You are on page 1of 16

TEKNIK SIPIL, FAK: TEKNIK UNIV MERCUBUANA

KATA PENGANTAR
Segala puji beserta iringan syukur kami panjatkan kehadirat Allah
swt. yang telah memberikan rahmat, hidayah, taufiq serta inayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Shalawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw.
yang telah memberikan cahaya Islam dan senantiasa memberikan
teladan dan akhlaknya yang mulia.
Laporan ini merupakan salah satu dari bagian praktikum mata
kuliah Perpetaan dan SIG pada jurusan Teknik Sipil di Universitas Mercu
Buana. Isi dari laporam ini membahas mengenai praktikum Perpetaan
dan SIG yaitu pengenalan alat Waterpass (tepatnya Waterpass tertutup)
dan cara/atau metode pengukuran.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing
mata kuliah dan asisten dosen yang turut membantu mengarahkan dan
membimbing kelompok kami dalam praktikum ini. Serta tidak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat baik secara
langsung maupun tidak dalam penyusunan laporan ini.
Kami sangat menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, segala kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini di masa yang
akan datang. Semoga laporan ini juga dapat bermanfaat bagi yang lain.

1 LAPORAN PRAKTIKUM WATERPASS TERTUTUP


KELOMPOK : 6 (ENAM)

TEKNIK SIPIL, FAK: TEKNIK UNIV MERCUBUANA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam ilmu konstruksi, pengukuran tanah merupakan hal
yang pertama yang harus dilakukan. Hasil pengukuran ini akan
menentukan

baik atau buruknya suatu bangunan. Untuk itu

perhitungan yang dilakukan pun harus harus dilaksanakan secara


teliti dan hati-hati. Ilmu ukur tanah merupakan bagian dari ilmu
geodesi yang mempunyai dua tujuan, yaitu :
1. Tujuan praktis : untuk pembuatan peta dari sebagian kecil
permukaan bumi.
2. Tujuan ilmiah : untuk menentukan bentuk permukaan bumi.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud penulisan laporan ini yaitu agar dapat memahami
serta mampu memberikan gambaran situasi detail dari suatu
daerah dipermukaan bumi. Adapun tujuannya adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui alat yang digunakan untuk pengukuran beda tinggi
suatu tempat.
2. Mengetahui cara pengukuran beda tinggi antara tempat satu
dengan tempat yang lain.
3. Mampu menggunakan Waterpass dengan baik dan benar
2 LAPORAN PRAKTIKUM WATERPASS TERTUTUP
KELOMPOK : 6 (ENAM)

TEKNIK SIPIL, FAK: TEKNIK UNIV MERCUBUANA


4. Dapat mengetahui langkah kerja dalam pengukuran

C. Ruang Lingkup Praktikum


Dalam pembuatan jalan maupun pembangunan gedung
diperlukan

suatu

pengukuran

beda

tinggi

dapat

diketahui

perbedaan tinggi yang ada dipermukaan tanah.


Materi pada mata kuliah ini meliputi:
1. pengaturan titik kontrol horizontal dengan cara poligon
terbuka maupun poligon tertutup.
2. pengukuran beda tinggi dengan waterpass
3. penghitungan dan pengolahan dat hasil pengukuran meliputi
perhitungan ketinggian tempat dan penggambarannya.
D. Pembatasan Masalah
Dalam penyusunan laporan ini, kami hanya membahas tentang
Pengukuran Sifat Data

3 LAPORAN PRAKTIKUM WATERPASS TERTUTUP


KELOMPOK : 6 (ENAM)

TEKNIK SIPIL, FAK: TEKNIK UNIV MERCUBUANA

BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar Teori
Pengukuran waterpass adalah pengukuran untuk menentukan
ketinggian atau beda tinggi antara dua titik. Pengukuran waterpass ini
sangat penting gunanya untuk mendapatkan data sebagai keperluan
pemetaan, perencanaan ataupun untuk pekerjaan konstruksi.
Hasil-hasil dari pengukuran waterpass di antaranya digunakan
untuk perencanaan jalan, jalan kereta api, saluran, penentuan letak
bangunan gedung yang didasarkan atas elevasi tanah yang ada,
perhitungan urugan dan galian tanah, penelitian terhadap saluransaluran yang sudah ada, dan lain-lain.
Dalam pengukuran tinggi ada beberapa istilah yang sering digunakan,
yaitu :

Garis vertikal adalah garis yang menuju ke pusat bumi, yang

umum dianggap sama dengan garis unting-unting.


Bidang mendatar adalah bidang yang tegak lurus garis vertikal
pada

setiap

titik.

Bidang

horisontal

berbentuk

melengkung

mengikuti permukaan laut.


Datum adalah bidang yang digunakan sebagai bidang referensi

untuk ketinggian, misalnya permukaan laut rata-rata.


Elevasi adalah jarak vertikal (ketinggian) yang diukur terhadap

bidang datum.
Banch Mark (BM) adalah titik yang tetap yang telah diketahui
elevasinya

terhadap

datum

yang

dipakai,

pengukuran elevasi daerah sekelilingnya.


