You are on page 1of 14

ADRT IMAGANA

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA


TIM MAHASISWA PEDULI KESEHATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN
MUKADDIMAH
Mahasiswa sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional dan sebagai agent of change
pembangunan dituntut peran dan kiprah nyata dalam pembangunan nasional. Sebagai kaum
muda intelektual diharapkan dapat terjun langsung dalam masyarakat sebagai rasa
tanggungjawab dalam mewujudkan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia.
Salah satu kiprah nyata yang harus dilakukan adalah dalam hal kebencanaan. Indonesia
adalah gudangnya bencana. Peran mahasiswa dalam penanggulangan bencana pengejawantahan
dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, dalam hal pengabdian masyarakat, yakni mahasiswa menjadi
pionir-pionir di masyarakat terkait penanggulangan bencana.
Sebagai salah satu organisasi mahasiswa yang bersifat aktif dalam bidang kesehatan,
social dan kebencanaan, Mahasiswa tanggap bencana STIKes Kepanjen Kabupaten Malang
senantiasa berupaya agar dalam setiap kiprah aktivitasnya dapat membawa manfaat serta
berdampak positif bagi anggota, masyarakat, alam lingkungan, dan almamater Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Kepanjen berdasarkan Pancasila yang kami jabarkan lebih lanjut di dalam
Anggaran Dasar, dan Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut :

ANGGARAN DASAR
TIM MAHASISWA PEDULI KESEHATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN
BAB I
NAMA, TEMPAT, dan KEDUDUKAN
Pasal 1
NAMA
Organisasi ini bernama Ikatan Mahasiswa Tanggap Bencana Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
yang selanjutnya disingkat IMAGANA STIKes Kepanjen.
Pasal 2
TEMPAT
Sekretariat IMAGANA bertempat di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen.
Pasal 3
KEDUDUKAN
Dalam lingkungan organisasi kemahasiswaan di STIKES KEPANJEN, kedudukan organisasi ini
adalah :
1.

Berstatus sebagai unit kegiatan mahasiswa.

2.

Berada di bawah unit kemahasiswaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen.


BAB II
VISI, MISI, dan ALUR KADERISASI
Pasal 4
VISI

Menjadikan organisasi mahasiswa yang tanggap bencana dengan menjunjung nilai sosial sesuai
dengan perkembangan ilmu kesehatan berdasarkan nilai-nilai islam dan pancasila.
Pasal 5
MISI
1. Membentuk karakter individu dan kelompok yang berjiwa sosial dengan mengikuti
berbagai macam kegiatan dan pelatihan.
2. Menyelenggarakan pelatihan-pelatihan tentang kebencanaan secara berkala.
3. Menyelenggarakan kerjasama dengan pihak lain yang saling menguntungkan
dalam bidang kesehatandan sosial.
4. Mengembangkan kemampuan anggota dalam situasi bencana.
5. Melakukan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat terkait dengan kesehatan
dan kebencanaan.
Pasal 6
ALUR KADERISASI
1. Pendaftaran, merupakan seleksi oleh semua mahasiswa yang berminat
2. Screening

3. Diklat dasar, adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan pada calon anggota baru
dalam rangka pengukuhan menjadi anggota
4. Pelantikan
BAB III
ASAS, TUJUAN, MAKSUD, dan KEGIATAN
Pasal 7
ASAS
IMAGANA STIKES KEPANJEN berasaskan Pancasila dan UUD serta tridarma perguruan
tinggi.
Pasal 8
TUJUAN
IMAGANA STIKES KEPANJEN bertujuan untuk membentuk dan mencetak sumberdaya
manusia yang profesional, intelektual, dan memiliki integritas yang tinggi di bidang kesehatan
dan social khususnya kebencanaan.
Pasal 9
MAKSUD
IMAGANA STIKES KEPANJEN bermaksud meningkatkan kemampuan dan keterampilan
anggotanya secara profesional, intelektual, dan berintegritas tinggi di bidang kesehatan dan
social khususnya kebencanaan.
Pasal 10
KEGIATAN
Lingkup kegiatan IMAGANA STIKES KEPANJEN pada bidang kesehatan dan social khususnya
kebencanaan.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 11
Struktur organisasi ini terdiri dari :
1.

Musyawarah Besar

2.

Pelindung

3.

Pembina

4.

Dewan Penasihat

5.

Pengurus

6.

Anggota

BAB V
KEANGGOTAAN dan KEPENGURUSAN
Pasal 12
KEANGGOTAAN

1.

