You are on page 1of 2

1. Penyakit autoimun merupakan suatu reaksi imun terhadap antigennya sendiri.

Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan


sehingga menyerang jaringan tubuh itu sendiri, padahal seharusnya sistem imun
hanya meyerang organisme atau zat-zat asing yang membahaykan tubuh.
Gangguan sistem imun dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
Organ tunggal, yang artinya sistem imun menyerang satu organ saja.
Contohnya :
Sistemik, yang artinya sistem imun menyerang beberapa organ atau sistem
tubuh yang lebih luas.
Contohnya : artritis reumatoid
2. Artritis reumatoid merupakan suatu penyakit autoimun yang meyebabkan
persendian mengalami peradangan sehingga terjadi pembengkakan nyeri dan
kerusakan bagian dalam sendi.
Prevalensi artritis reumatoid yang terjadi di dunia, antara lain :
Amerika serikat sebanyak 0.7-1.3%
India sebanyak 0,1-0.4%
Afrika sebanyak 2,5-3.6%
Jawa sebanyak 0,1-0,2%
Etiologi artritis reumatoid:
Genetik, karna terdapat gen HLA lokus DR1
Infeksi, agen penginfeksi seperti mycoplasma, mycobacterium, parvovirus dll
Usia dan kelamin, perempuan lebih banyak menderita AR karena pengaruh
hormon
Obesitas, BMI yang di atas nilai 24-26,9 kg/m2 lebih beresiko terkena AR
Lingkungan, pengaruh merokok dan alkohol meningkatkan risiko terkena AR
Patofisiologi artritis reumatoid :
Antigen menginfeksi sendi akibatnya terjadi kerusakan di membran sinovial,
yang meyebabkan terjadinya radang. Lalu radang tersebut meyebar ke tulang
rawan fibroma ligament tendon. Akibatnya terjadi penimbunan sel darah putih
sehingga membran sinovium menjadi tebal. Karena menebalnya membran
tersebut, aliran darah menjadi terhambat yang mengakibatkan rusak nya
jaringan sendi, rasa nyeri yang hebat dan perunahan bentuk sendi.
Pengobatan artritis reumatoid:

NSAID
Kortikosteroid
Agen Biologik,
DMARDs (Disease Modyfing Anti Rheumatic Drugs) Metotreksat

3. Metotreksat
Mekanisme :
Metotreksat masuk kedalam tubuh, kemudian akan diserap ke dalam sel.
Metotreksat yang terserap kemudian akan dipecah menjadi adenosin.
Adenosin merupakan senyawa endogen yang diproduksi oleh sel dan jaringan
yang berperan sebagai agen anti-inflamasi. Dengan adanya penambahan
jumlah adenosin melalui pemecahan metotreksat akan terjadi peningkatan
jumlah adenosin didalam sel yang akan mengurangi efek inflamasi yang
terjadi pada pasien artritis reumatoid.
Efek samping :
Mual, muntah, diare, kulit kering, ruam di kulit, sariawan dan penurunan
jumlah leukosit dan trombosit.
4. Proses penurunan leukosit dan trombosit:
Ketika sel darah menangkap gugus dari metotreksat, metotreksat akan
berperan sebagai analog dari asam folat. lalu bersaing dengan reseptor folat
kemudian masuk ke jalur asam folat. Sehingga menyebabkan penurunan
jumlah asam folat. Asam folat merupakan bahan untuk pembentukan sel darah.
Karena asam folat berkurang jumlahnya, maka sel darah seperti leukosit dan
trombosit juga mengalami penurunan.

You might also like