Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
Anisah Devi Shintarini (2520142427 / 02)
3A
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan ini disusun untuk memenuhi Tugas PKK Keperawatan
Anak Semester V di Ruang Melati 2 RSUP Sardjito, yang disahkan pada :
Hari
: Selasa
Tanggal
: 13 Desember 2016
Praktikan
Pembimbing Lahan
Pembimbing Akademi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru
atau alveoli. Terjadi pneumonia, khususnya pada anak, seringkali bersamaan
dengan proses infeksi akut pada bronkus, sehingga biasa di sebut dengar
broncho nomonia. Gejala penyakit tersebut adalah nafas yang cepat dan sesak
karena paru-paru meradang secara mendadak.
Pneumonia adalah penyakit umum di semua bagian dunia. Ini adalah
penyebab utama kematian di antara semua kelompok umur. Pada anak-anak,
banyak dari kematian ini terjadi pada masa neonatus. Organisasi Kesehatan
Dunia memperkirakan bahwa satu dari tiga kematian bayi baru lahir
disebabkan pneumonia. Lebih dari dua juta anak balita meninggal setiap
tahun di seluruh dunia. WHO juga memperkirakan bahwa sampai dengan 1
juta ini (vaksin dicegah) kematian yang disebabkan oleh bakteri
Streptococcus pneumoniae, dan lebih dari 90% dari kematian ini terjadi di
negara-negara berkembang.
Pneumonia sering terjadi pada anak usia 2 bulan 5 tahun, pada usia
dibawah 2 bulan pneumonia berat di tandi dengan frekuensi pernafasan
sebanyak 60 kali/menit juga disertai penarikan kuat pada dinding dada
sebelah bawah kedalam. Pneumonia berat ditandai dengan adanya gejala
seperti anak tidak bisa minum atau menetek, selalu memuntahkan semuanya,
kejang dan terdapat tarikan dinding dada kedalam dan suara nafas bunyi
krekels (suara nafas tambahan pada paru) saat inspirasi. Kasus terbnyak
terjadi pada anak dibawah 3 tahun dan kematian terbanyak pada bayi yang
berusia kurang dari 2 bulan. Apabila anak diklasifikasikan menderita
pneumonia berat di puskesmas atau balai pengobatan, maka anak perlu segera
dirujuk setelah diberi dosis pertama antibiotik yang sesuai.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas masalah pneumonia,
agar dapat memberikan manfaat untuk kita semua.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui asuhan keperawatan unutuk pasien pneumonia.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian pneumonia.
b. Mengetahui bagaimana anatomi dan isiologi pneumonia.
c. Mengetahui etiologi pneumonia.
d. Mengetahui patofisilogi pneumonia.
e. Mengetahui klasifikasi pneumonia.
f. Mengetahui penatalaksanaan pneumonia.
g. Mengetahui diagnosis pneumonia.
h. Mengetahui komplikasi pneumona.
i. Mengrtahui asuhan keperawatan pneumonia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Pneumonia
Pneumonia adalah penyakit inflamasi pada paru yang dicirikan dengan
adanya konsolidasi akibat eksudat yang masuk dalam area alveoli. {Muttaqin,
Arif. 2009)
Pneumonia adalah peradangan parenkim paru dimana asinus terisi
dengan cairan radang, dengan atau tanpa disertai infiltrasi dari sel radang ke
dalam interstitium, menyebabkan sekumpulan gejala dan tanda khas biasanya
dengan gambaran infiltrat sampai konsolidasi pada foto rontgen dada.
Gejala/tanda tersebut antara lain, demam, sesak napas, batuk dengan dahak
purulen kadang disertai darah dan nyeri dada (Muttaqin, Arif. 2009)
Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan paru-paru meradang.
Kantung-kantung
kemampuan
menyerap
oksigen
menjadi
kurang.
jumlah
asam
lambung
dan
gangguan
imun.
D. Manifestasi klinis
a. Kesulitan dan sakit pada saat pernapasan
b. Nyeri dada
c. Nafas dangkal (Takipnea) dan mendengkur
berkarat
l. Gelisah
m. Sianosis: area sirkumoral,dasar kuku kebiruan
E. Patofisiologi
Aspirasi mikroorganisme
yang
mengkolonisasi
sekresi
orofarinks
merupakan rute infeksi yang peling sering. Rute inokulasi lain meliputi
inhalasi, penyebaran infeksi melalui darah (hematogen) dari area infeksi yang
jauh, penyebaran langsung dari tempat penularan infeksi.
