You are on page 1of 27

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerja praktik merupakan mata kuliah yang terdapat dalam sistem kurikulum jurusan desain
produk. Kerja praktik memberikan pengalaman dan gambaran tentang dunia kerja terhadap
mahasiswa, sebelum mahasiswa menyelsaikan pendidikannya dalam studi di universitas. Dalam
kerja praktek, mahasiswa dituntut untuk dapat konsisten, fokus, dan bertanggung jawab dalam
bekerja agar dapat menghasilkan sesuatu yang menarik dan layak di jual.
OPOWAE adalah sebuah PT. yang memproduksi dan menjual berbagai macam produk
yang unik dan kreatif. Produk produk pada PT tersebut kebanyakan berbahan dasar kayu dan
MDF. Produk utama OPOWAE saat ini adalah craft dan furniture. Craft yang terbuat dari kayu
karet dan MDF dan furniture yang terbuat dari kayu jati londo dan kayu mahoni

namun

disamping itu mereka juga membuat rak rak berbahan dasar kayu mahoni, dan juga membuat
produk tempat tisu yang berbahan dasar karton dipadukan dengan material lain. OPOWAE juga
menerima order produk produk lain tidak hanya berbahan dari kayu namun juga berbahan kain
seperti produk bantal kursi .
Penulis memilih OPOWAE sebagai tempat kerja praktek karena ketertarikan penulis
terhadap produk produk yang unik dan kreatif, seperti produk tempat tisu yang dikerjakan
secara handmade. Walaupun handmade setiap produk yang dikerjakan di OPOWAE dikerjakan
secara detail dari proses desain sampai finishing sehingga hasil jadinya rapi dan bersaing di
pasaran dengan harga yang cukup tinggi. Selain itu penulis juga ingin belajar proses pembuatan
produk produk tersebut sehingga penulis dapat mengaplikasikan dan mempraktekkan secara
langsung.
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapaun maksud dan tujuan dari kerja prakek ini adalah sebagai berikut:
- Memberikan pandangan terhadap mahasiswa tentang dunia kerja secara langsung.
- Memberikan pengetahuan tentang mendesain produk menggunakan menggunakan
-

software seperti sketch up, corel draw, photoshop.


Memberikan pengetahuan tentang alat dan bahan khususnya jenis jenis kayu
Memberikan pengarahan dalam proses pembuatan produk
Memberikan pengetahuan teknik menggambar produk.
Mengetahui cara kerja dari mesin mesin yang digunakan dalam pembuatan produk.
1

Memberikan pengetahuan tentang cara mendesain poster.

1.3 Ruang Lingkup


Adapaun ruang lingkup dalam pelaksanaan kerja praktek di OPOWAE ini adalah sebagai
berikut:
-

Proses menggambar konsep secara manual (sketsa).


Proses mendesain produk menggunakan software (sketchup)
Proses pembuatan produk yang dikerjakan di studio Opowae yang berada di daerah

Kalasan.
Proses pemasaran produk di Opowae store, dimana setiap produk akan dibuatkan
poster menggunakan software (Photoshop dan CorelDraw).

