Professional Documents
Culture Documents
Lembar Pengesahan
KATA PENGANTAR
Daftar isi ...............................................................................................................
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 3
1.2. Ruang Lingkup ............................................................................... 4
1.3. Tujuan Penulis..................................................................................4
1.4. Metode Penulisan ........................................................................... 4
1.5. Sistematika Penulisan ...................................................................... 5
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1. Landasan Medis ............................................................................. 6
2.2.1.
Defenisi ....................................................................... 6
2.1.2.
2.1.3.
2.1.4.
Pengkajian ................................................................... 9
2.2.2.
2.2.3.
2.2.4.
Evaluasi ....................................................................... 14
3.1.2.
3.1.3.
3.1.4.
3.1.5.
Psikososial .............................................................................. 16
3.1.6.
3.1.7.
3.1.8.
3.1.9.
3.1.10.
3.1.12.
3.1.13.
3.1.14
3.1.15
BAB IV Pembahasan
4.1. Tahap Pengkajian ............................................................................ 35
4.2. Tahap Diagnosa ............................................................................... 35
4.3. Tahap perencanaan (intervensi) ....................................................... 35
4.4. Tahap pelaksanaan (implementasi) ................................................... 36
4.5. Evaluasi .......................................................................................... 36
BAB V Penutup
5.1. Kesimpulan .................................................................................... 37
5.2. Saran .............................................................................................. 37
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok ini.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas praktek lapangan dan
menerapkan teori yg telah diperoleh mahasiswa/i Akademi Keperawatan selama mengikuti
pendidikan di Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal terapi aktivitas kelompok ini masih jauh
dari kesempurnaan oleh karena itu segala kerendahan hati penulis / menerima kritik dan saran
demi kesempurnaan proposal ini.
Demikian makalah ini kami perbuat dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada:
1. Bapak Dr.Candra Pasaribu.Sp.OG selaku Direktur Rumah Sakit Jiwa Prof.Muhammad
Ildrem Medan Provinsi Sumatera Utara.
2. Ibu Direktur Rostianna Purba, S.Pd, M.Kes selaku Direktur Akper Pemkab Tapanuli
Tengah
3. Kepala bidang perawatan Ibu Duma Farida Panjaitan, SPd,S.Kep,Ns,
4. Kepala bidang pendidikan dan latihan Ibu Lince Tambunan, S.Kep,Ns
5. Seluruh Staf dosen Akademi Keperawatan Tapanuli Tengah
Akhir kata penulis mengucapkan
Penulis
BAB I
3
PENDAHULUAN
sama
antara
bidang
penyembuhan
kesehatan
dengan
perawatan
dan
Tujuan Umum
Untuk memperoleh gabaran umum yang jelas tentang asuhan keperawatan pada
klien dengan harga diri rendah.
2.
Tujuan Khusus
4
Observasi
Metode ini digunakan dengan cara mengamati klien secara baik, inspeksi, palpasi,
dan okskultasi.
2.
Wawancara
Teknik ini digunakan untuk pengunpulan data tentang klien dengan cara Tanya
jawab, baik klien, keluarga, maupun dengan tim keseehatan lainnya.
3.
Studi kepustakaan
Mengumpulkan data dengan mengutip dari buku status pasien dan dari catatan
dokter yang berhubungan dengan pasien.
BAB I
BAB II
BABIII
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Defenisi
Halusinasi adalah tanggapan (persepsi) pancaa indera tanpa adanya
rangsangan (stimulus) dari luar diri (eksternal), (Stuart Laraia, 2001). Halusinasi adalah
pengalaman panca indera tanpa ada rangsangan (stimulus). Misalnya penderita mendengar
suara-suara bisikan di telinga padahal tidak ada sumber dari suara/bisikan.
Halusinasi adalah gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan sesuatu
yang sebenarnya tidak terjadi. Sesuatu pengencerapan panca indera tanpa ada rangsangan
dari luar. Halusinasi merupakan salah satu dari fungsi yang paling terjadi dari skizopernia
yang menggambarkan hikangnya kemampuan dari luar diri (mental). Dan dapat berupa
halusinasi dengar, lihat, cium, dan raba.
2.1.2
Jenis-Jenis Halusinasi
1.
berbicara
dan
tertawa
sendiri,
marah-marah
tanpa
sebab,
3.
Mencium bau bunga, bau busuk, bau kemenyan, bau mayat, dan lain-lain yang
tidak ada dirasakan oleh orang lain dan tidak ada sumbernya. Ciri-ciri
objektifnya: individu menghirup seperti sedang membaui bau-bauan tertentu
dan menutup hidung.
