Professional Documents
Culture Documents
A DENGAN INTRA
OPERASI APENDIKTOMI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Perioperatif
Dosen Mata Ajar : Rudi Haryono, S.Kep.,Ns
KELAS 3A
Anisah Devi Shintarini
(2520142427)
(2520142468)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan berkatNya yang telah diberikan kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan
Apendiktomi. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Maria Rudi Haryono,
S.Kep.,Ns selaku dosen mata kuliah Keperawatan Perioperatif yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.
Kami mengucapkan terimaksih kepada berbagai pihak yang telah memberikan
dukungan dan bimbingan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini. Dalam
pembuatan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang dapat membangun sehingga
makalah ini menjadi lebih baik dan dapat bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta ,
September 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Appendiksitis merupakan peradangan pada appendiks (umbai cacing).
Kira- kira 7%
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Apendiksitis
1. Definisi
Appendiks adalah ujung seperti jari yang kecil panjangnya kira- kira 10
cm 94 inci, melekat pada sekum tepat dibawah katup ileosekal. Appendiks
berisi makanan dan mengosongkan diri secara teratur kedalam sekum.
Karena pengosongannya tidak efektif dan lumennya kecil, appendiks
cenderung menjadi tersumbat dan rentan terhadap infeksi (Riyadi,2010).
Apendiksitis adalah peradangan dari apendik periformis, dan merupakan
penyebab abdomen akut yang paling sering. Pria lebih cenderung terkena
appendiksitis dibanding wnita. Appendiksitis menyerang pada usia 10-30
tahun (Haryono,2012).
2. Etiologi
a. Inflamasi akut pada appendik dan edema
b. Ulserasi pada mukosa
c. Obstruksi pada colon oleh fecalit (feses yang keras)
d. Pemberian barium
e. Berbagai macam penyakit cacing
f. Tumor atau benda asing
g. Striktur karena fibrosis pada dinding usus
(Riyadi,2010)
3. Tanda dan Gejala
a. Nyeri tekan lepas kuadran kanan bawah
b. Demam ringan
c. Mual muntah
d. Anoreksia
mukosa dinding mukosa atau obstruksi lumen (biasanya oleh fecalit/ feses
yang keras). Penyumbatan pengeluaran sekret mukus mengakibatkan
perlengketan, infeksi dan terhambatnya aliran darah.
berlangsung
apendik
terus
menerus
organ
disekitarinding
terjadi
cepat
dapat
menyebabkan
peritonitis.
Obstruksi
apendik
lalu
terinfeksi
oleh
bakteri
menjadi
nanah,
kemudian
5. Pathways
Idiopati
Perforasi
Abses
Peritonitis
Distensi Abdomen
Nyeri
Menekan gaster
Appendiktomi
Peningkatan produksi
HCL
Insisi bedah
Nyeri
Mual Muntah
6.
Komplikasi
a. Perforasi apendiks
b. Peritonitis
c. Dehidrasi
d. Sepsis
e. Elektrolit darah tidak seimbang
f. Pneumoni
(Riyadi,2010)
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Fisik
1) Psoas Sign
2) Obturator Sign
b. Pemeriksaan Medis
1) Pemeriksaan Laboraturium
Terjadi leukositosis ringan (10.000- 20.000/ml) dengan peningkatan
jumlah netrofil
2) Pemeriksaan Radiologi
3) USG
(Riyadi,2010)
B. Apendiktomi
1. Definisi
Apendiktomi adalah suatu prosedur operasi untuk memotong dan
membuang appendiks. Sebagian besar prosedur ini dilakukan dalam kondisi
darurat untuk mengatasi radang usus buntu atau disebut apendisitis
(Muttaqin, 2009).
2. Tujuan
Mengangkat jaringan appendiks yang mengalami peradangan (Muttaqin,
2009).
pasien
dan
memudahkan
pembedahan.