1.4 Metode pembahasan


1.4.1 Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mencari dan mempelajari literatur-literatur yang
mendukung dari berbagai sumber diantaranya dari buku, jurnal ilmiah, dan situs-situs internet.
1.4.2 Wawancara
Proses wawancara atau tanya jawab dilakukan secara langsung dengan kepada pemilik
dan pekerja di Opowae untuk mengetahui informasi-informasi yang dibutuhkan seperti teknik
dan proses pembuatan produk.
1.4.3 Observasi Lapangan
Observasi lapangan dilakukan dengan mengamati secara langsung pembuatan produk di
studio pembuatan produk.
1.4.4 Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan mengambil gambar menggunakan kamera dan
mendokumentasikan hasilnya dalam laporan atas persetujuan pihak yang bersangkutan, sehingga
proses pengerjaan dan perkembangan hasil produksi dapat diamati kembali.
1.5 Pelaksanaan
Kerja praktik ini dilaksanakan di Opowae yang berlokasi di Kalasan (studio pembuatan
produk) dan di Lippo Mall (Opowae store untuk pemasaran produk). Opowae merupakan sebuah
PT yang bergerak di bidang pembuatan dan pemasaran produk-produk furniture dan craft. Bahan
utama dalam pembuatan produk di Opowae adalah Kayu dan MDF, dan juga dikombinasikan
dengan bahan-bahan lainnya seperti karton, kain, dan lain-lain sesuai kebutuhan produk yang
dibuat.
Kerja praktik dilakukan sebagai syarat bagi mahasiswa UKDW khususnya jurusan desain
produk untuk dapat mengikuti program tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi di UKDW. Kerja praktik harus dilakukan minimal 200 jam sebagai syarat
dalam melakukan kerja praktik. Waktu pelaksanaan kerja praktek ini adalah pada tanggal 1 juni
2016 sampai 15 juli 2016. Praktikan melakukan kerja praktek ini lokasinya di studio pembuatan
produk yang terletak di daerah Kalasan. Hasil pembuatan produk kemudian di pasarkan di
OPOWAE STORE yang bertempat di LIPPO Mall.
Dalam melaksanakan kerja praktik, diharapkan dapat mengembangkan berbagai hal,
diantaranya:
- Sikap tanggungjawab
- Kerja sama dalam kelompok
- Mengenal alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan produk
- Menambah kreatifitas dalam berkreasi
- Menghasilkan ide-ide produk yang bermanfaat bagi masyarakat
- Mengembangkan keterampilan yang dimiliki dalam membuat produk.
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan laporan kerja praktik ini terbagi menjadi 5 bagian, yaitu:
- BAB I Pendahuluan
Menjelaskan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, metode
-

pelaksanaan kerja praktik di Opowae.


BAB II Profil Perusahaan Opowae
Berisi profile tentang Opowae.
BAB III Data Literatur
Menjelaskan data-data dan literature mengenai hal-hal yang berkaitan dengan bahan

produksi, proses produksi dan alat-alat produksi yang dipakai.


BAB IV Data lapangan yang didapatkan saat melakukan kerja praktik
Menjelaskan proses kerja praktik yang dilakukan di Opowae yang dibuktikan dengan

dokumentasi.
BAB V Kesimpulan dan saran
Berisi kesimpulan mengenai proses desain dan pembuatan produk yang telah dibuat dan
bagaimana solusi kreatif agar menghasilkan produk-produk yang kreatif dengan ide-ide
baru.

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Data Perusahaan
Nama UKM
Nama Pemilik
Jenis Usaha
Jumlah Karyawan
Alamat

: Opowae
: Gading dan Upi
: Produksi dan penjualan produk-produk furniture dan craft
: 12 orang (10 di opowae studio untuk proses produksi dan 2 orang
di Opowae store untuk pemasaran produk)
: - Opowae store
Lippo Mall lantai 1
- Opowae studio
Jl.Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta

2.2 Tujuan Perusahaan


Tujuan dari Opowae selain pengunjung datang untuk berbelanja, pengunjung juga
mendapatkan pengalaman dan juga pengetahuan. Pengalaman yang dimaksud agar setiap
pengunjung yang datang mendapatkan pengalaman baru dalam melihat produk-produk furniture
dan craft yang unik dan kreatif yang belum pernah dilihat sebelumnya. Adapula tujuan dari
memberikan pengetahuan kepada setiap pengunjung yaitu pengunjung bisa mengetahui bahan,
desain dan teknik yang di gunakan pada setiap produk.
2.3 Produk yang Dihasilkan
Opowae telah menghasilkan berbagai macam produk yang unik dan kreatif baik produkproduk furniture maupun craft. Produk-produk furniture yang dihasilkan antara lain meja, kursi,
dan lemari yang terbuat dari kayu mahoni, kayu jati londo maupun kayu karet. Sedangkan
produk-produk craft antara lain kotak tisu, hiasan dinding dari kayu, kotak-kotak penyimpanan
barang dan kotak gift dan masih banyak produk-produk craft lainnya. Produk-produk yang
dipasarkan oleh Opowae merupakan produk-produk unik dan kreatif yang bernilai jual tinggi.
Berikut adalah gambar dari produk-produk Opowae store (Gambar 1 sampai gambar 6).