4.
5.
6.
Halusinasi Sinestetik
Yaitu persepsi panca indera individu yang mengatakan merasakan fungsi
tubuh, seperti darah mengalir melalui vena dan arteri. Makanan dicerna atau
pembentukan urine.
Respon Adaptif
Pikiran logis
Persepsi akurat
Emosi konsisten
mengalami dengan
pengalaman
Perilaku sosial
Hubungan sosial
Perilaku yang
menyimpang
Reaksi emosi
berlebihan
Perilaku ganjil atau
tidak lazim
Menarik diri
Kelainan pikiran
Halusinasi
Ketidak tentuan
Isolasi sosial
Keterangan:
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa gejala psikologis dalam lima kategori
utama yaitu persepsi, emosi, perilaku yang berhubungan dengan masalah proses
informasi yang berkaitan dengan skizopernia sering disebut dengan defisit, kognisi
yang mencakup semua aspek ingatan, perhatian bentuk dan jumlah ucapan. Persepsi
mengacu pada identitas interpretasi awal dari stimulus berdasarkan dari rentang respon
neurobiologis dimana respon menyebabkan perilaku yang tidak ditoleransi oleh
lingkungan.
1.
Respon Adaptif
Pasien gangguan orientasi realita dan mengalami perubahan proses piker, persepsi
efek, dan kegiatan motorik dan sosial.
2.
3.
Karakteristik
pertama Klien
memberikan
rasa
Perilaku Kilen
mengalami Tersenyum dan tertawa
perasaan
seperti
nyaman
tingkat
ansietas
sedang.
bergairah,
Sedangkan
secara
atau
mata
takut
dengan cepat
meraba. Berfokus pada Respon verbal
pikiran
ysng
mengadakan ansietas
Pikiran dan pengalaman
sensorik
masih
dalam
yang
lambat
Diam dan konsentrasi
sendiri
ada
control
kesadaran
(jika
kecemasan dikontrol)
Meningkatkan
2
Tahap
kedua
menyatakan
tingkat
kecemasan
berat.
Secara
umum
berhalusinasi
penyebab anti pasi
Pengalaman
sensori
menakutkan
saraf
otonom
tanda
tanda-
sensori
teersebut
peningkatan
denyut
lingkungan kurang
merasa Kehilangan
Mulai
kehilangan control
11
kemampuan
Menarik
diri
dari
Tahap
ketiga
mengontrol
ditaati
Kesukaran
berhubungan
perawatan
3
membedakan halusinasi
Perintah
halusinasi
dengan
terhadap
orang lain
halusinasinya tersebut. Rentang
Dapat
menyerah
terhadap halusinasinya
tersebut.
Isi halusinasi menjadi
menarik
perhatian
tanda-tanda
Kesepian
pengalaman
sensorik
berakhir
Tidak mau
merespon
Atau
mampu
kataloni:
tidak
berespon
Tahap keempat
-
Kliaen panik
berlangsung
selama
tidak
intervensi)
12
ada
orang
apakah
halusinasi
pendengaran,
penglihatan,
penghidu,
14
Riwayat kesehatan.
Skizofrenia, delerium berhbungan dengan riwayat demam dan penyalahgunaan
obat
Riwayat skizofrenia dalam keluarga
Fungsi sistem tubuh.
a. Perubahan berat badan, hypertemia (demam)
b. Neurologikal, perubahaan mood, disorientasi
c. Ketidakefektifan endokrin oleh peningkatan temperatur.
4.
Status emosi
Afek tidak sesuai, perasaan bersalah atau malu, sikap negatif dan bermusuhan,
5.
6.
saudara
dapat
muncul.
Melatih pasien mengontrol halusinasi
Untuk membantu pasien agar mampu mengontrol halusinasi saudara dapat
melatih pasien empat caara yang sudah terbukti dapat mengendalikan
halusinasi. Keempat cara tersebut meliputi :
a. Menghardik halusinasi
b. Bercakap-cakap dengan orang lain
c. Melakukan aktivitas yang terjadwal
d. Menggunakan obat secara teratur.
orang lain.
Melatih pasien beraktivitas secara terjadwal.
Untuk mengurangi resiko halusinasi muncul lagi adalah dengan
menyibukkan diri dengan aktivitas yang teratur. Dengan beraktivitas
secara terjadwal, pasien tidak akn mengalami banyak waktu luang sendiri
yang seringkali mencetuskan halusinasi. Untuk itu pasien yang mengalami
halusinasi bisa dibantu untukl mengatasi halusinasinya dengan cara
beraktivitas secara teratur dari bangu pagi sampai tidur malam, tujuh hari
dalam seminggu.
