You are on page 1of 11

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan
dengan perilaku pencegahan stroke. Sebagai alat pengumpul data utama
adalah kuesioner, penelitian dilaksanakan dalam satu waktu.
Dengan demikian jenis penelitian, rancangan penelitian dan metode
pendekatan menurut Notoatmodjo (2002) yang menyebutkan bahwa metode
penelitian adalah survei, jenis penelitian explanatory dengan pendekatan cross
sectional (pendekatan silang) yaitu melakukan pengumpulan data observasi
atau pengukuran dengan menggabungkan variabel sebab dan akibat yang
terjadi pada obyek penelitian dan diukur dalam waktu yang bersamaan tidak
mengikuti ke depan dan ke belakang.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang memiliki kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya (Arikunto, 2002). Populasi dalam penelitian ini
adalah semua klien yang menderita hipertensi yang mengakibatkan stroke
sebanyak 74 orang di wilayah kerja Puskesmas Godong I Kecamatan
Godong Kabupaten Grobogan yang sudah menjalani pemeriksaan di bidan
praktek di wilayah kerja.

32

33

2.

Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
populasi tersebut (Sugiyono, 2005), sampel dalam penelitian ini diambil
dengan menggunakan teknik total sampling atau sampel jenuh yaitu teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel
yaitu sebanyak 74 sampel karena jumlah populasi relatif kecil, sehingga
semua anggota populasi dijadikan sampel.
Sampel dalam penelitian ini adalah klien hipertensi yang memenuhi
kriteria inklusi. Adapun kriteria inklusinya adalah klien hipertensi dan
bersedia melakukan perilaku pencegahan stroke.
Dengan kriteria :
a. Pasien hipertensi didasarkan pada pemeriksaan tekanan darah dari
pelayanan kesehatan (Bidan praktek dan puskesmas) di wilayah
kerja puskesmas dengan pemeriksaan.
b. Penderita hipertensi yang belum menyatakan komplikasi ke masalah
stroke.
c. Pasien bersedia menjadi responden.

34

C. Definisi Operasional, Variabel dan Skala Penelitian


N
Variabel
o
1 Tingkat
. pengetahuan

2 Perilaku
. pencegahan
stroke

Definisi

Alat Ukur

Hasil Ukur

Pengetahuan klien
tentang perilaku
pencegahan stroke yang
meliputi pengertian,
tanda dan gejala, factor
resiko, pola hidup, dan
upaya untuk pencegahan
stroke.

Diukur dengan metode


kuesioner A yang
terdiri dari 15
pertanyaan tentang
pengetahuan pasien
hipertensi
2 Benar
1 Salah

Skore tertinggi : 30
Interval
Skore terendah : 15
Untukmenjelaskan
secara diskriptif
maka dikatagorikan :
Tinggi : 25 - 30
Sedang : 20 - 24
Rendah : 15 - 19

Perilaku pencegahan
stroke yang terdiri dari
perubahan pola hidup,
pengobatan tekanan
darah, pengaturan
olahraga, kebiasaan
merokok, pengelolaan
stress, dan pengaturan
makanan dengan benar.

Pengukuran dengan
kuesioner B yang
terdiri 10 pertanyaan
tentang perilaku
pencegahan stroke
4 Selalu
3 Sering
2 kadang-kadang
1 Tidak pernah

Skore tertinggi : 40
Skore terendah : 10
Untukmenjelaskan
secara diskriptif
maka dikatagorikan:
Baik
: 25-40
Tidak baik : 10-24

D. Metode Pengumpulan Data


1. Pengumpulan data
Pengumpulan data melalui wawancara dengan kuesioner dan
pencatatan data sekunder. Data sekunder didapatkan dari Puskesmas
Godong I Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Pengumpulan data
dilakukan oleh peneliti sendiri dengan dibantu oleh bidan dan petugas
kesehatan yang telah diberikan pengarahan untuk perilaku pencegahan,
dengan menggunakan kuesioner yang telah disusun sebelumnya.
Sebelumnya peneliti meminta pada responden untuk mengisi lembar
persetujuan dan permohonan sebagai responden (informed consent).
Peneliti memberikan penjelasan pada responden dan diminta

