You are on page 1of 7

ARSITEKTUR POSTMODERN

Pengertian postmodern :

Arsitektur yang sudah melepaskan diri dari aturan-aturan


modernisme. Tapi kedua-duanya masih eksis.

Anak dari Arsitektur Modern. Keduanya masih memiliki sifat/


karakter yang sama.

Koreksi terhadap kesalahan Arsitektur Modern. Jadi hal-hal


yang benar dari Arsitektur Modern tetap dipakai.

Merupakan pengulangan periode 1890-1930.

Arsitektur yang menyatu-padukan Art dan Science, Craft dan


Technology, Internasional dan Lokal. Mengakomodasikan
kondisi-kondisi paradoksal dalam arsitektur.

Tidak memiliki hubungan sama sekali dengan Arsitektur


Modern.

Perubahan mendasar dalam sejarah dunia arsitektur adalah saat


hadirnya arsitektur modern. Arsitektur sampai abad ke-19
dianggap sebagai seni bangunan. Reformasi pemikiran Arsitektur
Modern ini mulai muncul pada abad ke-18, dimana yang
dimaksud Arsitektur Modern bukan karya arsitektur, melainkan
ide, gagasan, pikiran atau pengetahuan dasar tentang arsitektur.
Pemikiran tersebut baru dapat direalisasikan pada pertengahan
abad ke-19 dikarenakan pendidikan Arsitektur yang dibagi
menjadi dua, sebagai kesenian dan sebagai ilmu teknik sipil, dan
munculnya industri bahan bangunan.
Antara tahun 1890-1930 muncul berbagai macam pergerakan,
antara lain : Art and Craft, Art Noveau, Ekspresionisme, Bauhaus,

Amsterdam School, Rotterdam School, dll. Periode tersebut


merupakan puncak sekaligus titik awal dari arsitektur modern.
Pada tahun 1950-1960, terdapat 2 pihak yang berlawanan :
1.
Kelompok yang berpihak pada teknologi dan industrialisasi;
tahun 1950 dikatakan sebagai titik puncak kejayaan Arsitektur
Modern.
2.
Kelompok yang memuja estetik dan artistik; tahun 1950-an
dilihat sebagai titik awal kemerosotan Arsitektur Modern.
Sekitar tahun 1960-an, pertentangan antara kedua pihak itu
terjadi lagi dikarenakan adanya perbedaan pendapat tentang
untuk siapa arsitektur itu diciptakan?. Hal tersebut yang menjadi
titik awal lahirnya Post Modernisme yang melawan Modernisme
dengan pernyataan: Less Is Bore. Media massa juga ikut berperan
dalam memicu timbulnya pluralism yang menjadi bahan dasar
post modernisme.
Perbedaan karakter Modernisme dan Post Modernisme :
Modernisme : singular, seragam, tunggal.
Post Modernisme : plural, beraneka ragam, bhinneka.
Sebuah Gambaran tentang Post Modern
Postmodern bisa dimengerti sebagai filsafat, pola berpikir, pokok
berpikir, dasar berpikir, ide, gagasan, teori. Masing-masing
menggelarkan pengertian tersendiri tentang dan mengenai
Postmodern, dan karena itu tidaklah mengherankan bila ada yang
mengatakan bahwa postmodern itu berarti `sehabis modern
(modern sudah usai); `setelah modern (modern masih berlanjut
tapi tidak lagi populer dan dominan); atau yang mengartikan
sebagai `kelanjutan modern (modern masih berlangsung terus,
tetapi
dengan
melakukan
penyesuaian/adaptasi
dengan
perkembangan dan pembaruan yang terjadi di masa kini).
Di dalam dunia arsitektur, Post Modern menunjuk pada suatu
proses atau kegiatan dan dapat dianggap sebagai sebuah