Tahapan intervensi sebagai berikut :
a. Menjelaskan pentingnya aktivitas yang teratur untuk mengatasi
halusinasi
b. Mendiskusikan aktivitas yang biasa dilakukan oleh pasien
c. Menyusun jadwal aktivitas sehari-hari sesuai dengan aktivitas yang
telah dilatih. Upayakan pasien mempunyai aktivitas dari bangu pagi
sampai tidur malam, 7 hari dalam seminggu.
17
2.2.5 Evaluasi
Evaluasi keberhasilan tindakan keperawatan yang sudah saudara lakukan
untuk pasien halusinasi adalah sebagai berikut :
1. Pasien mempercayai saudara sebagai terapis, ditandai dengan :
a. Pasien mau menerima saudara sebagai perawatnya
b. Pasien mau menceritkan masalah yang ia hadapi kepada saudara, bahkan halhal yang selama ini dianggap rahasia untuk orang lain.
c. Pasien mau bekerja sama dengan saudara, setiap program yang saudara
tawarkan ditaati oleh pasien
2. Pasien menyadari bahwa yang dialaminya tidak ada objeknya dan merupakan
masalah yang harus diatasai
3. Pasien dapat mengontrol halusinasi
4. Keluarga mampu merawat pasien dirumah.
19
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN MASALAH UTAMA
PERUBAHAN PERSEPSI SENSORIK HALUSINASI PENDENGARAN
DI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT JIWA
DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
Ruangan Rawat
: Mawar
Tanggal dirawat
: 08 Agustus 2016
3.1.1
3.1.2
Identitas Klien
Inisial / Nama
: Ny. S
Tanggal / Pengkajian
: 20 November 2016
Umur
: 25 tahun
RM
: 01.48.24
Informan
Alasan Masuk
-
Sulit di arahkan
20
3.1.3
Faktor Predisposisi
1.
Klien pernah mengalami gangguan jiwa sejak 5 tahun yang lalu dengan gejala
di atas dan dirawat di Rumah Sakit Jiwa Medan dan sudah dua kali masuk
RSJ.
2.
3.
Anggota keluarga ada yang mangalami gangguan jiwa yakni ibu kandung
klien.
Masalah Keperawatan : Faktor Endogen (+)
5.
: 120/70 mmHg
Pols
: 80 x/2
RR
: 18 x/2
Suhu
: 36oC
21
2.
3.
Ukur
TB
: 165 cm
BB
: 54 kg
3.1.5
Psikososial
1. Genogram
Keterangan :
= Perempuan
= Laki-laki
= Perempuan meninggal
= laki-laki meninggal
= klien
= tinggal serumah
22
2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri
: Klien menyukai tubuhnya yaitu bagian kepala yakni : rambut
b. Identitas
: Klien adalah anak kedua dari empat bersaudara
c. Peran
: Sebagai anak dan masih tinggal bersama keluarganya
d. Ideal Diri
: Klien ingin cepat sembuh agar bisa pulang
e. Harga Diri
3.1.6
Status Mental
23
1. Penampilan Pasien
Penampilan pasien
tampakbersih.
Masalah Keperawatan : tidak ada
2. Pembicaraan
Pasien dapat berbicara cepat dan jelas dan masih dapat menjawab pertanyaan yang
dilontarkan kepada klien.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
3. Aktivitas Motorik
Klien lesu, malas/kurang semangat dalam melakukan aktivitas di ruangan dan suka
disuruh atau mau melakukan aktivitas yang disukai. Klien suka menyudut-nyudut
sampai tidur.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
4. Alam Perasaan
Klien merasa sedih dirawat di RSJ karena merasa diasingkan oleh keluarganya,
wajah klien selalu tampak sedih jika termenung.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
5. Afek
Klien dapat berespon dengan baik sesuai dengan stimulus yang diberikan oleh
perawat.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
24
Klien mampu menceritakan kejadian yang dialaminya pada saat ini maupun
kejadian masa lalu.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
12. Tingkat Konsentrasi berhitung
Klien masih dapat berhitung tanpa bantuan orang lain.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
13. Kemampuan Penilaian
Klien mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
14. Daya Tilik Diri
Klien menerima keadaan dan kenyataan bahwa dirinya sedng sakit dan sedang
dirawat di RSJ.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
3.1.7
Mandi
menggunakan sabun mandi gosok gigi pakai pasta gigi tiap pagi, mandi
dikamar mandi.
