Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan pokok bagi seluruh kehidupan makhluk hidup didunia. Semua
makluk hidup memerlukan air untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, termasuk
manusia. Semakin pesatnya perkembangan jumlah penduduk mengakibatkan bertambahnya
pula kebutuhan akan air bersih. Kapasitas air bersih yang diproduksi PDAM Kota Surabaya
yang ada sekarang tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih penduduk. Laporan
PDAM tahun 2005 menunjukkan bahwa saat ini tingkat pelayanan air bersih di Kota
Surabaya baru mencapai 67%. Penduduk di sekitar pantai Kenjeran Surabaya, merupakan
penduduk yang tidak terlayani oleh PDAM Kota Surabaya (Irman, 2008).
Dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004 produksi air bersih PDAM terus meningkat.
Namun dari 142 laporan Dinas Kesehatan tahun 2005 menunjukan bahwa dari 599.769 KK
yang ada di kota Surabaya baru 308.482 KK yang memiliki sambungan air bersih. Hal ini
dikarenakan selain debit air yang mengalir ke wilayah itu kecil, juga dikarenakan kurangnya
saluran air bersih yang terpasang (dikarenakan biaya pemasangan yang relatif mahal bagi
masyarakat berpendapatan rendah). Kenjeran dengan luas wilayah 14,42 km dengan jumlah
penduduk 102.562 hanya 60% penduduk yang menggunkan air PDAM dan 40% penduduk
sisanya menggunakan air tanah (sumur). Akan tetapi air sumur yang tersedia pada wilayah
tersebut berwarna kuning, keruh dan payau (Irman, 2008).
Untuk memenuhi kebutuhan air terutama di daerah pesisir tersebut berbagai teknik
pengolahan air asin/payau telah dilakukan antara lain: reverse osmosis(RO), electrodialisis,
destilasi transfer membrane, ion exchange, dan penguapan/evaporasi. Akan tetapi teknik
pengolahan air payau tersebut dari segi ekonomis masih terlalu mahal, karena masih
menggunakan bahan bakar fosil, sementara ketersediaan bahan bakar tersebut semakin
berkurang, maka dalam hal ini diperlukan sumber energi yang lain, salah satunya adalah
pemurnian air laut solar power (tenaga matahari) (Karnaningroem, N. 1990).
Berdasarkan permasalahan diatas dengan kebutuhan air bersih didaerah Kenjeran dengan
kesadahan yang tinggi yaitu 562 ppm yang melebihi dari batu mutu air bersih yaitu 500 ppm.
Dengan metode Slow Sand Filter (SSF) atau saringan pasir lambat yaitu sistem filtrasi yang
menggunakan pasir kecil yang mengandung kuarsa yang tinggi. Berdasarkan uraian diatas,
maka penulis ingin mengetahui kualitas air baik kualitas fisik, kimia pada air sumur di daerah
Kenjeran Surabaya dengan mengangkat judul Pengolahan Air Sumur yang Mengandung
Kapur Tinggi Kenjeran Surabaya Menjadi Air Bersih dengan Metode Slow Sand Filter
(SSF).
I.2 Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hubungan antara re mova l dengan perbandingan kecepatan aliran
masuk air dalam memperbaiki kualitas air sumur berdasarkan parameter pH,
Turbiditas, Ca-Hardness, Total Hardness, TDS?
2. Variabel manakah yang paling efektif untuk menurunkan kesadahan?
3. Apakah effluent yang diperoleh dari hasil pengolahan memenuhi syarat untuk
dimanfaatkan sebagai air bersih?
I.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah inovasi produk ini adalah sebagai berikut :
1. Tempat pengambilan sampel adalah di Daerah Kenjeran, Kabupaten Surabaya,
Jawa Timur.