Anggota organisasi adalah civitas akademika STIKES KEPANJEN, dan atau non civitas
akademika yang telah resmi diangkat menjadi anggota organisasi.

2. Sifat keangotaan terdiri dari :


a.

Anggota Aktif

b.

Anggota Luar Biasa

c.

Anggota Kehormatan
Pasal 13
KEPENGURUSAN
1. IMAGANA STIKES KEPANJEN dipimpin oleh seorang ketua.
2. Ketua dipilih dan diangkat dalam musyawarah anggota IMAGANA STIKES
KEPANJEN.
3. Kriteria ketua :
a. Telah menjadi anggota IMAGANA STIKES KEPANJEN minimal 9 bulan
dan bersifat aktif

b.

Telah mengikuti diklat dasar

c.

Berperan aktif dalam setiap kegiatan IMAGANA

d.

Tidak mempunyai jabatan strategis dalam organisasi lain

BAB VI
ATRIBUT
Pasal 14
Atribut organisasi ini adalah :
1.

Lambang Organisasi

2.

Stempel organisasi

3.

Bendera organisasi

4.

Emblem organisasi

5.

Pin organisasi

6.

Seragam organisasi

7.

KTA (Kartu Tanda Anggota)

BAB VII
PERSIDANGAN
Pasal 15
Jenis-jenis sidang :
1.

Sidang Umum

2.

Sidang Istimewa

BAB VIII
RAPAT
Pasal 16
Jenis-jenis rapat :
1.

Musyawarah Kerja (MUSKER)

2.

Rapat Pengurus

3.

Rapat yang diadakan sesuai keperluan

BAB IX
KEGIATAN ORGANISASI
Pasal 17
Organisasi ini mempunyai kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Mengadakan pembinaan dan pengembangan terhadap potensi, minat, dan bakat
anggota dalam bidang kesehatan, sosial, dan sejenisnya,
2. Mengadakan diklat dasar, menengah dan lanjut.
3. Bekerjasama dengan kelompok atau organisasi-organisasi lain yang bergerak
dibidang kebencanaan dan sejenisnya
4. Berperan aktif dalam kegiatan dharma bakti kepada masyarakat, dan lingkungan
sekitar,
5. Memperluas pengetahuan dan wawasan tentang nusantara, budaya bangsa, serta
menanamkan rasa cinta tanah air kepada anggota.

BAB X
PENDANAAN
Pasal 18
Pendanaan organisasi ini didapat dari:
a. Uang pangkal dan iuran
b. Sumber-sumber resmi, dan sumber-sumber lain yang tidak mengikat, dan halal.
BAB XI
PERUBAHAN ANNGARAN DASAR
Pasal 19
Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan di dalam
Sidang Umum dan atau Sidang Istimewa yang disahkan oleh Musyawarah Anggota.
BAB XII
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 20
Organisasi ini hanya dapat dibubarkan dengan putusan musyawarah akbar atau musyawarah luar
biasa IMAGANA STIKES KEPANJEN yang dihadiri oleh minimal anggota dan sah apabila

disetujui oleh 2/3 dari anggota yang hadir dan atau tidak diperlukan lagi oleh STIKES
KEPANJEN.
BAB XIII
PERATURAN TAMBAHAN
Pasal 21
Hal-hal yang belum diatur di dalam Anggaran Dasar akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
atau aturan-aturan lain selama tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga organisasi.
BAB XIV
PENUTUP
Pasal 22
1.

Anggaran dasar ini berlaku sejak disahkan


2. Anggaran Dasar ini disepakati, dan disahkan dalam Sidang Umum oleh
Musyawarah Besar IMAGANA STIKES KEPANJEN pada hari Jumat, tanggal 9
September 2016

Ditetapkan di :
Hari

Tanggal

Jam

:
PRESIDIUM SIDANG
MUSYAWARAH ANGGOTA
IKATAN MAHASISWA TANGGAP BENCANA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN
Presidium I

Presidium II

Presidium III

ANGGARAN RUMAH TANGGA


IKATAN M AHASISWA TANGGAP BENCANA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN
BAB I
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 1
Musyawarah Besar
1. Kekuasaan tertinggi terletak pada Musyawarah Besar
2. Musyawarah Besar dilakukan sekurang-kurangnya setahun sekali
3. Musyawarah Besar dianggap sah apabila dihadiri oleh setengah Anggota Penuh
ditambah 1 (satu)
4. Jika hal tersebut (pada poin 3) tidak terpenuhi maka diadakan penundaan sesuai
dengan keputusan forum yang hadir
5. Jika setelah penundaan masih tidak memenuhi quorum, maka Musyawarah Besar
tetap dilaksanakan, dan dianggap sah
6. Musyawarah Besar dilakukan untuk mencapai mufakat
7. Apabila tidak tercapai mufakat, maka keputusan diambil secara lobbying
8. Apabila lobbying tidak tercapai, maka keputusan diambil secara votting
9. Keputusan votting dianggap sah apabila disetujui sekurang-kurangnya setengah
ditambah 1 (satu) dari forum yang memiliki hak suara

Pasal 2
Pembina
1.