Gambar 2.1 : Kursi sofa kayu Jati Londo

Gambar 2.2: Meja kayu Jati Londo

Gambar 2.3: Lemari berbentuk box telepon dari bahan kayu Mahoni

Gambar 2.4: Hiasan dinding dari bahan kayu karet

Gambar 2.5: Kotak tisu dari bahan kayu dan karton

Gambar 2.6: Kotak gift


2.4 Proses Pemasaran
Pemasaran produk-produk hasil dari Opowae studio untuk saat ini masih terpusat di
Opowae store yang berada di Lippo mall lantai 1, namun pemilik Opowae berencana untuk
memasarkan produknya dengan membuka store lagi di mall-mall yang lain. Untuk pemasaran
online lewat media social seperti instagram. Selain itu Opowae juga sering memasarkan produkproduknya lewat pameran-pameran furniture dan craft yang diikuti. Menurut pemilik Opowae,
target pasar yang disasar adalah mahasiswa dan pemilik apartemen yang berada di daerah
Yogyakarta, namun tidak menutup kemungkinan untuk dipasarkan keluar Yogyakarta. Kisaran
harga produk yang dipasarkan bervariasi, misalnya untuk produk furniture seperti lemari
berbentuk box telepon sekitar 3.500.000. untuk produk-produk craft seperti hiasan dinding
berkisar antara 100.000 sampai 200.000.

BAB III
TINJAUAN TEORITIS
3.1 Material
3.1.1
Pengertian Kayu
Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, yang merupakan bahan mentah
yang mudah diproses untuk di jadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki
beberapa sifat sekaligus yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pengertian kayu disini
ialah sesuatu bahan yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon-pohon di hutan yang
merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih
banyak dapat dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan penggunaan, baik berbentuk kayu pertukangan,
kayu industri maupun kayu bakar.
3.1.2
Jenis dan karakteristik kayu
Kayu yang berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat berbeda-beda. Bahkan
kayu yang berasal dari satu pohon memiliki sifat agak berbeda jika dibandingkan bagian ujung
dan pangkalnya. Dari sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada beberapa
sifat umu yang terdapat pada semua kayu yaitu:
- Semua batang pohon mempunyai pengaturan vertical dan sifat simetri radial.
- Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya
terdiri dari senyawa-senyawa kimia berupa selulosa dan hemiselulosa (unsur karbohidrat)
-

serta berupa lignin (non karbohidrat)


Semua kayu bersifat anisotrotik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji
menurut tiga arah utamanya (longitudinal, tangensial, dan radial) hal ini disebabkan oleh
struktur dan orientasi selulosa dalam dinding sel, bentuk memanjang sel-sel kayu dan

pengaturan sel terhadap suhu vertical dan horizontal pada batang pohon.
Bersifat higroskopik, yaitu dapat kehilangan atau bertambah kelembabannya akibat

perubahan kelembaban dan suhu udara disekitar.


Kayu dapat diserang makhluk hidup perusak kayu, dapaty juga terbakar terutama jika kayu
dalam keadaan kering.
Struktur kayu banyak digunakan sebagai alternatif dalam perencanaan pekerjaan-pekerjaan

sipil, perabot rumah seperti meja, kursi, lemari dan masih banyak lagi. Pada dasarnya kayu
merupakan bahan alam yang banyak memiliki kelemahan, sehingga penggunaan kayu sebagai
bahan utama perlu memperhatikan sifat-sifat tersebut.

