You are on page 1of 6

Handout

Mata Kuliah

: Anatomi Fisiologi

Topik

: Sistem saraf Otonom

Waktu

: 1 x 60 menit

Dosen

: Riska Oktovitria

Setelah perkuliahan mahasiswa mampu mendeskripsikan tentang Sistem saraf Otonom.

REFERENSI

1. Fakultas kedokteran UNPAD (2005). Anatomi Fisiologi. EGC, Bandung.

BAHAN DAN SUMBER

HANDOUT
LAPTOP
LCD

URAIAN MATERI

SISTIM SARAF OTONOM


Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf
otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf
otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak
saluran pencernaan, dan sekresi keringat

1. Sistem Saraf Sadar

Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak,
dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:
1. Tiga pasang saraf sensori
2. lima pasang saraf motor
3. empat pasang saraf gabungan sensori dan motor
Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus. Ada 3 buah
pleksus yaitu sebagai berikut.
a. Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher,
bahu, dan diafragma.
b.Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan.
c. Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.
2. Saraf Otonom
Sistem syaraf otonom merupakan bagian sistem syaraf yang mengatur fungsi fisceral.
Sistem ini mengatur tekanan arteri, motilitas dan sekresi gastrointestinal, pengosongan kandung
kemih, berkeringat, suhu tubuh dan aktivitas lain.
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari
sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat
beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga
membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra
ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi
ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang
menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek,

sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion
menempel pada organ yang dibantu.
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem
saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama cabang-cabangnya ditambah
dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.
Tabel Fungsi Saraf Otonom
Parasimpatik

mengecilkan pupil

menstimulasi aliran ludah

memperlambat denyut jantung

membesarkan bronkus

menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan

mengerutkan kantung kemih

Simpatik

memperbesar pupil

menghambat aliran ludah

mempercepat denyut jantung

mengecilkan bronkus

menghambat sekresi kelenjar


pencernaan

menghambat kontraksi kandung kemih

PUSAT KONTROL SISTEM SYARAF OTONOM DI SSP


1. Batang otak dan medula spinalis
2. Hipotalamus
3. Korteks serebri dan sistem limbic
4. Refleks visceral
Beberapa syaraf post ganglionik terdistribusi seperti kabel yang bercabang-cabang
berjalan sepanjang pembuluh darah di thorak, abdomen dan rongga pelvis disebut dengan
pleksus otonom.
Pleksus Otonom:
Pleksus kardiak
Pleksus Pulmonal
Pleksus celiak/Solar/Abdomen
Pleksus hipogastrik
Pleksus enteric
Respon tanda bahaya atau respon stress dari sistem syaraf simpatis
Bila syaraf simpatis melepaskan impuls pada saat yang bersamaan maka terjadi:
1. Peningkatan tekanan arteri
2. Peningkatan aliran darah untuk mengaktifkan otot-otot dan menurunkan aliran ke organ yang
tidak diperlukan seperti Traktus gastrointestinal (menyebabkan aktivitas motorik yang cepat)
3. Peningkatan kecepatan metabolisme sel di seluruh tubuh
4. Peningkatan konsentrasi glukosadarah
5. Peningkatan proses glikolisis di hati dan otot
6. Peningkatan kekuatan otot
7. Peningkatan aktivitas mental
8. Peningkatan kecepatan koagulasidarah

You might also like