sekali dan mati rasa.
Kadang ada gerakan yang tidak sadar bisa menggerakkan tungkai sendiri.
Faktor memperberat & memperingan : posisi duduk
Gejala penyerta : sulit BAB dan BAK kadang ngebrok,terdapat luka pada
pelir.
KRONOLOGI:
Pasien datang dengan keluhan kelemahan pada kaki yang muncul sejak
sebulan yang lalu. Lemah dirasakan perlahan, mula-mula terasa panas pada
pinggang sampai kaki kemudian kaku sampai sulit untuk berjalan. Kemudian
pasien menjadi tidak bisa berjalan sama sekali karena mati rasa dan tidak ada
kekuatan untuk menggerakkan anggota gerak bawah.
Seminggu SMRS, pasien mengeluh pada kantong pelir terasa panas kemudian
terasa ada benjolan berwarna kemerahan, setelah 3 hari benjolan pecah dan
muncul luka ulkus pada pelir. Saat ini luka tidak dirasakan sama sekali.
Pasien juga mengeluhkan BAK yang tidak bisa dirasakan, tiba-tiba ngebrok
tanpa dirasakan mau kencing. Pasien sering ngompol tanpa dirasakan
sebelumnya.
BAB dilakukan seminggu sekali, karena sudah tidak terasa ingin BAB. Jika
BAB terasa sangat sakit dan keluar hanya sedikit. Kentut tidak bisa dirasakan.
Apabila pasien mengalami gerakan tidak sadar pada kaki (kejang), maka penis
pasien ikut ereksi sendiri tanpa sadar. Setelah tidak kejang lagi, maka penis
akan kembali ke keadaan tidak ereksi.
Makan dan minum pasien masih normal, berkeringat hanya bagian dada
keatas. Tidak ada pandangan kabur,
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
OBJEKTIF
Status Presens
Keadaan Umum
Kesadaran
Tekanan Darah
Nadi
RR
Suhu
SpO2
Pemeriksaan Fisik
Kepala
: Mesocephal
Mata
: CA -/- , SI -/-, RCTL -/-. RCL -/-, pupil 3mm
isokor
Hidung
: Rhinorrhea
: -/Epistaksis
: -/Deviasi septum
: -/ Telinga
: Otorrhea
: -/Nyeri tekan tragus
: -/Leher :
Sikap
: Normal
Pergerakan
: Normal
Pembesaran KGB
:Tidak ada
Kaku kuduk
: (-)
Nyeri tekan
: (-)
Jantung
: Bunyi jantung I/II irreguler, murmur (+), gallop (-)
Paru
: Suara dasar vesicular +/+, ronkhi -/-, wheezing -/Abdomen
: Bising usus (+) normal, timpani, supel
Status Neurologi
A. Kepala
Bentuk
Simetris
Nyeri tekan
Pulsasi
: Mesocephal
: (+)
: (-)
: (-)
B. Leher
Sikap
Pergerakan
: Normal
: Normal
C. Rangsang Meningeal
KANAN
Kaku kuduk
Laseque
KIRI
(-)
(-)
(-)
4
Kernig
Brudzinski I
Brudzinski II
Brudzinski III
Brudzinski IV
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Nervus Cranialis
1. Nervus I (Olfaktorius) :Normosmia
2. Nervus II (Opticus)
KANAN
Normal
Baik
Normal
Tidak dilakukan
Tajam penglihatan
Lapang penglihatan
Melihat Warna
Funduskopi
KIRI
Normal
Baik
Normal
Tidak dilakukan
KANAN
Normal
(-)
(-)
(-)
(-)
3 mm
Bulat, isokor
(+)
(+)
langsung
Refleks konvergensi
Diplopia
4. Nervus IV (Trochlearis)
Pergerakan mata
Sikap bulbus
Diplopia
KIRI
Normal
(-)
(-)
(-)
(-)
3 mm
Bulat, isokor
(+)
(+)
(-)
(-)
(-)
KANAN
Normal
Sentral
(-)
KIRI
Normal
Sentral
(-)
5. Nervus V (Trigeminus)
KANAN
Sensibilitas muka
Membuka mulut
Menggerakkan rahang
Menggigit
Reflek kornea
KIRI
Normal
Dapat
Dapat
Dapat
Normal
6. Nervus VI (Abducens)
KANAN
Normal
Sentral
(-)
KIRI
Normal
Sentral
(-)
KIRI
Raut muka
Fisura palpebra
Mengangkat alis
simetris
Simetris
Dapat, simetris
Mengerutkan dahi
Menutup mata
Menyeringai
Bersiul / mencucu
Menggembungkan pipi
Dapat, simetris
Dapat, simetris
Dapat, simetris
Dapat, simetris
Dapat simetris
KANAN
Normal
Normal
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
KIRI
Normal
Normal
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
9. Nervus IX (Glossopharyngeus)
Kualitas suara
Pengecapan lidah 1/3 posterior
Sensibilitas faring
Normal
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Simetris
Simetris
(-)
Dapat
KANAN
(+)
(+)
KIRI
(+)
(+)
KANAN
KIRI
Pergerakan lidah
Kedudukan lidah saat
Dapat, simetris
Dapat, simetris
didalam mulut
Kedudukan lidah saat
Dapat simetris
dijulurkan
Tremor lidah
Artikulasi
Tidak ada
Normal
Refleks
Refleks kulit perut atas
Refleks kulit perut tengah
Refleks kulit perut bawah
KANAN
-
KIRI
-
Kanan
Bebas
5
Normotonus
Eutrofi
Kanan
Kiri
Bebas
5
Normotonus
Eutrofi
Kiri
7
Taktil
Nyeri
Termis
Refleks fisiologis :
Bisep
Trisep
Reflex Patologis :
Hoffman trommer
(+)
(+)
Tidak dilakukan
Kanan
Kiri
(+)
(+)
(+)
(+)
(-)
(-)
Babinski
Chadock
Openheim
Schaefer
Gordon
Klonus paha
Klonus kaki
Kanan
Kiri
Terbatas
0
Hipotonus
Eutrofi
Terbatas
0
Hipotonus
Eutrofi
(-)
(-)
Tidak dilakukan
(-)
(-)
Tidak dilakukan
(-)melemah
(-)melemah
(-)melemah
(-) melemah
(+)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(+)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Tidak dilakukan
Tidak dapat dinilai
8
5. Gerakan Abnormal
Tremor
Khorea
Athetosis
Mioklonus
(-)
(-)
(-)
(-)
6. AlatVegetatif
Miksi
Defekasi
(-)
(-)
ASSASMENT
Klinis :
hypertonus
Etiologi
Ulkus scrotum
DD:
Brown-Sequard Syndrome
PLANNING
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diagnostik
Lab darah:
Darah lengkap
Gula darah
Elektrolit
Profil hepar
Kesan
Kesan :
10
Kalium
Natrium
: 4900 mmol/L
: 139,2 mmol/L
Terapi
Monitoring :
o Plan Edukasi :
Medikamentosa :
Infuse RL+Tarontal 300 14 tpm
Inj Dexamethason 4x1 IV
Injeksi Poprazole 1x1 IV
Injeksi Lapibal 2x1 IV
Injeksi extracee 500 2x1 IV
Non medikamentosa
Bed rest
Fisioterapi
Keadaan umum
Tanda vital
GCS
Perbaikan gejala dan tanda
Menjelaskan penyakit yang diderita kepada pasien dan
keluarganya.
Minum obat secara teratur
PROGNOSA
Quo ad vitam
: dubia
Quo ad sanam
: dubia
Quo ad fungsionam
: dubia
12