Pembina adalah seseorang yang diutus oleh Bagian Kemahasiswaan STIKES


KEPANJEN

2.

Melakukan pembinaan bagi kemajuan IMAGANA STIKES KEPANJEN

3.

Memberikan nasehat kepada pengurus maupun dewan penasehat baik diminta


maupun tidak
Pasal 3
Dewan Penasehat
1. Dewan Penasehat adalah lembaga terpilih dalam Musyawarah Besar yang
anggotanya terdiri dari 5 anggota luar biasa
2. Anggota Luar Biasa yang terpilih menjadi Dewan Penasehat memiliki hak suara
3. Pengurus Dewan Penasehat terdiri atas Ketua, Sekretaris, dan Anggota

Pasal 4
Hak Dewan Penasehat

1. Memeriksa administrasi pengurus apabila dianggap perlu.


2. Meminta penjelasan kepada pengurus terhadap kebijaksanaan yang diambil
pengurus.
3. Mengusulkan kepada pengurus untuk mengadakan Musyawarah Besar
4. Mengambil tindakan bersama pengurus untuk masalah kepengurusan
5. Mengevaluasi kinerja pengurus dan memberi teguran secara lisan atau tulisan bila
ada penyimpangan.
6. Apabila teguran secara tertulis tidak diindahkan oleh pengurus sebanyak tiga kali,
maka dewan penasehat berhak merekomendasikan sidang istimewa
7. Masa kerja dewan penasehat berakhir setelah terpilih dewan penasehat baru.

Pasal 5
Kewajiban Dewan Penasehat
1. Menyalurkan aspirasi anggota organisasi pada pengurus.
2. Bekerja sama dengan pengurus, dan mengingatkan pengurus apabila terjadi
penyimpangan.
3. Melaporkan hasil kerjanya saat Musyawarah Besar.
4. Menyetujui diadakannya Musyawarah Besar atas usulan tertulis dari anggota.

BAB II
KEPENGURUSAN
Pasal 6
Kepengurusan
Pengurus adalah Ketua Umum terpilih dalam Musyawarah Besar, dan dibantu oleh sekurangkurangnya seorang Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Ketua Bidang serta jajaran di
bawahnya yang dianggap perlu.
Pasal 7
Masa Bhakti
1.

Masa bhakti pengurus adalah selama 1 (satu) periode kepengurusan atau selama 1
(satu) tahun

2.

Apabila dalam masa bhakti tersebut Ketua Umum tidak melaksanakan


kewajibannya karena :
a. Ketua Umum mangkat
b. Ketua Umum mengundurkan diri secara tertulis dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
c. Ketua Umum tidak bertanggung jawab atas kewajibannya.
Maka pengurus wajib melaksanakan Musyawarah Besar melalui Sidang
Istimewa.

BAB III
KEANGGOTAAN IMAGANA STIKES KEPANJEN
Pasal 8
Anggota Aktif
1. Anggota aktif adalah mahasiswa-mahasiswi STIKES KEPANJEN yang telah
melalui alur kaderisasi IMAGANA STIKES KEPANJEN.
2. Anggota Luar Biasa adalah mahasiswa-mahasiswi STIKES KEPANJEN yang
telah menyelesaikan studi dan terdaftar sebagai anggota.
3. Anggota Kehormatan adalah perseorangan yang dianggap berjasa terhadap
organisasi, dan telah resmi diangkat menjadi anggota.

BAB IV
HAK, KEWAJIBAN DAN SANKSI
Pasal 9
Hak
Hak Anggota Aktif
1. Mempunyai hak bicara, dan hak suara di organisasi.
2. Mempunyai hak untuk mencalonkan diri, memilih, dan dipilih sebagai pengurus
inti.
3. Mempunyai hak untuk menggunakan fasilitas organisasi sesuai prosedur.
4. Mempunyai hak untuk mengikuti kegiatan organisasi sesuai dengan 13 kriteria
yang telah dipenuhi.

Hak Anggota Luar Biasa yang berlaku


1.