BAB
: Frekuensi 1x / hari, dapat dilakukan ditoilet.
BAK
: Frekuensi 4 5 x / hari, dapat dilakukan ditoilet.
Ganti pakaian
: Dapat dilakukan sendiri, tiap pagi hari ganti pakaian
ikan,
sayur, buah, (siang hari) frekuensi kudapan 1x / hari siang hari nafsu makan ;
baik, porsi dihabiskan, BB sekarung ; 54 kg.
4. Istirahat dan tidur
Masalah tidur ; ada
Saat bangun tidur klien mengatakan rasah lesu, tidur malam jam 12.00, bangun
pagi ; 02.30. Gangguan tidur ; klien mengatakan sulit untuk tidur dan bangun
terlalu pagi.
Masalah keperawatan : gangguan pola tidur.
5. Penggunaan obat
Pasien minum obat terlalu dimavitor oleh perawat yang bertugas
6. Pemeliharahan kesehatan.
Pasien mendapatkan perawatan lebih lanjut dan system pendukung (keluarga)
untuk memelihara kesehatan.
Mekanisme Koping
Saat halusinasi : klien suka marah, memberontak, melempar barang (displacement).
Pasien suka jalan diruangan, Jika ada masalah suka pukul teman, tidak mau bicara
dengan orang lain.
3.1.9
Aspek Medik.
Diagnosa medik : Skizofrenia paranoid
Therapi medis
: CPZ
THP
: Cloropomazin 100 mg 3 x 1
: 2 mg 3 x 1,5
Haloperidol : 5 mg 3 x 2
ANALISA DATA
No
.
1.
DATA
MASALAH KEPERAWATAN
untuk
menyuruh
persepsi
sensori
3.
DS : klien mengatakan tidak berharga dan Gangguan konsep diri harga diri
tidak berguna bagi dirinya sendiri semenjak rendah
dia dipenjara.
DO : klien tampak sedih dan terkadang
diam
4.
tangannya,
6.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Perubahan sensori :
Halusinasi pendengaran.
31
No.
1
Diagnosa
Tujuan
Kriteria Hasil
Intervensi
Keperawatan
Gangguan
Sp 1
persepsi
Tujuan
sensori
pendengaran
Klien
dapat
membina
hubungan
saling
percaya
Ekspresi
hubungan
percaya
dengan
wajah menggunakan
prinsip teraupetik;
bersahabat
Mau
berjabat
- Sapa
klien
tangan
dengan
Ada kontak mata
ramah, baik
Mau
duduk
verbal
berdampingan
maupunnon
-
verbal
Perkenalkaan
nama
panggilan
dan
tujuan
perkenalan
Tanya nama
lengkap dan
nama
panggilan
yang disukai
Buat kontrak
yang jelas
Tunjukan
sikap
yang
jujur
dan
menepati
janji
setiap
kali
-
berinteraksi
Tunjukan
sikap
berinteraksi
32
dan
menerima
apa adanya.
Klien
mengalami
halusinasi
yang
dialaminya
Isi halusinasi
Waktu terjadinya
Frekuensi
Kondisi yang
menimbulkan
halusinasi
dan
perhatikan
kebutuhan
dasar
klien
Tanyakan
perasaan
Dengarkan
dengan
Menyebutkan
Klien dapat
mengontrol
mengontrol
cara
penuh
halusinasi
ekspresi
halusinasi
perasaan
-
dengan cara
klien
Diskusikan
dengan klien
menghardik
tentang
waktu
frekuensi,isi
dan
-
terjadi
halusinasi
Diskusikan
dengan klien
cara
mengontrol
halusinasi,
yaitu
Menghardik
Bercakapcakap dengan
33
orang lain
Melakukan
aktivitas
terjadwal
minum obat
SP 2
Tujuan
Klien
dapat
Menyebutkan
cara
bercakap-
dengan klien
cakap
Mempraktekan
mengo
cara
ntrol
halusinasi dengan
halusin
bercakap-cakap
asi
teratur
Diskusikan
cara
bercakap-
mengontrol
cakap dengan
-
orang lain
Jelaskan cara
bercakap-
dengan
cakap dengan
bercak
-
ap-
orang lain
Peragakan
cara
cakap
mengontrol
halusinasi
dengan cara
bercakapcakap dengan
orang lain
SP 3
Tujuan
Klien dapat
Mengevaluasi
cara
mengontrol
melakukan
halusinasi dengan
mengontrol
cara
halusinasi
cakap
dengan cara
-
melakukan
aktivitas
orang lain
Mempraktekan
cara
34
aktivitas
bercakapdengan
mengontrol
Jelaskan cara
terjadwal
Susun
bersama
klien
yang
dapat
cepat
terjadwal
halusinasi dengan
cara dengan cara
pelaksanaan
melakukan
jadwal
aktivitas
Sp 4
Tujuan
Klien
mengont
kegiatan.
