You are on page 1of 11

ILMU KESEHATAN ANAK (IKA)

Salsabila anak perempuan, umur 7 tahun dibawah ibunya ke dokter dengan


keluhan seluruh badanya dingin. Tiga hari sebelum dingin, anak mengeluh panas
mendadak tinggi tanpa diketahui penyebabnya, tidak ada batuk maupu pilke dan
tidak ada sakit tenggorokan. Tidak ada keluhan perdarah maupun sakit perut.
Tidak ada keluarga maupun tetangga dekat rumah yang sedang menderita Demam
Berdarah Dengue (DBD). Anak telah di bawa ke bidan dekat rumah, dapat obat
panas dan obat sirup yang tidak diketahui isinya. Dokter memeriksa Salsabila dan
mengatakan Salsabila menderita syok yang memerlukan perawatan segera ke
rumah sakit untuk mendapatkan pemberian cairan intravena mengatasi syoknya.
Dari semua penjelasan ibu dan pemeriksaan dokter dapatkah anda menjelaskan
apa yang diderita Salsabila.

Step 1. Clarify Unfamiliar terms


1. Catatan metavena : cairan / obat yang dimasukkan ke tubuh melalui vese
2. DBD Demam berdarah (dengue) : suatu penyakit infeksi akut/kronis yang
disebabkan oleh virus dongure
3. Syok : sindrom klinis yang disebabkan oleh perfisi jarngan yang tidak
adekuat.

Step 2. Define the problem


1. Apa hubungan dari perubahan cuaca yang beresiko penyakit dengan kondisi
anak pada trigger?
2. Mengapa anak tersebut panas mendadak yang kemudian seluruh badannya
dingin?
3. Bagaimana merasakan diagnosis kasus pada trigger?
4. Apa penyebab syok yang diderita pasien pada trigger?
5. Mengapa pasien pada trigger diberikan cairan metavena?

Step 3. Branstroms Possible Hypothesis or Explanation


1. Perubahan cuaca / musim penghujan banyak terjadi berkembang baiknya
parasit dan mikroba yang menyebabkan penyakit yang disebabkan juga oleh
imunitas yang menurun.
2. Disebabkan karena masa inkubasi parasit di dalam tubhh
3. Diagnosis
a. Anamnesis
Umur 7 tahun
Saluran badan dingin; sebelumnya panas mendadak
b. Pemeriksaan fisik
Hipoteni
Suhu badan dingin
c. Pemeriksaan penunjang
Berdasarkan anamensis dan pemeriksaan fisik pasien diduga menderita
DBD
4. Penyebab syok pada trigger
a. Penangangan DBD yang banyak
b. PErfusi jaringa yang tidak adekuat
5. Penderita cairan intravena bertujuan untuk mengatasi syok

Step 4. Arrange Explanation into a tertative solution


Salsabila

Anamnesa

Pemeriksaan fisik

Step 5. Define Learning Objecives


Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentant :
DBD
1. DBD
a. Definisi
b. Epidiomiologi
c. ETiologi
d. Patofisiologi
e. Diagnosit dan DD
f. Kompliks?
Definisi Epidimiolo Etiologi
Patofisiologi
Diagnosis &DD
g. Penatalaksanaan (pengobatan
dan
pencegahan)Komplikasi
gi
h. Prognosis

Penatalaksanaan

Prognosis

Step 6. Gather information and private study


1. DBD (Deman Berdarah Dengue) atau DHF (Dengue Hemorrhagic Fever)
a. Defnisi
Ada beberapa pengertian
DBD adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan
menifestasi klinsi demam, nyeri oto dan / atau nyeri sendi yang disertai
leukoplakia, cham, limfadenopati, thrombocytopenia, dan diasetis

hemorragik.
DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
danditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegepty (Nursaha, dkk :
2005:159)

Step 7.
1. DHF
a. Defenisi
DHF adalah suatu infeksi akut (arbovirus) ditularkan oleh nyamuk spesies
aedes.
b. Epidemiologi
Endemik Indonesia
Ditemukan pada negara
o India, Vietnam, Thailand, Afrika, Fhilipina
o 1953, out break di Fhilipina
o 1963, out break di Thailand
o Transmisi
: host vektor host
: Aedes Aegypti (40 100 m) >>
: Musim hujan meningkat, gigitan tinggi pada
siang dan sore
2. Patofisiologi
Anamnesa
Anoreksia

