Professional Documents
Culture Documents
17
Perlakuan
P0 = Tanpa perlakuan mulsa vertikal
81,94a
20,76b
53,27ab
BNT 5%
51, 01
KK (%)
28,85
Keterangan: Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom yang sama
menunjukkan berbeda nyata pada uji BNT 5%
vegetatif
tanaman
(Sutedjo,
2010).
Usman
(2012)
setiap
musim
cukup
banyak.
Pengaruh
nitrogen
terhadap
pertumbuhan tanaman sangat jelas dan cepat. Oleh karena itu, unsur ini harus
diawetkan dan diefisienkan penggunaannya.
18
19
aliran permukaan. Air hujan yang tertampung pada rorak dapat menimbulkan
aliran lateral (seepage) dan infiltrasi yang tertunda, sehingga ketersediaan air
dalam tanah dapat bertahan lebih lama. Aliran permukaan di lahan yang
terbuka dan tanpa tumbuhan, mengalir mencapai outlet lebih cepat dan lebih
banyak dibanding aliran permukaan pada petak perlakuan.
Hubungan antara aliran permukaan dengan kehilangan hara yang
terbawa aliran tersebut disajikan pada Gambar 1.
90
y = 1.5196 + 0.1697x
R = 0.9963
80
70
60
50
Kehilangan Hara N
40
Linear (Kehilangan Hara
N)
30
20
10
0
0
100
200
300
400
3
Aliran Permukaan (m ha-1)
500
20
5,37
2,13
2,15
KK (%)
54,62
21
22
6
y = 0.1639 + 0.0025x
R = 0.9515
5
4
3
Kehilangan Hara N
Linear (Kehilangan
Hara N)
1
0
0
500
1000
1500
Erosi (kg ha-1)
2000
2500
23
123,39
134,69
136,80
KK (%)
3,06
tersedianya unsur hara dalam jumlah yang cukup pada saat pertumbuhan
vegetatif, maka proses fotosintesis akan berjalan aktif, sehingga proses
pembelahan, pemanjangan, dan differensiasi sel akan berjalan lancar pula.
24
9,57
9,73
10,27
KK (%)
2,40
25
2,57a
2,93ab
3,03b
BNT 5%
0,45
KK (%)
4,66
Keterangan: Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda pada kolom yang sama
menunjukkan berbeda nyata pada uji BNT 5%
26
Mulsa vertikal dengan kedalaman 0,5 m (P2) berbeda nyata lebih tinggi
(3,03 cm) dibandingkan tanpa perlakuan (P0), tetapi tidak berbeda nyata
dengan perlakuan mulsa vertikal dengan kedalaman 0,4 m (P1) dengan
diameter tongkol 2,93 cm seperti yang tersaji pada Tabel 6.
Pertumbuhan tanaman berbanding lurus dengan produksi yang
dihasilkan. Pemberian pupuk nitrogen mampu memenuhi kebutuhan unsur N
sangat penting dalam pembentukan tongkol dan pengisian biji (Sintia, 2011).
Perlakuan mulsa vertikal memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap
diameter tongkol. Hal ini diduga karena tidak banyak hara N yang terbawa
oleh aliran permukaan maupun erosi sehingga menyebabkan diameter tongkol
menjadi besar. Mulsa vertikal yang berpengaruh nyata dengan kehilangan hara
N juga dipengaruhi oleh aliran massa yang terjadi. Perbedaan
antara
perlakuan mulsa vertikal dengan kedalaman 0,5 m dan 0,4 m pada diameter
tanaman jagung karena perlakuan mulsa vertikal ataun kedalaman dari rorak
yang dibuat. Pada perlakuan mulsa vertikal dengan kedalaman 0,5 m (P2)
terdapat batuan sehingga gerakan hara bersama-sama air secara vertikal
berkurang. Berkurangnya gerakan vertikal ini, menyebabkan hara bersama air
lebih banyakbergerak ke arah samping yang dekat dengan perakaran tanaman.
Sedangkan pada perlakuan mulsa vertikal dengan kedalamn 0,4 m (P1) yang
permukaannya belum terlihat batuan, sehingga diduga lebih banyak hara
bersama air yang bergerak secara vertikal dan menyebabkan penyerapan hara
oleh akar tanaman juga rendah. Mimbar (1990) dalam Sintia (2011),
menyatakan bahwa pemupukan N mengakibatkan meningkatnya panjang
tongkol dan diameter tongkol jagung. Terpenuhinya kebutuhan akan unsur
hara, cahaya dan air menjadikan hasil fotosintesis akan terbentuk dengan baik.
Fotosintat yang dihasilkan akan ditransfer dan disimpan dalam biji pada saat
pengisian biji. Hal ini disebabkan oleh unsur yang diserap oleh tanaman akan
dipergunakan untuk pembentukan protein,dan lemak yang nantinya akan
disimpan dalam biji.