terjadwal
Mengenali
jenis
obat
Mengetahui
jam
pemberian obat
Mengetahui
dapat
Beri
kesempatan
pada
halusina
klien
untuk
mengingat
ymanfaat obat
rol
dilakukan
Pantau
obatnya
Diskusikan
si
pada
dengan
medis
cara
tentang obat
minum
-
obat
klien
Beri
tim
pujian
tindakan
teratur
yang
2
Isolasi sosial
menarik diri
Sp 1
Tujuan:
Menyad
Menyadari
penyebab isolasi
Klien
mampu
ari
mempraktekkan
penyeba
cara
b isolasi
Klian
ui
berintera
untuk
latihan
ksi
bercakap-cakap
dengan
gan
orang
kebiasaan
berinteraksi
dengan orang
-
lebih
Klien
tentaang
keuntun
kepada klien
berkenalan
menetah
35
lain
Tanyakan apa
penyebab
klien
tidak
ingin
berinteraksi
dengan orang
-
lain
dilakukan
Tanyakan
lain
Jelaskan
Mengaja
keuntungan
berinteraksi
klien
denagan
berkenal
an
dengan
orang lain
Ajarkan klien
caara
orang
berkenalan
lain
dengan orang
lain
Memberikan
Sp 2
kesempatan
Tujuan:
pada
Klien
mempraktekk
mampu
an
cara
mempr
berinteraksi
aktekka
dengan orang
n cara
lain
berkena
Jelaskan
lan
keuntungan
dengan
berinteraksi
satu
dengan orang
orang
lain
-
Sp 3
Bantu
klien
berinterksi
Tujuan:
klien
Klien
bisa
satu
orang
atau
lebih
berkena lebih
-
lan
dengan
Bila
jumlah
dengan
klien sudazh
satu
menunjukkan
36
orang
kemajuan
atau
tingkat
lebih
interaksi
-
Beri
pujian
setiap
kemajuan
klien.
3
Gangguan
konsep diri:
haraga
diri
Sp 1
Tujuan:
Klien
dapat
rendah
Setelah
satu
kali
Diskusikan
dengan klien
menyebutkan:
Kemampuan
tentang
mengid
aspek
entifikk
dimiliki
positif
dan
kemampuan
yang
dan
positif
asikan
kemam
aspek
yang
dimilikinya
Beri pujian
puan
realistik/nyat
dan
aspek
kemampuan
positif
yang
yang
-
dimiliki
atas
dimilikinya
Hindarkan
setiap
bertemu klien
penilaian
dengan klien
dapat:
-
Menetapkan
memilih
dapat
kemampuannya
Melatih
kegiatan
meneta
sesuai
pkan,m
37
masih dapat
kegiatan
Klien
-
aktifitas yang
atau
yang
negatif
Diskusikan
dilakukannya
Perhatikan
respon yang
kondusif dan
menjadi
emilih,
melatih
kemampuannya
Menyusun rencana
,dan
menyus
un
pendengar
-
yang aktif
Bantu klien
dengan
memilih
kemampuannya
aktifitas
Beri contoh
rencana
aktifitas
kegiata
pelaksanaan
n yang
yang
sesuaai
dapat
dilakukan
kemam
puan
klien
Susun
bersama
klien
dan
buat
daftar
aktifitas atau
kegiatan
-
sehari-hari
Susun daftar
aktifitas yang
sudah dilatih
bersama
Sp 2
Setelah 2x interaksi klien
Tujuan:
Klien
dapat
mampu:
-
melatih
dimilikinya
dan
dimilikinya
Memasukkannya
ke dalam jadwal
memasukkann
kegiatan klien.
