Professional Documents
Culture Documents
Berdasarkan arahnya, gerakan lempeng-lempeng tektonik dapat dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu sebagai berikut.
Teori Nebula
Teori nebula atau teori kabut asap merupakan salah satu teori pembentuk tatasurya yang
dikemukakan oleh ilmuwan jerman yang bernama Immanuel Kant. Menurut teori ini dahulu di
alam semesta terdapat gumpalan kabut yang berputar secara perlahan-lahan dan lama kelamaan
bagian tengah kabut menjadi gumpalan gas yang disebut matahari,bagian kabut disekelilingnya
akan membentuk planet-planet dan satelitnya, asteroid, komet dan benda langit lainnya.
Seorang fisikawan prancis, Pierre Simon de laplace, mengungkapkan pendapatnya, bahwa Tata
surya berasal dari kabut panas yang terus berputar dan membentuk gumpalan kabut berbentuk
bulat seperti bola besar. Karena terus berputar bentuk bola itu pepat pada kutubnya dan melebar
pada bagian equatornya. Sebagian massa gas pada equatornya akan menjauh dari gumpalan inti
dan akan membentuk cincin-cincin yang melingkari bagian intinya. Dalam jangka waktu yang
lama cincin-cincin itu akan berubah menjadi gumpalan padat yang kecil-kecil yang disebut
palnet. Sedangkan inti kabut berbentuk gas pijar yang disebut matahari.
Teori Planetisimal
Teori Planetisimal merupakan teori pembentuk tata surya yang dikemukakan oleh Thomas C.
Chamberlin. Menurut teori plenetesimal matahari sudah ada sebelumnya dan ketika ada bintang
yang melintas dekat matahari sehingga menyebabkan permukaan matahari mengalami pasang
dan sebagian massa matahari akan terlempar ke luar. Massa yang terlempar ke luar akan akan
tertarikoleh gaya gravitasi matahari sehingga tetap mengorbit matahari. Massa ini lama kelamaan
akan mendingin dan membentuk planet, satelit dan asteroid.
Teori pasang surut merupakan teori pembentukan tatasurya yang dikemukakan oleh Sir James
Jeans dan Harold Jeffreys. Menurut teori planet-planet terbentuk langsung oleh gas asli matahari
yang tertarik oleh sebuah bintang yang melintas di
dekatnya. Ketika sebuah bintang melintas dekat matahari bagian matahari akan mengalami
pasang, dan bagian gas matahari akan terlepas menyerupai cerutu yang mementang ke arah
bintang. Bintang bergerak menjauhi matahari dan massa cerutu akan terputus-putus membentuk
gumpalan gas disekitar matahri yang kemudian disebut planet.
Teori Bintang Kembar merupakan teori pembentukan tatasurya yang dikemukakan oleh
Lyttleton seorang astronom Inggris. Menurut teori ini pada awalnya matahari merupakan bintang
kembar. Pada suatu saat ada bintang yang melintas dan menabrak salah satu bintang kembar.
Bintang kembar yag tertabrak kemudian hancur menjadi bagian-bagian kecil yang terus menerus
berputar dan mendingin kemudian menjadi planet planet yang mengelilingi bintang tetap
bertahan, yaitu matahari.
Teori Protoplanet
Teori Awan Debu atau teori proto planet merupakan teori pembentukan tatasurya yang
dikemukakan oleh Carl Von Weizsaecker, G.P. Kuiper & Subrahmanyan Chandarasekhar.
Menurut teori ini dahulu di alam semesta terdapat awan, gumpalan debu dan gas kosmos yang
berbentuk seperti piring dan terus berputar. salah satu dari awan gas mengalami pemampatan dan
menarik partikel debu ke pusat awan membentuk gumpalan bola. Gumpalan bola kemudian
memipih dan membentuk cakram. Partikel pada di bagian tengah cakram saling menekan dan
menghasilkan panas pijar yang disebut matahari. Sedangkan bagian luar akan berputar sangat
cepat dan terpecah menjadi gumpalan kecil yang berpilin dan membeku membentuk planet dan
satelit.