Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asma bronkial merupakan gangguan inflamasi jalan nafas
yang ditandai oleh obstruksi aliran udara nafas dan respon jalan
nafas yang berlebihan terhadap berbagai bentuk rangsangan.
Dalam penatalaksanaan asma salah satu upaya yang dapat
dilakukan oleh pasien yaitu pencegahan dengan menghindari
faktor-faktor presipitasi, seperti alergen atau iritan dari lingkungan
untuk menghindari kekambuhan asma; pencegahan merupakan
tindakan terbaik (Kowalak, 2011). GINA (Global Initiative for Asthma
Management and Prevention) pada tahun 2002 yang dikutip oleh
Sudoyo (2006) menyatakan bahwa ada 6 komponen dalam
pengobatan asma, yaitu penyuluhan kepada pasien, penilaian
derajat beratnya asma, pencegahan dan pengendalian faktor
pencetus serangan, perencanaan obat-obat jangka panjang,
merencanakan pengobatan asma akut (serangan asma), dan
berobat secara teratur.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di
Poli Penyakit Dalam RSUD Patut Patuh Patju Gerung pada tanggal
5-7 November 2015, terdapat 5 pasien asma bronkial yang datang,
meliputi 3 orang datang karena mengalami kekambuhan dan 2
orang datang untuk kontrol obat. Ketika dilakukan wawancara pada
semua pasien tersebut, diketahui bahwa semua pasien tersebut
tindakan
pencegahan
kekambuhan
karena
tidak
tingkat
pendidikan,
pengetahuan
dan
fasilitas
632 yang menjalani rawat jalan, 78 yang rawat inap, dan 76 pasien
mengalami kekambuhan berulang. Pada tahun 2013 juga terjadi
peningkatan kasus kejadian asma menjadi 879 kasus, dengan 711
pasien yang menjalani rawat jalan, 168 pasien rawat inap, dan 88
pasien yang mengalami kekambuhan berulang.
Banyaknya angka kekambuhan penderita
asma
ini
beberapa
faktor
yang
pengetahuan
penderita
tentang
asma
bronkial,
kepada
pasien.
Penyuluhan
kesehatan
dapat
predisposisi
(predisposition
factors)
yang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
tersebut,
maka
dapat
D. Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Hipotesa Alternative (Ha):
dan
kesehatan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Responden
Responden
penelitian
mampu
khususnya
melakukan
dalam
bidang
penatalaksanaan
yang
lebih
beragam
masyarakat.
d. Bagi Peneliti Lain dan Mahasiswa
Mampu mengembangkan
ketika
penelitian
penyuluhan
pengabdian
lebih
lanjut