Professional Documents
Culture Documents
Diusulkan oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya
penyusunan
karya
tulis
ilmiah
yang
berjudul
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................
ii
KATA PENGANTAR........................................................................
iii
DAFTAR ISI......................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR.........................................................................
DAFTAR TABEL..............................................................................
vi
RINGKASAN.................................................................................... vii
BAB I
PENDAHULUAN............................................................
Latar Belakang..................................................................
Rumusan Masalah..............................................................
Tujuan................................................................................
Manfaat Penulisan..............................................................
BAB II
LANDASAN TEORI........................................................
BAB III
METODOLOGI PENULISAN........................................
11
BAB V
PENUTUP........................................................................
27
Kesimpulan......................................................................
27
Saran.................................................................................
28
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................
32
LAMPIRAN.......................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR
13
DAFTAR TABEL
11
14
21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Implemetasi
Masyarakat
Ekonomi
Asean
(MEA)
akan
diberlakukan dua tahun lagi, yaitu pada tahun 2015. MEA terwujud dari
keinginan negara-negara ASEAN untuk mewujudkan ASEAN menjadi
kawasan perekonomian yang solid dan diperhitungkan dalam percaturan
perekonomian Internasional. Para Pemimpin ASEAN telah sepakat untuk
mewujudkan MEA pada tahun 2015 dengan 4 pilar, yaitu (1) pasar tunggal
dan basis produksi, (2) kawasan ekonomi berdaya saing tinggi, (3)
kawasan dengan pembangunan ekonomi yang setara, dan (4) kawasan
yang terintegrasi penuh dengan ekonomi global. Dengan adanya MEA,
tujuan yang ingin dicapai adalah adanya aliran bebas barang, jasa, dan
tenaga kerja terlatih (skilled labour), serta aliran investasi yang lebih
bebas. Dalam penerapannya MEA akan menerapkan 12 sektor prioritas,
yaitu perikanan, e-travel, e-ASEAN, automotif, logistik, industri berbasis
kayu, industri berbasis karet, furnitur, makanan dan minuman, tekstil, serta
kesehatan.
Bagi Indonesia, pembentukan MEA 2015 akan memberikan
beberapa tantangan yang tidak hanya bersifat internal di dalam negeri
tetapi terlebih lagi persaingan dengan sesama negara ASEAN dan negara
lain di luar ASEAN seperti China dan India. Persaingan yang ketat ini
akan berdampak pada harga yang kompetitif pula, bukan hanya
komoditi/produk/jasa unggulan industry besar (UB), tetapi juga sektor
UMKM karena kesamaan karakteristik produk. Menyadari peran UMKM
sebagai kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar dan cukup
dominan dalam perekonomian, maka pencapaian kesuksesan MEA 2015
mendatang juga akan dipengaruhi oleh kesiapan UMKM.
1.2.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan karya tulis ini adalah :
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah :
1.4.
Manfaat Penulisan
BAB II
LANDASAN TEORI
1.1.
Perencanaan Strategies
Perencanaan strategis diperlukan oleh suatu perusahaan untuk
Daya Saing
Daya saing adalah sebuah konsep yang cukup rumit. Tidak ada satu
1.3.
UMKM
1.4.
MEA 2015
BAB III
METODE PENULISAN
keadaan atau gejala tertentu pada objek kajian. Dalam hal ini penulis
berusaha membuat gambaran mengenai konsep Perencanaan Strategis
Penguatan Daya Saing UMKM Dalam Persiapan Menghadapi MEA 2015.
3.2 Data dan Sumber Data
Data dalam penulisan karya tulis ini ada dua, yaitu data primer dan
data sekunder. Data primer meliputi buku-buku yang relevan dengan topic
penulisan, karya tulis ilmiah, dan artikel dari internet.
Adapun data
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1
ekonomi
ASEAN
dengan
menentukan
strategi
agar
sebagai
acuan
seluruh
negara
anggota
dalam
10
ASEAN. Khusus dalam kerangka ASEAN, maka UMKM di Negaranegara ASEAN akan menghadapi era baru liberalisasi ,termasuk
liberalisasi pasar keuangan, yang dicanangkan sebagai salah satu tujuan
dalam ASEAN Economic Comumunity (AEC) atau masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) pada tahun 2015. Dengan MEA 2015 maka diharapkan
ASEAN akan memiliki 4 karakteristik utama yaitu :
1.
elemen utama, yaitu: (i) aliran bebas barang, (ii) aliran bebas jasa, (iii)
aliran bebas investasi, (iv) aliran modal yang lebih bebas, serta (v) aliran
bebas tenaga kerja terampil. Di samping itu, pasar tunggal dan basis
produksi juga mencakup dua komponen penting lainnya, yaitu Priority
Integration Sectors dan kerjasama di bidang pangan, pertanian dan
kehutanan.
2.
11
3.