Oprasi
berbeda
circulating nurse
Setelah itu mendesinfeksi dan drapping (memasang duk steril)
Mendekatkan meja instrument/mayo
Menyambung dan memfiksasi selang suction, elektrik couter
Instrument operasi dan scrub nurse telah siap
7) Kocher 4 buah
8) Steel deep 2 buah
9) Ovarium klem 1 buah
10) Needledoft 2 buah
11) Lagen beck 2 buah
12) Needle holder 3 buah
13) Klem ellis 1 buah
14) Bengkok 1 buah
15) Scapel mess no 4 1 buah
b. Linen Operasi
1) Baju operasi 3 buah
2) Duk steril 5 buah
3) Duk besar lubang 1 buah
4) Slup meja 1 buah
5) Perlak 1 buah
c. Ruang Operasi
Berdasarkan (Majid,2011) adalah:
1) Lampu penerangan ruangan yang cukup, dilengkapi dengan lampu
cadangan yang dapat segera menyala apabila aliran listrik terhenti
2) Suhu 20- 28 C, kelembapan >50 %
3) Titik keluar listrik (electric outlet) yang dibumikan (grounded)
4) Tempat cuci tangan dan kelengkapannya
5) Jam dinding
6) Meja operasi
7) Suction
8) Elektro cauter dan negative plat
9) Mesin anestesi
10) Tempat sampah infeksius
11) Tempat sampah medis tajam
12) Tempat instrument kotor (habis pakai)
13) Bak berisi desinfektan (salfon) untuk merendam instrument setelah
operasi
14) Ember tertutup untuk tempat linen kotor
8. Prosedur Operasi
Berdasarkan (Majid,2011) adalah:
a. Dilakukan desinfeksi didaerah yang akan dilakukan incisi
dengan koher,
jumlah
pendarahan
pada
bagian
yang
dioperasi.
11. Evaluasi
a. Tim operasi tetap menjaga kesterilan dan keamanan pasien
b. Selama operasi catat:
1) Oksigenasi
2) Jumlah urin
3) Pendarahan
di hadapi pasien baik fisik, mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan.
Tahap ini mencakup tiga kegiatan, yaitu pengumpulan data, analisis data dan
penentuan masalah kesehatan serta keperawatan.
a. Pengumpulan Data atau Identitas atau biodata
1) Identitas klien, mencakup nama, umur, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan, suku/bangsa, nomor medik, status, diagnosa medis, tanggal
masuk rumah sakit, tanggal pengkajian dan alamat.
2) Identitas penanggung jawab, meliputi nama, umur, pekerjaan, agama,
hubungan dengan klien dan alamat.
2. Keluhan Utama
Keluhan utama merupakan keluhan pasien yang bersifat subyektif pada saat
dikaji. Biasanya keluhan utama yang dirasakan klien adalah nyeri daerah luka
amputasi, alasan masuk perawatan mengambarkan tentang hal-hal yang
menjadikan pasien di bawa ke rumah sakit dan dirawat.
