You are on page 1of 14

ASKEP KELUARGA PHBS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. F


DENGAN SANITASI LINGKUNGAN DI DUSUN MANA IMAN
DESA KALUKKU BARAT TAHUN 2014

OLEH :
NAMA

: LUKMAN

NIM

: 012010005

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
ANDINI PERSADA MAMUJU SUL-BAR
TAHUN AKADEMIK 2013/2014

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. F


DENGAN SANITASI LINGKUNGAN DI DUSUN MANA IMAN
DESA KALUKKU BARAT TAHUN 2014
A.
1.
a.
b.
c.
d.
e.

PENGKAJIA
Data Umum
Kepala Keluarga (KK)
: Tn. F
Alamat dan telepon : Dusun Mana Iman Desa Kalukku Barat
Pekerjaan KK
: buruh batu merah
Pendidikan KK
:Komposisi Keluarga : Ayah, istri dan 3 orang anak
No Nam
a
1
2
3
4
5

Tn. F
Ny.
M
Tn. A
Nn.
M
An.
M

Genogram :

Jeni
s

Hub.
Kel.
KK

Umu
r

Pen
d

L
L

Ayah
Ibu

35
30

SD

P
P

Anak
Anak

20
14

Anak

SD
SM
P
-

Tanggal : 25 Mei 2014

Status Imunisasi
BCG

POLIO
DPT
Hepatitis Camapak
1 2 3 4 1 2 3
1 2 3

Ke
t

Ket :
: Laki-Laki

: Perempuan
: Klien
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
: Tinggal Serumah
f.
g.
h.
i.

Tipe Keluarga : Keluarga inti


Suku Bangsa : Makassar
Agama
: Islam
Status sosial ekonomi keluarga :
Pendapatan Tn. F sebagai buruh batu bata adalah Rp. <1.000.000/bulan, penghasilan Tn. F

dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.


j.
Aktivitas rekreasi keluarga :
Keluarga tidak pernah pergi rekreasi atau jalan-jalan.
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Pada saat ini keluarga Tn. F sedang berada pada tahap perkembangan keluarga yaitu pada tahap
b.
c.
d.

keluarga dengan anak dewasa (pelepasan).


Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Riwayat kesehatan keluarga inti :
Tn. F tidak mempunyai penyakit keturunan. Anak Tn. F memiliki masalah kesehatan
Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
Tn. F tidak mempunyai masalah dengan istirahat, makan maupun kebutuhan dasar yang lain,
tidak mempunyai penyakit menurun (hipertensi) dan penyakit menular (TBC dan kusta). Ny. M
tidak mempunyai masalah kesehatan dan ke 3 anaknya.

3. Data Lingkungan
a. Karakteristik rumah :
Luas rumah kira-kira 5 x 9 M2 tipe rumah semi permanen dengan dinding rumah dari papan,
jumlah ruangan tidur 2 kamar.
Denah Rumah
U

S
b. Karakteristik tetangga dan komunitasnya :
Hubungan antar tetangga Tn. F baik saling membantu bila ada tetangga yang membangun rumah
c.

dikerjakan saling gotong royong.


Mobilitas geografis keluarga :

Tn. F sebagai penduduk pendatang Dusun Mana Iman Desa Kalukku Barat. Keluarga jarang
d.

bepergian ke tempat-tempat jauh, kegiatan rutin Tn. F adalah buruh batu bata
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Tn. F mulai bekerja pukul 07.00-17.00 Wita yaitu buruh batu bata dan pada malam hari

e.

digunakan untuk berkumpul bersama seluruh keluarganya.


Sistem pendukung keluarga :
Rumah keluarga Tn. F tidak jauh dari Poskesdes dan Puskesmas dapat ditempuh dalam waktu 10
menit. Poskkesdes dapat ditempuh dengan berjalan kaki sedangkan Puskesmas ditempuh dengan
Angkutan umum. Semua anggota kelurga Tn. F tidak ada yang memiliki Askes/BPJS.