4.
dengan pasar yang saling tergantung dan industri yang mengglobal. Untuk
mendorong para pelaku usaha dapat bersaing secara internasional, kita
perlu menjadikan ASEAN sebagai bagian yang lebih dinamis dan kuat
dalam mata rantai pasokan global, serta menjamin agar pasar ASEAN
tetap menarik bagi investasi asing. Sehubungan dengan itu, maka aturan
dan
ketentuan
internasional
harus
menjadi
pertimbangan
dalam
12
Posisi Indonesia
Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk ke-4 terbesar di
dunia kira-kira terdapat 242 juta jiwa lebih penduduk di Indonesia, dengan
jumlah penduduk yang sangat besar, Indonesia memliki potensi SDM
yang sangat besar dari segi kuantitas. Jumlah penduduk Indonesia yang
mencapai lebih dari 242,3 juta jiwa atau setara dengan dua perlima
13
penduduk total ASEAN pada tahun 2011, membuat posisi Indonesia mau
tidak mau harus menjadi perhatian bagi Negara-negara ASEAN.
Gambar 2. Jumlah penduduk ASEAN (dalam ribu orang)
Sumber : Supriadi, Agust dan Girsang, Erna S.U. 2011. Ekonomi ASEAN
Layak Naik Kelas. Koran Bisnis Indonesia 5 Juli 2011
Peluang Indonesia untuk dapat bersaing dalam MEA 2015
sebenarnya cukup besar, saat ini Indonesia merupakan peringkat 16 di
dunia untuk besarnya skala ekonomi. Besarnya skala ekonomi juga
didukung oleh proporsi penduduk usia produktif dan pertumbuhan kelas
menengah yang besar. Prospek ekonomi Indonesia yang positif juga
didukung oleh perbaikan peringkat investasi Indonesia oleh lembaga
pemeringkat dunia serta masuknya Indonesia sebagai peringkat empat
prospective destinations berdasarkan UNCTAD World Investment report.
Maih kuatnya fundamental perekonomian Indonesia dapat dilihat ketika
banyak negara yang tumbang diterpa pelemahan perekonomian global,
perekonomian Indonesia masih dapat terjaga untuk tumbuh positif.
2.2
KONDISI
UMKM
SEBAGAI
PILAR
EKONOMI
DI
INDONESIA
Dari perspektif dunia, diakui bahwa usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) memainkan suatu peran vital di dalam pembangunan
14
barang-barang
dan
jasa
kebutuhan
pokok
masyarakat
Kontribusi
tenaga
Pada
kerja.
termaksud
tahun
terutama
2005, UMKM
di
pada
penyerapan
Indonesia
mampu
menyerap 77.678,498 ribu orang atau sebesar 96,77% dari total tenaga
kerja yang mampu diserap oleh usaha skala kecil, menengah, dan besar
(Sri Susilo, 2007). Dari sisi jumlah unit usaha dan tenaga kerja yang
mampu diserap maka UMKM jauh lebih besar dari usaha besar. Di
sisi lain, dalam hal penciptaan nilai tambah bagi Produk Domestik
Bruto (PDB) maka usaha besar (UB) jauh lebih besar daripada UMKM.
15
16
(i)
17
1.4.
Dengan
adanya
dinas
perizinan
diharapkan
mampu
2.4.2 Insfrastruktur
Pembangunan infrastruktur baik fisik (seperti jalan raya,
lstrik, dan fasilitas komunikasi serta pelabuhan ) maupun nonfisik (seprti
lembaga pendanaan, pusat informasi, lembaga
pendidikan/pelatihan,
18
kecamatan,
kabupaten,
hingga
tingkat
provinsi.
Pembangunan
DKI
Jakarta,
Surabaya,Semarang,Makasar
dan
Medan.
2.3.3 Permodalan
Salah satu bentuk infrastruktur keuangan yang berfungsi
untuk meningkatkan akses pembiayaan UMKM adalah perusahan
penjaminan kredit daerah atau dikenal dengan PPKD. Pada dasarnya
PPKD adalah sama dengan perusahaan penjaminan kredit lainnya dengan
kegiatan usaha pokok melakukan penjaminan kredit sebagaimana
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.010/2011. Namun pendirian
PPKD memiliki keunggulan dibandingkan dengan perusahaan penjamin
kredit secara umum, yaitu : (1) membantu UMKM dalam mengakses
pembiayaan dari perbankan dengan cara melakukan penjaminan kredit
UMKM, khususnya bagi UMKM yang memiliki keterbatasan agunan, dan
(2) mendorong penyaluran kredit produktif dari perbankan, terutama dari
BPD dan BPR setempat, melalui upaya mitigasi risiko kredit UMKM,
sekaligus
mendukung
peningkatan
fungsi
intermediasi.
Dengan
19
amanat
untuk
mengutamakan
pembiayaan
UMKM.
Dalam
2.4
STRATEGI
DAN
KEBIJAKAN
DALAM
MEBANGUN
20
2.
21
grand
strategy
pengembangan
kewirausahaan
dan
22
5.
23
24
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Pemerintah
UMKM
Masyarakat
25
DAFTAR PUSTAKA
26
CURICULUM VITAE
Nama Lengkap
: Yaenal Arifin
Prodi/Angkatan
Fakultas
: Ekonomi
Universitas
: Islam
Alamat
Semarang
CP
Riwayat Pendidikan :
: 085741419699
SDN 06 Purwoyoso Lulus tahun
(2003)
(2006)
(2009)
(2011)
11