Jalan napas atas merupakan garis pertahanan pertama terhadap infeksi,
tetapi, pembersihan mikroorganisme oleh air liur, ekspulsi mukosiliar, dan
sekresi IgA dapat terhambat oleh berbagai penyakit, penurunan imun,
merokok, dan intubasi endotrakeal.
Pertahanan jalan napas bawah meliputi batuk, refleks muntah, ekspulsi
mukosiliar, surfaktan, fagositosis makrofag dan polimorfonukleosit (PMN),
dan imunitas selular dan humoral. Pertahan ini dapat dihambat oleh
penurunan kesadaran, merokok, produksi mukus yang abnormal (mis, kistik
fibrosis atau bronkitis kronis), penurunan imun, intubasi dan tirah baring
berkepanjangan.
Makrofag alveolar merupakan pertahanan primer terhadap invasi saluran
pernapasan
bawah
dan
setiap
harimembersihkan
jalan
napas
dari
Inflamasi
tersebut
menyebabkan
pengisian
alveolus
mengalami
(influenza)
PaCO2 > 50
d. Foto ronsen dada dengan keterlibatan banyak lobus atau progresi
cepat
e. Menarik napas dalam dan batuk, fisioterapi dada bila tersedia
f. Antibiotik untuk pneumonia bakteri, parasit, atau jamur (bukan virus)
g. Perlindungan empiris paling sering digunakan pada pasien rawat
jalan; pewarnaan gram pada sputum dapat menjadi panduan terapi
pada pasien rawat inap tetapi mungkin perlu diubah bila kultur dengan
sensitivitas telahtersedia (48 samapi 72 jam).
h. Pilihan antibiotik empiris bervariasi berdasar pada pasien rawat jalan
versus rawat inap, usia, faktor risiko pasien, dan pengkajian pasien;
pilihan antibiotika empiris beikut ini:
Terapi antimikrobial empiris
1) Pasien rawat jalan
a) Untuk pasien yang sebelumnya sehat dan tidak terdapat
resiko resisten dengan obat S.pneumonia dapat diberikan
makrolide (azithromycin, clarithromycin, erythromycin) atau
Doxycycline
b) Pasien dengan komorbid penyakit jantung, paru-paru, hati,
atau ginjal kronis; diabetes melitus, kecanduan alkohol,
keganasan,
asplenia,
kondisi
atau
penggunaan
obat
amoxicillin-clavulanate)
dengan
alternatif
dan
ceftriaxone,
ampicillin;
oleh
Pseudomonas,
digunakan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pneumonia adalah penyakit umum di semua bagian dunia. Ini adalah
penyebab utama kematian di antara semua kelompok umur. Pada anak-anak,
banyak dari kematian ini terjadi pada masa neonatus. Organisasi Kesehatan
Dunia memperkirakan bahwa satu dari tiga kematian bayi baru lahir
disebabkan pneumonia.
Pneumonia adalah penyakit inflamasi pada paru yang dicirikan dengan
adanya konsolidasi akibat eksudat yang masuk dalam area alveoli. (Muttaqin,
Arif. 2009)
Pneumonia dapat disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti:
1.
2.
3.
4.
B. Saran
Saran dari beberapa kesimpulan diatas dengan melaksanakan asuhan
keperawatan pada anak dengan diare, maka perlu adanya saran untuk
memperbaik dan meningkatkan mutu asuhan keperawatan ,adapun saran
sebagai berikut
1. Untuk mahasiswa dan mahasiswi diharapkan untuk lebih memahami
tentang asuhankeperawatan anak dengan diare sehingga dalam melakukan
asuhan keperawatanlebih komperhensif.
2. Untuk perawat diharapkan untuk meningkatkan konsep keperawatan anak
dengancara diskusi, seminar dan pengadan buku-buku (perpustakan kecil)
yang berkaitandengan masalah-masalah keperawatan anak sehinga
dalammelakukan proses keperawatan di RS lebih komperhensif.
Daftar Pustaka
Muttaqin, Arif. 2009.Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Respirasi. Jakarta:
Salemba Medika