Professional Documents
Culture Documents
html
Hemoglobin dapat ditetapkan dengan berbagai cara, antara lain metode sahli, metode
oksihemoglobin, atau metode sianmethemoglobin. Metode sahli tidak dianjurkan karena mempunyai
kesalahan yang besar, alatnya tidak dapat distandarisasi, dan tidak semua jenis hemoglobin dapat
ditetapkan sebagai contoh karboksihemoglobin, methemoglobin, dan sulfahemoglobin.
Hanya ada 2 metode yang dapat diterima dalam hemoglobinometri klinik, yaitu oksihemoglobin, dan
sianmethemoglobin. Keduanya merupakan cara spektrofotometrik. Metode oksihemoglobin hanya
mengukur semua hemoglobin yang dapat diubah menjadi oksihemoglobin, sedang
karboksihemoglobin dan senyawa hemoglobin yang lain tidak terukur.
1. Metode Sahli
a. Dasar
Metode sahli merupakan satu cara penetapan hemoglobin secara visual. Darah diencerkan dengan
larutan HCl sehingga hemoglobin berubah menjadi hematin asam. Untuk dapat menentukan kadar
hemoglobin dilakukan dengan mengencerkan larutan campuran tersebut dengan aquadest sampai
warnanya sama dengan warna batang gelas standar.
tabung pengencer. panjang 12cm, dinding bergaris mulai angka 2(bawah) s/d
22(atas)
pipet HCl
aquadest
c. Spesimen
d. Cara Kerja
dengan pipet Hb, hisap darah sampai angka 20 mm, jangan sampai ada gelembung udara
yang ikut terhisap
tuangkan darah ke dalam tabung pengencer, bilas dengan aquadest bila masih ada darah
dalam pipet
tambahkan aquadest tetes demi tetes, aduk dengan batang kaca pengaduk
bila sudah sama penambahan aquades dihentikan, baca kadar Hb pada skala yang ada
ditabung pengencer
f. Sumber Kesalahan
cara visual mempunyai kesalahan inheren 15-30%, sehingga tidak dapat untuk menghitung
indeks eritrosit.
kelelahan mata
2. Metode Oksihemoglobin
metode yang paling sederhana dan tercepat dalam fotometri. Tetapi keterandalan ini tidak dipengaruhi
oleh kenaikan bilirubin plasma. Kerugiannya standar oksihemoglobin tidak stabil.
a. Dasar
Darah dicampur dengan larutan Natrium Karbonat 0,1% atau amonium hidroksida dan dikocok terjadi
oksihemoglobin, intensitas warnanya diukur secara spektofotometrik.
pipet ukur 5 ml
mikropipet 20 mikroliter
spektofotometer.
c. Cara Kerja
tambahkan EDTA atau Darah kapiler 20 mikro, bilaslah mikropipet yang digunakan, paling
sedikit 3 kali.
tutuplah tabung reaksi tersebut dan kocoklah 10 detik. baca serapan dengan spektrofotometri
pada 540 nm
baca kadar hemoglobinnya pada kuvet kalibrasi yang telah dipersiapkan sebelumnya.
3. Metode Sianmethemoglobin
a. Dasar
ferrosianida mengubah besi pada Hb dari bentuk ferro ke bentuk ferri menjadi methemoglobin yang
kemudian bereaksi dengan KCN membentuk pigmen yang stabil yaitu sianmethemoglobin. Intensitas
warna yang terbentuk yang diukur fotometrok 540 nm. Kalium-hidrogen-fosfat digunakan agar pH
tetap di mana reaksi dapat berlangsung sempurna pada saat yang tepat. Deterjen berfungsi
mempercepat hemolisa darah serta mencegah kekeruhan yang terjadi oleh protein plasma.
pipet volumetrik 5 ml
larutan Drabkin atau modifikasinya (diperdagangkan dalam bentuk kit), yang berisi
kandungan :
KCN 50 mg
detergen 0,5-1 ml
c. Spesimen
d. Cara Kerja
dengan mikropipet tambahkan 20mikroliter / mmk darah penderita ke dalam pereaksi tersebut
serta hindarilah terjadinya gelembung dan bersihkan bagian mikropipet.
campurkan isinya dan iarkan pada suhu kamar selama 3-5 menit dan serapannya dibaca
dalam spektrofotometri pada panjang gelombang 540nm dengan pereaksi sebagai blangko
kadar hemoglobin dapat dibaca pada kurva kalibrasi atau dihitung dengan menggunakan
faktor; dimana kadar Hb = serapan x faktor kurva kalibrasi dan faktor telah dipersiapkan
sebelumnya.
Sebelum fotometer dipergunakan untuk penetapan kadar hemoglobin, harus dikalibrasi dulu, atau
dihitung faktornya. Untuk keperluan tersebut dipergunakan larutan standart hemisianida
(sianmethemoglobin) dan pengenceran larutan tersebut dalam pereaksi Drapkin. Kadar Hb dari
larutan standart hemisianida dapat dihitung dalam gr/100ml atau gr/dl sebagai berikut :
X
(500 + 20) mikroliter
20 mikroliter
Buatlah pengenceran larutan standar 100, 75, 50, 25, dan 0% sebagai blanko dengan larutan
Drapkin. Setelah masing-masing tercampur sempurna biarkan pada suhu kamar 3 menit dan baca
serapan pada fotometer dengan 540 nm. Buatlah kurvanya dengan kadar Hb sebagai absisi dan
serapan sebagai ordinat, maka hasil percobaan serapan pasien tinggi memplotkan pada kurva tera.