Menurut data dari Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI), di Indonesia terdapat
sekitar 3000-4000 jenis kayu, namun baru sekitar 150 jenis kayu yang diselidiki dan dianggap
penting dalam perdagangan. Pada laporan ini hanya akan dibahas 3 jenis kayu yaitu kayu
Mahoni, Jati, dan kayu karet.
1. Kayu Mahoni
2. Kayu Jati
3. Kayu Karet
3.1.3
Kelebihan dan kekurangan kayu
- Kelebihan
1. Berkekuatan tinggi dengan berat jenis rendah
2. Tahan terhadap pengaruh kimia dan listrik
3. Relatif murah dan mudah didapatkan dan mudah dikerjakan dan diganti
4. Memiliki sisi keindahan yang khas
- Kekurangan
1. Adanya sifat-sifat kayu yang kurang homogen (ketidak seragaman).
2. Cacat kayu (mata kayu, retak)
3. Beberapa jenis kayu kurang awet
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat produksi yang digunakan dalam proses pembuatan produk di Opowae studio
terdiri dari alat-alat yang masih sederhana, tetapi ada juga yang seudah modern. Alat-alat
tersbut antara lain: Gergaji, table saw (mesin gergaji meja), bur, mesin CNC, dan lain-lain.
Berikut daftar alat-alat yang digunakan:
No

Nama alat

Table saw

Gambar

Kegunaan
Berfungsi untuk memotong papan
dengan menyesuaikan pola yang
sudah dibuat.

Sander

Berfungsi

machine

permukaan kayu.

(mesin
amplas)

untuk

menghaluskan

Drilling

Berfungsi untuk membuat lubang

machine

pada kayu

(mesin bor)

Spray gun

Berfungsi untuk proses pengecetan

Trimmer

Berfungsi

machine

lengkungan

Block plane

Berfungsi

untuk

untuk

membuat

membersihkan

permukaan kayu/papan

CNC

Untuk membuat motif atau grafir

Machine

pada kayu

Bandsaw

Berfungsi untuk memotong kayu

Planer

Berfungsi untuk meratakan bidang

machine

kayu

3.3 Teknik dan Proses


Dalam proses pembuatan produk khususnya produk furniture dan craft, terdapat berbagai
macam teknik dan melewati beberapa proses , diantaranya:
- Proses komponen
Proses komponen ini adalah proses untuk mempersiapkan setiap komponen dari produk
yang akan dibuat. Dalam proses komponen ini berbagai macam teknik digunakan antara
lain teknik pemotongan, belah, serut, bor, dan lain-lain. Proses terakhir dari proses ini
adalah proses pengamplasan untuk menghasilkan komponen-komponen dengan permukaan
-

yang halus.
Proses Assembling
Proses ini merupakan proses perakitan untuk menghasilkan produk. Pada proses ini juga
terdapat berbagai macam teknik menyambung digunakan seperti teknik menyambung
knock down, pasak, penyatuan menggunakan lem, dan lain sebagainya. Secara umum
proses perakitan dilakukan sebelum finishing agar pada saat komponen sudah halus tidak
akan lagi cacat karena goresan. Perakitan menjadi salah satu kunci kualitas produk
terutama pada kekuatan dan daya tahan produk. Proses ini memerlukan kesabaran agar
penggunaan lem sangat tepat dan tidak terlalu berlebihan. Selain itu pula kualitas

sambungan (rapat/terbuka) hanya akan bisa diperbaiki di proses ini.


Proses finishing

10

Ini merupakan proses pelapisan akhir permukaan produk khususnya yang berbahan kayu
yang bertujuan untuk memperindah permukaan sekaligus memberikan perlindungan
produk dari serangan serangga ataupun kelembaban udara yang bisa merusak produk. Pada
proses ini juga digunakan berbagai teknik dalam pelapisan permukaan produk seperti
-

teknik pengecetan, teknik clearing, teknik furnishing dan lain-lain.


Proses packaging
Setelah produk sudah siap untuk dipasarkan, maka akan di packaging agar lebih menarik.