langgam, yakni langgam Postmodern. Dalam kenyataan hasil


karya arsitekturnya, langgam ini muncul dalam tiga versi/sublanggam yakni Purna Modern, Neo Modern, dan Dekonstruksi.
Mengingat bahwa masing-masing pemakai dan pengikut dari sublanggam/versi tersebut cenderung tidak peduli pada sublanggam/versi yang lain, maka masing-masing menamakannya
langgam purna-modern, langgam neo-modern dan langgam
dekonstruksi.
1.
PURNA MODERN
a.
Purna Modern merupakan pengindonesiaan dari
post-modern versi Charles Jencks (ingat, pengertian
veris Jencks itu berbeda dari pengertian umum dari
`Post Modern yang digunakan dalam judul catatan
kuliah ini)
b.
Ditandai dengan munculnya ornamen, dekorasi dan
elemen-elemen kuno (dari Pra Modern) tetapi dengan
melakukan transformasi atas yang kuno tadi.
c.
Menyertakan warna dan tekstur menjadi elemen
arsitektur yang penting yang ikut diproses dengan
bentuk dan ruang.
d.
Tokohnya antara lain : Robert Venturi, Michael
Graves, Terry Farrell.
2.
NEO MODERN
a.
Dahulu diberi nama Late Modern oleh Charles
Jencks, sehingga pengertiannya tetap tidak berubah.
b.
Tidak menampilkan ornamen dan dekorasi lama
tetapi menojolkan Tektonika (The Art of Construction).
Arsitekturnya dimunculkan dengan memamerkan
kecanggihan yang mutakhir terutama teknologi.

c.

Sepintas tidak terlihat jauh berbeda dengan


Arsitektur
Modern
yakni
menonjolkan
tampilan
geometri.
d.
Menampilkan bentuk-bentuk tri-matra sebagai hasil
dari teknik proyeksi dwi matra (misal, tampak sebagai
proyeksi dari denah). Tetapi, juga menghadirkan
bentukan yang trimatra yang murni (bukan sebagai
proyeksi dari bentukan yang dwimatra).
e.
Tokohnya antara lain: Richard Meier, Richard
Rogers, Renzo Piano, Norman Foster.
f.
Tampilan dominan bentuk geometri.
g.
Tidak menonjolkan warna dan tekstur, mereka ini
hanya ditampilkan sebagai aksen. Walaupun demikian,
punya warna favorit yakni warna perak.
3.
DEKONSTRUKSI
a.
Geometri juga dominan dalam tampilan tapi yang
digunakan adalah geometri 3-D bukan dari hasil
proyeksi 2-D sehingga muncul kesan miring dan
semrawut.
b.
Tokohnya antara lain: Peter Eisenman, Bernard
Tschumi, Zaha Hadid, Frank OGehry.
c.
Menggunakan warna sebagai aksen dalam
komposisi sedangkan tekstur kurang berperan.
Pokok-pokok pikiran yang dipakai arsitek Post Modern yang
tampak dari ciri-ciri di atas berbeda dengan Modern. Di sini akan
disebutkan tiga perbedaan penting dengan yang modern itu.
1.
Tidak memakai semboyan Form Follows Function
Arsitektur posmo mendefinisikan arsitektur sebagai sebuah
bahasa dan oleh karena itu arsitektur tidak mewadahi
melainkan mengkomunikasikan.
Apa yang dikomunikasikan?