Atau menggunakan factor sebagai berikut :
Faktor (F)
Jumlah Kadar Hb
Jumlah Serapan
f. Pengawasan Mutu
Hemolisat yang dipergunakan atau dibuat sendiri dengan standar hemosianida, CV optimal = 3% dan
CV tidak boleh lebih dari 6%
g. Sumber Kesalahan
kerusakan pereaksi
Laboratorium Kesehatan
Home
About
Info Kesehatan
Subscribe
Delivered by FeedBurner
Grab this Headline Animator
Visitors
F ol low ers
Metode Sahli tidak dianjurkan karena memiliki kesalahan yang besar, alatnya tidak dapat
distandardisasi, dan tidak semua jenis hemoglobin dapat diukur, seperti sulfhemoglobin,
methemoglobin dan karboksihemoglobin. Dua metode yang lain (oksihemoglobin dan
sianmethemoglobin) dapat diterima dalam hemoglobinometri klinik. Namun, dari dua metode
tersebut, metode sianmethemoglobin adalah metode yang dianjurkan olehInternational
Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) sebab selain mudah dilakukan juga
mempunyai standar yang stabil dan hampir semua hemoglobin dapat terukur, kecuali
sulfhemoglobin.
Dasar Penetapan
Penetapan Hb metode Sahli didasarkan atas pembentukan hematin asam setelah darah
ditambah dengan larutan HCl 0.1N kemudian diencerkan dengan aquadest. Pengukuran secara
visual dengan mencocokkan warna larutan sampel dengan warna batang gelas standar. Metode
ini memiliki kesalahan sebesar 10-15%, sehingga tidak dapat untuk menghitung indeks eritrosit.
bereaksi dengan KCN membentuk pigmen yang stabil yaitu sianmethemoglobin. Intensitas
warna yang terbentuk diukur secara fotometri pada panjang gelombang 540 nm.
Selain K3Fe[CN]6 dan KCN, larutan Drabkin juga mengandung kalium dihidrogen fosfat
(KH2PO4) dan deterjen. Kalium dihidrogen fosfat berfungsi menstabilkan pH dimana rekasi
dapat berlangsung sempurna pada saat yang tepat. Deterjen berfungsi mempercepat hemolisis
darah serta mencegah kekeruhan yang terjadi oleh protein plasma.
Bahan Pemeriksaan
Bahan pemeriksaan yang digunakan untuk penetapan kadar hemoglobin (Hb) adalah darah
kapiler atau darah EDTA.
Prosedur
Prosedur pemeriksaan yang akan dibicarakan di sini adalah prosedur yang menggunakan
metode sianmethemoglobin. Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 5 ml larutan Drabkin lalu
ditambah 20 ul sampel darah. Lakukan pencampuran dengan cara membolak-balikkan tabung
beberapa kali. Diamkan pada suhu kamar selama 3-5 menit kemudian ukur intensitas warna
dengan fotometer pada panjang gelombang 540 nm dengan blanko reagen.
Kadar Hb dapat dibaca pada kurve kalibrasi atau dihitung dengan menggunakan faktor, dimana
kadar Hb = serapan x faktor. Kurve kalibrasi dan faktor telah dipersiapkan sebelumnya.
Sebelum melakukan penetapan kadar Hb, fotometer harus dikalibrasi dulu atau dihitung
faktornya. Untuk keperluan tersebut disiapkan larutan standar Hemisianida (sianmethemoglobin)
dan pengenceran larutan tersebut dalam larutan Drabkin. Kadar Hb dari larutan standar dapat
dihitung dengan rumus = kadar hemisianida x 0.251 g/dl
Buatlah pengenceran larutan standar 100, 75, 50, 25 dan 0 %, sebagai blanko dengan larutan
Drabkin. Setelah semua tercampur, biarkan 3-5 menit pada suhu kamar lalu baca serapan
(absorbance atau optical density/OD) pada fotometer dengan panjang gelombang 540 nm.
Buatlah kurvenya dengan kadar Hb sebagai absis dan serapan sebagai ordinat. Selanjutnya
untuk menetapkan kadar Hb pasien tinggal memplotkan pada kurve kalibrasi.
Jika memilih menggunakan perhitungan faktor, maka jumlahkan dulu nilai serapan (= total OD)
dan kadar Hb larutan standar (= total kadar) yang telah diencerkan 100, 75, 50, 25 dan 0 %.
Faktor (F) = total OD : total kadar
Kadar Hb pasien = OD pasien x F
Fotometer saat ini telah banyak yang dirancang untuk dapat menghitung secara otomatis
dimana kadar Hb yang diukur sudah langsung diketahui tanpa kita harus melakukan
penghitungan secara manual.
Nilai Rujukan
Masalah Klinis
Penurunan kadar : anemia (defisiensi besi, aplastik, hemolitik, dsb), perdarahan hebat,
leukemia, kanker (usus besar, usus halus, rektum, hati, tulang, dsb), thalasemia,
penyakit ginjal, penyakit Hodgkin, kehamilan, sarkoidosis, kelebihan cairan intra-vena.
Pengaruh obat : antibiotik (kloramfenikol [chloromycetin], penisilin, tetrasiklin), aspirin,
antineoplastik, doksapram (dopram), derivat hidantoin, vitamin A dosis besar, hidralazin
(Apresoline), indometasin (Indocin), inhibitor MAO, primakuin, rifampin, sulfonamid,
trimetadion (Tridione)
Mengambil darah pada tangan atau lengan yang terpasang cairan intra-vena
menyebabkan darah terencerkan
Sel LE
Hitung Trombosit
Hitung Retikulosit
Indeks Eritrosit
Hitung Eritrosit
0 comments:
Post a Comment
Newer PostOlder PostHome
Health Tip o f Th e Da y
L ab el s
Arch i ves
2010 (41)
2009 (27)
December (15)
November (12)
Pemantapan Mutu
Protein C-reaktif
Hitung Lekosit
Antikoagulan
Blo grol l