4 LAPORAN PRAKTIKUM WATERPASS TERTUTUP
KELOMPOK : 6 (ENAM)

untuk

pedoman

TEKNIK SIPIL, FAK: TEKNIK UNIV MERCUBUANA


Prinsip cara kerja dari alat ukur waterpass adalah membuat garis
sumbu teropong horisontal. Bagian yang membuat kedudukan
menjadi horisontal adalah nivo, yang berbentuk tabung berisi
cairan dengan gelembung di dalamnya.

Dalam menggunakan alat ukur waterpass harus dipenuhi syarat-syarat


sbb :
Garis sumbu teropong harus sejajar dengan garis arah nivo.
Garis arah nivo harus tegak lurus sumbu I.
Benang silang horisontal harus tegak lurus sumbu I.
Pada penggunaan alat ukur waterpass selalu harus disertai
dengan rambu ukur (baak). Yang terpenting dari rambu ukur ini
adalah pembagian skalanya harus betul-betul teliti untuk dapat
menghasilkan

pengukuran

yang

baik.

Di

samping

itu

cara

memegangnya pun harus betul-betul tegak (vertikal). Agar letak


rambu ukur berdiri dengan tegak, maka dapat digunakan nivo
rambu . Jika nivo rambu ini tidak tersedia, dapat pula dengan cara
menggoyangkan rambu ukur secara perlahan-lahan ke depan,
kemudian ke belakang, kemudian pengamat mencatat hasil
pembacaan rambu ukur yang minimum. Cara ini tidak cocok bila
rambu ukur yang digunakan beralas berbentuk persegi.
Pada saat pembacaan rambu ukur harus selalu diperhatikan bahwa :

5 LAPORAN PRAKTIKUM WATERPASS TERTUTUP


KELOMPOK : 6 (ENAM)

TEKNIK SIPIL, FAK: TEKNIK UNIV MERCUBUANA

2BT = BA + BB
Adapun : BT = Bacaan benang tengah waterpass
BA = Bacaan benang atas waterpass
BB= Bacaan benang bawah waterpass
Bila hal diatas tidak terpenuhi, maka kemungkinan salah pembacaan
atau pembagian skala pada rambu ukur tersebut tidak benar.
Dalam praktikum Ilmu Ukur Tanah ada dua macam pengukuran
waterpass yang dilaksanakan, yaitu :
1. Pengukuran Waterpass Memanjang
2. Pengukuran Waterpass Melintang
B. Rumus
Perhitungan Pergi-Pulang

Batas Tengah (BT) =

Batas Atas ( BA ) + Batas Bawah(BB)


2

Perhitungan Jarak
Jarak = {Batas Atas (BA) Batas Bawah (BB)} x 100
Perhitungan Beda Tinggi
Beda Tinggi (BT) = BT Amuka BT Abelakang
C. Lokasi Kegiatan Dan Waktu Praktikum
Praktikum ini dilakukan di Lapangan Tower Universitas Mercubuana
pada hari Jumat, 7 Oktober 2016 pukul 16.00-18.00 WIB.
6 LAPORAN PRAKTIKUM WATERPASS TERTUTUP
KELOMPOK : 6 (ENAM)

TEKNIK SIPIL, FAK: TEKNIK UNIV MERCUBUANA

D. Peralatan

WATERPASS
METERAN

RAMBU UKUR

GELUMBUNG
NIVO
PAYUNG
PATOK
TRIPOD

E. Langkah Kerja
Pengukuran Waterpass:

7 LAPORAN PRAKTIKUM WATERPASS TERTUTUP


KELOMPOK : 6 (ENAM)

TEKNIK SIPIL, FAK: TEKNIK UNIV MERCUBUANA


1. Menentukan titik awal pengukuran serta titik tetap (Banch Mark)
yang digunakan.
2. Bentuk sebuah segidelapan dengan panjang sisi 4 meter.

3. Pasangkan patok disetiap sudutnya.

4. Tentukan garis A B C D E F G dan H dengan jarak masing-masing 4


meter. Mendirikan tripod tepat ditengah-tengah titik A dan
seterusnya (2 meter) dan meletakkan alat ukur waterpass diatas
tripod tersebut dengan menyekrup bagian bawahnya.

8 LAPORAN PRAKTIKUM WATERPASS TERTUTUP


KELOMPOK : 6 (ENAM)

TEKNIK SIPIL, FAK: TEKNIK UNIV MERCUBUANA

Gambar proses pemasangan tiap tiitk


5. Mengatur sekrup

pengungkit agar gelembung nivo terletak di

tengah-tengah tabung.

6. Setelah nivo dalam keadaan seimbang, bak diletakkan di titik BM


kemudian ditembak dari titik P1 tersebut (usahakan letak bak
vertikal)

9 LAPORAN PRAKTIKUM WATERPASS TERTUTUP


KELOMPOK : 6 (ENAM)

TEKNIK SIPIL, FAK: TEKNIK UNIV MERCUBUANA

7. Arahkan

pesawat

menggunakan

fizir

waterpass
sebagai

dengan
pedoman,

gunakan pengatur halus horizontal untuk


menempatkan teropong pada garis tengah
bak ukur. Gunakan pengatur fokus untuk
memperjelas gambar dari bak ukur supaya
dapat jelas dibaca.