ya ke dalam
jadwal
mengungkap
kan
yang
klien
Berikan
kesempatan
Melatih
kemampuan
kemampuan
kedua
perasaannya
Yakinkan
bahwa
keluarga
mendukung
harian
setiap
klien
aktifitas yang
dilakukan
38
klien
Diskusikan
dengan klien
kemampuan
kedua
yangdimiliki
nya
Berikan
kesempatan
kepada klien
untuk
memperagak
an
kegiatan
yang
dilatihkan
-
klien
Berikan
pujian
atas
mencoba
kegiatan
yang
dilatih
39
telah
Strategi
Implementasi
Evaluasi
Pertemuan
Selasa 23 \07\13
Dx 1
Menyapa
Jam 10;00
Sp 1
a. hubungan
saling percaya
klien
Akper
Gunungsitolisaya
berbicara
sopan
mau
nama
panggilan tenang,
klien
terpesan
A : masalah teratasi\
sudah
berkenalan
dan
abang
menceritakan
boleh P
hal
intervensi
selanjutnya
membahas
Memberikan kesempatan
halusinasi
klien
mengungkapkan
b. Mengenali
halusinasi
bahwa
yang
yangdidengar
dialaminya
Gunungsitoli,pagi
adaslah palsu
akan
tentang
-
ini
kita
berbincang-bincang O:Kontak
halusinasi
yang
suara
itu
mata
baik,ekspresi wajah
masih
mengingat
kontrak dilanjutkan,pertemuan
yang
telah selanjutnya
membahas
mengontrol
kita kemarin
Membantu
klien
menghardik
untnk
itu?kita
membicarakan
halusinasi
apakah
setuju?
Bang,
suara
akan
tentang
abang
yang
abangdengaradalahsuarapals
uitunamanyahalusinasi
42
SP 2
Mengontrol
halusinasi
cara
selama
dengan
bercakap-
cakap
dengan
pagi
bang..?
mengatakan
halusinasinya
cara
dengan
bercakap-cakap
cara
dengan orang lain
mengontrol halusinasi
orang lain
baiklah saya akan melatih
O:klien
tampak
sudah
dengan
cara
halusinasinya,
bercakap-cakap
klien
dengan
tampak bercakap-cakap
15
menit
mau
A:Sp 2 tercapai klien
dimana..?
memperagakan
mengontrol
cara
halusinasi
dapat
menyebukan
mengontrol
halusinasinya
dengan
suara-suara
cara bercakap-cakap
ngobrol
dengan
ayo
dengan
dengan
mengontrol halusinasi
dengan
coba
terjadwal
sekali
lagi
,,,
pelajari
untuk
topik
aktivitas
aktivitas
44
Rabu, 24/07/13
SP 3
Mengontrol
halusinasi
dengan
mengatakan
mampu
saat
halusinasinya
ini
selamat
sore
melakukan
abangbagaimana
aktivitas
perasaan
mengontrol
cara
dengan
melakukan
aktivitas terjadwal
sesuai
janji
kita
bisa
menontrol
halusinasinya, dengan
cara
membersihkan
cara
tempat,
ruangan,
untuk
mencegah
tidur
terjadwal,
mau
mampu
melakukan
diruang
yang
telah
tamu,
dijadwalkan
dilanjutkan
pertemuan selanjutnya
melakukan
saja
obat.
yang
lakukan
bisa
abang
pagi-pagi
apa
seperti
pagi-pagi
minum
muncul,
kegiatan
sampai
malam
kegiatan
perasaan
bang
bagaimana
setelah
bernincang-bincang
ketiga
ada
untuk
yang
mencegah
suara-suara...........
bagus
muncul,
kegiatan
sampai
kegiatan.
perasaan
46
malam
ada
Bagaimana
abang
selama
berbincang-bincang
ketiga
-
untuk
yang
mencegah
jadwal
kegiatan
pagi
jam
06.30
lain-lain.
Membuat
kontrak
47
Sp 4
Kamis, 25\07\13
Melakukan minum
selamat
Jam 10 .00
obat
jumlahobat
diminum
pagi
bang,,?
engenaliobat,
yang
Klienmegatakanb
isamenyebutkang
dilatih..??