Trombositopeni

Histamin Serotonin

Infeksi Degue
AG AB
Komplek
Aktifai
Fektor XII

Muntah
Dehidrasi

3. Diagnosis

KID

Dermecibilitor
Kapiler
Trombosit
Faktor 3
KID / DK

Pendarahan
Asidosis &
mati
Shock

Kriteria klinis DBD menurut WHO :


a. Demam akut yang tetap tinggi selaam 2 7 hari kemudian turun secara
lisis, demam disertai gejala tidak spesifik seperti anefoksid, malaise, nyeri
punggu, tulang persedian.
b. Manifestasi pendarahan seperti uji tu tniques (+), ptekte, purpura ekimosis,
episaksis, hematemes dan metena.
c. Pembesaran hati dan nyeri tekan tanpa ikterus
d. Dengan / tanpa renjatan, renjatan yang terjadi pada saat demam basanya
prognosisnya buruk

e. Kenaikan nilah H+ / sedikitnya 2%.


Dianosis secara garis besar mengacu DBD (WHO, 1986)
Anamnesa (autu anamnesa yallo anamnesa)
- Suhu badan yang tiba-tiba meninggi
- Adanya ruam pada kulit
- Menggigil
- Nyeri otot dan sendi
Pemeriksaan fisik
- Demam tinggi 2 7 hari kemudian turun secara lisis
- Ditemukannya :
Ptekie epistoksis
Purpura pendarahan gusi
Egimosisi hematemsis dan halea
Pembesaran Hati (tanpa ikterus)
4. Pemeriksaan
- Darah leukopemia (hari ke 2-3)
tromboshopenia / kadara H+ 20%
Penurunan faktor (II, V, III, IX, XII)

Kimia darah
- Hipoprotememia
- Hipo natteia
- Hipdelremia
- Uji serologi
- Ph darah mungkin
- Air seni ditemukan albuminuria
- Memakai serum ganda

DD, pada awal penyakit dd mencakup inf. Bakteri virus / protozoa seperti :
Demam tiford, influenza, hepatitis, demam chikungunya, leptospirasis malena.
Adanya trombositepnia yang jelas disertai hemokonsentrasi membedakan
DBD dari penyakit lain DD lain adalah : sepsis, meningitis,
trombositopenic, leukemia, anemia.
5. Penatalaksanaan
1. Pengobatan
a. DBD tanpa renjatan
Cairan minum >> 1,5 21 / 24 jam
Infus - indikasi : muntah
- jenis cairan : ringer laktet, dextuoe
Obat-obatan 5%, NaCl 0,9%
- Antipiretik antikonuulsam
Pemantauan : tanda vital
Monitor : Hb, H+, trombosit
6. DBD dengan renjatan:
Cairan : ringer lactate 20 ml / kg BB / jam Pada renjatan berat bila gagal
dengan Rl plasma dan pengganti
Obat-obatan : antibiotic, kadara asam basa, kortikosteroid, O2, heparin.
Pemantauan : TD, photo thorax, elektrofit, analisa gas darah, Hb, Ht,
trombosit, fibrinogen, waktu pengobatan, faktor koagulasi, cairan (jml dan
jenis)
7. Pencegahan
Prinsip :
- Memanfaatkan perubahan keadaan nyamuk dan akibat pengaruh alamiah
-

dengan pendarahan vektor pada saat terdapat kasus DHF.


Memutus lingkaran penularan
Mengusahakan pemberantasan vektor di pusat daerah penyebaran.
Mengusahakan pemberantasan vektor di semua daerah berpotensi
penularan tinggi.

Pemberantasan DBD didasarkan pemutusan rantai penularan :


-

Perlindungan perorangan untuk mencegah gigitan :


- Pemasangan kasa penolak nyamuk
- Menggunakan insektisida dalam bentuk semprotkan
- Menuangkan air panas pada saat bak mandi sedikit air
- Memberikan cahaya langsung matahari yang banyak
Pendarahan vektor jangka panjang dengan cara pembasmian sarang

nyamuk.
- Pendarahan vekot denan bahan kimia
Membunuh larva dengan obate
Melakukan fongging
8. Komplikasi
- Pendarahan pada semua organ tubuh, seperti pendarahan ginjal, otak,
jantung, paru, limpa, hati, sehingga tubuh dapat kehabisan darah dan
-

cairan.
Shock / renjatan
Penurunan kesadaran
Efusi pleura

You might also like