Mempunyai hak bicara di organisasi.

2.

Mempunyai hak untuk menggunakan fasilitas organisasi sesuai prosedur.

3.

Mempunyai hak untuk mengikuti kegiatan organisasi.

Hak Anggota Kehormatan


1.

Mempunyai hak bicara di organisasi.

2.

Mempunyai hak untuk menggunakan fasilitas organisasi sesuai prosedur.

3.

Mempunyai hak untuk mengikuti kegiatan organisasi.

Pasal 10
Kewajiban
Kewajiban Anggota Aktif
1. Anggota Aktif IMAGANA STIKES KEPANJEN wajib menjaga nama baik
organisasi,
KEPANJEN

dan

almamater

SEKOLAH

TINGGI

ILMU

KESEHATAN

2. Anggota Aktif IMAGANA STIKES KEPANJEN wajib menjunjung tinggi


Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, mentaati peraturan organisasi serta
ketentuan-ketentuan lain yang dianggap sah dalam organisasi.
3. Anggota Aktif wajib mengikuti kegiatan organisasi.

Kewajiban Anggota Luar Biasa


1. Anggota Luar Biasa IMAGANA STIKES KEPANJEN wajib menjaga nama baik
organisasi,

dan

almamater

SEKOLAH

TINGGI

ILMU

KESEHATAN

KEPANJEN
2. Anggota Luar Biasa IMAGANA STIKES KEPANJEN wajib menjunjung tinggi
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, mentaati peraturan organisasi serta
ketentuan-ketentuan lain yang dianggap sah dalam organisasi.

Kewajiban Anggota Kehormatan


1. Anggota Kehormatan IMAGANA STIKES KEPANJEN wajib menjaga nama baik
organisasi, dan SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN
2. Anggota Kehormatan IMAGANA STIKES KEPANJEN wajib menjunjung tinggi
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, mentaati peraturan organisasi serta
ketentuan-ketentuan lain yang dianggap sah dalam organisasi.

Pasal 11
Sanksi-sanksi Anggota
1. Setiap anggota dikenakan sanksi apabila melanggar ketetapan, dan ketentuan yang
berlaku.
2. Sanksi-sanksi berupa :
a.

Peringatan,

b.

Skorsing,

c.

Pemecatan.

3.

Sanksi diberikan oleh pengurus dengan pertimbangan Dewan Penasehat.


4. Tata cara, dan pemberlakuan sanksi ditetapkan oleh pengurus dengan
pertimbangan Badan Penasehat.
5. Pengurus secara resmi mengumumkan tentang pemecatan, dan pengunduran diri
anggota minimal di internal universitas.

Pasal 12
Gugurnya Keanggotaan
Keanggotaan organisasi dikatakan gugur apabila :
1.

Mengundurkan diri atas permintaan sendiri, secara tertulis, dan disetujui oleh pengurus

dengan pertimbangan Dewan Penasehat.

2.

Dipecat berdasarkan rapat pengurus dengan pertimbangan Dewan Penasehat.

3.

Meninggal dunia.

Pasal 13
Syarat-syarat Anggota
Anggota Aktif
1.

Mahasiswa STIKES KEPANJEN

2.

Mendaftar, dan terdaftar di IMAGANA STIKES KEPANJEN


Anggota Luar Biasa
Anggota Aktif IMAGANA STIKES KEPANJEN yang telah menyelesaikan masa studinya di
STIKES KEPANJEN
Anggota Kehormatan
1.

Telah berjasa kepada IMAGANA STIKES KEPANJEN

2.

Pengangkatan Anggota Kehormatan ditetapkan oleh Musyawarah Anggota.

Pasal 14
Masa Keanggotaan
Masa keanggotaan organisasi bersifat seumur hidup.
BAB IV
JENIS-JENIS SIDANG
Pasal 15
Sidang Umum
1.

Sidang Umum merupakan pengambilan keputusan yang diadakan oleh Musyawarah Besar 1
tahun sekali.

2.

Segala hal tentag tata cara Sidang Umum akan dibahas dalam tata tertib sidang.
Pasal 16
Sidang Istimewa
1.

Sidang Istimewa merupakan pengambilan keputusan yang diadakan secara khusus karena

pengurus tidak dapat melaksanakan kepengurusannya secara penuh selama periode


kepengurusan
2.

Sidang Istimewa dapat diadakan atas usulan tertulis dari anggota dengan persetujuan

ketua atas pertimbangan Dewan Penasehat


3.

Sidang Istimewa diadakan apabila terjadi kejadian darurat yang menyangkut

kelangsungan organisasi.
4.