unaobatmasing-
apakah
kegiatan
jadwal
sudah
-
masing
Klienmengatakan
nstruksinya
at
diberikanperawat
yang
menunggu
makan A:SP4
tercapaikliendapatmenye
butkanjenisobatdanmanf
pertemuanberikutnyam
embahastentangmenari
kdiri
untuk
mengingat
obatnya
berapa macam
diminum
siang
dan
malamsetelah
makan
dan
49
Jumat/ 26 juli Dx II
2013
Jam 10.00 wib
Menanyakanpendapatkli
Sp 1
ententangkeberhasilanber klienmengatakanmaluber
a. Menyadarip
interaksidengan
enyebabbis
lain
olasisosial
apakahabangaktifmengik
utikegiatanibadahdll
Menanyakkankepadaklie
O:
sebelumdisini, karnasudahsakitsejak
klientampaksedihdanmen
n
yang
yendiri
menyebabkantidakberint
A:
eraksidengan orang lain
klientahupenyebabisolasi
mengapaabangtidakmen
sosial
gikutikegiatankelompokd
isinidanabangseringmeny
P:
-
endiri
Membuatkontrakuntukpe
intevensidilanjutkandeng
rtemuanselanjutnya
anpertemuanberikutnya,
membahasmengenaitenta
ngmengenaltentangmanf
aathubungandengan
orang
lain
dankerugianklientidakber
hubungandengan
orang
lain
S:klienmampumengatakank
euntunganmempunyaitema
n
50
bang
menyebutkankeunt
bagaimanaperasaanabangsiangin
ungandankerugianb i?
ilatidakberhubunga
O:
-
Masihadahal-hal
yang
membuatabanginginberc
klientampaklebihmemaham
ibagaimanacarabergaul
akap-cakapdengan orang
lain?.ohbegituya
bang
bailahsepertijanjikitakem
A:
Masalahteratasisebagian
arinkitaakanberdiskusika
ntentangapa
yang
menyebabkanabangtidak
maubergauldenganpasien
lain di ruanganini
Bagaimanperasaanabang
P:
Intevensidilanjutkanperte
muanselanjutnyamelatihkli
encaraberkenalan
setelahkitatahukeuntunga
nbergauldankerugiannyat
idakmenganjurkanklienu
nytukdapatberkenalande
ngan
orang
lain
bagaimanakalaubesokkit
alanjutkanlagiberkenalan
Jam 15.00 wib
C.
melatihkliencar
51
dengantemansaya
Salam terapeutik
S : klien mengatakan
selamat sorebang
aberkenalan
bagaimara perasaannya
O:
klientampakberkena
lain
perhatikan ya bang
ulurkan tangan sebutkan
A : Masalahteratasi
P: Intervensi di lanjutkan
pertmuan
bang
Mmengucapkan salam
melatih
terapeutik
Mmenayanyakan atau
mengingatkan kotrak
yang telah di sepakati
bagai mana apakah
abang masih ingat
dengan janji kita kemarin
Menganjurkan klien
untuk dapat berkenalan
dengan orang lain
bagai mana kalau
besok kita lanjutkan lagi
berkenalan dengan teman
52
berinteraksi
orang lain
selanjutnya
pasien
dengan
saya
Sabtu jam 27
Sp 2
klien
berinteraksi dengan
orang lain
Mengucapkan salam
S:
terapeutik
klienmenjawabsalamklie
nmengatakanbahwaiame
Membuat kontrak
ngingatjanji
yang
disampaikanbahwaberke
melakukan pertemuan
nalandenganteman
O:
kemarin , bagaimana
klienmengulurkantangan
untukberkenalandenganp
yang
klentersenyum
lain,
tipis,
klientidaktampakmenyen
kebberhasilan klien
dirilagi
A:
klienmulaidapatberintera
ksimdengan orang lain
untuk tetap
mengungkapkan
perasaannya bagaimana
perasaan abangsetelah
berkenalan dengan kaka
A
Membuat kontrak untuk
53
P: dilanjutkan Sp3
pertemuan selajutnya
Mengidentifikasi
Jam 11.00wib
SP3
Mengucapkansalamterap
Membantuklienunt
ukberinteraksideng
an
orang
S:
lain
secarabertahap
akanmerawatabang
Beripujianataskeberhasil
anklien
O:
mantap, kliendapatberkenalanden
ternyataabangpintarberke
gan
-
nalandenganperawat S
Melanganjurkanklienunt
Temansekamar
Kintakmatabaik
Klientersenyum
uktetapmengukapkanper
A: madsalahteratasitelah
asaannya
Bagaimanperasaanabang
3X pertemuan
setelahberkenalandengan
perawat s
Membuatkontrakuntukpe
P:
peremuanberikutnyamem
54
rtemuanselanjutnya
Mengidentifikasikankem
bahasaspekpositif
yang
dimiliki
ampuandanaspekpositif
yang
dimilikikliensepertimem
bantumembersihkanruan
Senin29
2013
juli DX III
SP1
Jam 09.00
Mengidentifikasi
kemampuan
gan
Mengidentifikasikan
S:
klienmengatakansukame
mbersihkanruangan
klien
seperti membantu
membersihkan ruangan
mengidentifikasi
klienmampumelakukank
egiatankebersihan
dan
O:
dialaminy
A:
kebersihan ruanganya
menolong klien
klienmampumengunggka
mengekspresikan
mengapa bapak suka
pkankegiatanpositifyang
dilakukansetelah 2x
pertemuan
membersihkan ruangan
Memberikan pujian yang
P : Intervensidilanjutkan
abang dengan
membersihkan ruangan
dapat menjaga kesehatan
55
,
pertemuanberikutnyame
mbahastentangmemilihda
nmenyusunrencanakegiat
an yang
mampudilakukanklienses
uaikemampuannya
SP 2
Melatih
S:
klienmengatakanmampu
pattidurruangan
O:
memasukkannya
klienmampumenirucarap
dalam
erawatmerapikandanme
kegiatan
mbersihkantempattidurda
klien
nruangan
A:
klienmampumenetapkan
danmenyusunrencanakeg
puannya
P : Sp 2 tercapai klien
mampu
menetapkan
memilih ,
melatih, dan
menyusun
rencana
kegiatan
yang
sesuai
BAB IV
PEMBAHASAN
b.