Skala

Interval

35

memilih jawaban sesuai point yang ada. Setelah peneliti melakukan


wawancara pada responden dengan kuesioner, kemudian peneliti
melakukan observasi terhadap kemampuan klien dalam melakukan
perilaku pencegahan stroke. Pengisian lembar observasi dilakukan dengan
tindakan klien dalam melakukan perilaku pencegahan stroke.
2. Alat penelitian
Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan aalah
kuesioner

yang

disampaikan

langsung

kepada

responden

untuk

mengetahui tingkat pengetahuan untuk pasien hipertensi. Sedangkan untuk


perilaku pencegahan stroke digunakan lembar observasi. Selain kuesioner
ini, juga disertakan kuesioner untuk karakteristik demografi dari
responden.
Karena instrumen penelitian ini dibuat sendiri oleh peneliti dan
belum pernah diujicobakan, maka perlu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas instrumen penelitian ini.
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu
benar-benar mengukur apa yang di ukur (Danim, 2003). Uji validitas
dalam penelitian ini adalah uji validitas item parameter penelitian.
Untuk mengetahui validitas instrumen dalam hal ini adalah kuesioner,
dengan cara melakukan korelasi antara skor masing-masing antara
nilai-nilai tiap item pertanyaan dengan nilai total kuesioner, bila tiap
item pertanyaan mempunyai korelasi yang signifikan dengan nilai

36

total maka kuesioner dikatakan valid.


Menurut Hastono (2001), hasil uji dikatakan valid jika nilai dari
item pertanyaan lebih dari r tabel. Teknik korelasi yang digunakan
adalah korelasi pearson product moment, dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
N ( XY ) ( X Y )

rxy : N X ( X )
2

] [N Y

( Y )

Keterangan :
N

: Banyaknya peserta

X : Jumlah skor item


Y : Jumlah skor total
rxy : Korelasi antar variabel
Keputusan Uji :
Bila r hitung lebih besar dari r table akhirnya variable valid.
Bila r hitung kecil dari r table artinya variable tidak valid.
Pengujian validitas pada penelitian ini diujicobakan pada 20
orang yang mempunyai karakteristik hampir sama dengan sampel
(Pilot Study) dan responden yang diuji tidak termasuk dalam
responden utama dalam penelitian. Dalam hal ini, Kuesioner yang
diujicobakan pada penderita hipertensi yang belum terkena stroke di
desa Mlati Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Karena jumlah
penderita hipertensi di desa Mlati mempunyai karakteristik yang sama
dengan

penderita

di

desa

Manggarmas

sehingga

kuesioner

37

diujicobakan di desa Mlati. Dalam korelasi Product Moment ini, dari


hasil uji analisis, validitas yang telah dilakukan pada 15 pertanyaan
tentang tingkat pengetahuan pada instrumen lampiran 2, 10 pertanyaan
pada instrumen lampiran 3. Menunjukkan bahwa korelasi diperoleh
skor pada setiap butir instrumen semuany lebih besar dibandingkan
dengan r tabel pada taraf signifikan 5% N = 20 yaitu 0,444, sehingga
dapat dinyatakan bahwa semua butir instrumen lampiran 2 (tingkat
pengetahuan), instrumen lampiran 3 (perilaku pencegahan) adalah
valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo,
2002). Menurut Hastono (2001) pengukuran reliabilitas dapat
dilakukan dengan cara one shot atau diukur sekali saja. Disini
pengukurannya hanya sekali saja, kemudian hasilnya dibandingkan
dengan pertanyaan lain. Pada umumnya pengukuran dilakukan secara
one shot dengan beberapa pertanyaan. Pengujian reliabilitas dimulai
dengan menguji validitas terlebih dahulu. Jadi jika sebuah pertanyaan
tidak valid, maka pertanyaan tersebut dibuang. Pertanyaan-pertanyaan
yang sudah valid kemudian baru secara bersama diukur reliabilitasnya.
Pengujian reliabilitas dengan teknik alfa cronbach
sebagai berikut :

dengan rumus

38

si 2
k

k 1
st 2

r11 :
Keterangan:
r11
k

Koefisien Reliabilitas yang dicari


: Mean kuadran antara objek

si2 : Mean kuadran kesalahan


st2

: Varians total

Untuk mengetahui reliabilitas caranya adalah membangdingkan


nilai r tabel dengan nilai alpha. Dengan ketentuan bila r alpha > r tabel
(Sugiyono, 2005). Berdasarkan hasil uji reliabilitas diperoleh nilai
alpha cronbach kuesioner tentang pengetahuan penderita hipertensi
adalah 0,937. Perilaku pencegahan stroke adalah 0,885. Nilai alpha
cronbach kuesioner tentang tingkat pengetahuan dengan pencegahan
stroke pada penderita hipertensi dan lembar survey lebih besar dari r
tabel (0,444). Sehingga kuesioner tentang tingkat pengetahuan dengan
perilaku pencegahan stroke pada penderita hipertensi dikatakan
reliable atau handal.