4. Struktrur keluarga
a. Struktur peran :
1. Formal : Tn. F sebagai KK, Ny. M sebagai IRT, Tn. A sebagai anak laki-laki, Nn. M sebagai
anak perempuan An. M sebagai anak perempuan dan Ny. Y sebagai menantu
2. Informal : Tn. F sebagai pencari nafkah dengan dibantu Tn. A
b. Nilai atau norma keluarga :
Keluarga percaya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur yaitu Allah SWT demikian pula
dengan sehat sakit. Keluarga juga percaya bahwa tiap sakit ada obatnya, bila ada keluarga yang
sakit dibawah ke poskesdes.
c. Pola komunikasi keluarga :
Anggota keluarga berkomunikasi langsung dengan bahasa Makassar.
d. Struktur kekuatan keluarga :
Dalam keluarga Tn. F adalah penentu keputusan terhadap suatu masalah.
5. Struktrur Keluarga
a. Fungsi ekonomi :
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian untuk anak dan biaya sekolah.
b. Fungsi mendapatkan status sosial :
Keluarga tercatat sebagai warga Dusun Mana Iman Desa Kalukku Barat
c. Fungsi pendidikan :
Tn. F slalu memikirkan agar anak keduanya tetap melanjutkan pendidikan sampai perguruan
d.

tinggi meskipun penghasilan kurang dari cukup.


Fungsi sosialisasi :
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga baik dan selalu

e.
a.

mentaati norma yang ada.


Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan
Mengenal masalah kesehatan :
Tn. F mengatakan anaknya kena penyakit gatal-gatal pada badan dan sudah meminta obat di

Poskesdes
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan :

Bila anaknya sakit Tn. F langsung membawah anaknya ke poskesdes


c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit :
Tn. F masih memberikan makanan yang sama dengan anggota keluarga yang lainnya, pola tidur
juga masih belum sesuai dan waktunya kurang lama, namun selalu memberikan obat yang di kasi
oleh petugas poskesdes
d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat :
Keluarga membersihkan rumahnya setiap hari
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan :
Keluarga selalu memeriksakan diri ke poskesdes bila ada masalah kesehatan yang di alami.
f. Fungsi religius :
Keluarga jarang melaksanakan shalat 5 waktu
g. Fungsi rekreasi :
Tidak ada kebiasaan rekreasi dalam keluarga. Keluarga berkumpul waktu malam hari
h. Fungsi reproduksi :
Jumlah anak 3 orang, anak pertama sudah berkeluarga, anak ke kedua masih sekolah di SMP,
i.

anak ke tiga masih belum sekolah. Dan Ny. M tidak mau ikut KB
Fungsi afeksi :
Keluarga Tn. F mengatakan berusaha memelihara keharmonisan antar anggota keluarga, saling
menyayangi, dan menghormati. Keluarga Tn. T sangat harmonis, rukun dan tentram. Apabila ada

anggota yang membutuhkan atau sakit maka keluarga yang lain berusaha membantu.
6. Stres dan Koping Keluarga
a. Stresor jangka pendek dan panjang :
Keluarga Tn. F berharap agar tetap dalam keadaan sehat. Tn. F juga selalu berharap yang terbaik
untuk anaknya.
b. Kemampuan keluarga berespons terhadap stresor :
Keluarga Tn. F jika menghadapi suatu masalah, Tn. F dan istri serta anak-anaknya menghadapi
masalah tersebut dengan bermusyawarah, sabar, berdoa dan bertawakal kepada Allah SWT agar
masalahnya dapat terselesaikan dengan baik.

c.

Strategi koping yang digunakan :


Apabila ada permasalahan dalam keluarga, biasanya Tn. F meminta bantuan istri dan anakanaknya untuk memutuskan dan menyelesaikan, walaupun sebelumnya dimusyawarahkan

d.

terlebih dahulu.
Strategi adaptasi fungsional :
Dalam menghadapi suatu permasalahan keluarga Tn. F biasanya mengkonsentrasikan pada
bagaimana cara pemecahan masalah tersebut. Sehingga keluarga tidak terganggu dalam
melakukan pekerjaan keseharian.

7. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Anggota Keluarga


No Pemeriksaan
1

2.

Fisik
Kepala

Leher

Tn. F

Ny. S

Tn. A

An. M

An. M

Simetris, rambut

Simetris, rambut

Simetris, rambut

Simetris, rambut

Simetris, rambut

berwarna hitam,

berwarna hitam,

berwarna hitam,

berwarna hitam, tidak berwarna hitam, tidak

tidak ada ketombe.


leher tidak nampak

tidak ada ketombe.


leher tidak nampak

tidak ada ketombe.


leher tidak nampak

ada ketombe.
leher tidak nampak

ada ketombe.
leher tidak nampak

adanya peningkatan

adanya peningkatan

adanya

adanya peningkatan

adanya peningkatan

tekanan vena

tekanan vena

peningkatan

tekanan vena jugularis tekanan vena jugularis

jugularis dan arteri

jugularis dan arteri

tekanan vena

dan arteri carotis,

dan arteri carotis, tidak

carotis, tidak teraba

carotis, tidak teraba

jugularis dan arteri

tidak teraba adanya

teraba adanya

adanya pembesaran

adanya pembesaran

carotis, tidak teraba

pembesaran kelenjar

pembesaran kelenjar

kelenjar tiroid

kelenjar tiroid

adanya pembesaran

tiroid (struma).

tiroid (struma).

(struma).

(struma).

kelenjar tiroid
(struma).

3.

4.

Mata

Telinga

Konjungtiva tidak

Konjungtiva tidak

Konjungtiva tidak

Konjungtiva tidak

Konjungtiva tidak

terlihat anemis, tidak

terlihat anemis, tidak

terlihat anemis,

terlihat anemis, tidak

terlihat anemis, tidak

ada katarak,

ada katarak,

tidak ada katarak,

ada katarak,

ada katarak,

penglihatan jelas

penglihatan jelas

penglihatan jelas

penglihatan jelas

penglihatan jelas

Simetris, keadaan

Simetris, keadaan

Simetris, keadaan

Simetris, keadaan

Simetris, keadaan

bersih,Fungsi

bersih,Fungsi

bersih,Fungsi

bersih,Fungsi

bersih,Fungsi

pendengaran baik

pendengaran baik

pendengaran baik

pendengaran baik

pendengaran baik

5.

6.

7.

8.

Hidung

Mulut

Dada

Abdomen

Simetris,keadaan

Simetris,keadaan

Simetris,keadaan

Simetris,keadaan

Simetris,keadaan

bersih,Tidak ada

bersih,Tidak ada

bersih,Tidak ada

bersih,Tidak ada

bersih,Tidak ada

kelainan yang

kelainan yang

kelainan yang

kelainan yang

kelainan yang

ditemukan
Mukosa mulut

ditemukan
Mukosa mulut

ditemukan
Mukosa mulut

ditemukan
Mukosa mulut

ditemukan
Mukosa mulut

lembab,keadaan

lembab,keadaan

lembab,keadaan

lemb,keadaan

lembab,keadaan

bersih,Tidak ada

bersih,Tidak ada

bersih,Tidak ada

bersih,Tidak ada

bersih,Tidak ada

kelainan
Pergerakan dada

kelainan
Pergerakan dada

kelainan
Pergerakan dada

kelainan
Pergerakan dada

kelainan
Pergerakan dada

terlihat simetris,

terlihat simetris,

terlihat simetris,

terlihat simetris, suara terlihat simetris, suara

suara jantung S1 dan

suara jantung S1 dan

suara jantung S1

jantung S1 dan S2

S2 tunggal,tidak

S2 tunggal,tidak

dan S2

tunggal,tidak terdapat tunggal,tidak terdapat

terdapat palpitasi,

terdapat palpitasi,

tunggal,tidak

palpitasi, suara mur-

palpitasi, suara mur-

suara mur-mur (-),

suara mur-mur (-),

terdapat palpitasi,

mur (-), ronchi (-),

mur (-), ronchi (-),

ronchi (-),

ronchi (-),

suara mur-mur (-),

wheezing (-)

wheezing (-)

