Professional Documents
Culture Documents
(2014)
J. Floratek 9: 39 - 45
ABSTRACT
This study was aimed at determining the appropriate growing medium composition and
foliar fertilizer concentration and their interaction on growth and yield of lettuce. The
experiment was arranged in a randomized complete block design (RCBD), consisting of two
factors, i.e. the growing media composition and foliar fertilizer concentration. The first factor
consisted of the composition of the soil and manure by volume ratio (3:1, 3:2, and 3:3) and the
second factor consisted of foliar fertilizer concentrations (0, 2, 4 mL/L of water ). The results
showed that the growing media composition soil+manure (3:3) was the best in increasing crop
height, leaves number, leaf length, leaf width and yield at 35 day after planting, while the best
concentration for those parameters was 4 mL/L of water. Based on the interaction, the best leaf
number of lettuce was found at growing media composition soil+manure (3:3) with the
concentration of foliar fertilizer 4 mL/L of water.
Keywords: lettuce, growing medium, foliar fertilizer, manure
PENDAHULUAN
Permintaan sayuran di Indonesia
semakin
meningkat
seiring
dengan
meningkatnya kesadaran masyarakat akan
gizi dan pola makan yang seimbang. Di masa
mendatang sangat memungkinkan selada
dapat
menjadi
komoditas
komersial
mengingat
permintaan
selada
terus
meningkat sejalan banyaknya restoran, hotel
serta tempat yang menyediakan jenis
masakan tradisional dan asing. Menurut
Sunarjono (2007), di Indonesia selada belum
berkembang pesat sebagai sayuran komersial
karena daerah yang banyak ditanami selada
masih terbatas di pusat produsen sayuran
seperti Cipanas, Pengalengan, dan Lembang
di Jawa Barat.
Tanaman selada bukan merupakan
sayuran asli Indonesia. Selada berasal dari
Asia Barat yang kemudian menyebar di Asia
dan negara-negara beriklim sedang dan
panas.
Beberapa
negara
telah
mengembangkan dan membuat varietas
J. Floratek 9: 39 - 45
J. Floratek 9: 39 - 45
Tabel 1. Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun Tanaman Selada pada perlakuan komposisi Media
Tanam dan Konsentrasi Pupuk Daun Groprint
Tinggi tanaman (cm)
Perlakuan
7 HST
21 HST
35 HST
7 HST
21 HST
35 HST
Tanah+Pukan (3:1)
6,31c
8,30c
9,73c
4,48b
6,59c
10,15b
Tanah+Pukan (3:2)
6,91b
9,81ab
11,77ab
4,44b
7,67ab
11,37b
Tanah+Pukan (3:3)
7,69a
10,13a
12,45a
5,33a
8,44a
13,63a
BNJ 0,05
0,07
0,8
1,2
0,69
0,9
1,27
6,65
9,31
10,11c
4,44
7,07
9,89c
2 mL/L
7,09
9,37
11,56ab
4,89
7,63
11,96b
4 mL/L
7,17
9,56
12,27a
4,93
8,00
13,30a
BNJ 0,05
1,25
0,3
Komposisi Media
Tanam
41
J. Floratek 9: 39 - 45
Jumlah Daun
Tanaman selada pada umur 7 HST,
21 HST dan 35 HST memiliki jumlah daun
yang berbeda nyata antar perlakuan
komposisi media tanam (Tabel 1). Jumlah
daun tanaman selada umur 7 HST, 21 HST,
dan 35 HST yang terbanyak dijumpai pada
perlakuan
komposisi
media
tanam
tanah+pupuk kandang (3:3). Sedangkan
jumlah daun paling sedikit dijumpai pada
komposisi media tanam tanah+pupuk
kandang (3:1) yang berbeda nyata dengan
perlakuan lainnya. Hal ini sesuai pendapat
Harjadi (1988) yang menyatakan bahwa
jumlah serapan unsur hara untuk tanaman
sangat ditentukan oleh keseimbangan air dan
udara di dalam media tanam, bila udara dan
air seimbang di dalam media tanam, maka
akar tanaman akan menyerap unsur hara
dalam jumlah yang cukup sehingga
pertumbuhan tanaman akan meningkat.
Sedangkan jika diberi perlakuan
konsentrasi pupuk daun Groprint maka hanya
pada 35 HST nampak perbedaan nyata antar
perlakuan. Tanaman selada yang diberi
pupuk daun Groprint dengan konsentrasi 4
18
16
14
12
10
M1
M2
M3
4
2
0
0 mL/L
2 mL/L
4 mL/L
Gambar 1.
Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Selada Umur 35 HST pada Berbagai Komposisi
Media Tanam dan Konsentrasi Pupuk Daun
Panjang Daun
Tabel 2 menunjukkan daun tanaman
selada pada umur 7 HST yang terpanjang
dijumpai pada perlakuan komposisi media
tanam tanah+pupuk kandang (3:3) yang
berbeda nyata dengan panjang daun pada
perlakuan komposisi media tanam yang lain.
42
J. Floratek 9: 39 - 45
Tabel 2. Panjang Daun dan Lebar Daun Tanaman Selada pada perlakuan komposisi Media
Tanam dan Konsentrasi Pupuk Daun Groprint
Panjang Daun (cm)
Perlakuan
7 HST
21 HST
35 HST
7 HST
21 HST
35 HST
Tanah+Pukan = 3:1
5,52b
7,23c
7,94c
4,74c
7,19
7,96c
Tanah+Pukan = 3:2
6,22b
8,51ab
9,33ab
5,54ab
7,91
9,00ab
Tanah+Pukan = 3:3
6,98a
8,81a
9,96a
6,22a
8,23
9,19a
BNJ 0,05
0,73
0,87
0,73
0,62
0,87
0 mL/L
5,84
7,93
8,50c
5,11b
7,34
7,78c
2 mL/L
6,39
8,23
9,37ab
5,57ab
7,8
8,94ab
4 mL/L
6,5
8,41
9,82a
5,81a
8,19
9,43a
BNJ 0,05
0,74
0,87
Komposisi Media
Tanam
Konsentrasi Pupuk
Daun
Lebar Daun
Tabel 2 menunjukkan bahwa daun
tanaman selada pada umur 7 HST dan 35
HST yang terlebar dijumpai pada perlakuan
komposisi media tanam tanah+pupuk
kandang (3:3) yang berbeda nyata dengan
lebar daun tanaman pada komposisi media
tanam tanah+pupuk kandang (3:1), namun
tidak berbeda nyata dengan komposisi media
tanam tanah+pupuk kandang (3:2).
Sedangkan berdasarkan pengaruh
konsentrasi pupuk Groprint, lebar daun
tanaman selada pada umur 7 HST dan 35
HST nyata terlebar pada tanaman yang
mendapat perlakuan konsentrasi pupuk 4
mL/L air yang berbeda nyata dengan
perlakuan tanpa pupuk Groprint. Unsur hara
mikro yang terkandung dalam pupuk daun
Groprint
berperan
meningkatkan
pertumbuhan tanaman. Menurut Setyamidjaja
J. Floratek 9: 39 - 45
70
57.52a
60
50
40
51.07ab
35.19c
30
20
10
0
Tanah:Pukan = 3:1
Tanah:Pukan = 3:2
Tanah:Pukan = 3:3
Gambar 2.
Bobot Berangkasan Basah Selada pada Umur 35 HST Akibat Perlakuan Media
Tanam.
70
58.26a
60
50.96ab
50
40
34.56c
30
20
10
0
0 mL/L
2 mL/l
4 mL/L
Gambar 3.
44
SIMPULAN
Pertumbuhan dan hasil tanaman
selada yang terbaik dijumpai pada perlakuan
komposisi media tanam tanah + pupuk
kandang (3:3). Sedangkan konsentrasi yang
terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman selada adalah konsentrasi pupuk
daun Groprint 4 mL/L air. Berdasarkan
interaksi yang nyata pada jumlah daun umur
35 HST maka kombinasi perlakuan
komposisi media tanam tanah + pupuk
kandang (3:3) dengan konsentrasi pupuk
daun Groprint 4 mL/L air memberikan
pertumbuhan dan hasil tanaman selada
terbaik. Selanjutnya dapat disarankan untuk
menguji kombinasi media tanam tanah
dengan pupuk organik lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Dartius. 1990. Fisiologi Tumbuhan 2.
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Utara, Medan. 125 hlm.
Dwidjoseputro, D. 1998. Nutrisi Tanaman.
Rineka Cipta, Jakarta. 117 hlm.
Harjadi,
M.M.S.S.
1988.
Pengantar
Agronomi. Gramedia, Jakarta. 232 hlm.
Harjono, I. 2001. Sayur-sayur Daun
Primadona. Aneka, Solo. 145 hlm.
Indrasari, A dan A. Syukur. 2006. Pengaruh
Pemberian Pupuk Kandang dan Unsur
Hara Mikro terhadap Pertumbuhan
J. Floratek 9: 39 - 45
45