E. Metode Pengolahan dan Data Analisis Data


1. Metode Pengolahan data
Menurut Nursalam (2001), setelah diukur kuesioner diisi oleh responden
maka data diolah melalui tahapan.

39

a. Editing
Penelitian akan meneliti

kuesioner yang

dilakukan ditempat

pengumpulan data sehingga apabila ada kekurangan data segera


dilengkapi.
b. Coding
Peneliti akan mengklasifikasi jawaban-jawaban yang ada menurut
macamnya, klasifikasi dilakukan dengan jalan menandai masingmasing jawaban dengan kode berupa angka, kemudian dimasukkan ke
dalam tabel sehingga mempermudah membaca. Angka yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu pada tingkat pengetahuan adalah
1 dan 2, angka 2 untuk jawaban yang sesuai dengan ketentuan (benar)
dan angka 1 untuk jawaban yang tidak memenuhi ketentuan (salah).
Pada perilaku pencegahan stroke dengan skor 1 yaitu skor 1 tidak
pernah, 2 kadang-kadang, 3 sering, 4 selalu.
c. Tabulating
Peneliti akan memasukkan data-data hasil penelitian ke dalam tabel
sesuai kriteria.
d. Entry data
Entry data merupakan suatu proses memasukkan data ke dalam
komputer dengan pengolahan data statistik program for social science
(SPSS).

40

2. Analisis Data
Analisis data menggunakan alat bantu komputer melalui program
SPSS (Statistic Program For Social Science) 10.0. Analisis data dilakukan
dengan analisis univariat dan analisis bivariat (Notoatmodjo, 2002)
sebagai berikut :
a. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan terhadap masing-masing variabel
yang diteliti yaitu :
1) Tingkat pengetahuan klien tentang hipertensi dengan
perilaku pencegahan stroke.
2) Perilaku pencegahan stroke.
Menurut Hastono (2001), tujuan dari analisis univariat adalah
untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik masing-masing
variabel yang diteliti. Analisis univariat berfungsi untuk meringkas
kumpulan data hasil pengukuran sedemikian rupa sehingga kumpulan
data tersebut berubah menjadi informasi yang berguna, peringkasan
tersebut dapat berupa statistik, tabel, grafik.
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2003). Uji bivariat
menggunakan korelasi, sebelum dilakukan uji bivariat maka perlu
diuji kenormalan data dengan Kolmogorof Smirnov. Jika data
berdistribusi normal maka digunakan uji Pearson Product Moment

41

dan jika data tidak berdistribusi normal menggunakan uji Spearman


Rank.

F. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti harus memperhatikan masalah
etika penelitian yang meliputi (Alimul, 2003)
1. Lembar persetujuan responden (informed consent)
Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan memberikan lembar
persetujuan (informed consent). Informed consent tersebut diberikan
sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan
untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subyek
mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya, jika
subyek bersedia maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan,
dan jika responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak
pasien.
2. Kerahasian nama (anonimity)
Merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan dengan cara tidak
memberikan nama responden pada lembar alat ukur hanya menuliskan
kode pada lembar pengumpulan data.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasiaan dari hasil
penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya, semua
informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti hanya

42

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

G. Jadwal Penelitian
1. Cara kerja
Data yang dikumpulkan adalah data primer. Pengambilan data
menggunakan kuesioner yang berisi identitas, tingkat pengetahuan dengan
perilaku pencegahan stroke. Peneliti akan datang sendiri ke responden
yang ada di Desa Manggarmas Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan.
dan selama mengisi kuesioner ditunggui oleh peneliti dan jika ada yang
tidak jelas maka dapat ditanyakan secara langsung kepada peneliti.
2. Waktu dan tempat penelitian
Waktu dan tempat penelitian akan dilakukan di Mlati Kecamatan
Godong Kabupaten Grobogan pada bulan Mei 2007.

You might also like