Tata cara pelaksanaan Sidang Istimewa akan dibahas dalam tata tertib sidang.

BAB V

JENIS-JENIS RAPAT
Pasal 17
Musyawarah Kerja
Adalah musyawarah yang diadakan 1 tahun sekali untuk mendiskusikan program kerja selama 1
periode.
Pasal 18
Rapat Pengurus
Adalah rapat yang diadakan oleh para pengurus IMAGANA setiap 1 minggu sekali.
Pasal 19
Rapat yang diadakan sesuai keperluaan
Adalah rapat yang diadakan sewaktu-waktu jika diperlukan.
BAB VI
PROSEDUR KEGIATAN ORGANISASI
Pasal 20
1.

Semua kegiatan organisasi dikelola, dan atau dilaksanakan oleh anggota,

2.

Semua kegiatan dalam organisasi yang berkaitan dengan program kerja harus diketahui,

dan disetujui oleh pihak Kemahasiswaan,


3.

Semua kegiatan organisasi yang tidak berkaitan dengan program kerja baik yang

berorientasi ke dalam, dan ke luar organisasi harus mendapat persetujuan Pembina.


4.

Jika suatu kegiatan program kerja tidak mendapat persetujuan dari pihak kemahasiswaan

maka kegiatan tersebut diubah menjadi kegiatan serupa berdasarkan kebijakan pembina selama
tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
5.

Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh kepanitiaan atau anggota yang berkaitan dengan

organisasi harus membuat laporan kegiatan yang diserahkan pada Pembina.


6.

Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan yang disusun kepanitiaan, dan atau anggota harus

mendapat persetujuan bagian kemahasiswaan.


7.

Setiap kegiatan yang dilaksanakan kepanitiaan atau anggota yang bekaitan dengan

organisasi harus dicatat dan dilaporkan pada setiap rapat kepengurusan.

BAB VII
KEKAYAAN DAN PERBENDAHARAAN
Pasal 21
Kekayaan
1.

Kekayaan organisasi ini adalah semua kekayaan IMAGANA STIKES KEPANJEN,

2.

Kekayaan organisasi ini digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan kegiatan IMAGANA,

3.

Pengelolaan kekayaan organisasi ini diatur berdasarkan keputusan pengurus.

4.

Adanya transparansi dalam pengelolaan kekayaan IMAGANA STIKES KEPANJEN.


Pasal 22
Perbendaharaan

1.

Perbendaharaan organisasi ini diperoleh dari kemahasiswaan,

2.

Perbendaharaan organisasi ini diperoleh dari sumbangan dan iuran sesuai kesepakatan

3.

Perbendaharaan organisasi ini diperoleh dari donator di luar organisasi,

4.

Perbendaharaan organisasi ini diperoleh dari usaha-usaha lain yang sah, dan tidak mengikat
BAB VIII
NOMOR ANGGOTA
Pasal 23
Nomor Anggota
1. Organisasi ini mempunyai Nomor Anggota yang disebut Nomor Induk Anggota
IMAGANA yang disingkat NIA.
2. Tata cara perolehan Nomor Induk IMAGANA diatur melalui ketetapan pengurus
dengan persetujuan Badan Penasehat.
3.

Tentang Nomor Induk IMAGANA


a.

Nomor Induk Anggota Biasa, dan Anggota Luar Biasa

b.

Nomor Induk IMAGANA terdiri dari 8 angka

2 angka pertama menunjukkan tahun diklat

2 angka kedua menunjukkan angkatan

2 angka ketiga menunjukkan nomor urut anggota dari diklat tersebut.

2 angka keempat menunjukkan anggota biasa atau anggota luar biasa.


BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 24

Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat diakukan di dalam Sidang Umum dan Sidang
Istimewa yang disahkan oleh Musyawarah Besar.
BAB X
PERATURAN TAMBAHAN
Pasal 25
1.

Anggaran Rumah Tangga ini dapat diubah bilamana perlu.

2.

Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dalam Musyawarah Besar.

3.

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur kemudian.

BAB XI
PENUTUP
Pasal 26
1.

Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak disahkan

2.

Anggaran Rumah Tangga ini disepakati dan disahkan dalam Sidang Umum oleh Musyawarah
Besar IMAGANA STIKES KEPANJEN pada hari ......................

Ditetapkan di

Hari

Tanggal

Jam

DEWAN PRESIDIUM SIDANG


MUSYAWARAH BESAR
TIM MAHASISWA PEDULI KESEHATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN
Presidium I

Presidium II

Presidium III

You might also like