3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan ini dengan menggunakan IPPA, yaitu inspeksi, palpasi, perkusi
dan auskultasi. Teknik-teknik ini digunakan sebagai bingkai kerja yang
menfokuskan
pada
indera
penglihatan,
pendengaran,
sentuhan
dan
BAB III
PROSES KEPERAWATAN
Klien Tn. A dengan diagnosa medis appendiksitis datang di ruang operasi untuk
melakukan operasi appendiktomi pada 19 September 2016. Klien terpasang infus
RL 20 tpm ditangan kiri, terpasaang oksigenasi nasal kanul 3 litter/menit dan
diarea genetalia terpasang cateter. Pemeriksaan fisik diperoleh hasil TD: 110/80
mmHg, RR: 23x/ Menit, N: 100x/ Menit, S: 36,4 C, GCS: 3, muka nampak pucat
membran mukosa kering, Ketika klien dioperasi banyaknya perdarahan pada
kassa 400 cc dan luka insisi pada abdomen bawah sepanjang 6 cm. Pada rekam
medis klien sudah dilengkapi surat persetujuan operasi dan anastesi dari keluarga
klien, laporan hasil pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah, dan USG,
premedikasi ceftriaxone 1x 1 gr,ranitidine 2x 50 mg, infus RL 20 tpm,
Pemeriksaan Darah (14 September 2016)
PEMERIKSAAN
Hemoglobin
LED
Leukosit
Hitungan Jenis
Eosinofil
Basofil
Segment Neutrofil
Limfosit
Monosit
Hematokrit
Eritrosit
RDW
MCV
MCH
MCHC
Trombosit
MPV
PDW
HASIL
9,8
30
12.000
SATUAN
g/ dL
mm/jam
ul
NILAI RUJUKAN
11,7- 15,5
< 20
5000- 10.000
0,4
0,2
63,7
25,7
10,0
30,5
4,33
12,4
70,4
22,6
32,0
399,000
9,9
10,3
%
%
%
%
%
%
Juta/ mmk
%
fL
Pg
g/dL
Ribu/mmk
fL
fL
2- 4
01
50- 70
18- 42
2- 8
35,0- 49,0
4,20- 5,40
11,5- 14,5
80,0- 94,0
26,0- 32,0
32,0- 36,0
150- 450
7,2- 11,1
9,0- 13,0
A. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Identitas Diri Klien
a. Nama
: Tn.A
b. Usia
: 22 th
c. Jenis kelamin
: Laki- laki
d. Alamat
: Siluk I, Selopamioro, Imogiri, Bantul
e. Suku Bangsa
: Jawa
f. Status Pernikahan
: Belum Menikah
g. Agama
: Islam
h. Pendidikan
: S1
i. Pekerjaan
: Mahasiswa
j. Diagnosa Medik
: Apendiksitis
k. Tanggal masuk
: 14 September 2016
l. Tanggal Pengkajian
: 19 September 2016
2. Penanggung jawab
a. Nama
b. Usia
c. Jenis kelamin
d. Pekerjaan
e. Hubungan dengan klien
3. Tanda- tanda Vital
a. Tekanan Darah
b. Respirasi
c. Nadi
d. Suhu
: Ny S
: 50 th
: Perempuan
:: Ibu
: 120/80 mmHg
: 23x/ Menit
: 110x/ Menit
: 36,5 C
c. IMT
: BB(kg)/ TB(m)
= 69kg/ (1,76)m
= 69 kg/ 3,0976= 22,27 (Normal)
6. Pengobatan Premedikasi
a. Ceftriaxone (Antibiotik)
Dosis: 1x 1 gr
b. Ranitidine (Obat Sakit Perut)
Dosis: 2x 50 mg
c. Infus RL 20 tpm terpasang ditangan kiri sejak tanggal 14 September 2016
7. Hasil Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Darah (14 September 2016)
PEMERIKSAAN
Hemoglobin
LED
Leukosit
Hitungan Jenis
Eosinofil
Basofil
Segment Neutrofil
Limfosit
Monosit
Hematokrit
Eritrosit
RDW
MCV
MCH
MCHC
Trombosit
MPV
PDW
HASIL
9,8
30
12.000
SATUAN
g/ dL
mm/jam
ul
NILAI RUJUKAN
11,7- 15,5
< 20
5000- 10.000
0,4
0,2
63,7
25,7
10,0
30,5
4,33
12,4
70,4
22,6
32,0
399,000
9,9
10,3
%
%
%
%
%
%
Juta/ mmk
%
fL
Pg
g/dL
Ribu/mmk
fL
fL
2- 4
01
50- 70
18- 42
2- 8
35,0- 49,0
4,20- 5,40
11,5- 14,5
80,0- 94,0
26,0- 32,0
32,0- 36,0
150- 450
7,2- 11,1
9,0- 13,0
gambaran
ring
of
fire.
Tampak
echo
airan
bebas
di
fossa
Data
Problem
Resiko Infeksi.
DO :
Tindakan
Etiologi
invasif :
operasi
appendiktomi
Terdapat
instrument
bedah
b.
