Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerja praktik merupakan mata kuliah yang terdapat dalam sistem kurikulum jurusan desain
produk. Kerja praktik memberikan pengalaman dan gambaran tentang dunia kerja terhadap
mahasiswa, sebelum mahasiswa menyelsaikan pendidikannya dalam studi di universitas. Dalam
kerja praktek, mahasiswa dituntut untuk dapat konsisten, fokus, dan bertanggung jawab dalam
bekerja agar dapat menghasilkan sesuatu yang menarik dan layak di jual.
OPOWAE adalah sebuah PT. yang memproduksi dan menjual berbagai macam produk
yang unik dan kreatif. Produk produk pada PT tersebut kebanyakan berbahan dasar kayu dan
MDF. Produk utama OPOWAE saat ini adalah craft dan furniture. Craft yang terbuat dari kayu
karet dan MDF dan furniture yang terbuat dari kayu jati londo dan kayu mahoni
namun
disamping itu mereka juga membuat rak rak berbahan dasar kayu mahoni, dan juga membuat
produk tempat tisu yang berbahan dasar karton dipadukan dengan material lain. OPOWAE juga
menerima order produk produk lain tidak hanya berbahan dari kayu namun juga berbahan kain
seperti produk bantal kursi .
Penulis memilih OPOWAE sebagai tempat kerja praktek karena ketertarikan penulis
terhadap produk produk yang unik dan kreatif, seperti produk tempat tisu yang dikerjakan
secara handmade. Walaupun handmade setiap produk yang dikerjakan di OPOWAE dikerjakan
secara detail dari proses desain sampai finishing sehingga hasil jadinya rapi dan bersaing di
pasaran dengan harga yang cukup tinggi. Selain itu penulis juga ingin belajar proses pembuatan
produk produk tersebut sehingga penulis dapat mengaplikasikan dan mempraktekkan secara
langsung.
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapaun maksud dan tujuan dari kerja prakek ini adalah sebagai berikut:
- Memberikan pandangan terhadap mahasiswa tentang dunia kerja secara langsung.
- Memberikan pengetahuan tentang mendesain produk menggunakan menggunakan
-
Kalasan.
Proses pemasaran produk di Opowae store, dimana setiap produk akan dibuatkan
poster menggunakan software (Photoshop dan CorelDraw).
menyelesaikan studi di UKDW. Kerja praktik harus dilakukan minimal 200 jam sebagai syarat
dalam melakukan kerja praktik. Waktu pelaksanaan kerja praktek ini adalah pada tanggal 1 juni
2016 sampai 15 juli 2016. Praktikan melakukan kerja praktek ini lokasinya di studio pembuatan
produk yang terletak di daerah Kalasan. Hasil pembuatan produk kemudian di pasarkan di
OPOWAE STORE yang bertempat di LIPPO Mall.
Dalam melaksanakan kerja praktik, diharapkan dapat mengembangkan berbagai hal,
diantaranya:
- Sikap tanggungjawab
- Kerja sama dalam kelompok
- Mengenal alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan produk
- Menambah kreatifitas dalam berkreasi
- Menghasilkan ide-ide produk yang bermanfaat bagi masyarakat
- Mengembangkan keterampilan yang dimiliki dalam membuat produk.
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan laporan kerja praktik ini terbagi menjadi 5 bagian, yaitu:
- BAB I Pendahuluan
Menjelaskan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, metode
-
dokumentasi.
BAB V Kesimpulan dan saran
Berisi kesimpulan mengenai proses desain dan pembuatan produk yang telah dibuat dan
bagaimana solusi kreatif agar menghasilkan produk-produk yang kreatif dengan ide-ide
baru.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Data Perusahaan
Nama UKM
Nama Pemilik
Jenis Usaha
Jumlah Karyawan
Alamat
: Opowae
: Gading dan Upi
: Produksi dan penjualan produk-produk furniture dan craft
: 12 orang (10 di opowae studio untuk proses produksi dan 2 orang
di Opowae store untuk pemasaran produk)
: - Opowae store
Lippo Mall lantai 1
- Opowae studio
Jl.Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta
Gambar 2.3: Lemari berbentuk box telepon dari bahan kayu Mahoni
BAB III
TINJAUAN TEORITIS
3.1 Material
3.1.1
Pengertian Kayu
Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, yang merupakan bahan mentah
yang mudah diproses untuk di jadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki
beberapa sifat sekaligus yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pengertian kayu disini
ialah sesuatu bahan yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon-pohon di hutan yang
merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih
banyak dapat dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan penggunaan, baik berbentuk kayu pertukangan,
kayu industri maupun kayu bakar.
3.1.2
Jenis dan karakteristik kayu
Kayu yang berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat berbeda-beda. Bahkan
kayu yang berasal dari satu pohon memiliki sifat agak berbeda jika dibandingkan bagian ujung
dan pangkalnya. Dari sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada beberapa
sifat umu yang terdapat pada semua kayu yaitu:
- Semua batang pohon mempunyai pengaturan vertical dan sifat simetri radial.
- Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya
terdiri dari senyawa-senyawa kimia berupa selulosa dan hemiselulosa (unsur karbohidrat)
-
pengaturan sel terhadap suhu vertical dan horizontal pada batang pohon.
Bersifat higroskopik, yaitu dapat kehilangan atau bertambah kelembabannya akibat
sipil, perabot rumah seperti meja, kursi, lemari dan masih banyak lagi. Pada dasarnya kayu
merupakan bahan alam yang banyak memiliki kelemahan, sehingga penggunaan kayu sebagai
bahan utama perlu memperhatikan sifat-sifat tersebut.
Menurut data dari Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI), di Indonesia terdapat
sekitar 3000-4000 jenis kayu, namun baru sekitar 150 jenis kayu yang diselidiki dan dianggap
penting dalam perdagangan. Pada laporan ini hanya akan dibahas 3 jenis kayu yaitu kayu
Mahoni, Jati, dan kayu karet.
1. Kayu Mahoni
2. Kayu Jati
3. Kayu Karet
3.1.3
Kelebihan dan kekurangan kayu
- Kelebihan
1. Berkekuatan tinggi dengan berat jenis rendah
2. Tahan terhadap pengaruh kimia dan listrik
3. Relatif murah dan mudah didapatkan dan mudah dikerjakan dan diganti
4. Memiliki sisi keindahan yang khas
- Kekurangan
1. Adanya sifat-sifat kayu yang kurang homogen (ketidak seragaman).
2. Cacat kayu (mata kayu, retak)
3. Beberapa jenis kayu kurang awet
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat produksi yang digunakan dalam proses pembuatan produk di Opowae studio
terdiri dari alat-alat yang masih sederhana, tetapi ada juga yang seudah modern. Alat-alat
tersbut antara lain: Gergaji, table saw (mesin gergaji meja), bur, mesin CNC, dan lain-lain.
Berikut daftar alat-alat yang digunakan:
No
Nama alat
Table saw
Gambar
Kegunaan
Berfungsi untuk memotong papan
dengan menyesuaikan pola yang
sudah dibuat.
Sander
Berfungsi
machine
permukaan kayu.
(mesin
amplas)
untuk
menghaluskan
Drilling
machine
pada kayu
(mesin bor)
Spray gun
Trimmer
Berfungsi
machine
lengkungan
Block plane
Berfungsi
untuk
untuk
membuat
membersihkan
permukaan kayu/papan
CNC
Machine
pada kayu
Bandsaw
Planer
machine
kayu
yang halus.
Proses Assembling
Proses ini merupakan proses perakitan untuk menghasilkan produk. Pada proses ini juga
terdapat berbagai macam teknik menyambung digunakan seperti teknik menyambung
knock down, pasak, penyatuan menggunakan lem, dan lain sebagainya. Secara umum
proses perakitan dilakukan sebelum finishing agar pada saat komponen sudah halus tidak
akan lagi cacat karena goresan. Perakitan menjadi salah satu kunci kualitas produk
terutama pada kekuatan dan daya tahan produk. Proses ini memerlukan kesabaran agar
penggunaan lem sangat tepat dan tidak terlalu berlebihan. Selain itu pula kualitas
10
Ini merupakan proses pelapisan akhir permukaan produk khususnya yang berbahan kayu
yang bertujuan untuk memperindah permukaan sekaligus memberikan perlindungan
produk dari serangan serangga ataupun kelembaban udara yang bisa merusak produk. Pada
proses ini juga digunakan berbagai teknik dalam pelapisan permukaan produk seperti
-
11
BAB IV
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
4.1 proses mendesain jangka pendek
Proses mendesain produk dilakukan dalam 2 minggu pertama kerja praktek di
Opowae. Produk yang dibuat adalah kotak tisu berbentuk buku.
4.2 Proses desain
4.2.1 Tahapan proses desain
Konsep produk
Sketsa produk
Desain dengan
sketch up
Pembuatan
produk
dan seakan akan jika di bawa terlihat seperti buku. Disamping itu dengan kain vinil yang
berwarna coklat muda, penulis merancang untuk memperkuat warna dari kotak tisu yang
berbentuk buku agar lebih terlihat seperti buku pada umunya yang memiliki cover buku
yang berwarna coklat.
4.2.3 Sketsa dan Gambar kerja
5,5c
m
3,3c
m
21c
m
4cm
15c
m
13
14
Kain vinil
15
16
- Kemudian setelah disatukan dan dilem di lem pada pola bagian pola alas
17
Setelah itu di lem dan di gabung dengan pola persegi panjang kemudian
pola kotak penutup yang sudah di lubangi pada bagian bentuk lonjong
dengan menggunakan cutter di lem dan tunggu sampai lem kering
Di lem
Setelah di lapis kertas tipis tunggu sampai lem kering dan melakukan
pelapisan dengan kain vinil disesuaikan, di gunting,
kemudian di lem
dengan menggunakan lem castol dan menunggu sampai lem castol kering.