Yang dikomunikasikan oleh ketiganya itu berbeda-beda, yaitu


:
PURNA MODERN : yang dikomunikasikan adalah identitas
regional, identitas kultural, atau identitas historikal. Hal-hal
yang ada di masa silam itu dikomunikasikan, sehingga orang
bisa mengetahui bahwa arsitektur itu hadir sebagai bagian
dari perjalanan sejarah kemanusian.
NEO MODERN : mengkomunikasikan kemampuan teknologi
dan bahan untuk berperan sebagai elemen artistik dan
estetik yang dominan.
DEKONSTRUKSI : yang dikomunikasikan adalah
a.
Unsur-unsur yang paling mendasar, essensial,
substansial yang dimiliki oleh arsitektur.
b.
Kemampuan maksimal untuk berarsitektur dari
elemen-elemen yang essensial maupun substansial.
Karena pokok-pokok pikiran itu dapat pula dikatakan bahwa:
Arsitektur PURNA MODERN memiliki kepedulian yang besar
kepada masa silam (The Past),
Arsitektur NEO MODERN memiliki kepedulian yang besar
kepada masa ini (The Present), sedangkan
Arsitektur DEKONSTRUKSI tidak mengikatkan diri kedalam
salah satu dimensi Waktu (Timelessness). Pandangan seperti
ini
mengakibatkan
timbulnya
pandangan
terhadap
Dekonstruksi yang berbunyi Ini merupakan kesombongan
dekonstruksi.
2.
Fungsi ( bukan sebagai aktivitas atau apa yang
dikerjakan oleh manusia terhadap arsitektur)
Yang dimaksud dengan `fungsi di sini bukanlah `aktivitas,
bukan pula `apa yang dikerjakan/dilakukan oleh manusia
tehadap arsitektur (keduanya diangkat sebagai pengertian
tentang `fungsi yang lazim digunakan dalam arsitektur

modern). Dalam arsitektur posmo yang dimaksud fungsi


adalah
peran
adan
kemampuan
arsitektur
untuk
mempengaruhi dan melayani manusia, yang disebut
manusia bukan hanya pengertian manusia sebagai mahluk
yang berpikir, bekerja melakukan kegiatan, tetapi manusia
sebagai makhluk yang berpikir, bekerja, memiliki perasaan
dan emosi, makhluk yang punya mimpi dan ambisi, memiliki
nostalgia dan memori.Manusia bukan manusia sebagai
makhluk biologis tetapi manusia sebagai pribadi.
Fungsi = apa yang dilakukan arsitektur, bukan apa yang
dilakukan manusia; dan dengan demikian, FUNGSI bukan
AKTIVITAS
Dalam posmo, perancangan dimulai dengan melakukan
analisa fungsi arsitektur, yaitu :
Arsitektur mempunyai fungsi memberi perlindungan kepada
manusia (baik melindungi nyawa maupun harta, mulai
nyamuk sampai bom),
Arsitektur memberikan perasaan aman, nyaman, nikmat,
Arsitektur mempunyai fungsi untuk menyediakan dirinya
dipakai manusia untuk berbagai keperluan,
Arsitektur berfungsi untuk menyadarkan manusia akan
budayanya akan masa silamnya,
Arsitektur memberi kesempatan pada manusia untuk
bermimpi dan berkhayal,
Arsitektur memberi gambaran dan kenyataan yang sejujurjujurnya.
Berdasarkan pokok pikiran ini, maka :
Dalam PURNA MODERN yang ditonjolkan didalam fungsinya
itu, adalah
fungsi-fungsi metaforik (=simbolik) dan
historikal.

NEO MODERN menunjuk pada fungsi-fungsi mimpi, yang


utopi (masa depan yang sedemikian indahnya sehingga
tidak bisa terbayangkan).
DEKONSTRUKSI menunjuk pada kejujuran yang sejujurjujurnya.
3.
Bentuk dan Ruang
Didalam posmo, bentuk dan ruang adalah komponen dasar
yang tidak harus berhubungan satu menyebabkan yang lain
(sebab akibat), keduanya menjadi 2 komponen yang
mandiri, sendiri-2, merdeka, sehingga bisa dihubungkan atau
tidak.
Yang jelas bentuk memang berbeda secara substansial,
mendasar dari ruang.
Ciri pokok dari bentuk adalah ada dan nyata/terlihat/teraba,
sedangkan ruang mempunyai ciri khas ada dan takterlihat/tak-nyata. Kedua ciri ini kemudian menjadi tugas
arsitek untuk mewujudkannya.
Berdasarkan pokok pikiran ini, maka dalam arsitektur :
PURNA MODERN bentuk menempati posisi yang lebih dominan
daripada ruang,
NEO MODERN sebaliknya bertolak belakang , menempatkan
ruang sebagai unsur yang dominan, sedangkan dalam
DEKONSTRUKSI tidak ada yang dominan, tidak ada yang tidak
dominan, bentuk dan ruang memiliki kekuatan yang sama.

You might also like