Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perencanaan tambang yang salah satu tujuannya adalah untuk
menggambarkan atau memodelkan bentuk tubuh dari bahan galian yang akan
ditambang, tahapan yang harus dilakukan adalah dengan dilakukannya
pemodelan geologi.
Pemodelan geologi merupakan hal yang paling penting karena dengan
pemodelan geologi yang dapat memberikan gambaran secara 3 dimensi atau
volumetrik dari suatu bahan galian yang terdapat dibawah permukaan bumi,
serta dapat diketahui pula bentuk tubuh bahan galian tersebut, dimanfaatkan
sebagai acuan dasar dalam melakukan perencanaan tambang itu sendiri, dari
mulai menghitung cadangan bahan galian yang dapat ditambang, perancangan
tambang, dan masih banyak lagi manfaat lainnya yang bisa didapatkan dari hasil
pemodelan geologi ini. Maka untuk itu penting dilakukannya pemodelan kualitas
untuk mengetahui sejauh mana kadar bahan galian yang akan di tambang.
1.2
2.1.1
Maksud
Praktikum
Perencanaan
Tambang
mengenai
pemodelan
kualitas
bahan galian
Agar praktikan dapat mengetahui dan memahami klasifikasi kualitas
batubara
Agar praktikan dapat mengetahui dan memahami kualitas bijih
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
bahan galian layak atau tidaknya untuk ditambang. Dalam menentukan kualitas
bahan galian ini diperlukan data data penaksiran di lapangan. Berikut ini
merupakan faktor faktor yang menentukan dalam perhitungan kualitas bahan
galian, yaitu :
Luas dan Ketebalan
Kadar Bahan Galian
Berat Jenis Bahan Galian
Sebaran Bahan Galian.
2.2
dan waktu, batubara dibedakan menjadi 5 kelas dari mulai yang terrendah
kualitasnya hingga yang tertinggi. Berikut merupakan kalasifikasi batubara
berdasarkan pembentukannya, yaitu :
Gambut, memiliki bentuk berpori dan memiliki kadar air diatas 75% serta
Penetuan
kualiatas
batubara
juga
ditentukan
dengan
beberapa
parameter, dimana parameter ini berpengaruh pada harga jual dari batubaranya.
Parameter yang dimaksud diantanya, yaitu :
parameter
dari
batubara
yang
mempengaruhi
pembakaran melalui ruang bakar dan daerah konveksi dalam bentuk abu
terbang (fly ash) atau abu dasar (bottom ash). Sekitar 20% dalam bentuk
abu dasar dan 80% dalam bentuk abu terbang. Semakin tinggi
kandungan abu dan tergantung komposisinya, yang akan mempengaruhi
tingkat pengotoran (fouling), keausan dan korosi peralatan yang dilalui
batubara.
Sulfur Content, kandungan sulfur berpengaruh terhadap tingkat korosi sisi
dinding yang terjadi pada elemen pemanas udara, terutama apabila suhu
kerja lebih rendah dari letak embun sulfur, selain itu juga berpengaruh
terhadap efektifitas penangkapan abu pada peralatan electrostatic
precipator
Coal Size, ukuran batubara yang dibatasi pada butir halus hingga butir
kasar.
Hardgrove Grindability Index (HGI),Kapasitas mill (pulverizer) dirancang
pada Hardgrove grindability index tertentu, sehingga semakin rendah nilai
Tabel 2.1
Parameter Kualitas Batubara pada Setiap Jenis Batubara
Sumber : Wordpress.com
2.3
2.4
Pemodelan Kualitas
Pemodelan kualitas merupakan pembagian blok blok kadar yang
Sumber : http://www.perilya.com.au
Gambar 2.1
Pemodelan Kualitas
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Benner, Mike. 2014. Reduce Your Drilling Costs And Optimise Block Model
Quality.
http://www.optiro.com/latest-news-2/tech-talk/full/reduce-your-
Diakses
pada
Galian.
http:
psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/Konsep
LAMPIRAN