8. Kemudian benang horisontal dibaca oleh pengamat dan hasilnya


dicatat oleh pencatat secara teliti agar memenuhi dua rumus
waterpass, yaitu : d = 100 x (BA-BB) dan 2 x BT = BA + BB. Jika
hasil pembacaan tidak memenuhi rumus diatas, pembacaan
rambu ukur diulang kembali.

10 LAPORAN PRAKTIKUM WATERPASS TERTUTUP


KELOMPOK : 6 (ENAM)

TEKNIK SIPIL, FAK: TEKNIK UNIV MERCUBUANA

9. Lakukan pengukuran mulai dari titik A2 A1 B3 B2 C4 C3 D5 D4 E6


E5 F7 F6 G8 G7 H1 H8

10. Melakukan penghitungan dan kesalahan yang diperbolehkan. Jika


selisih beda tinggi antara pengukuran pergi dengan pengukuran
pulang melampaui kesalahan yang diijinkan, maka Pengukuran
harus diulang kembali.

11 LAPORAN PRAKTIKUM WATERPASS TERTUTUP


KELOMPOK : 6 (ENAM)

TEKNIK SIPIL, FAK: TEKNIK UNIV MERCUBUANA

F. Data Lapangan

Pengukuran Pergi
TITIK
A1
A2

BATAS ATAS
108.2
108

12 LAPORAN PRAKTIKUM WATERPASS TERTUTUP


KELOMPOK : 6 (ENAM)

BATAS BAWAH
107,2
106

TEKNIK SIPIL, FAK: TEKNIK UNIV MERCUBUANA


B2
B3
C3
C4
D4
D5
E5
E6
F6
F7
G7
G8
H8
H1

112
108,1
109.2
108,5
114,6
107,1
102,3
106,4
109,6
110,3
111
113,9
108
111,1

110
106,1
107,2
106,5
112,6
105,1
100,3
104,4
107,6
108,3
109
111,9
106
109,1

G. Pengolahan Data
Perhitungan Batas Tengah

Batas Tengah (BT) =

Titik
A1
A2
B2
B3
C3
C4
D4
D5
E5
E6
F6
F7
G7

Batas Atas ( BA ) + Batas Bawah( BB)


2
BT Pergi (cm)
107,2
107
111
107,1
108,2
107,5
113,6
106,1
101,3
105,4
108,6
109,3
110

13 LAPORAN PRAKTIKUM WATERPASS TERTUTUP


KELOMPOK : 6 (ENAM)

TEKNIK SIPIL, FAK: TEKNIK UNIV MERCUBUANA


G8
H8
H1

112,9
110,1
112,1

Perhitungan Jarak
Jarak = {Batas Atas (BA) Batas Bawah (BB)} x 100 )
Titik
A1
A2
B2
B3
C3
C4
D4
D5
E5
E6
F6
F7
G7
G8
H8
H1

Jarak pergi (m)


2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2

Perhitungan Beda Tinggi


14 LAPORAN PRAKTIKUM WATERPASS TERTUTUP
KELOMPOK : 6 (ENAM)

TEKNIK SIPIL, FAK: TEKNIK UNIV MERCUBUANA


Beda Tinggi = Batas Tengah Muka Batas Tengah Belakang
Titik
A
B
C
D
E
F
G
H

Beda Tinggi Pergi (cm)


-0,2
-3,9
-0,7
-7,5
4,1
0,7
2,9
2

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Waterpass adalah alat ruang yang digunkan untuk beda tinggi titik di permukaan
tanah.

15 LAPORAN PRAKTIKUM WATERPASS TERTUTUP


KELOMPOK : 6 (ENAM)

TEKNIK SIPIL, FAK: TEKNIK UNIV MERCUBUANA

Setelah melakukan Praktikum dengan Waterpass berbentuk lurus, kami


meyimpulkan bahwa permukaan bumi mempunyai elevasi yang berbeda-beda di
setiap tempat.

Untuk mendapatkan tinggi titik dipermukaan tanah guna penggambaran peta kontur
maka diperlukan pengukuran beda tinggi.

Hasil elevasi tidak menentu terkadang Negative, terkadang juga positif.

B. Saran

Pastikan alat yang digunakan sudah dalam keadaan posisi yang benar.

Pastikan juga gelumbung nivo sudah berada tepat di tengah

Lakukan pengukuran dengan arah rambu yang konsisten dan posisi rambu yang
tegak lurus

Lakukan pembidikan yang tepat pada target agar tidak terjadi kesalahan dalam
pembacaan data angka pada rambu ukur.

Berhati-hatilah dalam memakai alat pada saat praktikum dan lakukan pengamatan
dengan teliti supaya data yang didapat lebih akurat.

16 LAPORAN PRAKTIKUM WATERPASS TERTUTUP


KELOMPOK : 6 (ENAM)

You might also like