Resiko cedera
Do :
Tampak
terlihat
pembedahan appendik
Terdapat luka sayatan 6
cm
NO
a.
DIAGNOSA
Resiko
infeksi
NOC
NIC
berhubungan
app.
resiko
infeksi
infeksi
sesudah
tindakan
keperawatan
normal
TD : 120/80 mmHg
Pertahankan
aseptik
RR : 15-20 x/menit.
lingkungan
selama
proses
pembedahan
N : 80-100 x/menit
S : 36,5 C -37C
Monitor
tanda
dan
gejala
infeksi
b.
Resiko
defisit
volume
cairan
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Proses keperawatan
Setelah dilakukan studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan selama
2 jam mulai pada tanggal 19 September 2016 didapatkan hasil pengkajian,
perumusan diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas dan perencanaan
pelaksanaan.
Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai asuhan keperawatan yang
diberikan kepada Tn.A dengan Appendicitis Intra Operasi Appendiktomi di ruang
operasi RS X Yogyakarta. Dimana asuhan keperawatan tersebut terdapat
persamaan dan perbedaan, ini disebabkan karena sifat manusia yang unik. Yang
mempunyai bio, psiko, sosial, dan spiritual yang berbeda antara satu dengan yang
lainnya.
Berikut ini akan diuraikan asuhan keperawatan pada pasien Intra Operasi
Apendiktomi sesuai dengan tiap fase proses keperawatan yang meliputi :
pengkajian, diagnnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
keperawatan.
1. Pengkajian
Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 19 September 2016 pada Tn. A ada
beberapa persamaan dan kesenjangan antara data yang ada diteori dengan
kasus
a. Data yang ada di teori dan ada dikasus
Dari tanda dan gejala menurut (Riyadi,2010) yaitu pasien dengan
appendiksitis ditemukan tanda nyeri tekan lepas kuadran kanan bawah
pada abdomen kanan, hal ini juga ditemukan dalam periksaan penunjang
USG pada kasus: tampak endometrial line menebal. Mc.Burney: Tidak
tampak
struktur
tubuler
blunt
end
yang
mengesankan
Resiko
cidera
berhubungan
dengan
pemajanan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Apendiktomi adalah suatu tindakan pembedahan membuang apendiks yang
terkena penyakit. Tindakan operasi apendiktomi merupakan tindakan yang
dilakukan untuk mencegah komplikasi, dan obstruksi pada apendiks lebih lanjut.
Tindakan pengobatan terhadap apendiks dapat dilakukan dengan cara operasi
pembedahan. Pada operasi apendiks dilakukan dengan cara apendiktomi yang
merupakan suatu tindakan pembedahan membuang apendiks yang terkena
penyakit.
Dari asuhan keperawatan intra operasi yang dilakukan kepada Tn. A pada
tanggal 19 September 2016, penyusun dapat mengambil berbagai hal mengenai
diagnosa, dan tindakan keperawatan yang sering muncul pada fase intra operasi
sehingga dapat mejadikan sebagi pedoman dalam asuhan keperawatan intra
operasi
B. Saran
Makalah ini semoga berguna bagi pembaca, khususnya bagi mahasiswa
diharapkan
dapat
memahami
konsep
dasar
penyakit
apendiksitis
dan
DAFTAR PUSTAKA
Haryono, Rudi. 2012.Keperawatan Medikal Bedah Sistem Pencernaan. Yogyakarta:
Gosyen Publising
Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. 2014. NANDA International Nursing Diagnoses:
Definitions & Classification, 20152017. 10nd ed. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC
Majid, Abdul, Judha, Mohamad, dan Istianah, Umi. 2011. Keperawatan Perioperatif.
Yogyakarta: Gosyen Publising
Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Perioperatif:Konsep, Proses, Aplikasi.
Jakarta: Salemba Medika
Rendi, M. Clevo dan TH, Margareth. 2012. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan
Penyakit Dalam. Jakarta: Salemba Medika