11

BAB IV
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
4.1 proses mendesain jangka pendek
Proses mendesain produk dilakukan dalam 2 minggu pertama kerja praktek di
Opowae. Produk yang dibuat adalah kotak tisu berbentuk buku.
4.2 Proses desain
4.2.1 Tahapan proses desain
Konsep produk

Sketsa produk

Desain dengan
sketch up

Pembuatan
produk

4.2.2 Konsep produk


Konsep proses desain ini, penulis mendesain kotak tisu berbentuk buku. Kotak tisu
berbentuk buku ditujukan untuk khususny orang yang suka membawa tisu kemana mana.
Biasanya orang yang membawa tisu di taruh di dalam tas jarang untuk di pegang apalagi tisu
yang di bawa sewaktu waktu akan dibutuhkan.
Desain kotak tisu berbentuk buku ini dirancang menggunakan karton yang di lapisi
agar pada saat kotak tisu dibawa bisa dipegang dan tidak harus di masukkan ke dalam tas,
12

dan seakan akan jika di bawa terlihat seperti buku. Disamping itu dengan kain vinil yang
berwarna coklat muda, penulis merancang untuk memperkuat warna dari kotak tisu yang
berbentuk buku agar lebih terlihat seperti buku pada umunya yang memiliki cover buku
yang berwarna coklat.
4.2.3 Sketsa dan Gambar kerja

5,5c
m

3,3c
m

21c
m

4cm
15c
m

Gambar 4.1: Sketsa gambar kerja


4.3 Pembelajaran mendesain produk kotak tisu
Proses mendesain produk kotak tisu adalah sebagai berikut :
-

Membuat sketsa dengan

Gambar 4.2: Sketsa kotak tisu

13

Mendesain produk kotak tisu dengan sketch up

Gambar 4.3: Desain kotak tisu dengan sketch up


-

Menyiapkan alat dan bahan


Alat yang di pakai yaitu : gunting, cutter, penggaris, lem castol, jangka, dan pensil

Gambar 4.4: Alat-alat yang dipakai

14

bahan yang dipakai yaitu :


-

Kain vinil

Gambar 4.5: Kain vinil


Kertas karton tebal

Gambar 4.6: Kertas karton tebal


- Kertas tipis warna cream

Gambar 4.7: Kertas tipis


Membuat pola buku pada kertas karton (15cm x 21cm)

15

Gambar 4.8: Pola pada kertas karton


- Pola untuk bagian untuk sisi samping kanan, kiri atas bawah sebanyak 13
tumpukan setiap sisinya dengan ketebalan karton 3mm

Gambar 4.9: Pola buku untuk setiap sisi


- Membuat pola bentuk melonjong pada bagian penutup kemudia membolongi
pada lonjong bagian tengah dan membuat pola dengan ukuran 15cm x 21cm

Gambar 4.10: Pola untuk penutup kotak tisu


- Membuat pola dengan ukuran 21cm x 4 cm persegi panjang

Gambar 4.11: Pola ukuran kotak tisu


- Memotong setiap pola yang sudah di gambar

16

Gambar 4.12: Proses pemotongan pola


Menumpuk pola yang yang sudah dibuat 13 pola untuk dibuat setiap sisinya
dan di lem dengan menggunakan lem castol

Gambar 4.13: Menumpuk pola yang sudah dipotong


- Setelah setiap sisi di lem dan kemudian penyatuan setiap sisi agar mebentuk
kotak

Gambar 4.14: Penyatuan setiap sisi

- Kemudian setelah disatukan dan dilem di lem pada pola bagian pola alas

17

Gambar 4.15: Proses pengeleman pola bagian atas


-

Setelah itu di lem dan di gabung dengan pola persegi panjang kemudian
pola kotak penutup yang sudah di lubangi pada bagian bentuk lonjong
dengan menggunakan cutter di lem dan tunggu sampai lem kering

Di lem

Gambar 4.16: Proses penggabungan dengan lem

Melakukan pelapisan dengan kertas dengan menggunakan kertas tipis


kemudian di lem
18

Gambar 4.17: Proses pelapisan kotak tisu dengan kertas tipis


-

Setelah di lapis kertas tipis tunggu sampai lem kering dan melakukan
pelapisan dengan kain vinil disesuaikan, di gunting,

kemudian di lem

dengan menggunakan lem castol dan menunggu sampai lem castol kering.