wheezing(-)

wheezing(-)

ronchi (-),

Pada pemeriksaan

Pada pemeriksaan

wheezing (-)
Pada pemeriksaan

Pada pemeriksaan

Pada pemeriksaan

abdomen tidak

abdomen tidak

abdomen tidak

abdomen tidak

abdomen tidak

didapatkan adanya

didapatkan adanya

didapatkan adanya

didapatkan adanya

didapatkan adanya

pembesaran hepar,

pembesaran hepar,

pembesaran hepar,

pembesaran hepar,

pembesaran hepar,

tidak kembung,

tidak kembung,

tidak kembung,

tidak kembung,

tidak kembung,

pergerakan

pergerakan

pergerakan

pergerakan peristaltik pergerakan peristaltik

jantung S1 dan S2

9.

TTV

peristaltik usus

peristaltik usus

peristaltik usus

usus 35x/mnt, tidak

usus 35x/mnt, tidak

35x/mnt, tidak ada

35x/mnt, tidak ada

35x/mnt, tidak ada

ada bekas luka operasi ada bekas luka operasi

bekas luka operasi


TD : 120/80 mmHg

bekas luka operasi


TD :110/90 mmHg,

bekas luka operasi


TD: 110/80 mmHg

TD: 100/80 mmHg

TD: 110/80 mmHg

N : 74x/m,

N : 100x/m,

R: 18 x/mnt

R: 18 x/mnt

R: 18 x/mnt

S : 360C

S : 36,50C

N: 84 x/mnt

N: 72 x/mnt

N: 84 x/mnt

R: 20x/m

R: 20x/m

S: 37,2OC

S:370C

S: 37,2OC

R: 20x/m

R: 20x/m

R: 20x/m

8. Harapan Keluarga
Keluarga Tn. F sangat berharap agar petugas kesehatan lebih peduli pada orang yang tidak
mampu serta tidak membeda-bedakan golongan.
B. Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Analisa Data
No
.
1.

Data

Masalah/ Diagnosa
Keperawatan
Resiko terjadinya

DS :
1.
1. Keluarga mengatakan tidak mempunyai tempat sampah
penyakit diare
2. Keluarga mengatakan tidak memiliki sumur
2.
Keluarga belum
3. Keluarga mengatakan tidak memiliki kamar mandi dan
mengetahui manfaat
WC
4. Keluarga mengatakan cara penyajian makanan tertutup imunisasi pada anak.
3.
Keluarga kurang
tapi kadang terbuka
5. Anak ke-2 dan Anak ke-3 belum diiminusasi karena ayah mengetahui
takut anaknya panas
6. Ventilasi yang kurang, kebersihan kurang
1.
2.
3.
4.

DO :
Tidak adanya tempat pembuangan sampah
Tn. F numpang mandi di sumur tetangga
Keluarga Tn. F BAB sembarang tempat
Perabotan dapur sedikit berantakan

pentingnya ventilasi
dan

kebersihan

rumah.

2. Perumusan Diagnosa Keperawatan


No

Diagnosis Keperawatan (PES)

.
1

Resiko timbulnya penyakit diare, malaria, tifoid, DBD, berhubungan dengan


ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah.

Ketidak tahuan keluarga tentang pentingnya pemberian imunisasi terhadap anak


berhubungan dengan tingkat pendidikan yang rendah.
Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi

kesehatan dan perkembangan anggota keluarga berhubungan dengan ketidak

tahuan pentingnya sanitasi lingkungan.


3. Penilaian (Skoring) Diagnosa Keperawatan
DX : Resiko timbulnya penyakit diare, malaria, tifoid, DBD, berhubungan dengan
ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah.

No.
Diag

Kriteria

Bobot

Nilai

2 /3 x 1

Pembenaran

.
Kep.
1.

Sifat masalah :
Ancaman kesehatan

=2/3

Keluarga

kurang

mengetahui

pengaruh lingkungan seperti tidak


memiliki WC dan cara penyajian
makanan yang kadang terbuka
dapat menimbulkan diare

2. Kemungkinan Masalah
diubah :
Hanya sebagian

1 / 2 x2

Keluarga kurang paham bahwa

=1

kesehatan lingkungan dan prilaku


dapat mempengaruhi kesehatan
diri.

