You are on page 1of 5

Tugas 1

Mata Kuliah : Statistika


Dosen

: Prof. Dr. H. Usman Mulbar, M.Pd

JENIS JENIS DATA BERDASARKAN SKALA PENGUKURAN

DISUSUN OLEH
NUR ULIL AMRI
161052003032
KELAS B 2016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2016

CONTOH DATA NOMINAL, ORDINAL, INTERVAL, DAN RASIO


Pendahuluan
Skala pengukuran data menjadi hal yang krusial dalam analisis statistika karena merupakan
salah satu faktor penentu jenis atau tipe teknik statistika yang akan digunakan untuk
menganalisis data. Secara garis besar, berdasarkan skala pengukurannya data dibedakan
menjadi dua, yaitu: nonmetrik (kualitatif) dan metrik (kuantitatif). Data nonmetrik meliputi
atribut, karakteristik atau sifat kategoris yang mendeskripsikan suatu subjek. Data metrik
meliputi hasil pengukuran atau pencacahan terhadap suatu subjek tertentu. Berbagai
parameter dan statistik yang dikenal dalam statistika deskriptif (ukuran pemusatan, ukuran
letak, ukuran persebaran) hanya berlaku pada data yang diukur dengan skala metrik. Secara
lebih terperinci, skala nonmetrik masih dapat dibedakan menjadi nominal dan ordinal
sedangkan skala metrik menjadi interval dan rasio.
A. Contoh data nominal
1. Data pasangan peserta pilkada DKI Jakarta dimana Pasangan Agus Silvi diwakili
oleh lambang/symbol

nomor 1, pasangan Ahok Djarot diwakili oleh

lambang/symbol nomor 2, pasangan Anies Sandi diwakili oleh lambang/symbol


nomor 3
2. Data fakultas di Universitas Negeri Makassar, dimana Fakultas Ilmu Sosial diwakili
oleh lambang/symbol nomor 1, Fakultas Psikologi diwakili oleh lambang/symbol
nomor 2, Fakultas Ekonomi diwakili oleh lambang/symbol nomor 3, Fakultas Ilmu
Keolahragaan diwakili oleh lambang/symbol nomor 4, Fakultas Ilmu Pendidikan
diwakili

oleh

lambang/symbol

nomor

5,

Fakultas

MIPA

diwakili

oleh

lambang/symbol nomor 6, Fakultas Teknik diwakili oleh lambang/symbol nomor 7,


Fakultas Bahasa dan Sastra diwakili oleh lambang/symbol nomor 8, dan Fakultas Seni
dan Desain diwakili oleh lambang/symbol nomor 9.
3. Data status perkawinan, dimana Kawin diwakili oleh lambang/symbol nomor 1,
Belum kawin diwakili oleh lambang/symbol nomor 2, Janda/duda diwakili oleh
lambang/symbol nomor 3.
4. Data jenis kelamin pada populasi penelitian SMKN 2 Makassar, data siswa
dikategorikan menjadi laki-laki yang diwaliki angka 1 dan perempuan yang
diwakili angka 2.

5. Data kecamatan di kotamadya Makassar dimana Kecamatan Biring Kanaya diwakili


oleh lambang/symbol nomor 1, Kecamatan Bontoala diwakili oleh lambang/symbol
nomor 2, Kecamatan Makassar diwakili oleh lambang/symbol nomor 3, Kecamatan
Mamajang diwakili oleh lambang/symbol nomor 4, Kecamatan Manggala diwakili
oleh lambang/symbol nomor 5, Kecamatan Mariso diwakili oleh lambang/symbol
nomor 6, Kecamatan Panakkukang diwakili oleh lambang/symbol nomor 7,
Kecamatan Rappocini diwakili oleh lambang/symbol nomor 8, Kecamatan Tallo
diwakili oleh lambang/symbol nomor 9, Kecamatan Tamalanrea diwakili oleh
lambang/symbol nomor 10, Kecamatan Tamalate diwakili oleh lambang/symbol
nomor 11, Kecamatan Ujung Pandang diwakili oleh lambang/symbol nomor 12,
Kecamatan Ujung Tanah diwakili oleh lambang/symbol nomor 13, dan Kecamatan
Wajo diwakili oleh lambang/symbol nomor 14.
B. Contoh data ordinal
1. Jawaban pertanyaan tentang kecenderungan mahasiswa Program Pascasarjana UNM
untuk menghadiri kuliah umum, mulai dari tidak pernah absen menghadiri dengan
kode 5, kadang-kadang saja menghadiri dengan kode 4, kurang menghadiri dengan
kode 3, tidak pernah menghadiri dengan kode 2 sampai tidak pernah menghadiri sama
sekali dengan kode 1.
2. Mengenai tingkat pendidikan yang dikategorikan menjadi: SD yang diwakili angka
1, SMP yang diwakili angka 2, SMA yang diwakili angka 3, Diploma yang
diwakili angka 4, dan Sarjana yang diwakili angka 5.
3. Suatu peringkat disuatu kelas misalkan Habib mendapatkan 1 dan Arsya mendapatkan
peringkat 2, berarti Habib lebih pintar daripada Arsya
4. Mengenai kualitas pembelajaran mata pelajaran TKJ produktif, dimana Sangat baik
diwakili angka 5, baik diwakili angka 4, cukup diwakili anhka 3, kurang baik diwakili
angka 2, dan buruk diwakili angka 1
5. Pada tingkatan karate memiliki beberapa tahapan sabuk misalkan dari awal sabuk
putih, kuning, hijau, biru, merah dan yang terakhir hitam.
C. Contoh data interval
1. Interval nilai pelajaran teknik digital siswa kelas X SMK 2 Makassar adalah antara 0
sampai 100. Bila siswa A dan B masing-masing mempunyai nilai 40 dan 80, bukan
berarti tingkat kecerdasan B dua kali A. Nilai 0 sampai 100 hanya merupakan rentang