Gambar 4.18: Proses pelapisan kan vinil pada bagian luar kotak tisu

4.3.1 Gambar sketch up

19

Gambar 4.18: Gambar kotak tisu dengan sketch up

20

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan Kerja praktek di Opowae studio, penulis mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Opowae memiliki potensi besar untuk bisa dapat mengembangkan produk kayunya
yang kebanyakan terbuat dari karet dan juga jati. Terutama pada produk craftnya yang
memiliki kualitas yang sangat baik dari segi fisiki maupun mekaniknya yang
mempunyai ketahanan yang cukup kuat ditunjang oleh pengerjaan manual yang sangat
detail. Produk Opowae juga memiliki banyak pesanan dari berbagai pengunjung yang
datang.
2. Dari bahan kertas karton yang dipakai Opowae sebagai bahan untuk membuat
produknya juga telah mampu direspon penulis yang dimanfaatkan untuk pembuatan
produk kotak tisu dan telah dipasarkan.
3. Proses pembuatan kotak tisu berbentuk buku terdii dari persiapan alat, dan bahan,
pembuatan pola pada kertas karton tebal, pemotongan pola, pengeleman pola yang
disatukan, dan penggabungan dengan bahan lain yang dipadukan dengan bahan kain
vinil dan kemudian penyesuain dengan bentuk buku yang digunting menyesuiakan
bentuk buku dan pengeleman bahan kain vinil.
5.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan pada Opowae studio adalah :
1. Dalam mendesain produk dengan brand OPOWAE perlu di pikirkan lagi kedepannya
untuk mengenalkan produk OPOWAE terutama pada kenyamanan atau kebutuhan
konsumen.
2. Pemasaran produk dengan brand OPOWAE juga dipikirkan kedepannya untuk
memperkenalkan produk baik secara online lewat media social maupun offline.
3. Penambahan karyawan dan juga memberikan penyuluhan secara berkesinambungan
guna menunjang jumlah dan kualitas produk produk yang akan dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
Dumanauw, J. F.. 1990. Mengenal Kayu. Yogyakarta: Kanisius
21

https://id.wikipedia.org/wiki/Jati, diakses tanggal 14 juli 2016


https://id.wikipedia.org/wiki/Mahoni, diakses tanggal 14 juli 2016
http://rumahpantura.com/kelebihan-furnitur-kayu-mahoni/, diakses tanggal 14 juli 2016
http://www.bpdas-pemalijratun.net/index.php?option=com_content&view=article&id=61:
mahoni&catid=18:tanaman-berkayu&Itemid=31, diakses tanggal 14 juli 2016
http://www.sarana-bangunan.com/2014/10/keunggulan-kayu-mahoni.html, diakses tanggal 14
juli 2016
Mahfudz dkk., t.t., Sekilas Jati. Puslitbang Biotek dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Jogyakarta.