c.
d.
e.
Intoleransi aktivitas
f.
58
4.3
Perencanaan
Dalam pembuatan perencanaan penulis berusaha menyusun secara efektif dan efesien
implementasi. Dalam untuk memperlancar tindakan yang dilaukukan pada
Implementasi. Dalam hal ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara diagnose
keperawatan yang ada dalam toeri dengan kasus yang dijumpai dilapangan. Jadi
penulis
dalam
hal
ini
menyimpulkan
teori
kasus
yang
ditemukan
sama/berkesinambung.
4.4
Implementasi
Dalam melaksanakan imlpementasi terhadap klien, penulis berusaha semaksimal
mungkin untuk membantu klien dalam mengatasi msasalh yang dihadapinya. Penulis
juga membantu keluarga dalam menghadapi klien. Selain ini sarana di RSJ Medan
juga sangat mendukung kesembuhan pasien.
4.5 Evaluasi
Evaluasi yaitu tahap akhir dari proses keperawatan evaluasi yang sesuai dengan target
yang telah ditetapkan dalam tinjdauan untuk menilai perubahan serta kemajuan yag
dicapai klien halusinasi pendengaran.
59
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dalam kasus ini yaitu
1.
Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi dimana terdengarnya suara-suara
yang tidak jelas yang berasal dari luar, suara itu bisikan atau gerutu yang tidak dapat
2.
dipahami.
Tindakan keperawatan dalam perencanaan dituliskan pada perawatan mental dan
tanpa mengabaikan keadaan fisik social dan spiritual sehingga dapat mempercepat
3.
proses penyembuhan.
Pelaksanaan oerawatan mencangkup peran serta keluraga klien dan perawatan dalam
4.
uapya perawatan.
Fasilitas dan sarana sangat mendukung dalam mewujudkan prioritas pelayanan
keperawtan yang diberikan kepada pasien
5.2 Saran
1. Bagi klien yang belum pulang, dianjurkan untk minum obat secara teratur
60
2. Bagi klien yang sudah pulang, sebaiknya selalu mengontrol pengobatan secara
teratur agar tidak timbul sewaktu-waktu
3. Kepada keluarga klien hendaknya dapat menerima klien sebagaimana pembinaan
individu
4. Untuk mengurangi tekanan jiwa perlu dilakukan pencegahan dengan pembinaan
individu
5. Dalam pelaksanaan usaha hendaknya bekerjasama dan membina saling percaya serta
menciptakan lingkungan lainnya
6. Penulis menyarankan agar perawtan dan pengobatan klien dapat dipertahankan dan
dilanjutkan dan melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat serta
pemanfaatan saran dan parasarana yang tersedia di Ruang Pusuk Buhit.
DAFTAR PUSTAKA
Stuart dan Laraia (2001) principle and practice of psychiatric Nursing edisi 6 St Louis :
Mosby Year Book
Marams,W .F. (2005) Ilmu keokteran jiwa .Edisi 9.surabaya:Airlangga University press.
Isaacs,Ann. (2005) keerawatan kesehatan jiwa dan psikiatry, Edisi. 3 jakarta ; penerbit
Buku kedokteran EGC
Purba,Jenny marlindawani .2008. asuhan keperawatan pada klien dengan masalah
psikososial dan gangguan jiwa Medan :USU Press.S
61