Professional Documents
Culture Documents
FITOREMEDIASI
Diyan Liana
Nurlita Prahastuti
Annisa Rahmawati
Venthyana Lestari
Novi Ariyanti
B1J012046
B1J012065
B1J012081
B1J012133
B1J012205
TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
Latar Belakang
Tujuan Praktikum
1. Mengetahui mekanisme fitoremediasi menggunakan tumbuhan air sebagai alternative
pengolahan limbah yang murah.
2. Mengetahui kadar logam berat pada air limbah.
3. Mengetahui kadar logam berat pada jaringan hewan atau tumbuhan.
Metode
1. Sampel air limbah
50 ml air limbah cair dimasukkan ke dalam dalam beaker glas
+ 5 ml HNO3 pekat, dipanaskan dengan hotplate
pada suhu 1800C hingga larutan tersisa 15-20 ml.
+ berturut-turut 2 ml HCl 20% dan 5 ml HNO3
pekat, dipanaskan hingga larutan jenih.
Sampel di saring dengan Whatman 42 dan di encerkan
dengan aquades hingga 50 ml.
Filtrat siap di analisis menggunakan AAS.
Sampel
Daun padi
Ulangan 1
0,508
Ulangan 2
0,502
2
3
4
5
6
7
8
Bulir padi
Daun kangkung
Batang kangkung
Indigosol
Naftol
Air campuran
Air Sungai
0,249
0,312
0,377
0,355
0,186
0,257
0,438
0,248
0,308
0,365
0,350
0,184
0,256
0,440
0.6000
0.5000
0.4000
0.3000
0.2000
0.1000
0.0000
0.1500 0.2000 0.2500 0.3000 0.3500 0.4000 0.4500 0.5000 0.5500
0.365 ppm, indigasol sebesar 0.355 ppm dan = 0.350 ppm, naftol sebesar 0.186 ppm dan
0.184 ppm, air campuran sebesar 0.257 ppm dan 0.256 ppm dan air sungai sebesar 0.438
ppm dan 0.440 ppm. NAB dari Cr itu sendiri adalah 0,05 ppm (PPRI No.82 tahun 2001),
maka dari hasil absorbansi sampel limbah cair dan sampel daun tersebut berbahaya karena
kadar Cr < 0,05 ppm yang dapat menyebabkan keracunan (Diantariani, 2006).
Fitoremediasi adalah salah satu jalan untuk menyelesaikan permasalahan
pencemaran logam berat dengan menggunakan tanaman, dalam prosesnya polutan
dikumpulkan pada suatu jaringan dan didekomposisikan menjadi bentuk yang tidak
berbahaya atau di timbun pada jaringan tanaman. Banyak tumbuhan yang dapat menyerap
logam berat dan disebut sebagai tumbuhan hiperakumulator seperti azolla, eceng gondok,
dan kiambang.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum penurunan toksisitas logam berat melali proses
fitoremediasi dapat disimpulkan bahwa :
1. Fitoremediasi menggunakan tumbuhan air merupakan alternatif pengolahan limbah yang
murah.
2. Kadar Cr dalam sampel air limbah yang paling besar adalah 0,438 mg/L sedangkan yang
terkecil adalah 0,184 mg/L.
3. Kadar Cr dalam sampel daun yang paling besar adalah 0,508 mg/L sedangkan yang
terkecil adalah 0,248 mg/L.
Daftar Referensi
Bugis, Halija. 2009. Studi Kandungan Logam Berat Kromium Pada Air dan Sedimen di
Sungi Pangkajene Kabupaten Pangkep. Jurnal Penelitian. Universitas Hassanudin
Makassar.
Palar, Heryandon. 2008. Pencemarandan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta.
Suprapti, Nanik Heru. 2008. Kandungan Chromium pada Perairan , Sedimen dan Kerang
Darah (Anadara granosa) di Wilayah Pantai Sekitar Muara Sungai Sayung, Desa
Morosari Kabupaten Demak, Jawa Tengah. BIOMA. 10(2):1410-880.
Juhaeti, T., Fauzia, S dan Nuri, H. 2005. Inventarisasi Tumbuhan Potensial Untuk
Fitoremediasi Lahan dan Air Terdegradasi Penambangan Emas. Jurnal biodiversitas,
6(1), pp. 31-33.