3.

Potensial Masalah

untuk dicegah :
cukup

4.

2/3x1
=2 / 3

Keluarga
penyuluhan

mau

mengikuti

kesehatan

yang

diberikan

Menonjolnya masalah

untuk dicegah :
Masalah tidak

0 / 2 x1
=0

Keluarga
masalah

belum

mengalami

kesehatan

yang

diakibatkan oleh lingkungan dan

dirasakan

prilaku yang tidak sehat


1 4/6

Total Skor

DX : Ketidak tahuan keluarga tentang pentingnya pemberian imunisasi terhadap anak


berhubungan dengan tingkat pendidikan yang rendah.
No
1.

Kriteria
Sifat masalah

Bobot
2/3 X 1

Nilai
2/3

Pembenaran
Ancaman kesehatan.

2.

Kemungkinan

2/2 X 2

Masalah dapat mudah dirubah karena

masalah dapat

biaya dapat dijangkau keluarga.

3.

diubah
Potensi

3/3 X 1

4.

pencegahan
Menonjolnya

1/2 X 1

1/2

Kepekaan

terhadap

penyakit

dapat

dicegah.
Keluarga menyadari masalah tapi beban

masalah
Total Skor

segera diberikan.
3 3/6

DX : Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan


perkembangan anggota keluarga berhubungan dengan ketidak tahuan pentingnya sanitasi
lingkungan.
No
1.

Kriteria
Sifat masalah

2.

Kemungkinan

Perhitungan
2/3 X 1
1/2 X 2

Skor
2/3
1

masalah dapat
3.

diubah
Potensi

4.

pencegahan
Menonjolnya

Pembenaran
Ancaman kesehatan.
Ada

kemauan

keluarga

membersihkan rumah
2/3 X 1
0/2 X 1

2/3

Kepekaan terhadap penyakit dapat

dicegah.
Keluarga menyadari masalah tapi

masalah
Total Skor

beban segera diberikan.


1 4/6

4. Prioritas Diagnosa Keperawatan


Prioritas
1.

Diagnosis Keperawatan
Ketidak
pentingnya

tahuan

keluarga

pemberian

Skor
tentang

imunisasi

terhadap anak berhubungan dengan


2.

untuk

tingkat pendidikan yang rendah.


Resiko timbulnya penyakit

diare,

3 3/6

malaria,

tipoid,

DBD

sehubungan

1 4/6

dengan ketidaksanggupan memelihara


lingkungan rumah
Ketidaksanggupan

lingkungan

memelihara

rumah

mempengaruhi
perkembangan

yang

dapat

kesehatan

dan

anggota

1 4/6

keluarga

berhubungan dengan ketidak tahuan


pentingnya sanitasi lingkungan.

5. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga


esiko timbulnya penyakit diare, malaria, tipoid, DBD sehubungan dengan ketidaksanggupan memelihara
lingkungan rumah
Kriteria Evaluasi
Tujuan
Umum

Rencana
Intervensi

Khusus

Kriteria

Setelah

Setelah dilakukan Respon 1.

memberikan

kunjungan

penyuluhan

harapkan keluarga

kesehatan

mampu

di verbal

lingkungan

memahami

diharapkan

tentang kesehatan

dapat

lingkungan.

Standar
Keluarga
memelihara
lingkungan

2.

mampu Berikan
penyuluhan
yang kesehatan

aman dan sehat


kepada
Keluarga dapat
keluarga
membuat
keadaan
tentang
dapur rapi dan besih
pentingnya

memelihara

kesehatan,

lingkungan.

yaitu PHBS

No
1

Diag
Ketidak tahuan keluarga tentang pentingnya pemberian imunisasi terhadap anak berhubun

Resiko timbulnya penyakit diare, malaria, tipoid, DBD berhubungan dengan ketidaksangg

Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan da

Diposkan oleh Lukman satria di 07.02


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

You might also like