yang dibuat berdasarkan kategori pelajaran teknik digital dan mungkin berbeda
dengan mata pelajaran lain.
2. Mata Kuliah K3 memiliki 1 SKS, waktunya adalah 50 menit, begitupun dengan
Filsafat Ilmu yang memiliki 2 sks berarti waktunya 100 menit, dan yang terakhir yaitu
Statistika

memiliki 3 SKS waktunya

adalah 150 menit sehingga dapat

disimpulkan bahwa selisih data diatas adalah 50 menit.


3. Rata-rata tinggi badan berdasarkan usia, untuk anak-anak yang berusia 6-12 tahun
memiliki rata-rata tinggi badan 130-145 cm, untuk remaja yang berusia 13-18 tahun
memiliki rata-rata tinggi badan 146-60 cm, dan untuk dewasa yang berusia 19-26
tahun memiliki rata-rata tinggi badan 161-199 cm.
4. Temperatur ruangan. Bisa diukur dalam Celsius, atau Fahrenheit, dengan masingmasing punya skala sendiri. Untuk air membeku dan mendidih: Celcius pada 0 C
sampai 100 C. Sakala ini jelas jaraknya, bahwa 100-0=100 , sedangkan Fahreinheit
pada 32 F sampai 212F. Skala ini jelas jaraknya, 212-32=180
5. Kecerdasan intelektual yang dinyatakan dalam IQ. Rentang IQ 100 sampai 110
memiliki jarak yang sama dengan 110 sampai 120. Namun demikian tidak dapat
dinyatakan orang yang memiliki IQ 150 tingkat kecerdasannya 1,5 kali dari orang
yang memiliki IQ 100.

D.
1.

Contoh data rasio


Berat bayi dimana bayi A beratnya adalah 3 kg, B adalah 2kg, dan C adalah 1 kg, jika
dilihat menggunakan skala rasio berat badan bayi A adalah 3 kali lipat dari berat
badan bayi C, berat badan bayi B dua kali lipat dari C.

2.

A dan B adalah dua mahasiswa Universitas X yang nilai mata kuliah statistik 1
masing-masing 60 dan 90. Ukuran rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai B adalah
nilai 1,5 kali nilai A.

3.

Jika ada 4 pengemudi, A, B, C dan D mempunyai pendapatan masing-masing perhari


Rp10.000 , Rp30.000 , Rp40.000 dan Rp50.000. bila dilihat dengan ukuran rasio
maka pendapatan pengemudi C adalah 4 kali pendapatan pengemudi A. Pendapatan

pengemudi D adalah 5 kali pendapatan pengemudi A. Dengan kata lain, rasio antara
pengemudi C dan A adalah 4:1, rasio antara pengemudi D dan A adalah 5:1.
4.

Luas sebuah rumah di kampong X, dimana rumah A luasnya 36 m 2, rumah B luasnya


72 m2, dan rumah C luasnya 144 m2. Dapat dilihat bahwa luas rumah B adalah 2x lipat
luas rumah A, luas rumah C adalah 2x lipat luas rumah B dan 4 kali lupat luas rumah
A.

5.

Profit seorang pengusaha depot air minum isi ulang. Pengusaha A mempunyai profit
Rp1000.000,00 per bulan, pengusaha B Rp1.500.000,00 per bulan dan pengusaha C
Rp3.000,000,00 per bulan. Dapat dilihat bahwa profit pengusaha B sama dengan 1,5
kali lipat profit pengusaha A. Profit pengusaha C sama dengan 2x lipat profit
pengusaha B dan 3x lipat profit pengusaha A.

You might also like