22

LAMPIRAN
Jadwal kegiatan kerja praktek di Opowae
Nama

: Delvy Balalembang

NIM

: 62130010

Prodi

: Desain Produk

No

Hari dan

tanggal

Rabu, 1

Bertemu dengan pemilik Opowae dan

Juni 2016

berbincang soal kerja praktek. Penyesuaian

Kamis, 2

Mengenal produk-produk yang ada di Opowae

Juni 2016

store

Jumat, 3

Mengenal alat dan bahan yang dipakai dalam

Rincian kegiatan

Waktu

Jumlah

pelaksanaan

jam

10.00 17.00

7 jam

10.00 17.00

7 jam

10.00 17.00

7 jam

Juni 2016

proses pembuatan produk

Senin, 6

Diajari cara dan teknik dalam mendesain produk 10.00 17.00

7 jam

Juni 2016

dengan menggunakan software sketchup

Selasa, 7

Melanjutkan belajar mendesain dengan

Juni 2016

sketchup

Rabu, 8

Melanjutkan belajar mendesain dengan

Juni 2016

sketchup

Kamis, 9

Belajar mendesain dan sketsa produk secara

Juni 2016

manual

Jumat, 10

Melanjutkan belajar mendesain dan sketsa

Juni 2016

produk secara manual

Senin, 13

Mendokumentasikan produk-produk yang ada


23

10.00 17.00

7 jam

10.00 17.00

7 jam

10.00 17.00

7 jam

10.00 17.00

7 jam

10.00 17.00

7 jam

10

11

12

Juni 2016

di Opowae untuk dibuatkan poster

Selasa, 14

Mengukur dimensi produk-produk yang ada di

Juni 2016

Opowae

Rabu, 15

Mendesain dan membuat poster untuk setiap

Juni 2016

produk yang ada di Opowae

Kamis, 16

10.00 17.00

7 jam

10.00 17.00

7 jam

Melanjutkan mendesain poster produk

10.00 17.00

7 jam

Melanjutkan mendesain poster produk

10.00 17.00

7 jam

Melanjutkan mendesain poster produk

10.00 17.00

7 jam

Melanjutkan mendesain poster produk

10.00 17.00

7 jam

Melanjutkan mendesain poster produk

10.00 17.00

7 jam

Melanjutkan mendesain poster produk

10.00 17.00

7 jam

Membantu loading out barang-barang Opowae

10.00 17.00

7 jam

Membantu loading in barang-barang Opowae

10.00 17.00

7 jam

Rabu, 29

Sketsa dan asistensi dalam pembuatan produk

10.00 17.00

7 jam

Juni 2016

kotak tisu berbentuk buku

Kamis, 30

Membuat gambar kerja kotak tisu dan

10.00 17.00

7 jam

Juni 2016

memilih material

Jumat, 1

Desain kotak tisu menggunakan sketchup

10.00 17.00

7 jam

Juni 2016
13

Jumat, 17
Juni 2016

14

Senin, 20
Juni 2016

15

Selasa, 21
Juni 2016

16

Rabu, 22
Juni 2016

17

Kamis, 23
Juni 2016

18

Jumat, 24
Juni 2016

19

Selasa, 28
Juni 2016

20

21

22

24

Juli 2016
23

Senin, 4

Survey dan mencari bahan-bahan yang

Juli 2016

diperlukan dalam proses pembuatan produk

10.00 17.00

7 jam

10.00 17.00

7 jam

kotak tisu
24

25

Selasa, 5

Survey ke Opowae studio di kalasan dan

Juli 2016

pengenalan alat-alat

Rabu, 6

Pengerjaan produk kotak tisu

10.00 17.00

7 jam

Pengerjaan produk kotak tisu

10.00 17.00

7 jam

Pengerjaan produk kotak tisu

10.00 17.00

7 jam

finishing produk kotak tisu

10.00 17.00

7 jam

Membantu di Opowae store

10.00 17.00

7 jam

Membantu di Opowae store

10.00 17.00

7 jam

Membantu di Opowae store

10.00 17.00

7 jam

Membantu di Opowae store

10.00 17.00

7 jam

Juli 2016
26

Kamis, 7
Juli 2016

27

Jumat, 8
Juli 2016

28

Senin, 11
Juli 2016

29

Selasa, 12
Juli 2016

30

Rabu, 13
Juli 2016

31

Kamis, 14
Juli 2016

32

Jumat, 15
Juli 2016

Total jam kerja praktik

224 jam

25

LEMBAR PENILAIAN KERJA PRAKTEK


Berdasarkan Kerja Praktek yang di lakukan oleh :
Nama

: Delvy Balalembang

NIM

: 62130010

Judul Kerja Praktek

: Mendesain Kotak Tempat Tisu dari Karton Tebal

Proyek

: Tempat Tisu Bentuk Buku

Lokasi

: Jl.Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta

Konsultan

: Gading dan Yusuf

Kisaran Penilaian

: 100 A> 80; 80 B 60; C< 60

Kriteria Penilaian :
1.Disiplin

= .

2.Kerjasama

= .

3.Pemahaman Materi

= .....

Jumlah

Rata rata

= ....

Catatan :
26

Yogyakarta, 24 Oktober 2016


Penanggung Jawab :

Gading

27

You might also like