Gambar 4.18: Proses pelapisan kan vinil pada bagian luar kotak tisu
19
20
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan Kerja praktek di Opowae studio, penulis mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Opowae memiliki potensi besar untuk bisa dapat mengembangkan produk kayunya
yang kebanyakan terbuat dari karet dan juga jati. Terutama pada produk craftnya yang
memiliki kualitas yang sangat baik dari segi fisiki maupun mekaniknya yang
mempunyai ketahanan yang cukup kuat ditunjang oleh pengerjaan manual yang sangat
detail. Produk Opowae juga memiliki banyak pesanan dari berbagai pengunjung yang
datang.
2. Dari bahan kertas karton yang dipakai Opowae sebagai bahan untuk membuat
produknya juga telah mampu direspon penulis yang dimanfaatkan untuk pembuatan
produk kotak tisu dan telah dipasarkan.
3. Proses pembuatan kotak tisu berbentuk buku terdii dari persiapan alat, dan bahan,
pembuatan pola pada kertas karton tebal, pemotongan pola, pengeleman pola yang
disatukan, dan penggabungan dengan bahan lain yang dipadukan dengan bahan kain
vinil dan kemudian penyesuain dengan bentuk buku yang digunting menyesuiakan
bentuk buku dan pengeleman bahan kain vinil.
5.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan pada Opowae studio adalah :
1. Dalam mendesain produk dengan brand OPOWAE perlu di pikirkan lagi kedepannya
untuk mengenalkan produk OPOWAE terutama pada kenyamanan atau kebutuhan
konsumen.
2. Pemasaran produk dengan brand OPOWAE juga dipikirkan kedepannya untuk
memperkenalkan produk baik secara online lewat media social maupun offline.
3. Penambahan karyawan dan juga memberikan penyuluhan secara berkesinambungan
guna menunjang jumlah dan kualitas produk produk yang akan dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
Dumanauw, J. F.. 1990. Mengenal Kayu. Yogyakarta: Kanisius
21
22
LAMPIRAN
Jadwal kegiatan kerja praktek di Opowae
Nama
: Delvy Balalembang
NIM
: 62130010
Prodi
: Desain Produk
No
Hari dan
tanggal
Rabu, 1
Juni 2016
Kamis, 2
Juni 2016
store
Jumat, 3
Rincian kegiatan
Waktu
Jumlah
pelaksanaan
jam
10.00 17.00
7 jam
10.00 17.00
7 jam
10.00 17.00
7 jam
Juni 2016
Senin, 6
7 jam
Juni 2016
Selasa, 7
Juni 2016
sketchup
Rabu, 8
Juni 2016
sketchup
Kamis, 9
Juni 2016
manual
Jumat, 10
Juni 2016
Senin, 13
10.00 17.00
7 jam
10.00 17.00
7 jam
10.00 17.00
7 jam
10.00 17.00
7 jam
10.00 17.00
7 jam
10
11
12
Juni 2016
Selasa, 14
Juni 2016
Opowae
Rabu, 15
Juni 2016
Kamis, 16
10.00 17.00
7 jam
10.00 17.00
7 jam
10.00 17.00
7 jam
10.00 17.00
7 jam
10.00 17.00
7 jam
10.00 17.00
7 jam
10.00 17.00
7 jam
10.00 17.00
7 jam
10.00 17.00
7 jam
10.00 17.00
7 jam
Rabu, 29
10.00 17.00
7 jam
Juni 2016
Kamis, 30
10.00 17.00
7 jam
Juni 2016
memilih material
Jumat, 1
10.00 17.00
7 jam
Juni 2016
13
Jumat, 17
Juni 2016
14
Senin, 20
Juni 2016
15
Selasa, 21
Juni 2016
16
Rabu, 22
Juni 2016
17
Kamis, 23
Juni 2016
18
Jumat, 24
Juni 2016
19
Selasa, 28
Juni 2016
20
21
22
24
Juli 2016
23
Senin, 4
Juli 2016
10.00 17.00
7 jam
10.00 17.00
7 jam
kotak tisu
24
25
Selasa, 5
Juli 2016
pengenalan alat-alat
Rabu, 6
10.00 17.00
7 jam
10.00 17.00
7 jam
10.00 17.00
7 jam
10.00 17.00
7 jam
10.00 17.00
7 jam
10.00 17.00
7 jam
10.00 17.00
7 jam
10.00 17.00
7 jam
Juli 2016
26
Kamis, 7
Juli 2016
27
Jumat, 8
Juli 2016
28
Senin, 11
Juli 2016
29
Selasa, 12
Juli 2016
30
Rabu, 13
Juli 2016
31
Kamis, 14
Juli 2016
32
Jumat, 15
Juli 2016
224 jam
25
: Delvy Balalembang
NIM
: 62130010
Proyek
Lokasi
Konsultan
Kisaran Penilaian
Kriteria Penilaian :
1.Disiplin
= .
2.Kerjasama
= .
3.Pemahaman Materi
= .....
Jumlah
Rata rata
= ....
Catatan :
26
Gading
27