Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
Pada tugas ini saya mengambil transmisi dari pembangkit ke rumah sakit.
Transmisi ini menggunakan penghantar TACSR 240 mm dengan KHA 973A.
transmisi ini menggunakan single sirkuit.
B.
Selanjutnya arus yang akan dihitung adalah arus gangguan hubung singkat
di sisi sekunder 150 kV. Sehingga daya transformator di sisi primer dan di sisi
sekunder sama, maka impedansi arus gangguan hubung singkat pada sisi 150 kV
dihitung dengan persamaan sebagai berikut.
Jadi perhitungan impedansi sumber pada sisi primer dan sisi sekunder
yang sudah didapat akan digunakan untuk menghitung impedansi ekivalen urutan
positif
Perhitungan Reaktansi Transformator Tenaga
Reaktansi urutan positif dan urutan negatif pada trafo 60 MVA dengan reaktansi
12,19 % nilai ini digunakan untuk mendapatkan nilai reaktansi urutan positif,
yang dihitung dengan persamaan sebagai berikut
dan negatif
R
0.056
Dimana
jX
j0.224
R
0.206
jX
j0.735
, negatif
dan
singkat 3 fasa , arus hubung antar 2 fasa dan arus hubung singkat 1 fasa ketanah.
Untuk memperoleh besarnya nilai impedansi urutan positif dan negatif dapat
mengunakan persamaan
=
Selanjutnya impedansi ekivalen urutan nol dimana nilai tahanan NGR
sebesar 40 ohm
803.66
D. Pengaman
Setting Arus Lebih dan TMS
Diketahui daya beban adalah 200 MVA dan tegangan 150 kV, Sebelum
menyetting relay harus tahu arus beban (Ib)
Jadi arus beban yang digunakan untuk perhitungan setting relay adalah 770A
Perhitungan Iset adalah
847 A
Setting TMS
Berikut perhitungan setting OCR pada relay di GH, Menggunakan hubung singkat pada
lokasi 1% yaitu 8746 A waktu kerja relay arus lebih diambil 0,3 detik maka TMS dapat
dihiting:
924 A
60.6705 A
Setting TMS
Arus gangguan 1 fasa ke tanah yang digunakan adalah 551.55 A waktu kerja relay yang
diambil 0.3 detik , maka dapat dihitung
66.186 A
Setting TMS di GI
3. Transmisi
Sistem transmisi adalah penyaluran energi listrik dari suatu tempat ke tempat
lainnya atau dari pembangkit listrik ke gardu induk Sebelum energi listrik
ditransmisikan, hal pertama yang harus dilakukan adalah menaikkan tegangan
yang disuplai dari generator menjadi 70 kV, 150 kV atau 500 kV, sebab tegangan
yang dikeluarkan dari generator hanya berkisar antara 6,6 kV sampai 24 kV.
Menaikkan tegangan berfungsi untuk mengurangi rugi daya pada saluran
trasnmisi dan untuk mengimbangi jauhnya jarak saluran transmisi. Kemudian
listrik ditransmisikan melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) atau
melalui Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET).
Gardu Induk merupakan bagian (sub sistem) dari sistem transmisi, berfungsi
untuk :
4. Distribusi
Sistem Distribusi dimulai dari Gardu Induk dimana tegangan tinggi
diturunkan menjadi tegangan menengah sebesar 20 KV yang disebut tegangan
distribusi primer. Kemudian tenaga listrik disalurkan melalui penyulangpenyulang yang berupa saluran udara ataupun saluran kabel bawah tanah. Pada
penyulang distribusi ini terdapat gardu-gardu distribusi. Fungsi Gardu Distribusi
ini menurunkan Tegangan Distribusi Primer menjadi Tegangan Rendah atau
Tegangan Distribusi Sekunder sebesar 220 V. Konsumen tenaga listrik disambung
dari Jaringan Tegangan Rendah(JTR) melalui Saluran Rumah(SR). Dari SR,
tenaga listrik masuk ke Alat Pembatas dan Pengukur (APP) terlebih dahulu
sebelum memasuki Instalasi rumah milik konsumen. APP berfungsi membatasi
daya dan mengukur pemakaian energi listrik oleh konsumen.
Secara umum bentuk fisik sistem distribusi terdiri atas beberapa bagian yaitu :
Gardu Induk
Gardu Hubung
Berfungsi sebagai penghubung (titik temu) dua atau lebih jaringan primer.
Trafo Distribusi
Berfungsi menurunkan tegangan dari distribusi primer (20 KV) menjadi tegangan
untuk distribusi sekunder (220 V/380 V).
Jaringan yang menyalurkan tenaga listrik dari trafo distribusi sampai pelanggan
dimana tegangan kerjanya adalah 220/380 V.Untuk lebih jelasnya lihat gambar
berikut ini tentang sistem distribusi.
Instalasi Tenaga Listrik adalah bangunan sipil, elektromekanik, mesin, peralatan,
saluran dan perlengkapan yang digunakan untukpembangkitan, konversi,
transmisi, distribusi dan pemanfaatan tenaga listrik.